Hanna memalingkan wajahnya ke arah lain agar tak melihat aktivitas yang sedang dijalankan oleh Alona dan satu wanita lain bernama Lisa.
Karena sudah slesai pembahasan bisnis mereka ,
Jerry mengajak Hans keluar tapi Hans tidak mau, dibiarkan Hans disitu dan Jerry keluar sendiri.
Tapi sebelum Jerry keluar dari pintu ia berbicara kepada Hanna.
" Han berbalik lah jika kau tak ingin melihatnya,atau kau bisa keluar dari ruangan ini aku yang izinkan. " Ujar Jerry sambil menatap Hanna tak tega.
Sebenarnya pemandu minuman dilarang keluar ruangan sebelum customer mereka keluar dari ruangan itu.
Entah Rasa kasian yang berlebihan membuat ia tak tega dengan Hanna ditambah dengan percikan rasa yang berbeda dari Jerry untuk Hanna.
Jerry sempat meminta Hanna untuk tak bekerja lagi dan ia akan tetap diberi gaji cuma-cuma. Tapi Hanna menolak karena ia tak ingin makan gaji buta , rasa egois ingin menuruti perintah dari Jerry tapi ia juga takut Jerry meminta balasan atas apa yang sudah diberikan cuma-cuma ke Hanna.
Hanna sangat senang sebenarnya diminta keluar oleh Jerry tapi Hans menahannya.
" Biar dia disini saja menuangkan minuman untukku " ujar Hans
Hans ingin tau apa benar Hanna sesuci itu bekerja diclub seperti ini.
Jerry tak mungkin menolak walau Hans sahabatnya ia tak bisa tak bersikap profesional ke customer sekaligus sahabatnya itu.
" Hmm baiklah, palingkan mukamu Han dan berbalik lah berlawanan dengan mereka " Ujar Jerry tak tega ke Hanna.
" Baik Om, " Jawab Hanna.
" Hey, siapa namamu " Tanya Hans ke Hanna
" Hanna Om " jawab Hanna
" Kau masih betah disana? " Tanya Hans lagi.
" Harus tetap betah om " Sahut Hanna sambil memalingkan wajahnya karena pria-pria lain disana sudah bertingkah lebih liar.
Hans menatap Hanna yang sedikit agak gelisah.
" Duduk sini " ajak Hans menepuk sofa sebelahnya.
" Maaf Om tugas saya hanya berdiri disini ,jika aku kesana hanya untuk menuangkan minuman saja, tapi minuman om masih penuh saya lihat dari sini. " Ucap Hanna sopan padahal hatinya berdebar takut jika Hans berbuat negatif kedirinya.
Kak Alona yang duduk diantara dua Klien Hans itu langsung menatap Hans dan menghentikan aktifitas nya bersama 2 pria disana mendengar Hans menyuruh Hanna duduk.
" Maaf Tuan saya harap jangan ganggu gadis disana " pinta Alona.
" ya, aku sudah tau ,aku hanya menyuruh nya duduk saja karena ia terlihat lelah." Ujar Hans.
" Baik saya harap anda tak menyakiti atau berbuat sesuatu ke gadis itu. " ujar Alona
" ya, kau lanjutkan lah kasihan dua temanku itu " Sahut Hans datar. Alona pun mengangguk.
Sedangkan di sofa satunya ,
Tangan pria bersama Lisa sudah sibuk menjelajahi tubuh Lisa , bibirnya sudah mendarat di bibir Lisa mengecup melummmmaat dan menghisap nya.
Jari tangan sudah ingin membuka baju atas Lisa tapi ditahan karena Lisa malu ada orang lain disana. khususnya Hanna.
Lisa tak tega jika Hanna melihat hal lebih yang makin menodai matanya. Walau sebenarnya itu konsekuensi bekerja di club. tapi Lisa tak Setega itu.
Lisa mengajak pria itu keluar. pria itu pamit kepada Hans dan 2 pria lainnya yang sedang sibuk dengan Alona.
Terlihat dua pria tadi sedang menjamah bagian tubuh Alona dari atas kepala sampai ujung kaki.satu pria menguasai bagian kepala hingga dada
satu pria lagi menguasai bagian perut hingga bawah.
Tak ada wajah keterpaksaan dalam diri Alona malah ia menikmati nya.
Hans beranjak dari duduknya dan menghampiri Hanna.
" Apa kau tak jengah? " tanya Hans
" Jengah Om ,tapi bagaimana lagi, ini pekerjaan ku " Jawab Hanna lirih
" Kenapa aku merasa kasihan ya mendengar jawabannya " Bathin Hans.
" Kau tak ingin mencoba? " Tanya Hans lagi
Hanna ingin menjauh melangkah untuk mundur tapi sayangnya di belakangnya ada tembok jadi ia tak bisa berkutik.
Hans makin mendekat dan mendekat.Hans ingin tau seberapa suci gadis pekerja di club ini.
Saat Hans semakin dekat Hanna sudah siap-siap ingin kabur. tapi Hans lebih cepat menahan Hanna dengan tubuhnya.
Hanna sudah ingin menangis , Hans mendekat lalu mendaratkan bibirnya di bibir Hanna yang merah muda menggoda itu.
Cup ,dilummaaattnya bibir Hanna, tapi Hanna tak membalas memang ia tak bisa membalas nya. ia tak berpengalaman soal lummat-melummmaaattt.
Merasa Hanna tak membalas Hans mengendurkan dirinya dan menjaga jarak bbrapa centimeter saja dari tadi.
Hanna ingin mengeluarkan airmata dan memanggil Alona ,ingin rasanya menagdu tapi Alona sedang asik bersama pasangannya.
" PLAK " Tangan mungil mendarat di pipi Hans dengan air mata yang ingin tumpah.
Saat Ia ingin memukul dada Hans,Hans meraih tangannya dan Hans berbicara membuatnya kaget " kau punya pacar ? " tanya Hans
Hanna menggeleng.
" Pernah ciuman? " tanya Hans lagi
Hanna menggeleng lagi
" Pantas saja kau tak membalas "
Hanna pun akhirnya mengeluarkan air matanya.
Ciuman pertama sama om-om gesrek hiks.ga keren. bathin Hanna.
" Kenapa kau menangis? kau menyesal tak membalasnya belitan lidahku ? iya?? " tanpa merasa dosa Hans berkata seenaknya.
" Dasar Om gesrek ,saya gak berniat dan ga ada niat untuk membalasnya " Hans mendapatkan pukulan tepat di dadanya.
" Argh tenaga mu besar juga " Hans pura-pura meringis sakit. Hanna berusaha melepaskan diri dari Hans tapi Hans tetap menahannya.
Hanna semakin kesal.
" Sudah kau diam saja disini. mereka sedang asik disana apa kau tak lihat? ah jangan, kau tak usah melihat nya. aku tau kau benar-benar masih suci tak seperti pikiran ku. maaf ya " ujar Hans santai dan merasa sedikit bersalah ke Hanna.
" Jadi Om gak percaya yang dibilang kak Alona? " tanya Hana
" Tadinya iya, tapi aku sudah merasakan nya untuk membuktikan apa kau benar-benar masih gadis polos dalam hal itu " ucap Hans lagi.
Hanna pun menunduk karena Hans agar bergeser posisinya membuat ia sedikit melihat kegiatan Alona di sofa.
" Tatap aku jangan lihat mereka " ujar Hans.
Hanna pun menurut menatap Hans. Bukannya menghilangkan perasaan malunya melihat kegiatan Alona , malah Hanna merasa malu melihat wajah tampan Hans .
Hans menengok ke belakangnya.
Satu klien Hans itu mencium bibir Alona dengan panasnya tangannya sudah bergerilya kemana-mana, leher hingga puttting nya.
satu pria lagi ditidurkan Alona di sofa dan Pria itu membuka rok Alona dan melepaskan celana dalllam Alona dan melemparkannya ke segala Arah.
Wajah pria itu tepat berada di bawah daerah sensitif Alona tangan dan lidahnya mulai menjalar menyusuri hutan yang gersang itu.
Sedang bagian atas Alona diserang oleh satu pria lain.
" Berapa usiamu? " Tanya Hans.
" 18 tahun Om bulan depan " jawab Hanna
" Hah tak bisa kubayangkan anak berusia 18 tahun selalu melihat adegan panas ini " kesal Hans.
Tiba-tiba terdengar desa**han dan erangan dari bibir Alona.
Hans membawa kepala Hanna ke dadanya dengan posisi wajah Hanna menghadap kiri. agar telinganya didada Hans. dan telinga kanannya ditutup oleh tangan Hans.
Hanna kaget tapi membiarkan nya karena terasa nyaman dan asalkan tangan Hans tidak menyentuh daerah lain cukup telinganya saja.
" hmm Om yang di pesta Vinna itu ya? " Tanya Hanna
" Iya "
" Om teman papanya Vina ? "
" Aku sepupunya "
" Oh "
" Udah? ada lagi ? "
" Ga ada om "
" Kamu suka Juna ? "
" Juna siapa ya om? teman sekolah ku ga ada yang namanya Juna "
" Maksudnya Papanya Vina, apa kau menyukainya ?"
***
Maaf ya baru update. 😁🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Crystal
Yg matang2 memang menantang, Han😂
2022-11-22
0
Umi Abi
wah kayak nya om hans suka nih
2022-04-07
1
widya99
enggak om, hana sukanya om hans 😘😘😘😘😍
2021-12-02
4