Jam di pos ronda menujukan pukul 00.00 dan bunyi detakannya pun semakin terdengar lebih kencang bersautan dengan suara jangkrik karena hawa malam yang sunyi membuatnya terdengar menggema.
" Eh sudah tengah malam, yok kita keliling." Ucap salah seorang diantara mereka.
" Harusnya ada 2 orang lagi untuk jaga disini, kalau kaya gini berati yang keliling kita berdua aja biar dua lainnya jaga disini. Gimana?" Kata Bayu memberi saran.
" Owalah iya ya, biasanya banyak warga yang ikut nimbrung meski bukan jadwalnya tapi ko malam ini sepi sekali. Semua seperti tertidur." Kata Fahmi meresapi sekeliling yang tampak begitu sunyi.
" Aku aja sama Bayu yang keliling, bosan aku disini panta*ku panas rasanya. Gimana setuju ga kalian?" Kata Nano.
" Ya okelah kalau gitu aku sama Rido tunggu disini. Sana-sana jangan lupa bawa kentongan takut-takut ada maling."
Kata Fahmi.
Kemudian Bayu dan Nano pergi berdua untuk ronda keliling, disepanjang jalan Bayu merasa kesal karena benar saja perkataan Rido. Ada sosok yang terus saja mengikuti bahkan ada pula yang menganggunya dengan melempari batuan kerikil kecil membuat Bayu semakin geram, Nano pun merasakan ada yang melempari mereka.
" Jadi kaya gini ya Bayy kalau ronda bareng kamu, seperti ada sesuatu ya dari tadi rasa-rasanya ngikutin kita." Ucap Nano sambil melirik kanan kiri seperti sedang mencari sesuatu.
" Memangnya ada apa?" Jawab Bayu.
" Ga usah ngeles lah Bayy, ga apa aku pun penasaran sama yang kaya gitu.."
Mereka pun terus melangkah sambil sesekali memukuli tiang listrik yang mereka jumpai di jalan dan juga kentongannya. Saat melewati perkebunan kelapa tiba-tiba terdengar suara kelapa yang jatuh dari atas pohonnya. Belum sempat Bayu bicara, Nano sudah pergi meninggalkannya.
"Bughhh"
" Walah Bayy rejeki ga kemana itu sepertinya ada buah kelapa yang jatuh disana. Yok kita ambil, lumayan kan kalau masih muda airnya seger." Nano kemudian berlari menuju sumber suara menyoroti dengan senter yang ia bawa, " nah itu dia..." Kemudian Nano menenteng buah kelapa tersebut berlari kecil ke arah Bayu.
" Astaga No apa yang kamu bawa itu? Cepat buang lagi, lemparkan ke arah tempat tadi!!" Teriak Bayu kepada Nano.
" Lah kenapa? Lumayan ini Bayy..." Jawab Nano.
" Lumayan apanya? Coba kamu sorot dengan senter, lihat baik-baik apa yang kamu jinjing itu."
" lni kan kelapalaaa..." Kata Nano setelah ia menyorotnya dengan senter yang ia bawa, sungguh terkejutnya Nano saat melihat apa yang ia bawa sedang menyeringai dan bersuara.
" mau dibawa kemana aku..."
"AAAAAAAAAAAAA." Nano berteriak kencang sambil berlari ke arah Bayu ia melemparkan buah kelapa yang bisa bicara itu yang ternyata itu adalah sebuah kepala makhluk yang menggelinding. Terdengar suara tertawa cekikikan menertawakan ketakutannya Nano.
" Ya Tuhan Bayu jantungku serasa mau lompat tadi, kenapa kamu ga bilang dari tadi si? Aduh jari-jariku sudah megang hal horor semoga tidak apes gustii..." Cerocos Nano pada Bayu.
" Tadi aku mau bilang sama kamu kalau malam-malam melihat atau mendengar sesuatu itu jangan langsung percaya aja, eh kamu malah langsung lari kesana." Jelas Bayu.
" Terus gimana dong ini tanganku?" Nano masih merasa ketakutan akan hal tadi ia masih saja melirik kesana kemari sambil sesekali tangannya menarik sarung yang dibelitkan di pinggang Bayu.
" Tenang aja ga apa-apa ko, justru makhluk itu yang apes ketemu sama kamu tapi kamunya penakut jadi ditertawakan."
" Aku bukannya takut Bayy, tapi kaget. Jantunggku hampir lepas tadi ya ampun mukanya medeni Bayy mana tadi menyeringai kaya hantu itu. Lah itu tadi hantu bukan sih?"
" Kalau jantungmu lepas ganti aja pake jantung pisang tuh bagus-bagus tinggal pilih aja." Kekeh Bayu kepada Nano sambil senternya menyorot ke arah kebun pisang. " Ya tadi itu semacamnya lah."
" Semacam hantu gitu? Apa namanya Bay? apa itu yang namanya hantu kepala?Ihh...ngeri aku Bayy..." Cerocos Nano kepada Bayu.
" Ya kata orang-orang itu hantu kepala, dia suka mengecoh orang-orang dengan tinggal di kebun kelapa ya kaya kamu tadi itu..." Jelas Bayu singkat.
" Iihhh bener-bener medeni iku setan. Aku jadi terbayang-bayang terus seringaian tadi. Ya Gustii pait paitt..." Berigidig Nano terus saja merasa ketakutan.
Mereka berdua terus melangkah sambil sesekali memukul kentongan hingga tak terasa mereka pun sudah mengitari kampung mereka dan sampai di pos ronda tadi.
" Akhirnya sampai juga disini. lni sudah jam tiga pagi waktunya kita pulang kan?" Kata Nano. " Bay kamu anterin aku yok, sampe gang sana saja ya... yaa.." Pinta Nano dengan wajah yang memelas.
" Kalian sudah datang, si Rido dari tadi ngajak pulang terus tuh." Ucap Fahmi sang penunggu pos ronda.
" lyalah aku mending pulang kalau di pos aku melek sendirian aja, si Fahmi iki turu wae gaweane. Ngeri aku ngobrol sama jangkrik." Saut Rido menjelaskan kepada Bayu dan Nano.
" Yaelah aku ngantuk, lupa bekal tidur siang tadi." Kilah Fahmi.
" Owalah kalian ini kaya bocah aja, seneng ngadu dan menggerutu. Ya sudah yok kita pulang bareng, sudah habis waktu tugas kita ngeronda. Orang-orang pun sudah banyak yang magang ke pasar."
Mereka berempat akhirnya berbenah merapihkan sisa-sisa kekacauan di pos ronda ya seperti bekas-bekas plastik dan kulit kacang yang berserakan disana. Setelah selesai mereka pun melangkah pergi meninggalkan pos ronda. Rumah Bayu yang jaraknya berada jauh dari pos ronda akhirnya pulang terakhir, diperjalanan pulang ia mendapati sesosok wanita yang sedari awal mengikutinya.
" Hei pergilah, aku bosan diikuti terus."
Splasshhh...
Wanita itu pun menghilang dengan sendirinya.
...----------------...
_
_
_
selamat membaca ^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ єνιʝυℓιє 🤎
Serem setan pada gentayangan
2024-03-11
0
Kᵝ⃟ᴸ...🍾⃝ͩVᷞɪᷰสᷡИᷧ
astgaa bayuu... masih sempet sempet2nya bercanda.. di saat situasi nya seperti itu🚶🚶🚶🚶🚶🚶🚶🚶🚶🚶🚶
2023-12-15
1
Aiza➢
kalau mau banyak yang nemenin ngerondanya sambil ngeliwet mas , biar pada datang walaupun gk diundang juga
2022-12-17
2