Berlian membuka matanya, ia mendapati ruangan putih dengan selang infus yang masih tertancap di tangan Berlian.
Berlian
Ru... rumah sakit?
Berlian mengedarkan pandangannya, tidak ada siapapun disana membuat Berlian tersenyum kecut.
Berlian
"Bagaimana bisa aku mengharapkan ada seseorang yang menemani ku!"
"Clek!" suara pintu masuk ke ruangan Berlian dirawat terbuka, menampilkan seorang dokter yang tampan tapi Berlian tidak memandangnya hanya menunduk saja.
Dokter
Kamu ternyata sudah sadar!
Dokter tersebut memeriksa keadaan Berlian, sedangkan Berlian hanya diam sambil menundukkan kepalanya.
Dokter
Hei... jangan takut!
Berlian mendongakkan kepalanya, ia menatap dokter tersebut sebentar lalu memalingkan wajahnya.
Berlian
Dokter saya mau pulang
Dokter
Ta.. tapi kamu baru sadar
Berlian
Bagaimana dengan keadaan saya sekarang?
Dokter
Keadaan kamu cukup memperihatinkan, ada begitu banyak luka-luka yang sudah membiru ditubuh mu dan juga kenapa kau mengonsumsi obat penenang?
Berlian
Anda tidak perlu tahu saya mau pulang!
Berlian mencabut infusnya dengan kasar lalu menatap dokter tersebut.
Dokter
Nak, apapun yang terjadi jadilah kuat agar tidak mudah ditindas!
Dokter
Jangan lupa untuk meminum obat secara teratur.
Berlian
Terimakasih dokter
Berlian
"Aku ini memang lemah!" batin
Berlian berlalu pergi meninggalkan seorang dokter yang menatapnya iba.
Dokter
"Jadilah kuat!"
Berlian akhirnya pergi dari rumah, lalu ia menuju ke rumahnya.
Berlian merasa bahwa nanti akan dimarahin karena hari ini sudah sore.
Berlian
"Sebentar lagi malam!"
Berlian panik, takut kedua orangtuanya akan memarahinya nanti karena telat pulang.
Sesampainya di rumah Berlian mematung, begitu banyak barang-barang yang berserakan dan tentunya banyak yang rusak.
Berlian
Mamah, papah!
Tiba-tiba Berlian di tarik telinganya oleh papahnya.
Berlian
Pah, sakit pah!
Gibran Darka Arista
Bagusnya kamu, kemana aja hah? kenapa baru pulang? mau jadi ****** kamu!
Berlian
Berlian enggak!
"Plak!" tiba-tiba Berlian mendapatkan tamparan dari mamahnya!
Berlian
Mamah, kenapa nampar berlian? hiks!
Belinda Ryder Loverne
Udah berani kamu pulang malam hah?
Belinda membentak Berlian, membuat Berlian tersentak kaget, ia lalu melihat papahnya yang sedang menatap tajam ke dirinya.
Berlian
Berlian... engg... enggak!
Sebelum melanjutkan perkataannya, Ayahnya Berlian sudah menarik berlian dan mengurung Berlian di dalam kamarnya.
Berlian
Papah, mamah kenapa Berlian di kurung, papah!
Berlian berteriak dengan menggedor-gedor pintu kamarnya.
Sebenarnya tadi, ada seseorang yang mengirim foto berlian dengan laki-laki lain sedang melakukan hal yang suami istri lakukan.
Orang tua Berlian bertengkar karena satu sama lain tidak mendidik anaknya dengan benar.
Gibran Darka Arista
Kamu didik dia dengan benar!
Belinda Ryder Loverne
Apa? cuman aku doang? papah juga harus ngurusin Berlian!
"Plak!" suara tamparan mendarat di pipi Belinda.
Gibran Darka Arista
Sudah berani kamu sama suami kamu hah!
Belinda Ryder Loverne
Kenapa memang? kamu tuh cuman pergi senang-senang doang aku yang banting tulang! aku capek mas!
Gibran Darka Arista
Diam!
Belinda langsung jatuh terduduk ketika melihat suaminya pergi meninggalkannya.
Comments
khana
tadi gak boleh pulang ,gimana sih
2022-12-31
0
sutttcwk
hiks... emak bapaknya jahat:)
2021-09-27
1