[B1-2] RbX-M2314

Gurun membentang luas dari kiri ke kanan yang hanya terdapat pasir dan debu.

Matahari memancarkan sinarnya seperti tiada hari esok. Sesosok bayangan hijau melesat, melintasi gurun itu tanpa mempedulikan panas terik pada musim ini. Bayangan hijau tersebut melesat dengan sangat cepat menuju arah timur, di mana matahari itu berada.

Di dalam bayangan hijau itu, terdapat sosok Wanita menenteng seorang Pria terikat sekujur tubuhnya dengan rantai kotak, dan hanya mulut Pria tersebut saja yang terbuka.

"Tunggu aku, Elk!! Sialan!!!" teriak seorang Pria di belakang Wanita tersebut, menggema di udara. Ia mencoba mengejar bayangan hijau di depannya, melesat cepat dengan tubuhnya dibaluti bayangan hitam.

Pria itu tidak lain ialah Mark.

"Kau saja yang lambat! Pria lemah!! Pulang dan tidur siang sana! Hahaha...." Elk tertawa terbahak-bahak, mempercepat lajunya.

Elk terus menenteng Sirius yang tak sadarkan diri selama 1,8 .Ark lamanya. Dimana perjalanan melintasi gurun tidak menggunakan alat tranportasi, sebab akan mudah meninggalkan jejak pada setiap musuh yang ingin menyerang selter.

Seharusnya bukan aku yang menemani Wanita gila itu menjalani misi ini!! Pulang dari sini akan kuhajar si bodoh Jego itu.

Mark dengan geram mengejar Elk, dan ia terus menghapus jejak mereka dengan sangat gesit, serta cepat Pria itu terus mencoba untuk menyusul Wanita di hadapannya.

Mereka dengan sangat cepat sampai di wilayah tebing tinggi yang menjulang ke atas langit ribuan meter, dengan bebatuan besar setinggi puluhan meter yang berserakan di sekitarnya.

Mark langsung melompat dari jarak 1 km ke atas salah satu batu besar di hadapannya.

¤buk!!¤

"Huh .... Aku tidak sampai ... mengapa hari ini aku sangat sial!!" teriak Mark, mendesah keras. Ia hanya sampai setengah tinggi batu tersebut.

Pria itu langsung meraih celah bebatuan yang ada, kemudian ia mendaki batu besar dengan sangat gesit.

Saat Mark mencapai puncak batu, ia sudah tak bisa melihat Elk dari jarak pandangnya, bayangan Wanita itupun sudah tak terlihat lagi olehnya.

Mark berwajah muram melihat bayangan Elk menghilang dari pandangannya, lalu ia langsung menghapus jejak yang sangat banyak ditinggalkan oleh Wanita itu.

Setelah selesai menghilangkan semua jejak mereka, Mark mengeluarkan tablet seukuran dua telapak tangan dari ranselnya. Ia berniat untuk mencocokkan koordinat selter yang akan ia tuju.

[Alat pelacak terdeteksi! Mencoba untuk menonaktifkan pelacak]

Sebelum Mark mengoprasikan tablet itu, suara notifikasi terdengar dari tablet dipegangnya. Saat tablet itu dihidupkan, dengungan keras terdengar di telinga kiri Pria itu.

"Sial, ayolah ...!!"

¤ppzztttttzz ...!?¤

Mark menengok ke kiri, pada sniper-nya terdapat alat pelacak yang memancarkan cahaya merah terang berkelap-kelip.

"Apaan itu?! Siaaall!! Kapan?! Dimana?" Mark sangat frustasi langsung mengambil pelacak itu, dan melemparnya ke udara.

¤bom!!!¤

Alat pelacak itu meledak; dengan ledakan kecil yang menandakan pengejar sudah ada sekitar 5 mil jauhnya.

Mark memperhatikan tebing dan bebatuan, sambil memperhitungkan jarak kemungkinan pengejar serta jangkauan sniper-nya.

Mark mengendus. "Huhhh ...!!! Sepertinya, ini akan menjadi hari yang sangat panjang."

Melompat dari batu ke batu dengan sangat gesit, Mark memanjat batu tertinggi yang ada di sekitarnya dengan cepat. Ia dapat melihat situasi seluruh gurun sangat luas dari sudut pandangnya.

Mark melemparkan tablet ke dalam ransel, dan melemparkan ranselnya ke samping. lalu ia memakai gogglescope di lehernya untuk memindai area jauh di hadapannya.

"Huh, itu 'mereka'! Antek antek bodoh Rox!!" Mark menyeringai jahat.

Melihat ratusan pasukan bersenjata menggunakan kendaraan terbang melintasi gurun dengan formasi sangat rapih, Mark menggenggam sniper di punggungnya. lalu ia letakan di depannya pada alas batu dengan rasel sebagai penyangga moncongnya.

Ia pun tengkurap dalam posisi menembak. Kemudian mengeluarkan berbagai jenis batch peluru dari ransel yang Mark simpan di samping kirinya.

Selamat tinggal cacing bodoh!

"Mati!!!"

¤¤¤

130 kalender .Ark

S3341-A327[4]

Sirius dengan mata tertutup tak sadarkan diri yang terikat seluruh tubuhnya, tertancap di dinding. Di suatu ruangan interogasi selter.

Bulatan biru yaitu [xious-M4221] di dada kirinya berkelap-kelip melemah.

Seseorang masuk dengan tegap berjalan. Pria tua berkulit dan rambut putih, mengenakan pakaian Jenderal hijau dengan wajah tua maskulin. Tubuh yang masih sangat kekar membawa tongkat.

Jenderal Moran quz. III [BS-A327][4]

Salah satu Jenderal yang menentang Jenderal Rox dengan semangat emasnya, melindungi puluhan sector-nya, dan dia juga telah mendirikan ribuan selter yang tersebar di puluhan Area Benua.

Elk memandu Jenderal Moran. Mereka tiba tepat di hadapan Sirius dan mereka ber-dua menatapnya dengan tatapan tajam.

Kemudian Wanita itu memberikan laporan ke pada Jenderal Moran, tentang apa yang terjadi pada saat penyelidikan 'ruang' berbentuk kubah asing, yang ia telah membentuk kawah luas dan sangat dalam.

"Jenderal, ia berkata bahwa Jenderal Rox adalah musuhnya, dan ia akan membunuhnya," jelas Elk.

"Kita tidak tahu pasti apa yang terjadi saat ini, ia adalah salah satu dari makhluk itu. Kita harus terlebih dulu mencari informasi sebanyak banyaknya!" Jenderal Moran berkata sambil bembolakibalikan laporan yang diberikan Elk.

"Bahkan mungkin ia tidak bisa kita sebut dengan kata 'Makhluk'." Jenderal Moran tersenyum kosong, menatap Sirius.

"Pada saat Pria itu akan pingsan, ia berkata 'Jenderal Rox-x[32]', apakah anda tahu itu maksudnya apa?" tanya Elk.

Jenderal Moran menatap Elk dengan tatapan dalam sambil memikirkannya.

"Mungkin itu adalah Kode Benua atau selter mereka. Seperti kita di Bumi ini hanya tersisa 4 Benua yang ada ... dan x mungkin adalah tanah kelahiran atau keluarga, klanya?! Mungkin juga kode Area dimaksudkan oleh 'mereka' di sana," jawab Jenderal Moran.

"Berbicara tentang Area, Benua ini sudah kehilangan banyak Area sejak Jenderal Rox datang. Kudengar A233, A325, dan A432 telah hancur tanpa ada yang tersisa," kata Elk, menggertakan giginya.

"Padahal sebelum kedatangan Jenderal Rox, masih ada lebih dari 500 Area di Bumi ini." Elk mengepalkan tanganya dengan erat.

Jerndral Moran berbicara sambil meletakan laporan di meja menatap Sirius dengan dalam. "Yah, sebab itulah mungkin is akan menjadi kunci untuk masa depan Bumi kita."

Saat mereka mendiskusikan mengenai apa yang akan dilakukan kedepannya. Keduanya tidak menyadari bahwa Sirius telah terbangun begitu lama. Sampai-sampai ia mendengarkan seluruh topik pembicaraan.

Meskipun terpotong potong karena lemahnya Energy dimilikinya.

Bumi?! Apa itu nama Planet ini?

Tapi ... Planet yang mudah hancur mempunyai nama?!

Suara Wanita samar terdengar tidak jelas di telinga Sirius: Ku  eng..r jen..dra Bors memim..p p ... k—an—A432 —Ja..di ha—nc..ur tek—gi ro ... t— ....

Jenderal Bors?? Jenderal Bors-T[27] yang terkenal sangat kejam itu ada di sini?!

Sirius menggertakan giginya.

Pada saat Sirius memikirkan itu. Energy emas dari tubuh Jenderal Moran, menghampiri Sirius dan mengelilitnya. Ia langsung tercekik, dan mulut Sirius terbuka lebar memuntahkan banyak air liur, tersedak-sedak, seperti ia tercekik oleh tali yang sangat kuat.

"Aaarrrrrhhhh!!!!"

"Ugho ... ugho..ugho ...!!"

"Aaarrrrrhhhh!!!!"

Sirius mengeram keras mencoba melawan, terbatuk-batuk dan menggertakan giginya kesakitan.

"Sudah kuduga! Kau sudah bangun, Bocah!" Jenderal Moran mengendurkan Energy emasnya, sambil menatap Sirius dengan tajam.

"Uhuk ... uhuk..uhuk..!!"

Sirius terus terbatuk-batuk dan kemudian menjulurkan kepalanya ke depan mencoba membebaskan diri, tetapi Energy emas itu sangat kuat membelit erat seluruh tubuhnya. [xious-M4221] di dada kirinya semakin redup hampir mati.

"Huh, bocah lemah sepertimu bisa bertahan 10 pukulan dari Elk? Aku tidak percaya jika tidak melihatnya sendiri," kata Jenderal Moran menggelengkan kepalanya .

Jenderal Moran memperhatikan Sirius dengan seksama. Dia mengetuk ngetuk laporan di mejanya, kemudian dia menghilangkan Energy emas di sekitar tubuhnya. Namun, tali emas yang mengikat Sirius masih tetap ada mengikatnya dengan erat.

"Berapa besar Energy yang dia miliki?!" gumam Sirius menatap kabur Jenderal Moran.

"Jadi, berapa banyak informasi yang akan aku dapatkan darimu bocah?" Seringai tajam Jenrdral Moran.

"Informasi? Jika itu yang kamu inginkan, segera bunuh Jenderal Bors dengan seluruh pasukan, kekuatan, sumber daya kalian miliki!!!" teriak Sirius.

"Jenderal Bors?!" kata Jenderal Moran dan Elk serempak kemudian mereka tersenyum sinis.

"Hahahaha!!" Elk tidak bisa menahan tertawa melihat ekspresi Sirius.

"Jadi apa yang akan terjadi jika kita membiarkanya? Spesies kita akan punah?" Elk berkata dengan sinis.

"Tidak!" jawab Sirius.

"Planet Bumi yang kalian maksud itu akan hancur," kata Sirius dengan tenang.

"Dia Jenderal Bors-T[27], dia keturunan planet ** dari galaxy SS, galaxy yang mana tertinggi dalam hal teknologi."

"Dia berdarah Bangsawan asli! Dengan planet ** mendeklarasikan wajib perang antar planet setiap dua .Ark sekali. mereka memulai propaganda penghancuran planet yang tidak berguna dan menggunakan Energy seenaknya untuk pengembangan teknologi mereka sendiri." jelas Sirius.

"Bangsawan asli, dan bahkan dia merupakan salah satu dari ke 17 'Penghancur Planet' yang masih hidup!"

Saat Sirius menjelaskan secara lengkap, padat dan langsung. Mata kedua orang di depannya terbuka lebar terkejut. Kemudian Jenderal Moran mengerutkan alisnya dengan dalam.

"Bagaimana, ... bagaimana aku bisa mempercayaimu?" tanya Jenderal moran, menatap tajam Sirius.

Sirius menjawab, "Energy aku sekarang mungkin sudah di bawah 23 xs! seharusnya aku sudah mati satu .Ark yang lalu! Untuk apa aku berbohong padamu?"

"Jika kalian tidak percaya, aku memili—"

¤bzzzztttttt!!¤

Sebelum Sirius selesai bicara alat komunikasi darurat Elk berdesis keras mengeluarkan asap putih. kemudian Elk langsung melemparkan alat seukuran bola tenis ke atas meja dan ruang di sekitarnya menjadi proyektor, menampilkan keadaan di tengah gurun.

Mark sedang bersembunyi di celah bebatuan. 1 mil jauhnya sebuah Robot berwarna merah darah. Berbentuk manusia seukuran bangunan dua puluh lantai dengan mata biru. dua tangannya menggenggam senapan berwarna silver di tempatkan di bahunya, dengan diameter moncong senapan sebesar rumah kecil berbentuk segi enam berlian, yang mana mata birunya memindai terus sekitarnya.

"Menurut laporan yang ku baca, Robot itu menghancurkan tiga Area benua [4] akhir akhir ini!!!" teriak Mark bersembunyi di celah bebatuan.

Proyektor di ruangan terus menampilkan keadaan Mark, terlihat jelas sorang Pria sedang mencoba untuk lepas dari pemindai Robot tersebut dengan melompat dari batu ke batu tanpa suara. Sampai pada saat Robot itu berhenti tiba-tiba., Dan kemudian mengabaikan Mark, langsung berjalan ke arah koordinat selter mereka.

"Itu mengarah ke sini!!!" Kedua orang itu terkejut ketakutan.

"Mark!! coba untuk menahan itu sementara!!" teriak Jenderal Moran dalam komunikasi.

"Roger Jenderal!!" jawab Mark.

Mark menjawab dengan hormat ke layar kecil di samping kirinya, kemudian ia dalam posisi melompat, lompatan terjauh yang ia bisa.

"Tidak! Apakah kamu bodoh Jenderal?! Bahkan peluru terkuatku [SS-99] tidak bisa menahanya!!" Sampai pada saat ia kembali sadar.

"Kamu berani memanggil atasanmu bodoh?!" bentak Jenderal Moran marah.

"Tidak Jenderal ...." jawab Mark yang langsung mematikan alat komunikasi daruratnya.

. . .

"Dia ..." Hening di ruang itu, kedua orang itu saling memandang.

¤Ping!¤

Sebuah pesan singkat pada proyektor tertulis: {mungkin Pria itu bisa melakukan sesuatu!?}

Keduanya saling memandang kemudian memandang Sirius dengan seksama. Elk maju ke depan membawa tablet di tanganya kemudian dia sentuhkan pada [xious-M4221] Sirius sehingga kepalanya terbebas dan akhirnya Sirius bisa melihat, ia membuka matanya melihat kedua orang di depannya dengan lemah.

"Apa yang kamu tahu tentang itu?" tanya Elk.

"Itu tergantung," jawab Sirius dengan lemah.

"Tergantung? tergantung apa?" Elk marah dengan sikap Sirius.

"Aku ingin ... negoisai!" tuntut Sirius.

"Negoisai? Kamu tidak tahu situasi dan statusmu di tanah ini??" tanya Elk.

Elk sangat marah, lalu dia Mengeluarkan belati di saku belakangnya, mengarahkan belatinya pada xious-M4221 dengan mata yang mengancam.

Jenderal Moran berteriak, "Cukup Elk!!"

"Tapi ..." Elk dengan enggan menyingkirkan belatinya.

"Kubilang cukup ..." kata Jenderal Moran, dengan nada dingin.

"Baik!" Elk menyarungkan belatinya dengan marah.

Jenderal moran menatap tajam Sirius cukup lama, hening di ruangan itu dengan Elk tertunduk menatap tanah dengan enggan membiarkan Sirius melakukan negoisasi, karena dia sudah tahu apa yang akan dimintanya.

"Aku hanya ingin kalian membebaskanku, dan hanya aku yang berhak membunuh Jenderal Rox!"

"Aku akan membantu kalian menyingkirkan RbX-M2314 itu, dan jika keadaan yang mungkinkan aku akan membantu menyingkirkan Jenderal Bors," kata Sirius dengan tenang.

"Keadaan yang memungkinkan ... ya?" Jenderal Moran mengerutkan alisnya, sambil menatap tajam Sirius.

Sirius menjawab dengan lemah. "Semuanya ... terserah padamu ..." ia bermata sayu dan hampir tertidur.

Jenderal Moran menutup matanya, merenung apa yang harus dilakukannya. Dia kemudian membuka matanya melihat ke arah Elk. Wanita itu linglung menatap tanah, dan kembali lagi melihat Sirius.

"Ok! aku setuju," jawab Jenderal Moran dengan enggan mengatupkan giginya.

"Jenderal!!!" teriak Elk dengan alis yang menyatu.

"Sebelum itu kamu harus memakan ini," pinta Jenderal Moran.

Jenderal Moran mengeluarkan tiga buah pil seukuran kelereng di saku bajunya, kemudian dia berikan pada Sirius.

"Ini?" Sirius bingung menatap pil di depannya.

Sirius menerimanya tanpa bertanya dan langsung mengkonsimsi pil tersebut. Ia merasakan gelombang Energy murni mengalir di tubuhnya. penyerapan Energy yang sangat cepat hingga Energy terus naik tiap detik tanpa jeda.

Sirius tercengang dengan kemurnian Energy ini. Ia kemudian menutup mata mengalirkan Energy yang berada dalam tubuhnya, sampai pada saat peringatan terdengar tidak biasa.

[Energy murni terdeteksi! Penggunaan "data" -50% daya, +150% kerusakan]

[Energy murni terdeteksi! Merekontruksi inti, "data" dan Energy terkunci]

[Energy murni terdeteksi! Merekontruksi inti dimulai, "data" dan Energy terkunci]

. . .

[Energy murni terdeteksi! Merekontruksi inti selesai. "data" dan Energy aktif]

[Energy murni terdeteksi! Penyerapan dimulai, "data" dan Energy terkunci]

"13 xs"

"24 xs"

"47 xs"

. . .

Sampai saat Energy berhenti pada angka 423 xs Sirius membuka matanya sangat terkejut, kekuatanya pulih kembali dan bahkan meningkat tajam. Ia melihat Jenderal Moran terdiam menatapnya serta Elk yang berwajah marah menggertakan giginya, mengepalkan tangan menahan amarahnya.

"Yah, kau sudah pulih sekarang kita tinggal menyusun rencana untuk menghancurkan Robot itu ..." Jenderal Moran berbicara dengan tenang.

"Pil itu sangat hebat! Kalian dapat itu dari mana?!" Sirius bertanya dengan semangat antusias.

"Itu ..." Jenderal Moran menatap Elk dengan tenang, Elk yang menunduk mengepalkan kedua tangannya.

"Itu adalah pil yang kami temukan dari pabrik Jenderal Bors ... dalam laporan telah kami temukan ... Jika kalian mengkonsumsinya, kalian akan berubah bentuk dan menjadi sangat kuat," jelas Jenderal Moran.

Jenderal Moran menatap Sirius dengan tenang, dan menatap tajam Pria muda itu, seolah-olah menembusnya. Elk yang masih menahan amarah, dia diam terpaku di tanah seperti patung mengepalkan tanganya dengan erat. Sampai Jenderal Moran melanjutkan penjelasannya.

"Bahan inti ... dari pembuatan pil itu adalah spesies kami ..."

¤Ping!¤

[Peringatan! +EM-T223 terserap, Racun terdeteksi!]

"Manusia."

¤¤¤

Terpopuler

Comments

Ndyry

Ndyry

👍

2021-03-10

0

D A V E N I

D A V E N I

boom like

2020-07-26

0

💞🌜Dewi Kirana

💞🌜Dewi Kirana

semangat terus thor

2020-05-16

1

lihat semua
Episodes
1 [B-0] Prolog
2 [B1-1] Tempat apa ini?
3 [B1-2] RbX-M2314
4 [B1-3] A327
5 [B1-4] Sasha-xTR
6 [B1-5] "data" . . .,
7 [B1-6'] Moly A.I.
8 [B1-7] Pertempuran I
9 [B1-8'] Pertempuran II
10 [B1-9'] 'Tangan Budha'. . .,
11 [B1-10'] Pertempuran III
12 [B1-11] Pertempuran IV
13 [B1-12'] 'Pencak'. . .,
14 [B1-13'] Jiwa
15 [B1-14'] Penembak Jitu Era Perang
16 [B1-15'] "Zero"
17 [B1-16'] Pertahanan Terakhir I
18 [B1-17] Pertahanan Terakhir II
19 [B1-18'] Jenderal Moran quz. III
20 [B1-19'] Era Pugulistik
21 [B1-20] Bodoh atau Cerdas?
22 [B1-21] Tetap Tenang!
23 [B1-22] “Sappoter-“
24 [B1-23] “Sniper-“
25 [B1-24] "Jiàn shén?"
26 [B1-25] Pendekar!
27 [B1-26] Pertahanan Terakhir III
28 [B1-27] “Übersicht-”
29 [B1-28] Pertahanan Terakhir IV
30 [B1-29] Pertahanan Terakhir V
31 [B1-30] Kekuatan Cinta?!
32 [B1-31] Cinta Itu Buta!?
33 [B1-32] Punggung Seorang Pria
34 [B1-33] Tinju Seorang Wanita
35 [B1-34] Jenderal Sez.
36 [B1-35] Tipuan?!
37 [B1-36] Kepemimpinan!?
38 [B1-37] Pertahanan terakhir VI
39 [B1-38] Pertahanan Terakhir VII
40 [B1-39] Pertahanan Terakhir VIII
41 [B1-40] Pertahanan Terakhir IX
42 [B1-41] Pertahanan Terakhir X
43 [B1-42] Pertempuran V
44 [B1-43] Pertempuran VI
45 [B1-44] Pertempuran VII
46 [B1-45] Pertempuran VIII
47 [B1-46] Pertempuran IX
48 [B1-47] Pertempuran X
49 [B1-48] "Summon". . .,
50 [B1-49] Mundur!
51 [B1-50] Kita Benar-Benar Mundur?
52 [B1-51] Iya! Cepat Mundur!
53 [B1-52] Terserahlah!?
54 [B1-53] Lagi-Lagi Kita Mundur?!
55 [B1-54] “.Yin“ & “.Yang“
56 [B1-55] “????????-“
57 [B1-56] "Pugulister-"
58 [B1-57] "Bomber-"
59 [B1-58'] (1') Satu Aksen (1')
60 [B1-59'] (2’) Dua Aksen (2’)
61 [B1-60'] (3') Tiga Aksen (3')
62 [B1-61] Litz. dan Jego
63 [B1-62] Ledakan!
64 [B1-63] Pencapaian?
65 [B1-64] Tentu. Tidak Ada!
66 [B1-65] "Monster Ice"
67 [B1-66] "Purple Monster"
68 [B1-67] “Monster Ice II”
69 [B1-68] "Purple Monster II"
70 [B1-69] Monster x Monster
71 [B1-70] Monster x Monster II
72 [B1-71] Monster x Monster III
73 [B1-72] Bala Bantuan?
74 [B1-73] Bala Bantuan!
75 [B1-74] Sunarsih
76 [B1-75] Esih
77 [B1-76] Jenderal Besar?
78 [B1-77] Punggung Seorang Wanita
79 [B1-78] Tinju Seorang Pria
80 [B1-79] Fokus itu Penting
81 [B1-80] Jenderal Besar!
82 [B1-81] Jenderal Besar Woon zox. II [BN2]
83 [B1-82] Pohon?
84 [B1-83] "Roswell Tree"
85 [B1-84] "Giant-Grey"
86 [B1-85] Sirius?
87 [B1-86] Sirius―You are Level Up!
88 [ST0-A0] Pertempuran dan Pertahanan Terakhir I
89 [ST0-A0] Pertempuran dan Pertahanan Terakhir II
90 [ST1-A0] Tidak Semua Buah Jatuh Dekat Dengan Pohonnya I
91 [ST1-A0] Tidak Semua Buah Jatuh Dekat Dengan Pohonnya II
92 [ST1-A0] Tidak Semua Buah Jatuh Dekat Dengan Pohonnya III
93 [ST2-A0’] Pria Berintegritas Penuh (1/3)
94 [It's Notabene; x!]
Episodes

Updated 94 Episodes

1
[B-0] Prolog
2
[B1-1] Tempat apa ini?
3
[B1-2] RbX-M2314
4
[B1-3] A327
5
[B1-4] Sasha-xTR
6
[B1-5] "data" . . .,
7
[B1-6'] Moly A.I.
8
[B1-7] Pertempuran I
9
[B1-8'] Pertempuran II
10
[B1-9'] 'Tangan Budha'. . .,
11
[B1-10'] Pertempuran III
12
[B1-11] Pertempuran IV
13
[B1-12'] 'Pencak'. . .,
14
[B1-13'] Jiwa
15
[B1-14'] Penembak Jitu Era Perang
16
[B1-15'] "Zero"
17
[B1-16'] Pertahanan Terakhir I
18
[B1-17] Pertahanan Terakhir II
19
[B1-18'] Jenderal Moran quz. III
20
[B1-19'] Era Pugulistik
21
[B1-20] Bodoh atau Cerdas?
22
[B1-21] Tetap Tenang!
23
[B1-22] “Sappoter-“
24
[B1-23] “Sniper-“
25
[B1-24] "Jiàn shén?"
26
[B1-25] Pendekar!
27
[B1-26] Pertahanan Terakhir III
28
[B1-27] “Übersicht-”
29
[B1-28] Pertahanan Terakhir IV
30
[B1-29] Pertahanan Terakhir V
31
[B1-30] Kekuatan Cinta?!
32
[B1-31] Cinta Itu Buta!?
33
[B1-32] Punggung Seorang Pria
34
[B1-33] Tinju Seorang Wanita
35
[B1-34] Jenderal Sez.
36
[B1-35] Tipuan?!
37
[B1-36] Kepemimpinan!?
38
[B1-37] Pertahanan terakhir VI
39
[B1-38] Pertahanan Terakhir VII
40
[B1-39] Pertahanan Terakhir VIII
41
[B1-40] Pertahanan Terakhir IX
42
[B1-41] Pertahanan Terakhir X
43
[B1-42] Pertempuran V
44
[B1-43] Pertempuran VI
45
[B1-44] Pertempuran VII
46
[B1-45] Pertempuran VIII
47
[B1-46] Pertempuran IX
48
[B1-47] Pertempuran X
49
[B1-48] "Summon". . .,
50
[B1-49] Mundur!
51
[B1-50] Kita Benar-Benar Mundur?
52
[B1-51] Iya! Cepat Mundur!
53
[B1-52] Terserahlah!?
54
[B1-53] Lagi-Lagi Kita Mundur?!
55
[B1-54] “.Yin“ & “.Yang“
56
[B1-55] “????????-“
57
[B1-56] "Pugulister-"
58
[B1-57] "Bomber-"
59
[B1-58'] (1') Satu Aksen (1')
60
[B1-59'] (2’) Dua Aksen (2’)
61
[B1-60'] (3') Tiga Aksen (3')
62
[B1-61] Litz. dan Jego
63
[B1-62] Ledakan!
64
[B1-63] Pencapaian?
65
[B1-64] Tentu. Tidak Ada!
66
[B1-65] "Monster Ice"
67
[B1-66] "Purple Monster"
68
[B1-67] “Monster Ice II”
69
[B1-68] "Purple Monster II"
70
[B1-69] Monster x Monster
71
[B1-70] Monster x Monster II
72
[B1-71] Monster x Monster III
73
[B1-72] Bala Bantuan?
74
[B1-73] Bala Bantuan!
75
[B1-74] Sunarsih
76
[B1-75] Esih
77
[B1-76] Jenderal Besar?
78
[B1-77] Punggung Seorang Wanita
79
[B1-78] Tinju Seorang Pria
80
[B1-79] Fokus itu Penting
81
[B1-80] Jenderal Besar!
82
[B1-81] Jenderal Besar Woon zox. II [BN2]
83
[B1-82] Pohon?
84
[B1-83] "Roswell Tree"
85
[B1-84] "Giant-Grey"
86
[B1-85] Sirius?
87
[B1-86] Sirius―You are Level Up!
88
[ST0-A0] Pertempuran dan Pertahanan Terakhir I
89
[ST0-A0] Pertempuran dan Pertahanan Terakhir II
90
[ST1-A0] Tidak Semua Buah Jatuh Dekat Dengan Pohonnya I
91
[ST1-A0] Tidak Semua Buah Jatuh Dekat Dengan Pohonnya II
92
[ST1-A0] Tidak Semua Buah Jatuh Dekat Dengan Pohonnya III
93
[ST2-A0’] Pria Berintegritas Penuh (1/3)
94
[It's Notabene; x!]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!