"Ih mas Bayu ko jawabnya gitu sih, sebel deh!! Kan susah kalau kaya gitu tuh harus ada pembuktiannya mas. Readers aja tau tuh jawaban mas tidak memuaskan." Seru Sekar memutar bola matanya malas..
"Biasanya pahlawan itu kan datangnya belakangan dek, hahahaa.."
"Mas Bayu ih dua hari lagi kan aku rolling shift siang mas, pulangnya kan malam. Aku jadi takut..." Rengeknya, "ah jadi males ngomong sama mas Bayu kaya ngobrol sama cicak." Protes Sekar memalingkan wajahnya ke arah televisi mati.
"Ululu gemesnya liat adekku ini kalau ngambek, semuanya pada maju..." Goda Bayu pada adiknya tersebut. "Iya deh iya nanti mas mampir kesana."
......................
Tak terasa waktupun cepat berlalu, menunjukan waktu sore telah berganti malam. Malam ini adalah malamnya Bayu untuk jadwal ronda alias jaga malam di desanya.
"Tok tok tok."
"Bayy... yok kita ngeronda sudah pada ngumpul di pos!!" Teriak para pemuda di depan pintu rumah Bayu.
Sementara itu di dalam rumah ternyata keluarga Bayu masih sedang makan malam bersama.
"Bu, aku mau ronda dulu ya. Ibu mau ronda juga kan?" sambil mengunyah makanannya.
"Ih ngapain ibu ngeronda, dingin tau diluar." Jawab ibunya Bayu dan Sekar.
"Iya mas Bayu aneh-aneh aja deh, tugas ronda malam kan buat para pemuda sama bapak-bapak." balas Sekar.
"Ya kamu tidur aja dek ga usah ronda, kalau ibu pasti ngeronda lah, ngerondain bapak." Ucap Bayu menahan tawa.
"Dasar anak semprul kamu Bay...!" Kata bapaknya Bayu menanggapi ucapan unfaedah anaknya tersebut.
"Dasar bocah kentir koe anakmu pak... Sudah sana cepetan tuh temen-temenmu nungguin di depan rumah."
"lbu sama bapak ngatain anaknya sendiri, yo mesti wong tuane bibit kentir." Kata Sekar yang padahal bingung dengan maksud perkataan Bayu. " Sudahlah aku yang beresin ini semua bekas makan ya."
Sekar pun merapihkan dan mencuci perabotan bekas makan malam mereka, ibu dan bapaknya menuju ruang keluarga untuk bersantai menikamati hidup. Sedangkan Bayu berpamitan kepada mereka untuk pergi menjalankan tugasnya ronda pada malam ini.
...----------------...
Dalam perjalanan menuju pos ronda mereka pun saling ngobrol dengan obrolan garing tentunya.
"Lama banget kamu Bayy keluar dari rumah, ngapain aja sih?" Tanya salah seorang teman Bayu.
"Palingan dia dandan dulu, takut-takut ketemu jodoh jadi sudah siap dengan ketampanannya." Gurau teman satunya lagi.
"Halah kalian ini ko ya kepo kaya ibu-ibu arisan. Aku jam segini masih makan bareng keluargaku lah, ga usah dandan juga aku sudah tampan dari jebrol lagian aku kan laki-laki masa harus dandan."
"Dih kamu jarang update pasti ya Bayy, sekarang itu jaman cowok metropolis laki-laki jaman sekarang itu juga harus perawatan apalagi yang belum laku kaya kamu." Kata teman Bayu, dan teman satunya langsung menyikut lengan orang tersebut.
"Halah kamu ini hati-hati mentang-mentang sudah laku terus sombong, riya." Jawab Bayu menanggapi dengan guyonan.
"Ya nggaklah Bayy kita kan cuma bercanda, iya kan kawan-kawan?"
Tak terasa perjalanan mereka telah sampai di pos ronda ujung Blok di desa C yang ternyata tidak ada satu orang pun disana. Bayu dan ketiga temannya Nano, Fahmi dan Rido kemudian melanjutkan ronda sambil bermain kartu remi dan dengan bersenda gurau di pos ronda menunggu jam tengah malam untuk berkeliling desa menjaga keamanan desa tersebut, saat berkeliling biasanya akan dibagi menjadi dua kelompok.
"lni baru jam sembilan malam tapi ko sudah sepi ya? Padahal ini bukan malam jum'at." kata Fahmi .
"Iya aku tuh agak merinding kalau sepi kaya gini. Apalagi kalau nanti kelilingnya bareng kamu Bayy." Jawab Rido menimpali perkataan Fahmi.
"Loh ko aku, emangnya aku ini kenapa?" Jawab Bayu kepada Rido.
"Kalau kamu ga mau bareng Bayu, aku aja yang bareng dia. Aku malah penasaran siapa tau ketemu yang pada ngaku calonnya Bayu," kata Nano.
"Hilih kamu ini No, kamu pasti bakalan terbirit-birit ngeliatnya. Aku aja hampir terkencing-kencing. lya kan mi?" Saut Rido sambil bertanya kepada Fahmi.
"Ih itu kamunya aja yang dasarnya penakut padahal aku si ga lihat jadi ga tau hehehe.." Jawab Fahmi meledek Rido.
"Eh Bayy ngomong-ngomong aku ada teman perempuan yang juga lagi nyari jodoh, umurnya masih sekitar 25 tahunan dia dari desa sebelah. Kalau kamu mau nanti aku kenalkan sama dia ...." kata Nano.
"Cantik ga tuh No orangnya?" Celetuk Fahmi dan Rido bersamaan.
"Ko jadi kalian yang kepo sih, ya kalau perempuan pasti cantik meskipun relatif dimata setiap lelaki. Selera orang kan beda-beda ga kaya merk mie selera rakyat itu loh." kata Nano sambil terkekeh.
"Ho'oh juga ya semuanya suka." Mereka tertawa serempak.
Bayu hanya menanggapinya dengan ikut tertawa bersama mereka. Dia sebenarnya sudah merasakan hawa-hawa sesuatu yang sedari tadi memperhatikan mereka, tampak sekilas bayang-bayang sesuatu berdiri dibalik cahaya temaram di bawah pepohonan dekat pos ronda.
"Lama sekali ya waktu berjalan dari tadi baru jam sebelas malam." kata Rido.
"lya ya malam ini terasa dingin banget, nusuk ke tulang rasanya. Kopi sampe jadi agar-agar beku ini ikut kedinginan." Sambil mengusap-usap lengannya sendiri.
"Aku heran sama kamu Bayy dari tadi diam aja, jangan bilang ada sesuatu ya... Soalnya aku rada ngerasa kaya ada sesuatu gitu loh kalau kamu diam kaya gini." kata salah seorang dari mereka.
"Ada apa memangnya? Anggap aja aku lagi sariawan, ga usah mikir aneh-aneh." Jawab Bayu yang sesekali masih menatap ke arah lain.
" Malah balik nanya, harusnya kita ajak pak Dirman ikut ronda bareng biar ga terlalu sepi." Kata fahmi sambil memperhatikan apa yang sedang dilirik oleh Bayu.
" Pak Dirman yang bisa lihat hantu itu ya? Hoo aku jarang banget ketemu dia," celetuk Nano.
"Hush jangan sebut-sebut itu nanti muncul aku ga siap." Kata Rido yang mulai gusar melirik sana sini.
_
_
_
_
selamat membaca 👀
^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ єνιʝυℓιє 🤎
widihhh hawa hawa sesuatu
2024-03-11
0
Kᵝ⃟ᴸ...🍾⃝ͩVᷞɪᷰสᷡИᷧ
dih payah si Rido penakut amat🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄puasin pakai emot😂😂😂
2023-12-15
1
Kentir ??? apa artinya kk ??
2023-01-04
1