IZZALASKA
"Aku ini cuma minta kamu berhenti Refan!! Aku ga mau kamu kenapa-napa lagi, udah cukup kamu ninggalin aku dua minggu waktu itu. Aku ga mau kamu terluka lagi nanti" cicit Izza frustasi karena sedari tadi masih tak membuahkan hasil untuk membujuk Refan agar tak menerima pernyataan perang dari Black Snake yg benar-benar kembali di bangkitkan oleh anak Dani yg dulu sempat menyelamatkan diri, dia adalah Noval. Laki-laki yg sama yg pernah menggoda izza di SMA Garuda pasca Refan sakit.
Ini sudah masuk pukul 23.00, dan disinilah. Di tempat dimana Izza sudah cukup lama tak mendatangi markas Blood Wolf karena sibuk kuliah + kerja.
Bukan tanpa maksud dan tujuan, datang nya Izza adalah karena diminta langsung oleh Alice dan David selaku orang tua Refan yg kurang setuju dan mengkhawatirkan anak bungsu mereka.
David sudah mencoba melarang Refan karena resiko kali ini cukup tinggi mengingat karena Noval BS itu berhasil menghasut beberapa gangster lain yang juga jadi musuh Refan selama ini. Apalagi Refan hanya sendirian bersama Kevin, sementara sejak masuk kuliah si Leon sudah kembali lagi ke New York bersama Rafael untuk membantu Rafael disana.
S1 Refan di habiskan selama 3 tahun di New York dengan hubungan LDR nya dengan Izza yg kuliah di jakarta. Tapi Refan mengambil program S2 di satu kampus yg sama dengan Izza dan Reza yg juga sama-sama mengambil program akselerasi 3 tahun.
Refan sengaja memberitahukan rencana itu ke David, tapi Izza belum mengetahui itu! Refan sepertinya memang sengaja ingin merahasiakan nya.
Hingga sampai Izza datang, Refan kaget bukan main karena posisi ia sudah siap berangkat perang. Izza bahkan masih berpakaian jas rapi ala kantor karena sedari sore tadi dia lembur bersama Andin dan Ardi.
"Apa aku salah mengkhawatirkan pacarku sendiri hah?!! Om David sama tante Alice juga ga setuju soal ini, kamu tolonglah please!!" sambung Izza merengek pada cowok seusia nya itu.
"Kamu ini kenapa si? Kenapa si selalu aja mengharuskan aku yg dengerin kamu hm? Sesekali bisa ga kamu yg gantian diem dan denger!" jawab Refan menatap lurus Izza. Izza mengeryit.
"Hah apa kamu bilang? Aku ga pernah denger? Heh aku udah pernah ya dengerin mau kamu dulu, dan apa akhirnya? Kamu hampir mati! Dan aku hampir aja kehilangan kamu." sahut Izza tersenyum kecut saat sekelebat ingatan masalalu nya terlintas kembali di benak nya.
Ya, Refan pernah koma selama lebih dari dua minggu karena gangster juga. Saat itu ia bersama dengan izza, tembakan di lempar ke Izza dan Refan tapi Genta berhasil mencegah salah satu peluru mengenai bos nya. Hingga Izza selamat dari situ. Dan sejak saat itu pula izza takut dengan penyerangan-penyerangan semacam itu karena ia tak mau lagi kehilangan Refan.
"Pokok nya aku ga mau kamu nyerang-nyerang lagi!! BS itu udah berhasil menghasut dua gangster musuh mu buat ikut mereka.... Aku cuma pengen hidup tenang sama kamu bisa?" tandas Izza lagi. Refan menghembuskan nafas nya kasar lalu menangkup salah satu pipi dari kekasih yg selama ini menjadi pendamping nya dari masa SMA hingga lulus S1 di jalur akselerasi.
"Tapi ini masalah nya terlalu besar Izza..... Noval harus mati nanti malam untuk mengakhiri semua nya... Aku juga mau hidup tenang dan aman sama kamu, tapi emang harus ada perjuangan dan pengorbanan untuk membayar itu. Okay?" tutur Refan. Izza masih tetap menggeleng kokoh! Tidak lagi! Izza tak mau mengambil resiko kehilangan lagi untuk kedua kali nya.
"Enggak. Pokok nya aku ga izinin kamu pergi!" ketus Izza sambil menepis tangan Refan dari pipi nya. Refan terdiam sejenak kemudian menggeleng sebagai jawaban.
"Maaf ay, tapi aku enggak lagi minta izin. Aku tetap akan pergi, dengan atau tanpa persetujuan kamu!" ucap Refan berat hati.
"Oh gitu, ya udah pergi-pergi aja sana! Tapi ga usah temuin aku lagi" ancam Izza garang. Ia berharap kali ini berhasil membujuk Refan agar tidak pergi. Bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk David dan Alice. Refan masih tetap menggeleng kecil, rasa nya cukup berat! Ini tak semudah itu, ini bukan hanya masalah dengan satu orang. Tapi tiga kubu sekaligus.
"Sekalian batalin aja semua rencana akhir tahun! Pertunangan kita, pernikahan itu sekarang tinggal mimpi yg harus kita kubur dalam-dalam!! Batalin semua yg udah kamu atur! Itu kan yg kamu mau?" ancam Izza yang langsung membuat dua bola mata hitam Refan membulat sempurna.
"Ay bukan itu maksudku." ucap Refan menghembuskan nafas nya berat.
"Terus apa maksudmu? Masih mau terima serangan Noval dengan nyawa kamu sendiri yg jadi jaminan nya? Atau hubungan kita yg jadi taruhan nya? Ayolah please! Kamu udah cukup dewasa untuk mengerti, enggak semua masalah harus di selesaikan dengan keras. Kita berdua bisa atur strategi yg mulus tanpa resiko nyawa."
"Huffttt kenapa si kamu selalu gini hm?" tanya Refan hampir Frustasi. Izza menaikkan sebelah alis.
"Gini gimana?" tanya Izza menatap nya datar. Izza sendiri mulai frustasi menghadapi Refan yg keras kepala nya mengalahkan dia hari ini.
"Udah capek aku sama kamu! Dikit-dikit gini aku mau nyerang ngancem putus, belok dikit ancem putus. Bosen aku kamu bilang putas putus putas putus! Kenapa ga sekalian putusin aja?" ucap Refan refleks. Entah bagaimana bisa kata-kata penuh resiko itu terlontar dari bibir nya. Rahang tegasnya sudah mengeras menahan amarah dan emosi yang mulai memuncak.
Izza membulatkan mata nya lebar. Refan bilang putus? Ah ini kelewatan! Mereka sudah sering kali berselisih pendapat tapi baru kali ini Refan mengucapkan kata sejenis pisau cutter yg bisa memisahkan tali di antara mereka berdua.
"Apa? Apa kamu bilang? Kamu capek?" tanya Izza tersenyum kecut.
"Kamu mau putus?" tanya izza lagi.
Kini gantian Refan yg tercekat dengan kedua bola mata hitam nya yg membulat. Refan terdiam karena ia tau ia sudah salah mengeluarkan kata. Terlalu kasar dan beresiko fatal.
"Iya kan? Kamu mau kita putus? Capek sama sikapku apa bosen sama aku? Asal kamu tau ya Fan, aku ngelakuin ini semua juga karena kamu! Aku ga mau kamu kenapa-kenapa lagi." tanya Izza lagi untuk kesekian kali. Refan yg dari tadi tertunduk karena merutuki kebodohan nya pun langsung mendongakkan pandangan nya pada Izza.
"Eh eng-enggak gitu maksudku ay-" ucap Refan tergagap. Tangannya berusaha membelai pipi Izza tapi ditepis kasar oleh si pemilik pipi.
Refan hendak meminta maaf tapi sudah terlambat! hati Izza sudah terlanjur tergores oleh ucapan tajam dari Refan. Izza hanya bisa manggut-manggut dengan tawa kecut.
"Ya udah kalo itu mau mu.... Kita putus aja! Itu kan yg kamu mau?" ucap Izza susah payah menahan air mata nya agar tak menetes terlebih dahulu. Ia tak mau terlihat lemah disaat seperti ini.
"Sekarang terserah apa maumu! Aku udah ga ada alasan lagi buat ngelarang kamu.... TERSERAH!! Mau nyerang satu negara juga terserah!" sambung izza lagi dengan menekankan kata terserah.
Hati Refan Mencelos sakit karena itu. Ia hanya salah bicara menyinggung kata putus, tapi Izza terlanjur mengartikan nya dengan serius.
"Ay tapi bukan gitu-" ucap Refan buru-buru terpotong oleh Izza yg lebih dulu menutup mulut nya dengan jari telunjuk.
"Makasih ya buat 4 tahun nya... Setelah ini, kamu bisa jalani hidup kamu seperti apa yg kamu mau, tanpa khawatir ribet karena aku ga bakal larang-larang kamu lagi." potong Izza dengan senyum sinis andalannya. Satu tetes air mata masing-masing keluar dari kedua pelupuk mata nya.
Refan terluka melihat perempuan yg selama ini ia sayangi dan lindungi, kini malah menangis di depan nya dan lebih parah nya ini atas kesalahan Refan sendiri.
"Ay maksud aku tuh enggak gitu, aku ga mau kita putus. Aku cuma mau kamu ngerti." tutur Refan sambil menyeka tetesan air mata Izza. Izza menggeleng merasa bualan Refan ini hanya basi semata.
"Udah ngerti kok, kamu mau hidup bebas perang-perang kesana kesini kan? Ya udah terus buat apa kita bareng? Yang kamu butuhin cuma pelampiasan perang di luar sana Fan, yg kamu butuhin udah bukan aku lagi." sahut Izza kecut.
"Tapi aku-"
"Udah cukup! Semoga beruntung, doaku akan selalu ada sama kamu meskipun kamu udah ga mau kita sejalan lagi." potong Izza menepuk-nepuk pundak Refan. Mungkin ini adalah yg terakhir karena sudah tak ada hubungan lagi di antara mereka.
5 tahun kisah penuh cinta dan perjuangan itu harus kandas hanya karena ego masing-masing.
"Ga usah kejar gue. Gue bisa pulang sendiri.. Urusin aja apa yg udah kamu mulai sama BS." ucap Ozza lalu beralih berbalik dan pergi.
Rasa nya berat dan sulit! Refan ingin mengejar cinta nya, tapi perang ini pun harus segera teratasi sebelum lawan nya makin menjadi-jadi.
Refan hanya bisa menatap pilu dengan satu tetes air mata meluncur di pipi nya. Ia menangis karena kehilangan cinta yg sudah menguatkan diri nya sampai selama ini.
'*M*aaf sayang, tapi aku harus selesaikan urusanku dengan Noval dulu. Baru kita bisa hidup tenang sesuai mau kamu.' batin Refan menyeka air mata nya dengan kasar lalu memanggil Kevin untuk segera memulai perang.
sementara di dalam mobil hitam....
Izza menangis dalam diam nya. Tak bersuara sedikitpun tapi aliran air mata nya makin deras membasahi wajah. Hati nya sakit karena putus nya mereka, bahkan apa ini? Refan bahkan masih tetap memilih perang dan tidak berusaha mencegah diri nya pergi.
📞calling Bang Genta....
Izza : Bang, gue mau minta tolong.
Genta : Ada apa Queen? Lo nangis ya? Kenapa?
Izza : Gue ga papa, tapi gue mau minta tolong sama lo dan Ilham. Bantuin refan.
Genta : Emang Refan kenapa?
Izza : Dia mau nyerang BS dan dua sekutu nya.
Genta : APA?!!!
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA KAK🥰🥰
Hallo guys, see again ya di bad twins season 2 yg author jamin pasti bakal ga kalah seru dari Bad Twins season 1 hehe.
jangan lupa komen support biar author semangat nulis ya🥰
Refiandra Izza Alexander (21th)
Refan Alaska Dirgantara (22th)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Lindot
tim baca ulang 🥰
2023-09-03
0
Yulia Saeyu
😔😭 bawang bgt episode prtma...jd inget masa lalu nich mirip getu cerita putusnya
2022-05-21
0
As Ia🦄
nyesek thor😭
2022-01-28
0