Obsesi Sang CEO Episode 7 "DEPRESI"

Episode 7 "DEPRESI"

malam telah pergi

kini fajar menyambut

hari yang baru dengan suasana hati yang baru, kamu terbangun dari tempat tidurmu dan mulai bersiap

Alessa

Selamat pagi Dunia🥰

Alessa

*membuka jendela

Alessa

eh?

Alessa

mengapa jendelanya tak bisa terbuka?

Alessa

apa ada yang rusak?

Alessa

hmmm, sudahlah

Alessa

*membuka pintu

Alessa

//DEGGG//

Alessa

ke-kenapa pintunya juga tak bisa dibuka?!

"apa apaan ini"

begitulah pikir mu

tidak mungkin pintu yang mewah dan berkualitas seperti ini tiba tiba saja rusak

seolah ada seseorang yang sengaja menguncimu di dalam kamar

Alessa

😰😰😰

Alessa

SIAPAPUN TOLONG AKU!!!

Alessa

APA ADA ORANG DILUAR!!!!

Alessa

SIAPAPUN!!! KUMOHON😭

anonymous

nona *suara dari luar

Alessa

‼️

Alessa

siapa disana!

Alessa

apa ada orang?!

anonymous

saya adalah ART yang diutus oleh tuan Aiden untuk merawat nona

Alessa

😧Kumohon tolong keluarkan aku dari sini😭

anonymous

maaf tidak bisa nona

anonymous

di meja rias terdapat sarapan yang masih hangat dan sepucuk surat dari tuan Aiden

anonymous

saya harap nona memakan sarapan hingga habis

Alessa

😰😰tolong keluarkan aku!!!

TOK

kamu terus menerus memukul pintu berharap ART itu mau membukakan pintu untukmu

namun nyatanya tidak, bahkan diluar kamar terdengar sangat sunyi seperti tak ada kehidupan

Alessa

hiks...hiks...mengapa harus seperti ini Aiden😭

Alessa

Dulu aku mencintaimu namun mengapa kau justru memperlakukan ku seperti ini bagaikan binatang😭

kini kamu sudah berfikir untuk menyerah kepada takdir

takdir yang membawamu entah kemana

"jika aku menurut seperti boneka, mungkin dia bisa bersikap baik padaku"

1 kalimat yang selalu terlintas dipikiran mu itu sungguh sangat gelap adanya, kamu tak bisa berfikir jernih

rasanya lebih baik mati dibandingkan hidup seperti ini

Alessa

*membaca surat

"aku sudah bilang kau akan menyesal, jangan kau pikir aku akan melepaskan mu begitu saja Alessa. Kau milikku untuk saat ini dan selamanya, ingat hutangmu padaku... tidaklah murah" -Aiden

Alessa

ternyata pertemuanku denganmu hanyalah sebuah kutukan Aiden *tersenyum miris

sepanjang hari kamu hanya merenung dan terlarut larut pada pikiranmu yang entah kemana.... dari pagi hingga pagi lagi, kamu bahkan tidak menyentuh makanan yang dibuat untukmu selama 3 hari berturut-turut

hanya segelas air putih yang kau minum setiap harinya

hingga rasanya kau benar benar lapar seperti akan mati

namun.... "baguslah setidaknya aku akan mati"

pengurungan yang dilakukan Aiden padamu hanya dapat membuatmu...

DEPRESI

....

end