Sudah satu bulan Dona bekerja di perusahaan Frans. Selama itu pula Frans merasa ada yang aneh dengan dirinya. Wajah Dona selalu muncul diingatan Frans.
Hari ini Frans berangkat ke kantor pagi-pagi sekali, ia ingin segera bertemu dengan Dona. Entah mengapa dia sangat merindukan gadis itu.
Frans turun dari mobil dan langsung bergegas masuk ke dalam kantor, ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dona.
" Selamat pagi Pak." Sapa para karyawan yang dilewati oleh Frans.
Tapi tidak ada balasan dari frans. Frans terus berjalan dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku celananya. Frans terus saja berjalan menuju lif. Tak disangka-sangka Frans berpapasan dengan Dona di depan lif.
" Selamat pagi Pak." Sapa Dona.
Walau Dona masih kesal dengan Bos nya ini, tapi Dona tetap bersikap sopan. Bahkan ia memperlihatkan senyuman manisnya. Frans merasa sangat bahagia karena dirinya bisa melihat senyuman manis di wajah Dona.
" Pagi.." Sahut Frans.
Frans juga memperlihatkan sedikit seyuman diwajahnya. Ini pertama kalinya Dona melihat Bos nya itu tersenyum.
Pintu lif terbuka, Frans masuk ke dalam lif, tapi Dona tak bergeming dan tetap berdiri di depan lif.
" Kenapa kamu cuma berdiri saja?" Tanya Frans dengan tatapan dingin.
Dona tidak ingin membuat Bos nya itu menunggu, akhirnya Dona masuk ke dalam lif. Di dalam lif suasana menjadi hening, karena tidak ada suara, entah dari Frans maupun Dona. Selang beberapa menit tiba-tiba lif berhenti dan seketika ruangan menjadi gelap.
Frans seperti mendengar suara tangisan. Frans berjalan sambil meraba-raba menghampiri Dona.
" Kamu tidak apa-apa? kenapa kamu menangis?" Tanya Frans cemas.
" S--saya takut gelap Pak." Ucap Dona sambil menahan tangisannya.
Tanpa pikir panjang Frans langsung menarik Dona ke dalam pelukannya. Dona sangat terkejut karena kini dirinya berada dalam dekapan Bos nya.
" Kamu nggak usah takut, ada saya disini." Ucap Frans.
Frans mencoba untuk menenangkan Dona. Sedangkan Dona hanya bisa menggangukan kepalanya dalam dekapan Frans. Saat ini jantung Dona berdetak kencang. Frans bisa merasakan detak jantung Dona yang tak beraturan. Ia mengecup kening Dona.
Dona tidak tau harus bagaimana menyikapi perlakuan Bos nya ini. Ia merasa bahagia dengan perlakuan Frans terhadapnya. Ia berharap lampu tidak akan menyala karena dengan begitu ia bisa lebih lama merasakan hangatnya pelukan Frans.
Tapi keinginan Dona hanya tinggal angan, karena tidak berselang lama lampu lif menyala dan lif kembali berfungsi.
Sadar dengan apa yang telah terjadi Frans langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Dona. Dona yang terkejut akan sikap Frans langsung mundur dari hadapan Frans.
Suasana menjadi hening kembali. Pintu lif pun terbuka, Frans keluar dari lif diikuti Dona dibelakangnya.
Frans berjalan menuju ruang kerjanya dan diikuti oleh Dona. Frans membuka pintu lalu melangkah masuk ke dalam ruangannya.
" Apa agenda saya hari ini?" Tanya Frans. Ia menarik kursi kerjanya dan duduk diatas kursi kerjanya.
" Nanti siang bapak ada meeting dengan kolega bapak, terus malamnya ada undangan makan malam dengan pak Hartono." Ucap Dona.
Saat ini Dona mencoba menetralkan dirinya agar tidak gugup di depan Frans. Ia juga mencoba mengatur detak jantungnya yang tidak beraturan atas apa yang terjadi di dalam lif tadi.
" Ok..nanti kamu temani saya menghadiri undangan makam malam dari pak Hartono." Ucap Frans.
Frans mencoba mengalihkan perhatian dengan berpura-pura membaca berkas-berkas diatas meja kerjanya.
" Baik Pak." Ucap Dona.
" Sekarang kamu boleh keluar." Ucap Frans tanpa melihat kearah Dona.
Dona keluar dari ruangan Frans. Saat ini jantung Dona masih berdegup kencang. Ia benar-benar merasa gugup di depan Frans, tapi untungnya ia masih bisa menguasai keadaan.
" Apa yang terjadi dengan ku ? kenapa jantungku berdebar-debar saat Frans memeluk dan mencium keningku? kenapa wajah Frans selalu tergiang dipikiranku? sebenarnya ada apa ini?" Gerutu Dona.
Dona tidak pernah membayangkan Frans akan memperlakukannya selembut tadi.
" Oh Tuhan..apa aku sudah jatuh cinta dengan Pak Frans? terus apa yang harus aku lakukan? perasaan ini nggak boleh ada di hati aku. " Gumannya dalam hati.
Sedangkan di ruangan kerja Frans, lelaki itu tersenyum senang. Ia membayangkan kejadian saat di dalam lif. Ia tidak menyangka akan bersikap seperti itu kepada Dona.
" Kenapa aku selalu memikirkanmu? kenapa aku masih sangat merindukanmu? padahal belum lama aku melihatmu." Gumannya dalam hati.
Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk hingga membuyarkan lamunan Frans.
Tokk..tokk..tokk...
" Masuk." Sahut Frans.
Frans bersikap seolah-olah sedang membaca berkas yang ada dimejanya. Tapi ia melirik kearah pintu.
Dona membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan Frans.
" Pak, ada Pak Marcel diluar, katanya ada hal penting yang mau dibicarakan sama bapak." Ucap Dona tanpa berani menatap wajah Frans.
" Suruh dia masuk." Ucap Frans dingin.
" Baik pak." Ucap Dona lalu berjalan keluar.
Frans melihat Dona keluar dari ruangannya. Tersirat senyuman di wajah Frans.
" Pak Marcel silahkan masuk, pak Frans sudah menunggu didalam." Ucap Dona.
" Terimakasih ya Cantik." Ucap Marcel.
Marcel mengedipkan salah satu matanya kearah Dona. Dona hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabat Bos nya ini. Marcel membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan Frans.
" Hallo sobat apa kabar!" Sapa Marcel. Ia berjalan menghampiri Frans.
" Ngapain kamu kesini?" Seru Frans ketus.
" Jangan gitu dong, sahabat datang bukannya dipersilahkan duduk malah disewotin." Ucap Marcel. Ia langsung duduk di depan Frans.
" Sudah tidak usah basa-basi, ada urusan apa kamu kemari?" Tanya Frans dingin.
" Aku kesini cuma mau memastikan, nanti malam kamu jadi datang ke acara makan malam pak Hartono?" Tanya Marcel.
Marcel menyandarkan tubuhnya kepunggung kursi dan menaikan salah satu kakinya kepahanya.
" Jadi..memangnya kenapa!" Tanya Frans ketus.
" Nggak, aku cuma mau memastikan saja, aku ingin tau nanti kamu pergi kesana sama siapa?" Tanya Marcel penasaran.
Marcel tau Frans tidak punya pasangan. Karena selama ini Frans tidak pernah jalan sama wanita manapun. Bukan karena Frans tidak laku, tapi tidak ada satu pun wanita yang bisa menarik hati Frans.
" Sama Dona, memangnya kenapa!" Tanya Frans dengan tatapan penuh curiga.
" Aku kira kamu akan datang sendirian, karena setahu aku kamu nggak pernah tertarik dengan wanita manapun. Sebenarnya aku juga mau mengajak Dona, tapi kalau kamu mau pergi bersamanya, ya sudah tidak jadi." Ucap Marcel dengan memainkan pena di tangannya.
" Kenapa kamu mau mengajak Dona?memangnya tidak ada cewek lain? bukannya stock cewek kamu banyak, kamu bisa tinggal pilih siapa yang ingin kamu ajak jalan." Sindir Frans dengan nada kesal.
" Ya sayangkan kalau ada cewek cantik dianggurin. Aku juga sudah bosen dengan mereka semua. Aku lihat Dona itu berbeda dari wanita lain, dia seakan punya aura yang bisa menarik hati aku ini." Ucap Marcel dengan menyungingkan senyuman.
Marcel juga tertarik sama Dona sejak pertama kali bertemu. Frans menatap Marcel dengan geram. Ia mengepalkan kedua tangannya. Ingin sekali ia menonjok mulut temannya ini. Tapi ia mencoba untuk menahan diri.
" Awas ya kalau kamu berani macam-macam sama Dona. Aku nggak suka kamu mempermainkan karyawan aku. Lebih baik kamu ajak orang lain." Ancam Frans. Ia tidak akan membiarkan Marcel mempermainkan Dona. Frans tau betul siapa itu Marcel.
⭐⭐⭐⭐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Yoga Yoga
tuh kan udah jadi rebutan, buat frans angkuhnya yg lama 👍😄
2022-07-14
0
Sri Astuti
cieee yang udah jatuh cinta
2022-04-12
0
Febri Ana
cuss lanjuutt thor mantap
2021-04-29
0