Awenk Dan Novie

Panas kuping ini mendengar ocehan mereka, Dan obrolan mereka sedikit terhenti karna datang nya dokter dan perawat yang akan memeriksa Lukman.

Awenk yang juga mengenal Mbak Indah, sempat sempat nya menyapa dan mencium tangan Mbak ku, sebelum memeriksa pasiennya yang bernama Lukman.

" Gimana kondisi Temen ku Wenk" Tanya Mbak Indah, Semua orang terlihat kagum pada Mbak Indah, Karna Mbak Indah Menunjukan Pesona nya, Bahkan Mbak terkesan Tegas namun tetap Anggun.

" Luka jaitan nya kering kok Mbak, tinggal perawatan aja 2 hari lagi disini" Jawab Awenk sementara perawat memeriksa infusan dan selang kateter nya Lukman, orang orang disini menunggu dokter yang sedang mengobrol dengan Mbak ku, meperhatikan obrolan mereka berdua

" udah kerja wenk, ga usah cari muka depan Mbak Indah, ga akan nambah nilai loe" Seru ku pelan dan 2 orang ini tertawa.

" Seeeettttaaaa*** loe"

" Loe yang setan Wenk, Si Novie jadi chat gw, pasti dapet nomor handphone gw dari loe kan" Keluh ku dan Awenk tertawa lagi, Aku meninggalkan ruangan ini karna panggilan masuk ke Handphone ku, Lagi lagi Novi menghubungi ku menanyakan aku sedang dimana.

Menerima panggilan masuk dari Novie, aku berdiri dengan bersandar di setengah tembok dan melihat parkiran mobil di bawah sana

" Di rumah Sakit, lagi ama Mbak Indah" Jawab ku ketika Novie bertanya aku dimana dan dengan siapa.

" Oh Yah?" Ucap ku, ketika Novie mengatakan dia juga satu lantai dengan ku, rupa nya Novie benar benar mencari tau soal aku pada awenk.

" Saya aja ke situ" Jawab ku lagi. Aku berjalan sedikit ke ruangan dimana dokter dan perawat di lantai ini berjaga.

Novie langsung keluar dari counter perawat, dan mengulurkan tangan nya, aku menjabat nya. terlihat para perawat melihat kami saat ini.

" Kamu jaga disini?" tanya ku basa basi

" lantai 3 sih tadi, sekarang udah lepas, kamu udah makan Sat?" Tanya Novie

" Udah...kebetulan tadi di entertain medrep" Jawab ku Jujur, dan Novie tertawa

" Bonus nya gede dong?" Tanya nya Novie, aku juga tertawa.

" Bonus saya cuma buat isi Pulsa Handphone, Beda jauh lah dengan dokter Novie, yang jam terbang nya udah tinggi" Jawab ku dan Novie semakin tertawa. aku kok heran yah, Novie tertawa riang seperti ini, nada aku bicara datar saja, tapi dia terlihat bahagia sekali.

" Bu Indah Tuh" Ucap Novie, aku menoleh ke belakang, Mbak Indah dan teman teman Vanny sudah berada di luar kamar, seperti nya mereka selesai menjenguk Lukman. Teman teman nya Lukman pergi dan tersisa Vanny yang seperti nya menunggu ku, aku pun pamit pada Novie lalu berjalan menuju wanita cantik yang menggunakan rok pendek berwarna coklat tua dan kemeja berwarna coklat muda berbunga kecil.

" Udah pada pulang?" tanya ku pada Vanny

" Ngobrol mlulu sih, Seru bener ngobrol ama cewe, jadi ga pamitan mereka" keluh nya, aku ingin tertawa memdengar nya.

" Si Edi mau pamitan ke saya?" Tanya ku tanpa mengomentari ucapan Vanny yang mengatakan aku seru ngobrol dengan cewe dan Vanny mengkerucutkan Bibir nya

" Balik Yuk Sat, cape nih" keluh nya manja pada ku

" ya udah saya pamit ke Lukman dulu" ucap ku

" gak usah, udah saya pamitin, Saya pikir kamu kabur tadi, Kamu pergi gitu aja" jawab Vanny dengan menarik tangan ku

" Ya mau gimana Van, kamu nya asyik ama si Edi" jawab ku jujur dan Vanny mencubit tangan ku, kami masuk ke dalam lift, Aku memghimpitnya ke dinding besi" Saya ga suka kamu deket deket ama Edi"

" Siapa yang deket Sat, saya deket Rara" Jawab Vanny, dengan tangan yang memegang perut ku

" Ya kamu" Jawab ku dan rasanya ingin sekali mencium bibir nya, wajah kami begitu dekat bahkan begitu dekat

" Ngapin ih Sat"

" ih kamu yang ngapain?" tanya ku balik dan Vanny memukul dada ku, dia melingkar kan tangan nya di pinggang ku kok!!!

" di Lift tau" keluh nya, dan aku merapihkan posisi tubuh ku lagi. aku sedikit memberi jarak pada nya, pintu lift terbuka dan kami keluar.

" Saya ga bawa mobil Sat, Tadi di ajak bu indah soalnya"

" Pake angkot yuks Van" ajak ku

" Taxy aja Sat, saya pake rok pendek" keluh Vanny

" Lagian pake rok ...pendek gitu, biar di godain laki laki" Jawab ku dan lagi lagi Vanny memukul Bahu ku

" Kamu tuh Jahat Sat, nyakitin ngomong nya" Jawab Vanny, ishh kok aku tidak enak hatinya mendengar keluhan Vanny, aku nih belum jadi siapa siapa nya, pasti Vanny keberatan dengan ucapan ku tadi. aku meraih tangan nya, Vanny sih sempat menepis tangan ku, menolak untuk aku pegang, tapi aku laki laki, tenaga ku lebih kuat lah, untuk memegang tangan wanita tidak sulit untuk ku.

" Maaf " Ucap ku, kami berjalan menuju parkiran mobil, ku buka pintu mobil untuk nya, Vanny duduk diam dan aku masih berdiri di dekat nya

" Marah?" Tanya ku

" Kesel ama Kamu" dia memukul dada ku lagi.

" Maaf" ucap ku, aku mencuri sela untuk bisa mencium pipi nya.

" Saya cemburu kali yah Van" ucap ku lagi, aku mencium pipi nya lagi.

" Aneh, buru masuk Sat, jangan di situ mlulu" ucap Vanny dan aku mengusap pipi nya, aku segera memutari mobil, lalu duduk manis di samping nya.

Mobil sudah keluar dari rumah sakit, melintasi jalan raya yang padat di Jumat malam. Vanny masih diam.

" Ngomong dong Van!"

" ngomong apa?" tanya nya

" apa aja, saya pasti dengerin"

" males ah, Masih Bt" Jawab Vanny, Dia sih lumayan jujur yah, dan aku menghargai kejujurannya, Lebih enak di ke kemukakan dari pada di pendam dan timbul masalah besar. Aku mengusap kepala nya dangan lembut

" saya Minta Maaf Van, tapi rok kamu emang pendek, paha kamu beneran keliatan, besok besok ga usah kamu pake lagi" Pinta ku

" Emang pendek banget?"

" Buat saya Pendek, saya bisa jelas liat paha kamu" Jawab ku dan ku usap paha nya yang mulus, laki laki bro...normal, ada celah sedikit sikat. Vanny memegang tangan ku, menghentikan aksi ku yang mengusap paha nya.

" Yang tadi siapa Sat?"

" Yang mana?" tanya ku dengan melirik nya

" Cewe yang ngobrol ama Kamu tadi" jawab Vanny

" Cemburu?" Tanya ku

" ogaaahhh bener" Jawab nya dan aku tertawa, Vanny tuh seru...kata kata nya begitu lucu untuk ku, benar yang Reno Bilang, aku harus mendapatkan wanita seperti Vanny, agar balance hidup ku, mengimbangi aku yang sulit berkomunikasi dengan lingkungan baru.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***