3.Ternyata

Saat diperjalanan Inka membawa motor sangat kencang, kali ini ia tidak membawa mobil dikarenakan mobilnya sedang diservis dibengkel mobil.

Saat Inka sudah sampai diparkiran, ia memarkirkan motornya dengan tergesa-gesa dan ia langsung berlali kedalam rumah sakit tersebut.

Sesampainya diluar kamar yang bertuliskan angka 29 Inka melihat kakaknya sedang duduk sambil menangis, kakak Inka bernama Ratu Permatasani yaitu perempuan karir yang sangat terkenal.

"Kak papah gimana kak?" tanya Inka dengan cemas.

Kakaknya memeluk Inka dengan erat sembari menangis tersedu-sedu.

"Papah sesak nafas pas papah lagi dikantor dek, tadi sekitar pukul 12 siang papah ga bisa diselamatkan sama dokter, jadi papah meninggal dunia dirumah sakit," ujar kakaknya Inka sembari terbata-bata.

Inka hanya menangis, tidak ia duga bahwa ia akan kehilangan kedua orang tuanya secepat ini. Ibundanya meninggal sejak Inka umur 5 tahun dikarenakan mengalami kanker dan sekarang papahnya harus meninggalkannya juga dikarenakan sesak nafas.

Inka sekarang telah menjadi anak yatim piatu yang hanya hidup berdua dengan satu kakaknya.

* * * * * *

Keesokan harinya saat pemakaman papahnya Inka, ternyata seluruh teman sekelasnya datang termasuk bu Relax.

"Yang sabar ya nak Inka, yang tabah kamu harus bisa mengikhlaskan kepergian almarhum papah kamu," ujar bu relax sembari merangkul Inka, Inka hanya tersenyum bersyukur karena masih banyak orang lain yang menyayangi dan peduli pada Inka.

* * * * * *

3 Hari setelah kepergian almarhum papahnya, Inka berubah menjadi anak yang pendiam sangat pendiam, ia selalu menyendiri sambil menggunakan earpods.

"Run, Inka kenapa?" tanya Irad kepada Aruna dengan wajah cemas.

"Dia lagi pengen sendiri dulu rad katanya, ngomong-ngomong tumben lo nanyain keadaan Inka rad," balas Aruna yang tidak sengaja membuat wajah Irad menjadi memerah.

"Engga kok gue cuma E-euu gue cuma mau kekantin ya kekantin," ujar Irad terbata-bata sembari berlari ke arah lapangan.

"Tuh anak gila kali ya?kekantin tapi lewat sana, ke sana kan jalan ke lapangan," batin Aruna.

* * * * *

Saat pulang sekolah Irad melihat Inka sedang berdiri sendiri didepn gerbang sekolah.

"Inka, ngapain disitu ya?" batin Irad yang sedang mengeluarkan motornya yang berada ditengah-tengah motor lainnya.

"Ka, lo ngapain diem disini sendirian?" tanya Irad yang sontak membuat Inka menoleh.

"Gue nunggu kakak gue ngejemput," balas Inka dengan sangat pelan, suaranya yang berubah dengan awal saat ia bertemu dengan Irad.

"Lo sakit ka? Tumben hari-hari kebelakang lo banyak diem,"ujar Irad.

Dan seperti jawaban cewek pada umumnya Inka hanya menjawab "Ga apa-apa,".

Ada satu mobil yang berhenti didepan Inka mobil yang berwarna putih tersebut memberikan klakson.

"Gue duluan," kata Inka yang membuat Irad menggangguk.

* * * * * * *

Irad melihat Inka turun dari mobilnya dan akan masuk gerbang sekolah. Saat Inka sudah masuk kedalam gerbang sekolah Irad menghampirinya.

"Inka, kalau lo ada apa-apa cerita dong sama gue," kata Irad sembari memasukkan tangannya kedalam saku celananya.

"Iya istirahat gue ceritain deh ke lo, Runa, Flesia," jawab Inka.

* * * * *

"Pelajaran saya sudah beres ya anak-anak silahkan kalian beristirahat," ujar bu Relax yang langsung keluar kelas.

"Ka, ayo cerita dong," kata Irad dengan semangat.

"Iya-iyaaa Runa, Flesia sini deh," ujar Inka yang membuat orang yang dipanggilnya duduk didepan meja tempat duduk Inka.

"Gue mau cerita kenapa gue belakangan ini jadi diem aja," kata Inka.

Langsung membuat Irad, Aruna dan Rafflesia menjawab

"Kenapa ka?" secara berbarengan.

"Karena gue mau ...."

****

Mau apa nih???

next yuuuuu

jan lupa baca Adisa yaa

I PURPLE YOU💜💜

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!