Hari Kamis siang selepas waktu Ashar, Jumadi ngobrol serius di ruang tamu rumah Mbah Kewod. Jumadi duduk lesehan diatas tikar karena memang tidak ada kursi dan mejanya. Didepannya Mbah Kewod duduk bersila dengan rokok terselip diantara jari telunjuk dan tengah.
MBAH KEWOD
Jangan main-main nak!
JUMADI
Beneran Mbah, saya serius keadaan yang sangat darurat Mbah saya sangat membutuhkan uang secepatnya...
MBAH KEWOD
Kamu darimana dan tau dari siapa soal harta gaib?!
JUMADI
Saya dari Desa Karang Watu Mbah. Saya banyak mendengar cerita dari orang-orang kalau Mbah Kewod pernah melakukan penarikkan harta gaib.
MBAH KEWOD
Hmmmm... Apa kamu juga tau syarat-syaratnya?
JUMADI
Nggak tau Mbah,
Mbah Kewod terdiam sesaat, dia mengangkat wajahnya menatap Jumadi melihat keseriusannya.
MBAH KEWOD
Ini berat nak, bukan hanya butuh keberanian dan tekad yang kuat namun juga butuh biaya yang tak sedikit untuk memenuhi syarat sesajennya...
JUMADI
Saya sudah siap segala sesuatunya mbah
MBAH KEWOD
Apa kamu juga tau resikonya?
Mbah Kewod masih nampak ragu dengan maksud dan tujuan jumadi. Mbah Kewod terdiam sedikit lama, batinnya menimbang-nimbang, jika tidak diluluskan permintaannya, dirinya juga sedang butuh uang untuk bayar cicilan kredit sepeda motor. Tetapi jika diluluskan dan menuntunnya melakukan ritual kwahatir dengan resikonya yang akan berdampak pada dirinya.
JUMADI
Mmm, ini saya segini dulu Mbah.
Jumadi seperti memahami keraguan Mbah Kewod. Ia merogoh saku celananya, digenggamannya ada lima lembar uang ratusan langsung diserahkan kepada Mbah Kewod
MBAH KEWOD
Baiklah, nanti malam Jumat depan kamu datang lagi. Mbah akan tuntun ritualnya...
Comments
endang rahayu
penasaran euy
2022-07-11
1
(itscreammygricia)~°^^🤎🩹🥀
lanjut baca (●’◡’●)ノ
2022-01-16
3