* * *
"Sabar ya Jasen,sebentar lagi Kamu akan terbebas dari hubungan Kamu dengan Giselle,'' ungkap perempuan yang Aku lihat umurnya tidak beda jauh dengan ibuku.
''Sebentar lagi perusahaan Kita akan menandatangi kontrak eksklusif dengan Ayahnya Giselle.Dan Kamu pasti senang mendengar berita ini kan sayang.....'' lanjut perempuan itu.
''Iya Mommy tenang aja. Lagian Aku juga menikmati hubunganku dengan Giselle. Ya meski sebenarnya itu berlandaskan Bisnis yang sedang Mommy dan Daddy jalankan.'' jawab Jasen tanpa rasa bersalah.
''Tentu saja.Beberapa waktu lalu daddy bertemu dengan ayahnya di acara pameran fashion di Paris dan Daddy mendapat kesempatan untuk berbincang dengan ayahnya.....'' ucap laki-laki yang sudah cukup tua menurutku.
''Dan tentu saja kesempatan itu daddy manfaatkan dengan sebaik-baiknya.Daddy bilang kalau Kamu sama Gisele teman sekolah dan bahkan sering mengerjakan tugas secara bersama-sama.'' lanjutnya dengan santai.
''Dan ayahnya pun percaya dengan apa yang Daddy sampaikan.Dan tentu saja itu memberikan jalan yang mulus untuk perusahan Kita kedepannya.'' ucap laki-laki itu penuh bangga.
"Ayahnya fikir,anaknya bisa bergaul dengan siapa saja.Dan memiliki nilai sosial yang tinggi.Padahal sebenarnya orang-orang yang mendekati anaknya hanya memanfaatkannya saja.Termasuk kita......"sahut ibunya.
''Kamu mau hadiah apa sayang dari kami?Karena Kamu sudah berusaha dan berhasil untuk mendekati Giselle....'' tutur Ibunya dengan nada yang senang.
''Oh..!! Atau Kamu mau Mommy belikan jam tangan Rolex edisi terbatas atau handphone baru atau apa....?"ucap ibunya penuh semangat.
''Atau Kamu mau daddy belikan mobil yang Kamu mau? Terserah mau dari merek apa....!!'' bujuk ayahnya.
Mereka pun tertawa dan kelihatan senang sekali.Tapi Aku?
Brukk.......
Tasku tak sengaja Ku jatuhkan dan menghentikan percakapan mereka yang tampak seru dari tadi. Sampa-sampai tidak menyadari kehadiran Aku dengan Aeri.
Orang pertama yang melihat keberadaan Ku adalah orang tuanya dan seketika membuat mereka kaget dan membelalakan matanya lebar-lebar.Di susul Jassen yang tak kalah terkejutnya melihat Aku tepat berada di belakang mereka.
Tanpa berkata-kata Aku langsung berbalik dan berlari pergi menjauhi mereka.Aku marah sekali dengan apa yang Aku dengar barusan. Disusul Aeri yang berusaha menyusul Ku di belakang.
Aku pun langsung berlari dan mencegat taksi dan beranjak pergi.Tapi tiba-tiba Aeri menghentikan Aku yang mencoba untuk menutup pintu taksi itu.
"Tunggu.....!'' cegat Aeri.
Akupun sampai melupakan temanku yang satu ini hampir saja Aku meninggalkannya sendirian di Tower Bridge.
''Mr...! Tolong antar kan kami ke Star Luxury Hotel...'' pintaku terbata-bata.
Hotel tempat kami menginap selama perjalanan tour study kami di London.
Sesasampainya di hotel,Aku pun langsung membayar taksi tersebut dan kemudian Aku berlari menuju kamar kami.
Sesampainya di kamar,Aku langsung mengambil barang-barang Ku dan memasukan semuanya ke koper. Aku berencana untuk pulang lebih awal tidak bareng bersama dengan rombongan siswa studi yang lain.
''Giselle...!Giselle...!Giselle....!Tenangkan dirimu,'' kata Aeri mencoba menghentikan Aku yang sedang mencoba memasukan barang-barang Ku ke dalam koper.
''Baiklah....!! Aku mengerti perasaan mu seperti apa sekarang.Aku pun tidak menyangka situasinya akan seperti ini.Tapi, tenangkan dulu dirimu oke.....''tegas dia.Karena khawatir melihat Aku yang kacau seperti ini.
''Aeri.....'' tutur Ku.
''Iya...?'' jawabnya ragu.
''Aku berencana untuk pulang terlebih dahulu dan tidak pulang ikut rombongan....'' jawabku terisak.
''Baiklah kalau itu keputusanmu.Biarkan Aku ikut bersama denganmu.Kita pulang bersama. Aku tidak akan tenang membiarkanmu pulang sendirian dengan kondisi seperti ini...!!'' jawabnya khawatir.
''Oke. Sebentar....!!.'' Aku pun mencari keberadaan tasku yang tanpa Aku sadari tak ada di genggaman tanganku.
''Ini... Tadi Kamu menjatuhkannya saat di restoran itu...'' Aeri memberikan tasku yang tak sengaja Ku jatuhkan.
''Terima Kasih...''
''Sama-sama.'' jawab Aeri.
Aku pun langsung menelepon seseorang dan setelah apa yang Aku butuhkan terpenuhi.Aku pun langsung mengajak Aeri pergi dari hotel ini secepatnya.
Namun pas Aku membuka pintu untuk pergi. Ternyata Jasen sudah menungguku di depan pintu dengan memasang muka seolah-olah dia juga terluka.
''Giselle.Tolong dengarkan Aku dulu.Aku bisa menjelaskan semuanya....'' sambil mencoba untuk meraih tanganku yang satunya karena tangan yang satunya lagi memegangi koper.
''Kita bicarakan ini baik-baik ya.....''bujuk dia.
Akupun langsung menghempaskan tangannya yang berusaha memegang tanganku.
''Aku rasa semuanya sudah jelas.Dan Aku sudah cukup mendengarkan semuanya tadi. Tidak ada lagi yang harus Kamu jelaskan karena semuanya sudah terjawab. Aku mendengar semuanya Jasen.'' nadaku bergetar karena menahan amarah.
Aku pun langsung beranjak melangkahkan kaki Ku karana melihat mukanya saja buat Aku muak dan kesal. Tapi dia tidak pantang arah mencoba menghentikan langkahku untuk pergi dan Aku pun terganggu dengan itu.
''Berhenti.....!!!'' setengah Ku berteriak. Tapi dia terus saja mencoba menghentikan Ku.
''Aku bilang berhenti! Berhenti mengikuti Ku,kalau Kamu masih tetap berusaha menghentikan Ku,yang ada Aku semakin membenci Kamu...!!!'' Ucapku kasar pada Jasen.
Dia pun menghentikan langkahnya dan mengangkat tangannya tanda dia menyerah. Aku pun langsung masuk kedalam lift untuk menuju lobi di lantai bawah.
Tidak lama setelah Aku sampai di lobi,Aku pun langsung menghampiri seseorang yang Aku kenal.
''Nona Giselle.Semuanya sudah siap dan itu driver yang akan mengantarkan Nona ke Bandara....."tuturnya sopan.
''Baik....Terima Kasih.'' jawabku singkat.
Aku pun langsung menaiki mobil yang sudah terparkir di depan Lobi.Disepanjang perjalanan Aku pun masih saja bertengkar dengan pikiranku dan tak mengeluarkan satu kata pun, Aku lebih memilih diam saja.
Tak lama kami pun tiba di Bandara dan tak lupa Aku mengucapkan terima kasih sama driver yang sudah mengantarkan kami.Aku pun langsung menuju ketempat yang Aku tuju dan memasuki ruang tunggu.
''Giselle...!! Apakah tidak apa-apa Kita langsung menunggu disini bukankah Kita harus membeli tiketnya terlebih dahulu???'' tanya Aeri heran.
''Tidak perlu. Semuanya sudah ada yang mengurus.....'' jelas Ku.
10 menit lagi pesawatnya akan Take Off. Kita akan menggunakan pesawat pribadi milik keluargaku.'' lanjut Ku.
Aeri pun terheran dengan jawaban yang Aku berikan dan dia pun masih kebingungan.
''Nona Giselle....!! Silahkan Pesawatnya sudah siap dan akan Take Off dalam waktu 5 menit lagi....'' tiba-tiba salah satu petugas bandara menghampiri kami dan kami pun langsung memasuki pesawat milik keluarga ayahku.
Selama perjalanan Aku hanya diam dan melihat keluar jendela dengan pikiran yang masih kusut.
"*Ke*ndalikan dirimu Giselle tenang jangan Kamu terpuruk dengan keadaan sekarang. Ini bukan masalah yang pertama kalinya buat Kamu. Kamu harus kuat.'' bisik Ku dalam hati.
''Giselle.....???'' pertanyaan Aeri membuyarkan pikiranku.
''Iya....Kenapa Aeri..??'' tanyaku balik.
''Ada hal yang ingin Aku tanyakan padamu. Dari tadi Aku ingin sekali menanyakannya....''sahutnya tampak ragu.
"Apa itu??'' jawabku.
''Giselle...!! Sebenarnya Kamu itu siapa??'' tutur Aeri. Yang sontak saja buat Aku kaget dengan pertanyaan yang Aeri ajukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments