Tak terasa satu bulan berlalu,Erik makin sering menghubungi aku.
Kring...kring......
Terlihat di layar ponselku nama Erik,"Tumben nelpon,biasanya cuma chat,"ucapku dalam hati.
"Assalamualaikum..." Salam ku.
"Wa'alaikum salam..."Ucap Erik.
"Tumben kamu nelpon biasanya kan cuma chat ???" Tanyaku langsung.
"Yee cha,lagi pengen nelpon aja,emang salah yaa???" Balas Erik.
"Nggak sih,cuma heran aja."Aku masih bingung dengan Erik yang tiba-tiba menelpon.
"Mmm sebenarnya ada sesuatu yang mau aku katakan sama kamu." Erik terdengar ragu untuk mengutarakan maksudnya.
"Ada apa memangnya??? " Tanyaku yang penasaran.
"Sebenaryaa..." Erik masih diam tidak melanjutkan kata-katanya.
" Apaa....." Aku makin bingung dan ada rasa ingin tau juga.
"Sebenarnya aku suka sama kamu.." Ungkap Erik.
"Hha kok bisa???", Mataku membulat,tidak percaya karena selama ini aku tidak berpikiran atau suka sama dia,apa lagi aku tidak mau pacaran jadi selama sering komunikasi aku hanya menganggap dia teman dan tidak menyadari sikap dia selama ini ternyata karena ada perasaan sama aku.
"Yaa...karena aku suka." Balas Erik Singkat.
"Tapi aku pikir selama ini kita hanya teman, tidak ada lebih."Ucapku.
"Itu karena kamu tidak peka dan sadar kalau ada yang suka sama kamu dari dulu." Jawab Erik ketus.
"Masa'..." Aku hanya tertawa mendengar Erik.
"Iya...jadi bagaimana???" Tanya Erik lagi.
"Maaf tapi aku udah nggak mau pacaran,udah capek di kecewakan terus." Jawabku pelan agar tidak membuat Erik marah dengan penolakan ku.
"Yas udah nggak apa-apa asal kita masih bisa berteman dan nggak masalah kan kalau aku punya perasaan sama kamu." Ucap Erik lagi.
"Aku nggak masalah dan nggak bisa larang kamu juga karena itu perasaan kamu tapi aku tetap nggak bisa jadi pacar kamu,nggak semudah itu juga aku percaya lagi setelah sekian lama aku selalu di bohongi." Jelasku.
"Iya,tapi benar nggak bisa???" Tanyanya lagi untuk memastikan.
"Nggak bisa...gini aja kalau kamu emang serius sama aku kita liat selama dua tahun ini kalau kamu bisa jaga perasaan kamu setelah kita selesai kuliah dan kamu datang menemui orang tuaku,in syaa Allah Aku akan membuka hati. Tapi kalau kamu tidak bisa,yaa...nggak apa-apa." Sengaja aku mengatakan seperti itu agar Erik menyerah dan jika dia serius past dia akan membuktikannya.
"Ok...siapa takut.Jadi kita jalani seperti ini dan setelah dua tahun nanti saya akan buktikan." Jawab Erik lantang,menyetujui tantangan yang aku berikan.
"Yaa...kita liat nanti." Merasa tidak percaya tapi sekaligus ingin melihat sejauh mana dia mampu bertahan.
"Tunggu aja." Dengan mencoba meyakinkan Aku.
" Udah dulu yaaa...besok kan masuk kampus takutnya telat bangun." Aku melihat ke arah jam dinding ternyata sudah jam 11 malam.
"Iya...selamat tidur." Ucap Erik yang tak ku pedulikan lagu lalu ku tekan tombol merah.
🌸🌸🌸🌸
Dalam kelas Aku dan Erik bersikap biasa seolah tidak ada apa-apa,pembahasan kemarin pun tidak kami bahas lagi.Di depan teman-teman yang lain kami juga tidak menceritakannya karena komunikasi kami hanya lewat chat atau telpon.
Lima bulan kemudian masuk semester 7, teman-teman yang lain mengetahui kalau kami sering komunikasi dan Erik ada perasaan,bahkan kami satu tempat magang.
Keseringan bersama dan bertemu membuat aku merasa nyaman dengan erik,semakin ke sini Aku mulai ada perasaan tapi kami hanya sekedar berteman dengan memegang komitmen untuk bersama dua tahun itu.
Saat kembali pada aktivitas seperti biasa di kampus, nggak sengaja Erik memberikan ponselnya untuk aku pegang.Nah karena iseng aku coba buka,ternyata wallpaper depannya itu foto aku.Tapiii secara tidak sengaja ke pencet,terlihat ada foto cewek lain.
Seketika aku hanya diam merasa ada amarah,tidak percaya dan emosi yang tidak terkendali dalam hati tapi aku masih diam di tempat duduk menunggu Erik datang.
Sepanjang perjalanan aku hanya diam,tanpa menyapa siapa pun.Tidak ingin mempertanyakan dulu pada Erik,mengingat masih ada teman yang lain.
Setelah tenang,Aku mencoba untuk menghubungi Erik dan mempertanyakan yang ku lihat tadi di kampus.
Erik hanya tertawa mendengar ku,"Haha...Kamu cemburu ???,itu teman aku yang iseng ganti fotonya saat Hp aku di pegang.
Dengan mudahnya aku mempercayai apa yang di katakan Erik,mengingat aku tidak memiliki bukti jika itu pacarnya.
Melupakan masalah kemarin dan semuanya berjalan baik,aku,Erik dan yang lain mulai sibuk dengan urusan kuliah.
Mulai dari magang,buat laporan hasil magang dan ujian semester.
Masuk semester delapan, kami semua mulai sibuk cari judul skripsi,kumpul judul dan setelah ACC lanjut menyusun proposal.
Fokus di proposal membuat aku dan teman-teman yang lain sibuk masing-masing,Imma,Naila yang duluan selesai bimbingan dan ACC. Ikut ujian proposal duluan,sementara aku dan naumi masih s bimbingan.
Untuk Erik dan Ali masih sementara menyusun,sambil aku mengejar ujian proposal. Ku sempatkan untuk bantu Erik mengerjakan proposal nya supaya bisa ujian sama-sama,tapi ternyata Erik bermasalah di nilainya jadi harus banyak yang di urus.
Akhirnya proposal ku dan naumi ACC, jadi bisa ikut ujian untuk gelombang berikutnya.Alhamdulillah semuanya berjalan lancar tinggal revisi sedikit terus lanjut ke bimbingan skripsi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments