Dona kini sedang menangis di dalam kamar, ia tidak menyangka Frans akan mengatakan kata-kata yang begitu menyakitkan. Bahkan Dona tak pernah membayangkan Frans akan berfikiran seburuk itu tentang dirinya.
" Pak Frans, sebegitu bencikah kamu sama aku. Apa salah aku sama kamu? kenapa kamu perlakukan aku seperti ini?" Ucap Dona di sela tangisannya.
" Aku sempat berfikir kalau kamu sudah berubah dengan segala sikap dan perhatian kamu ke aku, tapi ternyata aku salah besar. Kamu hanya menggangap aku wanita ****** yang bisa kamu perlakukan semau kamu. Aku memang nggak pantas untuk mengharapkan cinta kamu. Aku juga nggak pantas untuk berharap kamu akan merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan selama ini. Hati aku benar-benar sakit banget. Aku akan mencoba untuk memendam perasaan ini dan melupakan semuanya. Pak Frans adalah bos aku, aku harus ingat itu." Ucap Dona untuk dirinya sendiri. Dona menghapus air matanya.
Dona berjalan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Ia merasa hari ini adalah hari terburuk dalam hidupnya. Dona merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
Kini frans sudah berada di depan rumah Dona. Frans mengetuk pintu rumah Dona.
Tok...tok...tok..
Dona bangun dan turun dari ranjang. Ia berjalan keluar dari kamarnya.
" Siapa yang bertamu di jam segini." Gumannya dalam hati.
Dona berjalan menuju pintu dan membuka pintu. Ia terkejut melihat siapa yang ada di depan pintu rumahnya.
" Untuk apa Pak Frans datang kemari!" Ucap Dona ketus. Dona tidak menyangka Frans masih berani datang kerumahnya
" Boleh saya masuk." Ucap Frans.
" Buat apa lagi? apa belum puas Pak Frans menyakiti hati saya? apa belum puas Pak Frans mengucapkan semua kata-kata itu?" Ucap Dona yang mulai emosi.
" Boleh saya masuk!" Tanya Frans lagi dengan nada sedikit keras. Dona mengambil nafas dan membuangnya kasar. Dengan berat hati Dona membiarkan Frans masuk ke dalam rumahnya.
Dona masih tetap mematung didekat pintu. Frans menggenggam tangan Dona tapi Dona langsung menghempaskan tangan Frans.
" Don, maafin aku ya, aku tidak bermaksud untuk menyakiti hati kamu. Tadi aku benar-benar lagi emosi, jadi aku tidak bisa berfikir jernih." Ucap Frans. Ia terus mencoba untuk menggenggam tangan Dona dan berkali-kali juga Dona menepis tangan Frans.
" Saya sudah tidak mau mendengar penjelasan Pak Frans lagi, silahkan keluar dari rumah saya!" Seru Dona emosi.
" Please Don, dengerin penjelasan aku dulu." Ucap Frans memohon. Kini Frans berhasil menggenggam tangan Dona.
" Lepasin!" Teriak Dona sambil menghempaskan tangannya.
" Pak Frans mau jelasin apa lagi, semuanya sudah jelas. Pak Frans mengira saya ini wanita murahan kan! sekarang saya tanya sama Pak Frans, apa alasan Pak Frans menuduh saya seperti itu?" Sambung Dona lagi. Dona mencoba untuk tetap tenang, dia ingin tau apa alasan Frans menuduhnya seperti itu. Apa anggapan dia selama ini terhadapnya.
" Aku nggak bermaksud kayak gitu Don maafin aku." Ucap Frans menyesal.
" Apa karena saya membiarkan Pak Frans berbuat seenaknya terhadap saya, jadi Pak Frans bisa berfikiran seperti itu?" Tanya Dona. Kini mata Dona kembali berkaca-kaca. Air mata sudah memenuhi kedua mata Dona.
" Aku nggak berfikiran seperti itu Don dan soal sikap aku di kantor waktu itu, itu aku yang salah. Aku yang nggak bisa menahan rasa cemburu sehingga aku melampiaskan itu ke kamu." Ucap Frans. Dona mengerutkan dahinya. Ia tidak paham maksud dari ucapan Frans.
" Maksud Pak Frans apa?" Tanya Dona terkejut.
" Sebenarnya aku suka sama kamu Don, aku nggak tau sejak kapan rasa ini mulai tumbuh. Aku cemburu setiap melihat kamu dekat sama cowok lain, saat itu aku tidak suka kamu akrab sama Marcel. Aku cemburu, jadi aku melakukan hal keji itu sama kamu, maafin aku ya Don. Aku tau perbuatan aku waktu itu salah dan aku sangat menyesali itu." Ucap Frans. Frans mencoba kembali menggenggam tangan Dona.
Dona diam seribu bahasa, dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Frans. Ia tidak percaya kalau Frans ternyata mencintainya.
" Don, kamu maukan memaafkan aku, aku janji akan merubah sikap aku." Ucap Frans. Frans mengecup punggung tangan Dona. Dona menarik tangannya agar terlepas dari genggaman Frans tapi Frans semakin erat menggenggam tangan Dona.
" Saya tidak mau tau semua yang ingin Pak Frans katakan. Saat ini saya cuma butuh waktu untuk berfikir, hati saya sudah terlanjur sakit Pak." Ucap Dona.
" Ok..aku akan kasih kamu waktu untuk berfikir, tapi kali ini saja aku mohon maafin aku." Ucap Frans. Frans berjongkok di depan Dona.
" Aku benar-benar mencintaimu Don, aku janji akan merubah semua sikap buruk aku. Sekali saja maafin aku." Ucap Frans memohon.
Dona tidak menyangka kalau Frans yang begitu angkuh dan sombong sampai memohon meminta maaf padanya.
" Saya tidak tau Pak, please saya lagi ingin sendiri, saya mohon bapak tinggalkan saya sendiri." Ucap Dona. Dona mencoba melangkahkan kakinya tapi Frans menarik tangan Dona.
" Jangan pernah menjauh dari aku, karena aku nggak akan sanggup bila harus jauh dari kamu." Ucap Frans. Frans berdiri dan menarik Dona ke dalam pelukannya.
" Kamu boleh menampar dan memukul aku bila itu bisa membuatmu memaafkan aku. " Imbuhnya.
Dona mendorong tubuh Frans. Ingin sekali Dona menampar Frans saat ini juga. Tapi hatinya menolak.
" Saya mohon Pak, tinggalkan saya sendiri. Saya butuh waktu untuk berfikir." Ucap Dona. Dona memalingkan wajahnya. Ia tidak ingin menatap Frans.
" Baik, aku akan pergi, tapi aku nggak akan pernah menyerah karena aku benar-benar sayang sama kamu Don, sampai kapanpun kamu hanya milikku tak akan aku biarkan orang lain memilikimu." Ucap Frans.
" Silahkan Pak Frans keluar." Ucap Dona. Dona berjalan menuju pintu dan membuka pintu.
Frans menatap Dona, ingin sekali ia memeluk wanita yang sangat ia cintai ini. Tapi Frans tak ingin Dona semakin membencinya.
Frans keluar meninggalkan rumah Dona. Frans berjalan menuju mobilnya.
" Aku nggak akan pernah menyerah Don, kamu harus jadi milikku, tak akan aku biarkan orang lain memilikimu." Ucap Frans sambil menatap kearah rumah Dona.
Frans naik ke dalam mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah Dona.
Dona terkulai lemas di lantai. Air mata mengalir deras membasahi kedua pipinya.
" Apa sebenarnya salah ku? kenapa Pak Frans melakukan ini sama aku? apa dia ingin mempermainkan perasaan aku? suka! nggak, Pak Frans nggak mungkin suka sama aku, mana mungkin dia suka sama wanita rendahan seperti aku ini." Ucap Dona. Ia menghapus air matanya.
Ia mencoba untuk tetap tegar dan tidak memperdulikan ucapan Frans. Dona tidak ingin terlalu berharap kepada Frans.
🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Re💦❣
pangilaanya kurang enak di dengar..don don.jadi namanya kayak dono gtu🤭
2021-04-25
0
Shima Jiu
aneh,
2021-03-13
1
Rahmawaty❣️
sharusnya dona liet btapa cemburunya frans . brarti dsitulah frans emg bner2 cinta sma km
2021-02-10
0