Ayah dan ibu Zeline pun sudah ada dirumah duka. mereka sangat syok calon menantunya harus pergi meninggalkan mereka semua. Hari ini juga pemakaman Abimanyu akan dilaksanakan dengan upacara pemakaman jenazah dan dikuburkan dipemakaman pahlawan.
Zeline hanya bisa menangis melihat Abi di bungkus oleh kain kafan. Zeline tak sanggup untuk melihatnya, aku tak sanggup ini seperti mimpi baru saja aku dan Abi melaksanakan pertunangan tapi kenapa secepat ini pula tuhan mengambil Abi dalam hidupku.
Akhirnya mereka semua sampai di pemakaman. Mamahnya Abi pingsan dan langsung di bawa kedalam mobil takut terjadi apa-apa, pandangan Zeline kosong melihat keliang lahat bagaimana tubuh Abi di kubur.
Setelah selesai pemakaman Zeline pulang bersama kedua orang tuanya diantar oleh Jovanka. Dia terus saja menangis pandangannya hanya lurus kedepan tak ada kata yang bisa diucapkan. Zeline pun di papah untuk masuk kedalam rumah nya oleh Jovanka karna dia hanya diam saja.
Akhirnya Jovanka buka suara"Line kamu yang sabar ya, aku tau ini berat buat kamu tapi aku mohon kamu kuat untuk Abi. Abi pasti ga suka liat kamu kaya gini" tapi tak ada jawaban apa pun dari Zeline hanya air mata yang mewakilinya.
"Yaudah aku pulang dulu ya Line, kamu kalau butuh apa-apa telfon aku ya, aku pasti siap bantu kamu Line."Jovanka pun pulang setelah berpamitan kepada kedua orang tua Zeline.
Tiba-tiba Zeline menangis lagi dengan sejadi-jadinya dia ga bisa hidup tanpa Abinya gabisa "hik hik hik ya tuhan aku ga kuat aku harus bagaimana." racau Zeline sambil sesegukan.
Lalu dia melihat ada gunting ditempat meja belajarnya, dia ambil gunting itu dan dia sayat urat nadinya, saat gunting itu akan lebih dalam lagi menyayat tanganya datang ibunya yang khawatir kepada putri satu-satunya itu.
"Astagfirullah Zeline apa yang kamu lakukan na,ingat alloh na ingat kamu jangan seperti ini na, kamu masih punya ibu dan ayah sayang"teriak ibu Zeline agar Zeline sadar, ayahnya pun yang mendengar Teriakan ibunya Zeline berlari menghampiri kamar putrinya itu.
"Ya allah na kamu kenapa sampai berfikir melakukan ini" ayah nya Zeline langsung mengambil P3K, untung saja lukanya belum terlalu dalam, Zeline yang sedang di obati hanya diam tak ada raut wajah kesakitan yang di tampakan Zeline.
Akhirnya Zeline pun tertidur ditemani ibunya, mereka takut jika Zeline melakukan hal bodoh lagi yang bisa merenggut nyawanya.
Zeline hanya duduk menghadap jendela tidak melakukan apa-apa di ajak makan pun tak mau, apalagi di ajak bicara. Sudah seminggu Zeline tak masuk kuliah, Jovanka sangat khawatir. Zeline ditelfon pun tak merespon sama sekali. Akhirnya Jovanka pergi kerumah Zelina, sesudah sampai di kamar Zeline, Jovanca menangis dan memeluk Zeline dia sanggat khawatir melihat keadaan Zeline yang sekarang dia kurus, pucat seperti mayat hidup saja tidak seperti Zeline yang dikenalnya yang ceria dan penuh semangat.
"Line ayo bangkit, kamu masih ada aku kenapa kamu kaya gini Line, ini bukan Zeline yang aku kenal, ayo kita hadapi sama sama Line jangan gini, kamu ga kasian sama Abi disana, pasti dia sedih liat kamu kaya gini, orang tua kamu juga pasti sakit liat anaknya kaya gini Line" ucap Jovanka sembari terisak meratapi nasib sahabatnya yang berudah.
Zeline tiba-tiba menangis membalas pelukan sahabatnya itu dan berucap "Aku sakit Jo,aku gabisa hik hik, Abi laki laki yang bisa buat aku nyaman merasa selalu di lindungi Jo aku gabisa lupain dia dan kenagan-kenagan kita secepat ini"
"Aku ga nyuruh kamu untuk lupain Abi Line, aku mau kamu lebih kuat buat hadapi semua ini. ada aku Line ada aku. Kamu anggap aku apa hah,hidup kamu masih panjang, kamu jangan sampai sia-sia in hidup kamu kaya gini Line" nasihat Jovanka.
Akhirnya setelah di bujuk oleh sahabatnya itu Zeline mau makan dengan baik lagi di suapi oleh sahabatnya ini," makasih Jo kamu selalu ada buat aku, makasih, kalau ga ada kamu aku gatau harus sama siapa lagi Jo" mereka berdua pun berpelukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 431 Episodes
Comments
Kokom Komala
merasa kehilangan pasti semua orang juga merasakan tapi ga harus bunuh diri juga kali
2022-09-06
1