Hi hi readers thor comeback. jangan lupa setelah selesai memebaca dukung thor dengan cara like, komen dan klau bisa di vote ya. hehe
yuk mampir
The Killer White Rose.
Perjalanan Cinta Alana.
thor minta maaf banyak typo. nanti bakalan thor revisi biar enak di baca.
selamat membaca.....🤗
like dan komennya jangan lupa ya teman-teman. 😁
Andrew dan Samuel sudah pulang dari sekolah di jemput oleh Lia baby sister mereka. Lia dengan segera mengambil makanan untuk mereka makan, mereka tidak memasak karena Kayla memperkerjakan seorang ART yang berumur sekitar 45 tahun bibi Sumi namanya. Tapi bi Sumi tidak menginap di apartement Kayla setiap pukul 8 malam bi Sumi sudah pulang ke rumah. Hal itu bi Sumi sendiri yang menginginkan karena tidak ingin berpisah dengan cucunya dan untungnya juga rumah bibi Sumi dekat dengan Apartement Kayla.
“Bagaimana sekolahnya tadi?” Lia menayakan kepada si kembar.
“Biasa saja sister. Tidak banyak perempuan cantik hanya di huni oleh anak-anak ingusan.” Mulut bocah satu itu memang tidak ada filternya siapa lagi kalau bukan Andrew, yang dia cari hanya perempuan-perempuan cantik.
Si kembar memang memanggil Lia dengan sebutan sister karena tidak terbiasa menyebut kaka.
Kayla juga tidak mengizinkan Lia untuk memanggil anaknya aden atau tuan, Kayla tetap ingin anaknya di panggil dengan nama agar Lia dan si kembar seperti saudara.
“Kamu itu ya Ndrew perempuan cantik mulu yang di cari.” Lia menggelengkan kepalanya kemudian menyuap makanannya kembali. Andrew hanya tertawa mendengar Lia mengatakan hal seperti itu sedangkan Sameul seperti biasanya tidak bersuara dan hanya menikmati makannya.
Selesai mereka makan tiba-tiba Samuel megajak mereka pergi.
“Sister ayo kita pergi ke toko Roti dekat sini. Aku ingin maka Roti.”
“Baiklah tapi izin sama mama dulu ya.” Lia dengan segera mengambil ponselnya yang terletak di atas meja . Setelah mendapatkan ijin dari Kayla mereka bergegas untuk pergi menggunakan mobil Kayla yang satunya.
Tidak berselang lama mereka sudah sampai di depan toko roti, saat masuk kedalam toko roti harum roti yang baru keluar dari oven menguar keseluruh penjuru toko. Membuat siapapun yang menciumnya begitu berselera ingin memakannya.
“Baunya enak sekali ya bro.” Ucap Lia kepada si kembar.
“Sister benar baunya enak sekali. Toko ini pasti akan menjadi langganan Samuel. Iyakan Sam?” Tanya Andrew menengokkan kepalanya ke samping kiri namun yang di tanyai sudah tidak ada. Saat di arahkan pandangannya kedepan ternyata Samuel sudah berada di deretan roti-roti yang berada di etalase. Andrew yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.
“Sepertinya Sameul sangat suka roti ya? Matanya berbinar ketika menatap roti-roti itu.” Lia menanyakan kepada Andrew.
“Iya sister, Sam memang pecandu Roti. Aku yakin roti di sini akan menjadi langganannya.” Jawaban Andrew membenarkan opini dari Lia.
“Kalau Andrew sukanya apa?” Lia menayakan kepada Andrew agar dia lebih tahu apa yang di sukai dan tidak di sukai oleh si kembar.
“Aku tentu saja menyukai gadis-gadis cantik. Hahaha.” Lia yang mendengar hal itu tentu saja melotot.
Setelah membeli banyak roti mereka bergegas pulang karena Kayla tidak mengizinkan mereka lama-lama berada di luar. Tangan Lia sebelah kiri dan kanan menggandeng Si kembar sedangkan si kembar menenteng paper bag yang isinya penuh dengan roti. Saat hendak keluar Sameul tidak memperhatikan jalan karena matanya yang selalu tertuju ke paper bag di tangan kirinya yang penuh dengan roti sedangkan kakinya terus melangkah karena tangan kanannya yang di gandeng Lia membuatnya terpaksa melangkah mengikuti Lia dan tidak sengaja Samuel menabrak seorang perempuan membuat perempuan itu marah.
“Dasar anak kecil, tidak punya mata hah!” Perempuan tersebut marah-marah.
“I’m sorry miss.” Ucap Samuel menundukkan badannya meminta maaf.
“Maaf maaf kamu pikir dengan minta maaf bisa mengobati tanganku yang sakit.” Ucap perempuan yang bernama Melissa itu. Memang Samuel menabrak Melissa hingga mengenai tangan Melissa yang sedang menenteng tasnya. Namun jika di katakana sakit itu terlalu berlebihan.
“Maafkan dia nona. Dia tidak sengaja.” Ucap Lia juga ikutan meminta maaf.
“Cih pergi sana, aku tidak sudi memberi maaf.” Ucap Melissa kasar.
Lia masih ingin meminta maaf namun tangannya di tarik oleh si kembar.
“Sister tidak perlu meminta maaf jika yang salah bukan sister. Lagipula aku juga sudah meminta maaf dan urusan kita sudah selesai.” Ucap Samuel kepada Lia ketika mereka sudah di mibil dalam perjalanan pulang.
“tetap saja sister merasa tidak enak.”
“Perempuan tadi cukup cantik namun sayang hatinya busuk.” Ucap Andrew tiba-tiba.
Di lain tempat tepatnya di kediaman Aslan Wijaya atau ayahnya Kayla dan Melissa. Lelaki paruh baya itu merenung di gazebo tempatnya biasa bersantai bersama anak dan istrinya. Tania istrinya datang menghampiri.
''Mas melamun?'' Tanya Tani sambil menuangkan teh yang sudah tersedia di sana.
''Ah tidak hanya teringat sesuatu.'' Jawab Aslan.
''Apa itu mas? Apa tentang perusahaan?'' Tanya Tania lagi.
''Bukan perusahaan ini tentang Kayla.'' Jawab Aslan.
''Mas merindukan anak itu?'' Tersirat nada tidak suka dari kalimat yang di lontarkan Tania.
''Tentu saja tidak. Hanya saja beberapa hari yang lalau saat aku bertemu dengan klien di restoran di mall aku melihat Kayla. Tapi entahlah mungkin aku cuma salah lihat.'' Aslan menjelaskan kepada istrinya.
''Mungkin mas cuma salah lihat. Tidak mungkin anak itu berani pulang setelah membjt malu keluarga kita ini.'' Jawab Tania dengan tenang ketika mendengar jika suaminya tidak merindukan Kayla.
Kemudian obrolan mereka berlanjut dari obrolan tentang perusahaan hingga yang lainnya. Obrolan mereka terhenti kala Melissa datang.
''Ayah ibu aku pulang.'' Melissa menghampiri orang tuanya yang ada di gazebo. Saat tiba ketika mendapati tidak ada orang tuanya dia langsung ke gazebo karena biasanya setiap sore ayah dan ibunya memang bersantai di sana.
Di hempaskannya bokongnya di kursi gazebo kemudian meletakkan roti yang ia beli saat dalam perjalanan pulang.
''Kamu terlihat senang sekali Mel.'' Tegur ayahnya mengamati wajah anak kesayangannya yang terlihat bahagia.
''Ayah ibu aku di undang ikut casting salah satu film yang di produksi oleh ZZ entertainment.'' Ucap Melissa antusias. Hal itu tentu saja membuat orang tuanya senang karena keinginan anaknya akan terwujud. Selama ini Melissa memang menggeluti dunia modeling dan beberapa bulan terakhir dia sangat ingin terjun ke dunia perfiliman.
*****
Kayla masuk ke apartementnya di lihatnya kosong kemudian berjalan ke dapur untuk minum, matanya terbelalak melihat tumpukan roti berbagai macam bentuk di atas meja. Kayla hanya menggelengkan kepalanya kemudian mengambil air dingin. Setelahnya dia pergi ke ruangan kerja anak-anaknya karena terdengar suara berisik dari arah sana, di bukanya pintu yang bertuliskan Andrew N Samuel's room itu di sana bisa di lihat Andrew yang sedang membuat sebuah lagu karena memang Andrew di minta oleh salah satu penyanyi terkenal di New York untuk menciptakan lagu untuknya. Sedangkan Samuel sedang asik memakan roti dengan lahap dan di tengoknya lagi kesamping bisa ia lihat Lia sedang mengerjakan tugas kuliahnya.
''Sam kamu tidak bekerja?'' Tanya Kayla dan duduk di samping Samuel kemudian mencomot roti yang ada di tangan Samuel. Kayla mengangguk-ngangguk.
Pantas saja Sam beli banyak ternyata memang enak. Batin Kayla.
''Sam sudah kerja ma. Ini sedang menunggu proses pengiriman aplikasi yang Sam buat.'' Jawab Samuel.
''Bagaimana dengan sekolah kalian.'' Tanya Kayla lagi.
''Everything is good ma. Hanya saja Andrew centil.'' Jawaban dari Sam sukses membuat Kayla dan Lia yang tengah asik mengetik tugasnya tertawa terbahak.
Sedangkan Andrew tidak mendengar karena dia sedang menggunakan headphone dan tidak mendengar apa yang di ucapkan Samuel.
Setelah puas tertawa Kayla mengambil gumpulan kertas yang ada di lantai dan menumpukkan ke arah Andrew dan mengenai punggungnya hal itu membuat Andrew terkejut dan menengok kebelakang. Awalnya ia ingin marah karena dia mengira Sam yang menimpuknya namun saat di lihatnya ada mamanya membuatnya hanya manyun.
''Mama ihhh gangguan Andrew aja.''
''Kamu centil ya di sekolah?'' Tanya Kayla langsung.
''Pasti Sam yang ngadu kan. Dasar adik durhaka.'' Jawab Andrew kemudian menunjuk Sam. Sedangkan yang di tunjuk tidak menyahut ia hanya sibuk menikmati roti yang menurutnya enak.
*****
Di sisi lain seorang lelaki tampan sedang menerima telepon yang membuatnya terkejut.
bersambung...
segitu dulu ya readers. oh iya bagi kalian yang pensaran sama novel yang di tulis Kayla di episode awal tentang novel The killer white rose. kalian silahkan klik di pencarian dengan jdul yang sama.
terimakasih sudah mampir🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments