EPISODE 02.

HAPPY READING

Regazio O'pray Esse, itulah nama raja muda yang sekarang memimpin kerajaan virtucal esse. Memiliki wajah tampan dengan sifat yang angkuh, ekspresi yang dimilikinya sangat datar bahkan sangat mengintimidasi. Di usia ke-14 tahun, Regaz telah mampu memimpin peperangan dengan strategi luar biasa yang telah ia rancang, kemudian di usia yang ke-16 Regaz telah ikut andil memimpin perang untuk menguasai beberapa wilayah besar. Hal ini terus berlanjut hingga Regaz berumur 19 tahun kemudian setelah menginjak umur ke-20 tahun, Regaz telah resmi menjadi raja terkuat bangsa virtucal esse. Memiliki banyak selir dan permaisuri yang amat dibenci. Ia hidup terpisah bersama keluarganya.

Regaz yang saat itu sangat membenci bangsa Gazianor melakukan sebuah peperangan besar yang berhasil menaklukan bangsa Gazianor saat ini, lalu seorang gadis cantik yang ternyata adalah putri mahkota dari kerajaan Gazianor dinikahi oleh Regaz dengan posisi permaisuri. Namun, hanya gelar itulah yang terlihat terhormat tapi nyatanya putri mahkota hanya menjadi sebuah bahan hinaan ketika menjadi permaisuri. Seharusnya ini sebuah penghinaan juga bagi kerajaan virtucal esse, tapi Regaz memang sengaja melakukannya bahkan membiarkannya. Regaz tidak membunuh keluarga kerajaan gazianor, rakyat bahkan prajurit yang selamat saat peperangan. Regaz menjadikan mereka seorang budak, berbeda dengan putra mahkota kerajaan gazianor yang sekarang menjadi panglima besar yang selalu maju di medan tempur. Regaz memanfaatkan putra mahkota gazianor yang memiliki keceradasan dalam berperang hingga ia tidak perlu turun tangan dan melukai dirinya setiap berperang. Cukup menjadikan keluarga kerajaan gazianor sebagai pion.

Athera memejamkan matanya sembari mengulang beberapa cerita yang ia ingat setelah Retha menjelaskan seluruh kejadian yang terjadi.  Athera tak bisa mengingat kembali lanjutan cerita itu mengenai orang-orang yang belum ia ketahui. Hari ini, Retha pergi keluar hingga meninggalkannya sendirian di kamar. Athera kemudian bangkit dari tidurnya sembari berjalan keluar dari kediamannya untuk menyusuri taman yang begitu indah dengan udara yang segar. Sepertinya hujan telah turun semalam karena rerumputan terasa basah begitu pun tumbuhan yang lain.

Jembatan kayu kali ini menjadi arah jalan bagi Athera untuk melihat-lihat, jembatan kayu cekung yang di bawahnya terdapat kolam panjang yang menjorok entah sampai mana. Athera tidak mengenakan alas kaki hingga rasa dingin kian menusuk telapak kakinya.

"Oh, aku kira kau sudah tidak bisa menghirup udara segar lagi?"

Athera menghentikan langkahnya di jembatan kayu, ia baru berjalan dari setengah jembatan dan kini ada empat orang selir dengan warna rambut berbeda-beda, tengah tersenyum sinis padanya.

"Jika warna rambutnya kuning, berarti dia Selir Yuen; Selir Tang berambut hijau; Selir Jian berambut warna hitam pendek, lalu ada juga Selir Awen, dia memiliki rambut bewarna coklat. Mereka itu adalah Selir yang sangat membenci kita, dan kakak harus berhati-hati."

Athera tersenyum puas sembari mengamati wanita berambut kuning yang ternyata adalah Yuen dan wanita itulah yang telah memukul kepalanya.

"Sepertinya dia menjadi tuli dan bisu," ejek Yuen.

Athera melangkah mendekati Yuen lalu tersenyum manis, baru kali ini Yuen melihat senyuman Athera sejak tinggal di istana ini.

"Lihatlah, dia jadi berani mendekati kita dengan senyum menjijikkannya!" Kali ini Jian ikut bersuara sembari menatap sinis Athera yang berhenti melangkah dengan jarak yang cukup dekat.

"Selir Yuen, kau terlalu tinggi bicara padaku dengan posisi rendahanmu ini."

Yuen terperangah. Ia tak percaya bahwa Athera berani berbicara sekasar ini.

"Kau! Ternyata kau tidak ada jeranya, ya!" geram Awen dengan jemari terkepal siap melayangkan tinjunya pada perut Athera.

Athera tersenyum miring kemudian menangkap tinju Awen dengan gerakan cepat kemudian memelintirnya hingga menyudutkan Awen pada pinggiran jembatan kemudian menendang selir itu hingga tercebur di kolam.

Athera terkekeh ketika melihat Awen tercebur kemudian berdiri dengan cepat, ternyata kolamnya tidak dalam, hanya sampai sedada Awen saja.

"Kurang ajar! Kakak Yuen tolong balas dia!" teriak Awen dari bawah sana.

Selir Tang terdiam mengamati Athera yang terkekeh melihat Awen di sana. "Dia jadi kuat."

"Biar aku hajar dia!" Kali ini Tang maju namun, Athera meliriknya sekilas, tapi belum sempat melawan, Athera sudah menarik selendang yang melekat pada lingkaran perut selir Tang dan menariknya hingga selir itu tampak melayang dan ikut terjatuh di kolam. Para pelayan yang menonton kejadian itu tercengang melihat betapa kuat serta cepatnya pergerakan Athera. Padahal selama ini Athera tidak bisa bahkan tidak pandai berkelahi.

Jian jadi takut mendekati Athera, dan kali ini Athera menatap tajam Yuen yang menatapnya tak kalah sengit.

"Kau yang memukul kepalaku, jadi biar aku gantikan rasa sakitku," desis Athera kemudian kakinya siap ia layangkan ke kepala Yuen namun, sebuah tangan kekar menahan kakinya kemudian menghempaskannya dengan kasar, untung saja tubuh Athera tak limbung dan justru berdiri tegap.

"Jaga sikapmu!"

Athera menatap lekat sosok pria tampan yang kini berdiri di samping selir Yuen. Selir Yuen sekarang tampak terisak kemudian mengadu yang tidak-tidak. Athera tak pernah mengedipkan matanya barang sedetik, tatapan Athera saat ini begitu tajam dan menusuk manik kelam pria yang tak lain adalah Regaz.

"Regaz," ujar Athera penuh penekanan tanpa sadar.

Regaz tak pernah mengira bahwa Athera berani menatapnya seperti ini bahkan mengucapkan namanya langsung. Biasanya wanita itu akan menunduk dan tak berani menatap wajahnya, tapi kini dengan arogant menatapnya tanpa rasa takut sedikitpun.

"Apa kau merasa hebat telah menyakiti Selir ku?" tanya Regaz dingin.

Athera tersadar dari lamunannya kemudian tersenyum sinis ke arah Awen serta Tang yang dibantu naik oleh pelayan pria.

"Tentu."

Regaz menggertakkan giginya, ia tidak tahu bahwa Athera berani menyahuti perkataannya begitupun Jian serta Yuen yang ikut terkejut dengan keberanian yang dimiliki Athera.

"Ikut aku! Kau harus dihukum karena telah menyakiti para Selir!" bentak Regaz seraya membawa pergi Athera dan meninggalkan tempat itu untuk kembali ke kediaman Athera.

Athera mengelus pergelangan tangannya yang tampak memerah akibat cengkraman kuat Regaz yang telah terlepas darinya.

"Kau mau apa?" tanya Athera dengan tenang.

Regaz membawa Athera ke dalam kamar hingga menyandar pada dinding di sana.

"Memberimu pelajaran. Mungkin dengan menelanjangimu kau akan dipermalukan seperti Selir yang kau dor-"

PLAK!

Athera menampar wajah Regaz sebelum pria itu menyelesaikan perkataannya. Regaz membeliakkan mata tak percaya. Sepasang hazel indah milik Athera berkilat penuh amarah.

" Sebaiknya jaga perkataanmu! Melihat wajahmu saja, membuatku ingin langsung membunuhmu. Seharusnya aku membawa senapan untuk menembak jantungmu!" bentak Athera kemudian mendorong  tubuh Regaz yang masih membeku mendengar perkataannya. Wanita itu meninggalkan Regaz yang masih berdiri seperti orang bodoh di sana.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Titinaditya

Titinaditya

mampir kesini setelah baca Riona di pijjo

2024-10-16

1

Ririn Santi

Ririn Santi

eh hukuman macam apa itu? pingin bilang bos

2024-09-19

0

Dede Mila

Dede Mila

/Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/

2024-05-20

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 68 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!