Kecemburuan

" Awas ya kalau kamu macam-macam sama Dona. Aku nggak suka kamu mempermainkan karyawan aku. Lebih baik kamu ajak orang lain." Ancam Frans. Ia tidak akan membiarkan Marcel mempermainkan Dona. Frans tau betul siapa itu Marcel.

" Idihh...ada yang marah ni ya, kamu cemburu kalau aku deketin Dona? dia kan cuma sekretaris kamu. Lagian kamu juga nggak punya hak untuk melarang aku untuk mendekati Dona." Ucap Marcel sambil tersenyum.

Marcel merasa saat ini Frans sedang cemburu kepadannya. Ini pertama kalinya Marcel melihat sikap Frans yang seperti ini.

" Aku cuma nggak mau kamu mempermainkan Dona, aku tau sifat kamu, kamu suka gonta ganti cewek. Kalau aku memang cemburu juga nggak ada hubungannya sama kamu." Ucap Frans kesal. Ia mencoba untuk menenangkan pikirannya. Ia tidak ingin Marcel berfikiran yang macam-macam.

" Idih gitu saja marah." Sindir Marcel.

Dona mengetuk pintu dan membuka pintu. Dona masuk ke dalam ruangan Frans sambil membawakan minuman untuk Marcel dan Frans.

" Ini silahkan diminum pak.." Ucap Dona sambil meletakkan minuman diatas meja. Marcel tersenyum kearah Dona.

" Makasih cantik." Goda Marcel. Dona melirik kearah Frans yang kini juga tengah menatapnya.

" Sama-sama Pak, saya permisi dulu." Ucap Dona. Dona berjalan meninggalkan ruangan Frans.

" Jangan sok manis kamu." Ucap Frans ketus. Frans mencoba menahan rasa cemburunya.

Marcel tidak memperdulikan kata-kata Frans karena ia tau betul watak Frans seperti apa. Marcel dan Frans adalah sahabat sejak kecil.

Marcel mengambil minuman diatas meja dan meneguknya sampai habis. Marcel meletakkan gelas kosong diatas meja.

" Kamu suka sama Dona?" Tanya Frans penasaran. Ia ingin tau apa Marcel tertarik kepada Dona.

" Kenapa kamu menanyakan itu? mungkin, bisa jadi." Ucap Marcel sambil tersenyum.

" Awas aja kalau kamu sampai mendekati Dona.." Ancam Frans. Ia tidak akan membiarkan siapa pun mendekati Dona.

" Memangnya kenapa? Dona bukan siapa-siapa kamu?"

" Aku nggak suka kamu mendekati Dona. Aku nggak akan membiarkan kamu mendekati Dona." Ucap Frans dengan tatapan sinis. Marcel tidak ingin berdebat dengan Frans hanya gara-gara wanita.

" Aku pulang dulu." Ucap Marcel sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Frans.

" Ya sudah sana pergi!" Ucap Frans. Ia menyandarkan kepalanya ke kursi kerjanya sambil menatap langit-langit ruangannya.

" Ada apa denganku? kenapa aku bersikap seperti itu kepada Marcel? lama-lama aku bisa gila." Bathin Frans.

Marcel melihat Dona sedang melamun didalam ruangannya. Marcel membuka pintu rauangan Dona dengan perlahan. Ia melangkahkan kakinya dengan perlahan. Ia ingin mengejutkan Dona.

" Halo cantik..kok ngelamun." Sapa Marcel yang sekarang sudah ada di depan Dona.

" Eh..Pak Marcel, mengagetkan saja." Sahut Dona terkejut. Marcel duduk di depan Dona.

" Lagi ngelamunin apa hayo, sampai nggak tau aku masuk ke dalam ruangan kamu? awas lo nanti kesambet." Goda Marcel. Marcel menopangkan dagunya dengan tangan kanannya. Ia menatap wajah cantik Dona.

" T--tidak ngelamunin apa-apa kok Pak." Ucap Dona dengan sedikit gemetar. Padahal tadi Dona lagi membayangkan wajah Frans😁😁😁😁.

" Bapak sudah mau pulang?" Imbuhnya.

" Iya, habis dari tadi Frans marah-marah nggak jelas kayak cewek yang lagi PMS, jadi males aku bicara sama dia." Ucap Marcel kesal. Marcel menyandarkan kepalanya pada punggung kursi. Ia menatap sekililing ruangan Dona.

" Ruangan ini bagus juga. Frans ternyata sangat memperhatikan Dona sampai-sampai dia menyiapkan ruangan khusus untuk Dona. Padahal dia hanya sekretarisnya. Aku semakin yakin Frans memang sudah jatuh cinta pada Dona." Bathin Marcel.

" Tapi setelah lihat kamu rasa kesal aku jadi hilang." Imbuh Marcel.

" Pak Marcel ini pandai merayu ya, pasti banyak cewek-cewek yang termakan dengan rayuan bapak." Sindir Dona.

" Hahahaha.." Marcel tertawa mendengar sindiran dari Dona. Marcel dan Dona terus mengobrol hingga suara mereka terdengar sampai ruangan Frans.

Frans yang mendengar percakapan Marcel yang sedang menggoda Dona menjadi semakin cemburu. Akhirnya dia menelfon Dona..

" Ponsel kamu berbunyi." Ucap Marcel sambil melihat ponsel Dona yang berada diatas meja.

Dona mengambil ponselnya dari atas meja dan melihat siapa yang menelfon..

" Pak Frans! kenapa dia menelfon ponsel aku?" Bathin Dona. Ia langsung menjawab telfon dari Frans.

" Ya Pak Frans, ada yang bisa saya bantu." Tanya Dona. Marcel mencuri-curi dengar obrolan Dona dan Frans.

" Sekarang kamu keruangan saya!" Ucap Frans dengan nada keras.

" Baik pak." Ucap Dona. Dona lalu menutup telfon. Ia penasaran kenapa Frans menyuruhnya keruangannya. Dan kenapa dia malah menelfon ponselnya.

" Ada apa ya? kok aku merasa Pak Frans tadi lagi emosi ya.." Bathin Dona.

" Ada apa Don?" Tanya Marcel penasaran.

" Maaf Pak Marcel saya tinggal dulu. Pak Frans memangil saya keruangannya." Ucap Dona.

" Ok..aku juga mau pulang." Ucap Marcel. Marcel berdiri dan berjalan keluar meninggalkan ruangan Dona.

Dona berdiri dan berjalan menuju ruangan Frans. Saat ini Dona merasa sangat gugup. Dona mengetuk pintu.

Tokk..tokk..tokk..

" Masuk.." Sahut Frans dari dalam ruangannya. Dona membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.

" Ada apa bapak memangil saya?" Tanya Dona. Dona memberanikan diri menatap Frans.

Frans tidak menjawab pertanyaan Dona. Frans langsung berdiri berjalan menghampiri Dona. Ia mendorong tubuh Dona hingga menempel ke dinding. Dona terkejut dengan sikap Frans.

" Ada apa Pak? salah saya apa?" Tanya Dona dengan nada takut. Saat ini kedua tangan Dona gemetar. Keluar keringat dingin dari dahi dan juga kedua tangan Dona.

" Apa yang kamu lakukan sama Marcel hingga Marcel tertawa lepas seperti itu? apa hobi kamu memang mengoda setiap laki-laki?" Tanya Frans marah.

" Maksud bapak apa? saya nggak melakukan apa-apa sama pak Marcel." Ucap Dona takut.

" Sekali lagi saya lihat kamu mendekati atau mengoda Marcel, kamu akan tau akibatnya." Ancam Frans. Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar.

Tok..tok..tok..

Frans melepaskan Dona dan melangkahkan kakinya menuju meja kerjanya. Frans duduk kembali di kursi kerjanya sambil berpura-pura membaca berkas-berkas yang ada diatas mejanya

Dona mencoba untuk menetralkan dirinya. Ia tidak ingin orang lain tau keadaan dirinya saat ini. Dona berjalan menuju pintu dan membuka pintu ( ceklek).

" Ini ada paket buat Pak Frans." Ucap OB di perusahaan Frans

" Terimakasih." Ucap Dona sambil menerima paket itu.

Dona menutup pintu dan berjalan menuju meja kerja Frans.

" Ini ada paket untuk bapak." Ucap Dona. Dona menaruh paket diatas meja Frans.

" Sekarang kamu boleh keluar." Ucap Frans tanpa menatap Dona.

Dona berjalan keluar dari ruangan Frans. Tapi di pikiran Dona muncul berbagai pertanyaan tentang sikap Frans kepadanya.

Frans sendiri binggung dengan apa yang telah dilakukannya. Ia terbawa rasa cemburu sehingga tidak bisa mengendalikan dirinya.

" Aku harus minta maaf sama Dona, aku tidak mau dia memandang aku sebagai lelaki brengsek, tapi aku juga tidak mau menjatuhkan harga diriku di depan Dona." Ucap Frans. Ia binggung harus melakukan apa. Frans akhirnya mengurungkan niatnya untuk meminta maaf kepada Dona.

🌟🌟🌟🌟

Terpopuler

Comments

FUZEIN

FUZEIN

Best pulak layan cerita ni..amu percaya pada cinta pandang pertama....sebab aku dan suamiku...begitu..hehehe

2022-08-28

0

Sri Astuti

Sri Astuti

GO go go frans siapa cepat dia dapat, jangan mau kalah sama Marcel frans

2022-04-12

0

Rafli Sitio

Rafli Sitio

gengsi

2021-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Ada apa denganku.?
3 Kerinduan
4 Kecemburuan
5 Prasangka buruk
6 Rumah Frans
7 Api cemburu
8 Luapan emosi
9 Permintaan maaf
10 Club malam
11 Lepas kendali
12 Harus tetap kuat
13 Kamu milik ku
14 Perubahan sikap
15 Bekal untuk Frans
16 Alasan
17 Khawatir
18 Perhatian
19 Perhatian dan bimbang
20 Sikap berubah 180 derajat
21 Ungkapan perasaan
22 Kabar buruk
23 Kegelisahan Frans
24 Frustasi
25 Aku merindukanmu
26 Luapan kerinduan
27 Kebahagiaanmu kebahagiaan mama
28 Teringat mama
29 Kamar kita
30 Tinggal bersama
31 Banyak kerjaan
32 Hadiah tak terduga
33 Paris
34 Happy Birthday
35 Melamar
36 Kejutan tak terduga
37 Kejujuran
38 Berita mengejutkan
39 Kepergok
40 Terungkap
41 Kabar mengejutkan
42 Cerita masa lalu
43 Kedatangan Sandy dan Mona
44 Bertemu mama kembali
45 Sakit hati ( Sandy )
46 Salah paham
47 Hari bahagia
48 Masih merasa malu
49 Merasa nggak enak..
50 Keras kepala
51 Berpisah lagi
52 Rasa takut akan kehilangan
53 Kegelisahan
54 Percayalah padaku
55 Gagal honeymoon..
56 Teman kuliah
57 Tamu bulanan
58 Pernikahan Selin
59 Honeymoon
60 Cinta tak bisa dipaksakan
61 Sahabat
62 Lamaran untuk Mira
63 Kedatangan Marcel
64 Lamaran Marcel..
65 Jadi ayah..
66 Kebahagiaan.
67 Kekhawatiran Frans..
68 Pernikahan Mira
69 Malam pertama..
70 Kebahagian Marcel dan Mira..
71 Tujuh bulan
72 Melepas kerinduan
73 Kebahagiaan terindah..
74 Nggak punya hati..
75 Ulang tahun Sandy
76 Jaga jarak..
77 Mulai menjaga jarak
78 Memastikan..
79 Sampai kapan ?
80 Melarang
81 Cemburu
82 Tak ingin kehilangan..
83 Berkumpul
84 Mati lampu..
85 Keraguan..
86 Intropeksi diri..
87 Merindukan..
88 Sisi lemah..
89 Penganggu..
90 Hilang kesucian..
91 Bali
92 Berbeda sifat dan sikap..
93 Candu..
94 Menyelidiki..
95 Memulai rencana..
96 Takut..
97 Mantan pacar..
98 Salah paham..
99 Break..
100 Keputusan Mery..
101 Sama sama cemburu..
102 Kecewa..
103 Sandiwara..
104 Salah langkah..
105 Membenci..
106 Masih sayang..
107 Saran..
108 Makan malam..
109 Lamaran romantis..
110 Melamar..
111 Liburan..
112 Masa lalu Marcel..
113 Cuti..
114 Cemburu..
115 Protektif..
116 Kebahagiaan yang ditunggu tunggu..
117 Kepercayaan..
118 Ketakutan Mery..
119 Hasil lab..
120 Kebahagian Mery dan Sandy..
121 Ending..
122 Bonus Chapter 1
123 PROMOSI
124 Bonus Chapter 2
125 Bonus Chapter 3
126 Bonus Chapter 4..
127 Bonus Chapter 5
128 Bonus Chapter 6..
129 Bonus Chapter 7..
130 Bonus Chapter 8..
131 Binus Chapter 9..
132 Bonus Chapter 10..
133 Bonus Chapter 11..
134 Bonus Chapter 12..
135 Bonus Chapter 13..
136 Bonus Chapter 14..
137 Bonus Chapter 15..
138 Bonus Chapther 16..
139 Bonus Chapter 17..
140 Bonus Chapter 18..
141 Bonus Chapter 19..
142 Bonus Chapter 20..
143 Bonus Chapther 21..
144 Bonus Chapter 22..
145 Bonus Chapter 23..
146 Bonus Chapter 24..
147 Bonus Chapter 25..
148 Bonus Chapter 26..
149 Bonus Chapter 27..
150 Bonus Chapter 28..
151 Bonus Chapter 29..
152 Bonus Chapter 30..
153 Bonus Chapter 31..
154 Bonus Chapter 32..
155 Bonus Chapter 33..
156 Bonus Chapter 34..
157 Bonus Chapter 35..
158 Bonus Chapter 36..
159 Bonus Chapter 37..
160 Bonus Chapter 38..
161 Bonus Chapter 39..
162 Bonus Chapter 40..
163 Bonus Chapter 41..
164 Bonus Chapter 42..
165 Bonus Chapter 43...
166 Bonus Chapter 44..
167 Bonus chapter 45..
168 Bonus Chapter 46..
169 Bonus Chapter 47..
170 Bonus Chapter 48..
171 Bonus Chapter 49..
172 Bonus Chapter 50
173 Bonus Chapter 51..
174 Bonus Chapter 52..
175 Bonus Chapter 53..
176 Cuplikan season 2..
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Ada apa denganku.?
3
Kerinduan
4
Kecemburuan
5
Prasangka buruk
6
Rumah Frans
7
Api cemburu
8
Luapan emosi
9
Permintaan maaf
10
Club malam
11
Lepas kendali
12
Harus tetap kuat
13
Kamu milik ku
14
Perubahan sikap
15
Bekal untuk Frans
16
Alasan
17
Khawatir
18
Perhatian
19
Perhatian dan bimbang
20
Sikap berubah 180 derajat
21
Ungkapan perasaan
22
Kabar buruk
23
Kegelisahan Frans
24
Frustasi
25
Aku merindukanmu
26
Luapan kerinduan
27
Kebahagiaanmu kebahagiaan mama
28
Teringat mama
29
Kamar kita
30
Tinggal bersama
31
Banyak kerjaan
32
Hadiah tak terduga
33
Paris
34
Happy Birthday
35
Melamar
36
Kejutan tak terduga
37
Kejujuran
38
Berita mengejutkan
39
Kepergok
40
Terungkap
41
Kabar mengejutkan
42
Cerita masa lalu
43
Kedatangan Sandy dan Mona
44
Bertemu mama kembali
45
Sakit hati ( Sandy )
46
Salah paham
47
Hari bahagia
48
Masih merasa malu
49
Merasa nggak enak..
50
Keras kepala
51
Berpisah lagi
52
Rasa takut akan kehilangan
53
Kegelisahan
54
Percayalah padaku
55
Gagal honeymoon..
56
Teman kuliah
57
Tamu bulanan
58
Pernikahan Selin
59
Honeymoon
60
Cinta tak bisa dipaksakan
61
Sahabat
62
Lamaran untuk Mira
63
Kedatangan Marcel
64
Lamaran Marcel..
65
Jadi ayah..
66
Kebahagiaan.
67
Kekhawatiran Frans..
68
Pernikahan Mira
69
Malam pertama..
70
Kebahagian Marcel dan Mira..
71
Tujuh bulan
72
Melepas kerinduan
73
Kebahagiaan terindah..
74
Nggak punya hati..
75
Ulang tahun Sandy
76
Jaga jarak..
77
Mulai menjaga jarak
78
Memastikan..
79
Sampai kapan ?
80
Melarang
81
Cemburu
82
Tak ingin kehilangan..
83
Berkumpul
84
Mati lampu..
85
Keraguan..
86
Intropeksi diri..
87
Merindukan..
88
Sisi lemah..
89
Penganggu..
90
Hilang kesucian..
91
Bali
92
Berbeda sifat dan sikap..
93
Candu..
94
Menyelidiki..
95
Memulai rencana..
96
Takut..
97
Mantan pacar..
98
Salah paham..
99
Break..
100
Keputusan Mery..
101
Sama sama cemburu..
102
Kecewa..
103
Sandiwara..
104
Salah langkah..
105
Membenci..
106
Masih sayang..
107
Saran..
108
Makan malam..
109
Lamaran romantis..
110
Melamar..
111
Liburan..
112
Masa lalu Marcel..
113
Cuti..
114
Cemburu..
115
Protektif..
116
Kebahagiaan yang ditunggu tunggu..
117
Kepercayaan..
118
Ketakutan Mery..
119
Hasil lab..
120
Kebahagian Mery dan Sandy..
121
Ending..
122
Bonus Chapter 1
123
PROMOSI
124
Bonus Chapter 2
125
Bonus Chapter 3
126
Bonus Chapter 4..
127
Bonus Chapter 5
128
Bonus Chapter 6..
129
Bonus Chapter 7..
130
Bonus Chapter 8..
131
Binus Chapter 9..
132
Bonus Chapter 10..
133
Bonus Chapter 11..
134
Bonus Chapter 12..
135
Bonus Chapter 13..
136
Bonus Chapter 14..
137
Bonus Chapter 15..
138
Bonus Chapther 16..
139
Bonus Chapter 17..
140
Bonus Chapter 18..
141
Bonus Chapter 19..
142
Bonus Chapter 20..
143
Bonus Chapther 21..
144
Bonus Chapter 22..
145
Bonus Chapter 23..
146
Bonus Chapter 24..
147
Bonus Chapter 25..
148
Bonus Chapter 26..
149
Bonus Chapter 27..
150
Bonus Chapter 28..
151
Bonus Chapter 29..
152
Bonus Chapter 30..
153
Bonus Chapter 31..
154
Bonus Chapter 32..
155
Bonus Chapter 33..
156
Bonus Chapter 34..
157
Bonus Chapter 35..
158
Bonus Chapter 36..
159
Bonus Chapter 37..
160
Bonus Chapter 38..
161
Bonus Chapter 39..
162
Bonus Chapter 40..
163
Bonus Chapter 41..
164
Bonus Chapter 42..
165
Bonus Chapter 43...
166
Bonus Chapter 44..
167
Bonus chapter 45..
168
Bonus Chapter 46..
169
Bonus Chapter 47..
170
Bonus Chapter 48..
171
Bonus Chapter 49..
172
Bonus Chapter 50
173
Bonus Chapter 51..
174
Bonus Chapter 52..
175
Bonus Chapter 53..
176
Cuplikan season 2..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!