Keesokan harinya Jihan sudah tiba di perusahaan Company Group sepanjang menuju ruangannya, beberapa karyawan perusahaan yang berlalu lalang lewat terlihat menyapa atasan nya, jihan pun membalas sapaan karyawan nya dengan senyuman serta anggukan.
Saat ingin masuk ke dalam ruangan nya, Jihan berpapasan dengan sekretaris nya, sejenak Jihan menyapa amel.
"Pagi Amel?" ucap jihan tersenyum melihat amel.
"Pagi buk jihan."ucap amel dengan senyumannya.
Setelah menyapa amel sekretaris nya, Jihan langsung melangkah kan kakinya menuju masuk ke dalam ruangan nya, setibanya Jihan di dalam ruangan nya Jihan terlihat menduduki kursi kebesaran nya sebagai CEO.
Tak berapa lama ponsel Jihan berbunyi, tertera nama dilayar ponselnya maura. seketika jihan langsung mengangkat ponselnya.
"Halo, assalamualaikum ra?" ucap Jihan.
"Waalaikum salam han." ucap Maura di sebrang telpon.
"Ada apa ra?" tanya Jihan tanpa basa-basi.
"Gue kangen sama lho han." ucap Maura.
"Tumben lho kangen sama gue ra?"ucap Jihan bercanda.
"Han, gue memang kangen sama lho udah lama kita gak ketemu". ucap Maura.
"Jadi, lho mau ketemu gue ini ceritanya."ucap Jihan menggoda Maura.
"Iya han."ucap Maura serius.
"Ya udah gue mau tapi kita ketemu nya di cafe Kinara dekat kantor gue tapi saat jam makan siang, gimana?" tanya Jihan.
"Oke, gue akan datang ke cafe dekat kantor lho itu, saat jam makan siang."ucap maura menyetujui.
"Oke, kalau gitu gue tutup dulu ya telpon nya sampai jumpa di cafe." ucap Jihan.
"Iya han." ucap Maura singkat.
"Assalamualaikum ra?" ucap Jihan
"Waalaikum salam han." ucap Maura.
Sambungan telpon akhirnya terputus terlihat Jihan bergumam sendiri.
****
Kini tak terasa hari pun menjelang siang sudah tiba waktunya jam makan siang, terlihat jihan tengah bersiap- siap membereskan meja kerjanya, setelah semua rapi di meja kerjanya jihan langsung mengambil kunci mobil dan tasnya yang berada di meja kerjanya.
lalu beranjak pergi dari ruangnya menuju ke luar ruangan, saat berada di luar jihan melihat dari kaca ruangan Amel, terlihat sekretaris nya masih menatap layar laptop nya, jihan pun langsung menghampiri amel yang tak jauh dari ruangannya.
"Amel?" panggil jihan membuka pintu ruangan Amel.
"Buk Jihan, ada apa buk?" tanya Amel terkejut melihat Jihan.
"Amel sudah waktunya makan siang, makanlah dulu." ucap Jihan.
"Iya buk, sebentar lagi saya akan makan siang soalnya lagi nanggung sebentar lagi akan selesai kerjaan saya."ucap Amel .
"Baiklah, tapi jangan sampai telat makan amel nanti kamu bisa sakit?"ucap Jihan perhatian.
"Iya buk." ucap Amel tersenyum.
"Kalau gitu saya duluan ya amel?" ucap Jihan.
"Iya buk." ucap Amel tersenyum.
Jihan berlalu pergi meninggalkan amel dan melanjutkan jalannya menuju lift untuk mengantar jihan menuju ke lantai bawah perusahaan,
Tak berapa lama Jihan berada dilantai bawah ia langsung jalan menuju parkiran mobilnya, sesampainya di mobil Jihan langsung lmasuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya menuju cafe A yg sudah ia janjikan dengan maura sahabatnya.
Hampir lima menit mengendarai mobilnya kini jihan sampai didepan cafe Kinara, segera Jihan masuk kedalam cafe setelah mobil terparkir, sesampainya di dalam cafe jihan mengedarkan pandangan mencari maura, seketika jihan melihat maura melambaikan tangannya.
Dengan langkah cepat jihan langsung menghampiri dan bertanya ke maura.
"Udah lama ra?" ucap jihan cipika-cipiki lalu menggeser kursi disebelah Maura untuk ia duduk.
"Belum han, Pelayan?" panggil Maura ke pada pelayan cafe untuk memesan makanan.
Pelayan cafe langsung menghampiri maura serta membawakan daftar menu makanan.
"Han, lho mau pesan apa?" tanya Maura
sambil melihat - lihat daftar menu.
"Stik aja sama minuman nya jus jeruk ra." ucap Jihan.
"Oke." ucap Maura sambil memesan makanan untuknya juga kepada pelayan.
Kini Jihan dan Maura terlihat bercerita sambil menunggu makanan mereka datang.
Hingga tak berapa lama pelayan mengantarkan makanan pesanan Jihan dan maura, terlihat Jihan menikmati makanannya dengan melakukan obrolan.
"Ra, ada apa lho kangen sama gue, tumben banget?" tanya Jihan heran.
"Jadi ceritanya gue gak boleh kangen gitu sama sahabat gue sendiri." ucap Maura dengan raut wajah kesalnya.
"Ya gak juga sih,oh iya kenapa kita gak ngajak Arya ya." ucap Jihan teringat salah satu sahabat laki - laki mereka.
"Arya sibuk Han, dia udah gak bisa diajak ketemu lagi sama kita." ucap Maura.
"Ya juga ya, ya kita sebagai sahabat nya maklumlah." ucap Jihan menasehati Maura supaya tidak kesal dengan arya.
"Hem." ucap Maura singkat.
Hampir setengah jam bercerita dengan Maura, akhirnya Jihan berpamitan kepada sahabat nya itu.
"Ra, gue pamit ya, maaf gue gak bisa lama- lama ra." ucap Jihan merasa tak enak dengan sahabat nya.
"Iya gue tau, ya udah lho pergi Sono kembali bekerja, semangat han." ucap Maura menyemangati Maura.
"Iya, bye Maura." ucap Jihan tersenyum.
"Bye han." ucap Maura membalas senyuman Jihan.
Jihan berlalu pergi meninggalkan Maura menuju kasir kafe untuk membayar makanan nya, setelah membayar jihan langsung jalan menuju mobilnya yang berada di luar cafe, sesampainya di mobil Jihan tanpa menunggu lama jihan langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya kembali menuju perusahaan Company Fernandez Group.
Komen yang positif ya bagi author
biar author lebih semangat lagi buat berkarya!!!
Maaf ya kalau author punya kesalahan dalam berkarya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
dandelion
Terpaksa menikah dengan tuan muda kejam sudah mampir untuk memberikan like, tetap semangat yah 💪🤗🤗
2022-06-05
0