Setelah kepergian Xin Long, ditempat terpisah Xiao Lang yang sudah selesai dari aktivitas mandi dan makannya, iapun segera bersiap dan bergegas untuk kembali ke tempat Gurunya. Ia khawatir kalau gurunya akan mencarinya nanti, jika ia belum juga kembali.
Tidak terasa sudah Tiga tahun Xiao Lang berada di Hutan Kematian. Hari-hari yang di lewati bersama Kakek yang juga merupakan gurunya penuh dengan kasih dan sayang. Rasa sayang Xin Long kepada Xiao Lang begitu dalam sehingga ia menganggap muridnya itu sebagai bagian yang terpenting dalam perjalanan hidupnya. Setiap hari mereka berdua keluar masuk kedalam hutan kematian mencari binatang buas untuk mengasah kemampuan teknik bertarung dan menambah pengalaman bertarungnya.
Sudah tidak ada lagi hal-hal yang menyangkut dirinya yang tidak di ketahui oleh muridnya itu. Semuanya sudah ia ceritakan, mulai dengan kenapa ia meninggalkan Sekte dan dunia Kultivator dan memilih menepi dengan mengasingkan diri di hutan kematian, begitu pun dengan teknik-teknik dan jurus tingkat tinggi untuk menjadi seorang Kultivator, sudah Xin Long ceritakan semua pada muridnya itu.
Xiao Lang merasa sangat bahagia mendapatkan perhatian yang sangat besar dari gurunya. Oleh karena itu, dia bertekad untuk terus berkembang dan mencapai puncak agar bisa melindungi orang-orang yang dia sayangi, membanggakan guru dan tidak akan pernah mengecewakan gurunya. Xiao Lang juga menyadari bahwa didunia luar, ia harus waspada terhadap kelompok atau sekte-sekte aliran hitam. Mereka akan selalu menggunakan segala macam cara, asal bisa tercapai maksud dan tujuannya.
Perampokan, pemerkosaan, penculikan anak gadis, pembunuhan dan segala bentuk kejahatan lainnya sudah melekat dengan mereka yang beraliran hitam yang masih terjadi hingga saat ini dan terus menjadi-jadi.
"Aku akan membasmi aliran hitam ini, merekalah yang telah membunuh kedua orang tuaku dan seluruh penduduk desa Kemangi..." ucap Xiao Lang dingin sambil mengepakkan tangannya.
Ibarat sebuah pepatah, setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Begitupun yang harus terjadi antara Guru dan murid ini, sudah waktunya Xiao Lang memulai petualangannya untuk menjelajah dunia luar. Setelah berhasil menguasai kitab-kitab teknik dan jurus-jurus tingkat tinggi, akhirnya Xiao Lang meminta restu kepada Gurunya untuk memulai petualangannya.
Pada malam terakhir mereka berdua duduk berdua sambil berbincang ringan berbagai macam hal-hal yang terjadi di benua timur. Berat sebenarnya bagi Xin Long untuk berpisah dengan muridnya ini, tetapi ia tidak harus bersikap egois. Dia harus membiarkan muridnya menjelajah dunia luar, menuliskan namanya dalam dunia Kultivator dibenua timur ini dan menjadi LEGENDA.
Naga kecil adalah julukan yang gurunya berikan padanya dan Xiao Lang pun sangat menyukai julukannya ini. Dia sangat bangga ketika Xin Long memanggilnya Naga Kecil, menjadi pelecut semangat untuk berkembang dan lebih berkembang lagi.
"Lang'er, besok pagi kamu akan pergi jadi ambillah Plakat Emas dan cincin ini, simpanlah plakat itu ke cincin penyimpananmu dan pakailah cincin itu,,," sambil menyerahkan sabuah Plakat Emas dan cincin kepada Xiao Lang.
"Didalamnya aku sudah menyiapkan segala kebutuhanmu dalam berpetualangan nanti, gunakan itu dengan baik. Jadilah Orang yang suka membantu sesama dan jangan diam ketika melihat kezaliman dan kejahatan. Juga nanti Kalau berada di ibu kota kekaisaran Ming pergilah kamu ke Sekte Naga Langit, perlihatkanlah plakat emas itu nanti kamu akan tau apa yang akan kamu lakukan..." lanjut Xin Long memberikan wejangan perpisahan mereka.
"Terimakasih Guru, murid akan selalu mengingat pesan Guru dan akan mengamalkannya..." ucap Xiao Lang sambil bersujud di depan gurunya.
Malam pun semakin larut, Xin Long segera menyuruh muridnya untuk beristirahat karna besok pagi akan melakukan perjalanannya walau ada sedikit keengganan dari muridnya itu untuk meninggalkannya sendiri tapi Xin Long tetap menyuruh nya pergi dan Ia pun duduk sendiri sambil memandang langit malam yang penuh dengan bintang-bintang yang gemerlapan.
*****
Pagi-pagi sekali Xiao Lang bangun, diapun membersihkan diri dan setelah itu dia lalu mengemas segala keperluannya dan memasukan kedalam cincin penyimpanannya. Selesai melakukan persiapan, diapun segera ketempat gurunya untuk segera melakukan perjalanannya.
"Guru, Lang'er mohon ijin..." ucap Xiao Lang
"Jaga diri guru baik-baik, juga jaga kesehatannya dan jangan lupa makan, Lang'er berangkat dulu..." lanjut Xiao Lang yang hanya di angguki oleh Gurunya.
Setelah beberapa saat, Xiao Lang akhirnya melakukan perjalanannya. Diapun langsung melesat terbang keluar dari Hutan Kematian dan mengarah ke arah timur menuju Desa Kemangi yang merupakan desa kelahirannya untuk berjiarah ke makam kedua orang tuanya dan memohon doa restu untuk petualangannya. Letak Desa Kemangi adalah berada di wilayah Kota Batu Hitam di bagian timur Kerajaan Zhang.
Setelah terbang beberapa jam, ia pun turun di sebuah area dekat hutan dan beristirahat sejenak sambil mengisi kembali energinya dan setelah itu melasat kembali ke udara dengan kecepatan tinggi hingga ia pun tiba di sebuah desa di wilayah perbatasan antara Kota batu Hitam dengan Kota Lima Warna. Xiao Lang pun turun dan berjalan memasuki perkampungan itu sambil melihat kesana kemari.
Baru sebentar berjalan, Xiao Lang melihat puluhan orang dengan berpakaian hitam dengan lambang kalajengking di punggungnya sedang mengumpulkan penduduk perkampungan itu dengan bentakan dan kata-kata kasar seperti menakut-nakuti para warga kampung. Terlihat salah seorang anggota kelompok itu sedang menganiaya orang tua tanpa berbelas kasi, sambil menunjuk-nunjuk para penduduk perkampungan seolah mereka adalah penguasa daerah tersebut. Istri dan anaknya di tangkap dan terus memanggil-manggil suaminya yang di aniaya orang yang berbaju hitam dengan lambang kalajengking itu.
Dari jauh Xiao Lang mengidentifikasi kekuatan tertinggi orang-orang itu dan rata-rata berada pada Ranah Emas tahap awal dan menengah, hanya satu orang saja yang sudah pada Ranah Raja tahap awal. "Mungkin dia itu ketuanya..." gumam Xiao Lang sambil melangkah menuju orang-orang berpakaian hitam itu.
Saat sedang asik melangkah, Xiao Lang merdengar suara keras seperti bentakan dan mengintimidasi datang dari arah depannya. "Hei anak muda, mau kemana kamu. Apa kamu tidak takut dengan kami Sekte Kalajengking Hitam, serahkan seluruh barang berharga mu dan segera berkumpul dengan orang-orang itu sambil menunjuk kerumunan penduduk yang sangat ketakutan dan tidak berdaya". "Ingat jangan banyak berulah kalau masih sayang akan nyawa mu..." lanjut ketua dari kelompok orang yang berpakaian hitam itu.
Dengan entengnya Xiao Lang menjawab gertakan dari ketua kelompok itu tanpa menyiratkan rasa takut sedikitpun di matanya. "Maaf, aku tidak memiliki barang berharga untuk di berikan pada kalian dan maaf aku tidak takut dengan kalian". dengan kecepatan kilat menggunakan teknik "Langkah Dewa Naga" Xiao Lang tiba-tiba sudah berada di belakang ketua kelompok itu sambil melepaskan teknik "Pukulan Naga Surgawi" ke arah kepalanya.
Duaaarrrrrr
Seketika terdengar bunyi ledakan kepala dari ketua kelompok itu yang membuat nya tewas seketika. Dari kejadian itu membuat yang lainnya menjadi bengong dan tidak percaya kalau ketuanya sudah mati. "Hoeee, kenapa melamun, ayo siapa lagi yang mau mampus dan menyusulnya ke neraka" tanya Xiao Lang dingin.
Akhirnya semuanya tersadar dari lamunannya, bahkan penduduk sekitar merasa sangat terkejut dengan kejadian yang sangat cepat tadi. Para kelompok itu bergetar hebat, mereka sangat ketakutan tapi karna merasa menang jumlah sedikit demi sedikit muncul kembali sikap angkuh dan congkaknya, mereka lalu berkata "hei anak muda, cepat bersujud dan minta maaf sebelum kami bertindak dan membunuh mu"...
Craaakkkkkkk
Craaakkkkkkk
Craaakkkkkkk
Belum selesai dia berkata-kata, tiba-tiba terdengar suara pedang memotong kepala dan tubuh orang-orang berpakaian hitam dari kelompok Sekte Kalajengking Hitam dan mati seketika.
Para warga kampung tidak ada yang berani bergerak atau pun bersuara. Bagi mereka dari pemandangan yang terlihat tadi yang begitu cepat dan sangat mengerikan adalah hal-hal di luar nalar mereka karna kebanyakan mereka adalah orang biasa dan ada beberapa pembela diri Ranah Perak.
Tiba-tiba datang Orang tua yang tadi di aniaya oleh orang-orang dari sekte kalajengking hitam beserta istri dan anaknya. "Terimakasih tuan muda sudah membantu kami semua, kami sudah tidak memiliki lagi barang yang berharga untuk kami berikan..." sambil menyodorkan bungkusan perhiasan dan gelang kepada Xiao Lang.
Dengan senyum penuh dengan kehangatan Xiao Lang mendekati Orang tua itu dan berkata dengan lembut "Sudahlah bapak ibu, aku tidak mengharapkan imbalan apa-apa. Aku ikhlas membantu, karna mereka pantas mendapatkannya. Sekarang Tolong kalian urus mayat-mayat ini, mau dikubur atau di bakar silahkan saja, agar tidak menimbulkan penyakit" Ucapnya dan segera di kerjakan oleh para warga di situ.
Segera setelah itu Xiao Lang langsung pamit undur diri dan melanjutkan perjalanan menuju Desa Kemangi. Iapun langsung menghilang dari hadapan orang tua itu dan warga desa.
Wuuuuusssssss..
Xiao Lang melesat dan terbang dengan kecepatan penuh sehingga beberapa jam kemudia, iapun sampai di desanya dan langsung turun dan berjalan kaki menuju ke lokasi bekas rumahnya yang masih berdiri walaupun ada sebagian yang terbakar dan tampak berantakan karna sudah tak berpenghuni.
Saat Xiao Lang masuk kedalam rumahnya, terbayang kebersamaan Xiao Lang dan kedua orang tuanya. Tampa terasa air matanya jatuh menetes mengingat masa-masa dulu sebelum terjadi pembantaian seluruh warga desanya. Dengan langkah berat ia pun melihat kamarnya setelah itu mendatangi kamar orang tua nya. Setelah itu ia bergegas keluar dari rumah nya dan menuju ke makam kedua orang tuanya dan bersujud dihadapannya dan memohon doa restu kepada orang tua nya di syurga.
"Ayah Ibu beristirahat dengan tenang, Lang'er sudah besar dan sudah bisa menjaga diri. Ayah Ibu, berkatilah anakmu ini" kembali Xiao Lang bersujud tiga kali, setelah itu ia memberikan penghormatan untuk seluruh warga desanya ia pun kembali bersujud tiga kali dan langsung meninggalkan desa Kemangi untuk melanjutkan petualangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Langkah Dewa Naga
2024-02-25
1
Yanka Raga
kereeen 👍👌
2024-02-21
0
Kang Comen
Next
2022-06-22
0