esp.4

karna sore itu hujan turun dengan derasnya,maka ketiga sahabat itu bersama Alex berteduh di sebuah ruko yang masih terbuka.

"kalian beli apa?ntar gue yang traktir"ucap Alex.

"wah...makasih ya kak"kompak Lia,Sena, dan Dita.

"mbak saya pesen mie goreng sama es teh manis dingin ya"ucap Sena sepada pelayang ruko itu.

"ini hujan loh kenapa gak beli yang hangat-hangat aja,ntar kalo Lo sakit bagemana?keluarga Lo yang khawatir" tanya Lia khawatir kepada Sena dan dibalas senyuman.

"mereka gak pernah bakal peduli kok,jadi tenang aja"jawab Sena dengan senyuman hangat.

"gimana sama kakak Lo?ntar Lo sakit dianya nangis goar-goar lagi"sahut Alex yang sudah tahu tentang latar belakang Sena sebelumnya.

Alex dan kakak nya Sena,Arga sudah bersahabat sangat lama.sena sangat tidak disukai dikeluarganya karna tidak pandai beradaptasi dengan orang-orang bangsawan kelas atas lainnya.hanya Arga seorang yang sangat peduli dan sayang sama Sena.

"........."

Sena diam seribu bahasa Bagaimana mana bisa ia lupa kepada kakak nya yang baginya otak nya agak miring sebelah karna waktu Sena berumur 8 tahun ia pernah dipatuk ayam sampai paha Sena merah.

#kejadian sena dipatuk ayam 🐔#

panasnya terik matahari,seorang anak kecil sedang berlarian sambil ditemani oleh kakak nya yang berumur 10 tahun yaitu Arga.

Sena yang melihat seekor anak ayam sedang terjebak didalam kardus berniat untuk menolongnya.

"ih...kasihan banget sih,aku tolong aja deh biar kamu ketemu sama ibu bapak kamu"gumam sena lalu berjalan kearah kardus itu.

Sena sudah menyelamatkan anak ayam itu dan melepaskan nya,nyonya ayam yang melihat itu mengira bahwa Sena mau mengambil anaknya.alhasil induk betina ayam itu pun mematuk paha Sena.

"AAAAA....SAKIT!!!!"pekik Sena yang membuat Arga terkejut begitu pula dengan 3 bodyguard yang dibawa oleh Arga.

"dek Lo kenapa?"tanya Arga panik.

"ayam nya matuk paha Sena"ucap Sena sambil meringis.

Arga langsung menatap tajam ke arah ayam betina itu dan langsung memerintahkan bodyguard nya.

"kalian ambil ayam ini dan bawa ke mansion utama,aku mau lihat ayam ini udah jadi sup kaldu ayam!!!"titah Arga.

"kak,jangan kasihan ayam nya.ayam nya kan masih harus merawat anak-anak nya agar tumbuh besar.ayam nya punya tanggung jawab menjadi seorang ibu yang teladan jadi jangan dibunuh"sahut Sena yang merasa iba saat ayam itu berkokok dengan keras dan meronta-ronta.

"huft.....baiklah,lepaskan ayam itu"ucap Arga kembali dan para bodyguard itu pun melepaskan ayam itu dan langsung lari bersama anaknya.

#waktu sekarang#

"yaudah deh,mbak ganti jadi teh manis anget ya"ucap Sena kemudian.

"mbak gue pesen nasi goreng pake telur dadar tapi dipisah ya,trus sama pangsit rebus nya dan minumannya teh manis hangat"ucap Dita.

"mbak pia,punya Lia sama tapi bukan nasi goreng ya tapi bakso kayak biasanya" sahut Lia dan dibalas anggukan.

"Lo kenal?"tanya Sena.

"pasti lah,orang mbak pia itu sering beli es krim ya mbak"jawab Sena dan dibalas senyuman.

"mas nya mau apa?"tanya mbak pia kepada Alex.

"makanan rekomendasi aja mbak,tapi jangan seefoud ya"ucap Alex.

"kentang goreng buatan bik ija aja kak,enak banget loh paling top disini"sahut Lia.

"yaudah kenang goreng aja sama minuman nya jus jeruk"ucap Alex.

"baik,tunggu sebentar ya"ucap mbak pia lalu pergi.

"kita main kejujuran aja yuk?"usul Dita dan dibalas anggukan.

"oke,gue pilih sena.sen,Lo itu anak ke berapa?"tanya Dita.

"ke-5"jawab Sena"oke sekarang kak Alex, sejak kapan temenan Ama kakak aku?" tanya Sena kepada Alex.

"sejak kami SD kelas 3"jawab Alex" sekarang kakak nanya sama Lia,sejak kapan kamu lupa semuanya bahkan enggak kenal sama kakak sama sekali?" sambung Alex.

"sejak 1 bulan 2 minggu 3 hari yang lalu,aku kena amnesia yang membuat Lia lupa ingatan dan di selamatkan sama kakek.kalo aja kakek gaada disana entah apa yang terjadi Ama Lia seterusnya palingan juga ntar dibunuh soalnya Lia denger mereka ngomong sesuatu gitu" jawab Lia panjang lebar.

"emang Lo denger apa?"tanya Dita kepo.

"mereka bilang kalo gue udah ditangkap dan tinggal dibunuh aja,tapi salah satu dari preman itu bilang 'kenapa kita gak nikmati badan nya aja'.setelah itu gue auto kabur dong"ucap Lia sambil memakan roti selai srikaya di depan nya.

yang mendengar semua itu hanya meng 'oh' kan saja.setelah mereka makan dan hujan pun berhenti.lia,Alex,Dita,dan Sena pun pulang kerumahnya nya masing-masing,saat Lia sedang berjalan tiba-tiba ada sebuah mobil mewah berwarna hitam melaju dengan cepat dan alhasil pakaian nya Lia basah kuyup dengan kobangan air kotor.

supir mobil itu pun langsung keluar dari mobil dan meminta maaf kepada Lia. supir mobil itu adalah Brian.

"saya mohon maaf yang sebesar-besarnya soalnya saya lagi buru-buru"ucap Brian meminta maaf.

"karna mood gue yang lagi baik,oke deh tapi kenapa buru-buru?"tanya Lia.

"itu bos saya tadi tergores besi saat di kebunnya pak Herman dan sekarang sedang sedang didalam.anehnya darahnya gak berhenti-henti"jawab Brian dengan nada cemas.

"boleh liat gak?soalnya saya sedikit tahu tentang ilmu pengobatan"tanya Lia mengajukan diri untuk menolong bos Brian yang tak lain adalah devano.

"hm....gimana ya,boa saya benci wanita" ucap Brian ragu.

"yaudah kalo gak mau ditolong,tapi Lia mau bilang kalo itu luka kena besi berkarat siap-siap aja kena tetanus,trus infeksi,busuk dah langsung di potong tangannya biar buntung"sahut Lia lalu berjalan kembali.

Brian yang mendengarnya bergidik ngeri, tak ada pilihan lain selain meminta bantuan kepada gadis kecil yang menakut-nakuti nya.

"eh...woy,cewek tadi oke deh.noh tolongin sono"teriak brian dan Lia pun berbalik.

"katanya gak mau,huh dasar"ucap Lia kesal dan masuk kedalam mobil.

Lia hanya fokus melihat luka ditangan devano tanpa melihat wajahnya sama sekali.ada sedikit rasa khawatir dalam hati Brian kalo nanti Lia akan macam-macam terhadap devano.

"eh...om tolong ambilin daun dibelakang om dong"panggil Lia kepada Brian.

'tua amat gue Sampe dipanggil om' batin Brian dan mengambilkan daun yang berada dibelakangnya.

"tapi buat apa?ntar kalo salah gimana?" tanya Brian dengan tatapan menyelidik.

"om kalo bos nya mati jangan salahin Lia ya,ntar om tinggal aja di rumah duka karna buat bos nya mati"ancam Lia yang membuat brian takut dan segera melempar kan 3 buah daun yang diambilnya tadi.

"Selo dong om,untuk gak masuk tadi ke mulut Lia"sahut Lia ketus.

Lia langsung membuat sesuatu Kedaun itu dan menaburkan beberapa bubuk berwarna putih yang selalu ada didalam tas nya.bubuk itu adalah bubuk mempercepat laju penyembuhan dan menghilangkan bekas pada luka yang dibuat oleh tangan nya sendiri pada saat menjadi dokter Stellia caroniella (Lia ori).

"dah siap,om ntar kalo udah 1 jam buang aja daun nya karna udah gaada manfaatnya lagi trus itu luka jangan kena air ntar melebar.bye hati-hati dijalan om" ucap Lia keluar dari mobil dan berjalan kembali dengan pakaian kotor yang terkena becek.

"eh...bentar!!!"teriak brian dan berlari kearah Lia.

"ada apa om?"tanya Lia.

"minta nomor hp kamu,kalo bos saya kenapa-kenapa kamu harus tanggung jenab''ucap brian tegas dan menyerahkan telepon genggam nya.

"tanggung jawab om-_-"sahut Lia dan langsung meletakkan Nomor hape nya dan menyerahkan nya kepada Brian.

"oke thanks,oh iya nama gue Brian bukan om apalagi umur gue baru 20 tahun"ucap Brian dan dibalas muka datar oleh Lia.

"tetep aja udah om-om,nama saya Lia udah ya ngosah panggil-panggil lagi capek.lia mau pulang ntar dicariin lagi sama kakek"ucap Lia yang langsung pergi menjauh kearah gubuk kakek Ardi.

'aink baru kali ini dibilang om T_T' batin Brian dan langsung menuju mobil nya ke mansion utama milik keluarga alexander.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

***JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN CARA, LIKE, KOMEN, RATE, VOTE, AND FAVORIT YA READERS 😊

BANYAKIN VOTE KAMU YA~

make your day happy for today, October 1, 2021 bye***~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!