Sudah seminggu ini si kembar tidak bersemangat menjalani aktifitasnya pasalnya Desmon tidak menghubungi mereka sama sekali semenjak kembali ke Ibukota.
Setiap hari keduanya terus mengintip di jendela berharap Desmon akan datang lagi. Mereka juga tidak mau makan bahkan tidak melakukan eksperimen seperti biasanya. Padahal si kembar saat ini sedang gencar-gencarnya mempelajari berbagai virus yang bisa bermutasi.
Dan itu membuat Nano merasa kasihan pada kedua anaknya. Walau bagaimanapun darah lebih kental daripada air pasti mereka mempunyai ikatan batin kuat sebagai ayah dan anak.
"Raka... Riki... ayo makan dulu! Waktunya makan malam," ucap Nano dengan mengetuk pintu kamar si kembar.
Tapi tidak ada sahutan dari dalam yang mana membuat Nano membuka pintu kamar mereka, ternyata si kembar tertidur dengan memeluk baju Desmon yang tertinggal disana.
Nano mendekati keduanya dengan membelai rambut mereka bergantian kemudian menarik selimut sampai menutupi tubuh mereka.
"Setidaknya kau menghubungi mereka, tuan D.C!" gumam Nano.
Dengan terpaksa Nano makan malam sendirian lagi hari ini. Nano makan dalam diam hanya dentingan sendoknya yang terdengar mengisi meja makan disana.
Sampai ponselnya berdering dan nama Ocha tertera melakukan panggilan.
"Bu bos.....," pekik Ocha saat panggilannya tersambung.
Sampai Nano menjauhkan ponselnya karena suara lengkingan Ocha.
"Ya ampun, telingaku sakit!" keluh Nano disana.
"Bu bos, buka pesanku sekarang juga!"
Setelah berkata seperti itu, Ocha mematikan panggilannya lalu sedetik kemudian Ocha mengirimkan sebuah link berita pada Nano.
Nano membuka link itu dan ternyata sebuah berita mengenai Desmon yang akan menikahi Jeni. Tentu saja membuat Nano terkejut bukan main, tangannya sampai gemetaran membaca berita itu.
"Kak Jeni akan menikahi tuan D.C?"
Ingatan Nano langsung terputar bagaimana Jeni dan Sora memperlakukannya dulu setelah ayahnya meninggal sampai mereka menjebaknya yang membuatnya bersembunyi sampai sekarang.
Dihati kecil Nano, dia bersyukur malam itu salah mengetuk kamar kalau tidak entah bagaimana nasibnya sekarang.
Kedua tangan Nano sudah mulai mengepal. "Pertama kalian merebut hartaku dan sekarang kalian akan merebut papa dari anak-anakku!"
"Tidak akan aku biarkan! Sekarang waktunya keluar dari persembunyian! Aku akan merebut kembali yang menjadi hakku!"
Nano segera bergegas menurunkan koper dan berkemas, dia mengemas keperluannya dan juga keperluan si kembar. Dia akan kembali ke Ibukota untuk memberi perhitungan pada Sora dan Jeni.
Dengan lembut Nano membangunkan kedua anaknya yang mana membuat si kembar membuka matanya.
"Mama...," panggil mereka setengah sadar.
"Ayo bangun, kemasi eksperimen kalian yang ingin dibawa!" ucap Nano kemudian.
"Kita mau kemana?" tanya si kembar.
"Kita akan mendatangi papa," jawab Nano yang mana langsung membuat mata si kembar terbuka lebar.
"Benarkah?"
Nano mengangguk. "Kita berkemas malam ini dan berangkat besok! Untuk sementara kalian libur sekolah dulu nanti mama akan bicara pada Bu Sri!"
Tanpa babibu lagi si kembar meloncat turun dari ranjang, mereka membawa beberapa eksperimen mereka untuk dibawa ke Ibukota.
Nano yang melihat itu tersenyum dalam hatinya, dia bertekad akan belajar membuka hatinya untuk Desmon. Dia harus bisa melawan rasa traumanya supaya bisa menghadapi Jeni dan Sora yang selalu mempunyai seribu satu cara licik untuk mendapatkan keinginan mereka.
"Baiklah tuan D.C, setelah ini pelajaran apa lagi yang akan kau ajarkan padaku," batin Nano.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Teh Yen
smangat nano waktunya balas dendam pada jeni d Sora 😏
2025-02-24
0
Astrid Nandistya Hayoto
Lakukan cantik,, ambil lah apa yg menjadi hak mu
2025-01-27
0
Ds Phone
lawan jang tak lawan
2024-10-21
2