Episode.3

Tak berapa lama jihan mengendarai mobilnya akhirnya akhirnya mobil Jihan sampai di perusahaan company group, kini terlihat jihan sedang menaiki lift menuju ruangannya.

Hampir beberapa menit jihan menaiki liftnya akhirnya jihan tiba di lantai tiga puluh, dimana letak ruangan jihan berada.

Sesampainya di ruangannya jihan langsung menduduki kursi kebesaran nya, jihan langsung membuka laptopnya untuk mengecek email yang masuk kedalam laptopnya serta menandatangani berkas- berkas penting perusahaan.

Setelah seharian bekerja di perusahaan company group, kini Jihan pun pulang menuju kediaman nya terlebih dahulu untuk membersihkan tubuhnya.

Hampir setengah jam dalam perjalanan menuju pulang ke rumah akhirnya Jihan sampai juga di depan rumahnya.

jihan segera memarkirkan mobilnya didepan rumah setelah mobil terparkir. Jihan langsung berjalan masuk ke dalam rumah yang terlihat tidak dikunci pintu rumahnya.

"Assalamualaikum?"ucap Jihan.

"Waalaikum salam, nona Jihan baru sampai." ucap Yani asisten rumah Jihan

"Iya mbak, ya udah mbak saya ke kamar dulu ya." ucap Jihan tersenyum.

"Iya non." ucap Yani membalas senyuman Jihan.

Jihan berlalu pergi meninggalkan Yani menuju kamarnya sesampainya dikamar jihan langsung membanting kan pelan tubuhnya di kasur empuk milik nya untuk mengistirahatkan sejenak tubuhnya.

Tak berselang lama merebahkan tubuhnya, Jihan mendengarkan suara azan maghrib berkumandang, Jihan langsung bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

****

Sementara kini Jihan sudah memakai pakaian santainya, segera Jihan turun menuju lantai bawah. setibanya di lantai bawah jihan segera menuju meja makan untuk menikmati makan malamnya.

Sesampainya di lantai bawah Jihan melihat Wisnu sang ayah sudah berada di meja makan.

"Ayah?" panggil Jihan mengulas senyum nya.

"Iya sayang." ucap Wisnu tersenyum melihat Jihan.

Jihan pun langsung duduk di sebelah sang ayah, tanpa menunggu lama, Jihan langsung mengambil makanan untuk sang ayah dan dirinya sendiri, kini hanya suara dentingan sendok yang terdengar dari keduanya.

Tak berapa Jihan dan Wisnu sudah selesai dengan acara makan malam nya .

"Sayang?" panggil Wisnu melihat Jihan.

"Iya ayah." ucap Jihan melihat wisnu.

"Ayah ingin bicara serius sama kamu sayang." ucap Wisnu.

"Bicara serius apa ayah?"tanya Jihan penasaran.

"Hem...ayah ingin kamu segera menikah dengan rekan bisnis ayah, sayang." ucap Wisnu.

"Ayah tidak bercanda kan?" tanya Jihan tak percaya.

"Tidak sayang, ayah serius."ucap Wisnu melihat sang putri.

"Tapi kenapa ayah ingin menikah kan Jihan dengan rekan bisnis ayah?" tanya jihan penasaran.

"Karena ayah ingin ada yang bisa menjaga kamu sayang, kamu lihat kan ayah sering sakit, kalau ayah meninggal nanti kamu siapa yang menjaga? menurut ayah dia tepat untuk menjadikan nya menantu ayah." ucap Wisnu.

"Ayah jangan bicara seperti itu, Jihan ingin ayah selalu ada disisi Jihan." ucap Jihan sedih.

"Sayang, kita tidak pernah tau kapan kita akan meninggalkan dunia ini, setiap yang bernyawa pasti akan mati, seperti ayah akan meninggalkan Jihan dan begitu pun sebaliknya, kita tidak pernah tau Kapan kematian akan tiba, maka dari itu ayah sudah mempersiapkan sebelum ayah tiada nanti. ayah sudah tenang saat meninggalkan kamu sayang." ucap Wisnu menjelaskan.

Jihan sejenak terdiam saat perkataan Jihan.

"Tapi ayah, Jihan tidak mengenal nya." ucap Jihan.

"Nanti ayah akan memperkenalkan kalian." ucap Wisnu.

Sejenak Jihan hanya terdiam saat perkataan sang ayah.

"Bagaimana mana sayang, ayah harap kamu mau menerima keputusan ayah." ucap Wisnu beranjak dari duduknya.

"Baiklah ayah, Jihan akan menerimanya." ucap Jihan.

"Terima kasih sayang." ucap Wisnu mengelus kepala Jihan.

"Iya ayah." ucap jihan terpaksa tersenyum.

"Ya sudah, ayah ke kamar dulu, selamat malam sayang."ucap Wisnu.

"Malam ayah." ucap Jihan memandang kepergian Wisnu hingga punggung nya menghilang dari penglihatan jihan.

Tak lama setelah kepergian Wisnu sang ayah Jihan pun beranjak dari meja makan menuju kamarnya sambil memikirkan perkataan sang ayah.

Setibanya di kamar, Jihan langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya sambil menatap langit- langit kamarnya dengan memikirkan perkataan wisnu sang ayah, hingga akhirnya Jihan terlelap dengan tidurnya.

Terpopuler

Comments

Yoo anna 💞

Yoo anna 💞

ninggalin jejak ah..

2022-02-14

0

Norma Yunita

Norma Yunita

jejak

2021-10-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!