Setelah mendapat perintah untuk mencari wanita yang bersama Tuan Mudanya semalam, Dean segera memeriksa data tamu di Resepsionist Motel. Dia terkejut ketika menemukan KTP yang telah membooking tempat semalam, Di KTP itu tampak wajah wanita tua berumur 50 tahunan lebih, wajahnya jelek dan bungkuk.
Dean langsung memberikan KTP itu pada Tuan Mudanya untuk diperiksa. Xavier tampak mengerutkan kening merasa aneh setelah melihat foto di KTP itu. Semalam dia yakin wanita yang membantunya itu memiliki tubuh yang ramping. Mungkinkah dia salah mengenali orang karena pengaruh obat dari para pembunuh itu? Xavier bertanya-tanya dalam hati. Kemudian dirinya meminta Dean untuk membawa wanita tua yang sesuai dengan KTP itu.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Dean melaksanakan perintah Tuan Mudanya. Dia langsung menggerakkan bawahannya untuk menemukan wanita tua itu di dalam Motel ini. 10 menit setelah mencari, wanita itu dipertemukan langsung dengan Tuan Mudanya. Ia tampak ketakutan ketika melihat Xavier. Wanita tua itu langsung meminta ampun.
“Tuan, tolong maafkan saya. Saya hanya meminjamkan identitas saya saja. Gadis itu kesulitan untuk dapat menyewa kamar disini. Sungguh saya tidak bermaksud apa-apa.” Cicit wanita tua itu. Bersimpuh didepan Xavier yang tengah duduk. Laki-laki itu menatap wanita tua itu penuh selidik.
“Gambar wajah gadis itu.” Titah Xavier.
“Emb, begini Tuan. Bukannya saya ingin menolak, tapi melihat banyaknya tamu di motel ini, saya tidak ingat pasti wajah gadis itu. Tolong maafkan saya.”
Mendengar itu, Xavier mulai kehilangan kesabaran. Dia berdiri dengan raut wajah penuh amarah. “Dimana CCTV-nya! Perlihatkan padaku!” seru Xavier.
Melihat Tuan Mudanya marah. Dean langsung melakukan perintah Xavier dengan secepat kilat. Dean mengambil alih data CCTV dari pihak Motel. Guna menemukan rekaman CCTV kemarin. Setelah mendapatkannya, ditunjukkannya rekaman itu pada Tuan Mudanya.
Xavier menatap monitor didepannya dengan teliti. Mengingat kembali kejadian yang terjadi kemarin malam. Saat dirinya ingin masuk kedalam motel dan bersembunyi disana. Xavier juga melihat para pembunuh itu berkeliaran mencarinya. Dean yang juga melihat itu merasa geram dengan tindakan orang-orang rendahan itu, Dia ingin sekali mencari para pembunuh yang sudah membuat Tuan Mudanya hampir kehilangan nyawanya. Dean pasti akan membalas mereka jika menemukan satu persatu orang-orang itu. Berbeda dengan Dean, Xavier terus berusaha menemukan sosok gadis yang dia cari.
Seingat Xavier, dia bertemu gadis bertubuh mungil dengan pinggang yang ramping. Namun sayang sekali, dia tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu. Suasana kamar disana juga temaram, dirinya terlalu memperhatikan para pembunuh itu. Seharusnya dia tahu kelemahan dirinya bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, tak terkecuali gadis itu. Mengingat tubuhnya disentuh tanpa ijinnya. Membuat darah Xavier mendidih.
Hingga tak berselang lama, datang seorang gadis membawa koper masuk kedalam motel. Namun sayangnya, Gadis itu memakai topi hingga tidak memperlihatkan wajahnya dengan jelas. Xavier yakin, gadis itulah yang kemarin dia temui.
“Dia orangnya. Cari segera.” Perintah Xavier. Khusus ditujukan pada Dean disampingnya.
“Tapi Tuan Muda, didalam rekaman itu tidak terlihat wajahnya sama sekali. Dan juga kualitas videonya sangat jelek. Warna pakaian dan barang-barangnya tidak terlihat jelas. Aku tidak yakin kita bisa menemukannya.” Ujar Dean berspekulasi.
Xavier langsung menatap tajam pada Dean, tatapannya seolah tidak menerima alasan apapun. Melihat Tuan Mudanya yang memunculkan tanda-tanda akan kembali meluapkan emosinya, Dean segera angkat bicara.
“Baik Tuan Muda. Saya akan cari wanita itu.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
senja menyapa
itu pisang bisa berdiri tgak walaupn mnsianya pingsan🤔🤔
2021-11-01
0
Saras Wati
kalo cowok pingsan....tiangnya apa bisa berdiri ya?
2021-10-31
0
Ilan Irliana
klo laki'y pingsan...kira2 itu kecebong bkln jd kaga y?? hihi
2021-10-30
7