Sesuai perintah Devian, Jo tak membuang waktu. Malam itu juga dirinya terbang dengan pesawat jet milik Devian.
Jo berharap Axelle mau menerima kontrak kerja sama nya dan bahkan Jo sangat berharap jika Axelle memang benar anak dari Tuan nya. Dia ingin menghilangkan penderitaannya selama ini setelah dirinya gagal menemukan Laura. Kehidupan Devian berubah drastis semenjak pengkhianatan Mira di tambah kepergian Laura setelah keterlambatan Devian yang berujung dengan penyesalan.
Setelah menempuh perjalanan cukup panjang di udara, kini Jo telah sampai di Negara Inggris. Jo langsung menghubungi orang suruhan nya untuk mencari alamat rumah tempat Axelle tinggal. Bahkan data ini sangat lah sulit. Dia harus seolah – olah menjadi kliennya untuk bertemu dengan seorang Axelle.
“ Sungguh Anak dan Papi yang sama hal nya. Sulit sekali di taklukan. Tapi kalau urusan bisnis baru bersemangat. “ Ucap Jo dalam hati.
Jo sudah mendapat nomor ponsel milik Axelle dan bahkan dirinya sudah berjanjian besok akan saling bertemu.
Baru saja dirinya akan memejamkan matanya, dering ponselnya berbunyi yang membuat mata nya terpaksa terbuka kembali. Tanpa melihat lagi, Jo langsung mengangkatnya.
“ Apa kau sudah sampai dan membuat janji padanya ? “ Ucapan Devian yang membuat Jo matanya membuka sempurna.
“ Su..sudah Tuan. Besok jam 10.00 pagi kami akan bertemu di sebuah cafe xxx . “ Sahut Jo dengan ciri khas suara bangun tidur.
“ Segerakan informasi kepada ku secepatnya. “ Ujar Devian tegas dan langsung mengakhiri panggilan begitu
saja.
“ Dasar bos ga ada akhlak. “ Umpat Jo.
Di tempat berbeda Axelle memberitahukan kepada sang Mommy bahwa besok dirinya harus menghadiri undangan
dari kliennya untuk membahas kontak Kerjasama. Namun sayang Laura sudah terlanjur pada Audrey untuk mengantarkan dirinya untuk melakukan pemotretan. Axelle yang terbiasa mandiri, seperti biasanya dirinya akan di temani teman sang mommy yang selalu di sebut papi olehnya. Axelle yang merasa laki – laki selalu mengalah pada sang adik. Terlebih dia sangat takut jika sang adik tak di temani sang mommy, Axelle sangat tahu dunia artis seperti apa.
Tepat jam 10.00 pagi waktu Inggris Axelle telah sampai di damping George sahabat Mommy nya. Sungguh Jo di
buat kerterkejutan yang luar biasa. Jo seperti melihat jelmaan Devian di depan matanya. Axelle tak terlepas dari pandangan matanya. Cara berbicara Axelle seperti Jo sedang berbicara dengan Tuannya.
Axelle berbicara layaknya seorang pengusaha hebat dewasa. Gaya bicaranya sangat berbeda dengan seusianya.
Sungguh anak genius ucapan orang ketika pertama kali bertemu dengan Axelle.
Jo mencoba mencari tahu tentang kehidupan tentang Axelle di sela – sela obrolannya tentang bisnis. Jo merasa penasaran dengan sosok lai – laki yang mendampingi Axelle terlebih Axelle memanggilnya papi dan hubungan mereka terlihat sangat akrab.
“ Sungguh aku merasa kagum saat pertama kali kita bertemu. Aku baru pertama kali bertemu anak genius seperti mu. Semoga aku bisa memiliki anak seperti dirimu jika aku menikah kelak. Bolehkah aku berkenalan dengan Mommy mu untuk menanyakan apa saja yang dirinya perbuat hingga bisa memiliki anak genius seperti mu ? “ Ucap Jo sambil tertawa ringan mencairkan suasana agar tidak terasa kaku.
Namun sayangnya celotehan Jo tak berarti dengan Axelle. Bahkan Axelle tak merespon jawaban dari Jo. Sungguh
angkuh dan dingin sosok Axelle. Bahkan sang papi yang selama ini tahu Axelle sejak kecil merasa tak aneh dengan sifat anak angkatnya.
Dalam urusan bisnis, Axelle akan selalu welcome terhadap semua kliennya. Begitu demikian dengan Perusahaan
milik Devian yang ingin bekerja sama dengannya. Terlebih Axelle juga menginginkan memiliki sebuah cabang di Indonesia, untuk segera mewujudkan semua keinginan Mommy nya kembali ke Indonesia. Selain itu Axelle sangat khawatir dengan dunia modeling di dunia Internasional ketika beranjak dewasa. Dia ingin adiknya berhenti dari dunia modelling yang telah membesarkan namanya. Axelle tak mau Mommy nya jatuh sakit karna sibuk mengurus Audrey yang terkadang jadwal nya tak tau waktu.
Tanpa banyak pikir, Axelle menerima kontrak kerja sama dengan Perusahaan milik Devian dan survey ke Indonesia.
Namun dalam urusan pribadi, seperti biasa Axelle akan menutup rapat tentang kehidupan pribadinya. Sesuai
permintaan sang Mommy, Axelle tak pernah mengucap nama Laura dan membawa nama Smith di hidupnya. Laura sangat khawatir jika ada orang yang berniat jahat terhadap anaknya jika tahu anak yang dulu dalam kandungannya terlahir ke dunia.
“ Ya…Mom. Aku masih di cafe. Sebentar lagi aku akan kembali ke rumah dengan papi. Mommy tak perlu mengkhawatirkan aku, aku baik – baik saja. “ Ucap Axelle.
Meskipun Axelle anak yang dingin di luaran, namun dirinya tetap menjadi anak yang patuh terhadap mommy
nya seperti anak lainnya. Justru Axelle tak pernah sedikit pun ingin membuat khawatir Laura. Axelle sangat menyayangi Laura. Dia tak ingin Laura bersedih karna ulahnya. Sudah cukup penderitaan sang mommy selama ini sebelum dirinya hadir menjadi Hero buat sang Mommy.
“ Dave ikuti anak ini. Cari tahu rumah dan kehidupannya. Terutama Mommy nya. Aku sangat penasaran. Dan juga
lupa hati – hati anak ini sangat genius. “ Pesan Chat Jo kepada Dave orang suruhannya.
Jo memilih untuk kembali ke hotel yang dia tempati. Dirinya akan memberi kabar kepada Devian. Di sisi lain orang suruhan Jo sedang mengikuti arah tujuan Axelle. Hal itu tak terlepas dari dokumentasi orang suruhan Jo. Tanpa rasa curiga mobil Axelle kini sudah memasuki perumahaan kawasan elite. Axelle telah sampai di kediaman mewah
miliknya.
Dan sangat kebetulan sekali dan keberuntungan, tak lama mobil milik Axelle masuk. Mobil Laura sampai, Laura
duduk berdampingan dengan Audrey. Laura membunyikan klakson dan membuka kaca mobilnya hal yang biasa Laura lakukan setiap masuk ke dalam kediaman miliknya. Kebetulan sekali juga Laura menaikkan kaca mata hitam miliknya ke atas kepalanya. Sehingga terlihat jelas wajah cantik Laura. Sangat mudah untuk orang suruhan Jo mendokumentasikan.
Tanpa waktu lama, semua itu langsung di kirim ke Jo oleh orang suruhannya. Dan ternyata apa yang selama ini
terlintas di pikirannya ternyata memang benar. Axelle adalah anak dari Laura. Namun yang menjadi pertanyaannya sekarang mengapa Axelle menyebut George papi. Apa Axelle anak dari George, namun mengapa Axelle lebih mirip dengan Devian. Atau mungkin Axelle memang anak dari hasil perbuatan Devian di malam panas itu, namun Laura
sudah menikah kembali. Terlebih Axelle pernah memberi statement bahwa dirinya selama ini di besarkan oleh sang Mommy, karna papi nya sudah meninggal sejak dirinya kecil. Jo akan mencoba mencari tahu lebih jelas.
Agar Tuan nya tak marah padanya karna lambat untuk memberikan kabar, Jo langsung menghubungi Tuannya.
Dan Devian yang sudah menunggunya, langsung dengan cepat mengangkatnya.
“ Ya… Apa yang akan kamu infokan tentang anak itu…? “ Ucap Devian tegas.
“ Aku sudah menemukan Nyonya Laura Tuan. Benar Axelle anak Nyonya Laura. Namun saya belum bisa menjamin kalau Axelle adalah anak anda karna tadi Axelle hadir menemui ku dengan papi nya. “ Ucap Jo pelan – pelan karna takut mendapat amukan dari Tuannya.
“ Cari tau lebih jelas lagi secepatnya. Aaaahhhh senangnya hatiku, akhirnya aku bisa menemukan Laura ku. Cepat atur pertemuan diriku dengan Axelle. Tunggu…tunggu apa kau meragukan kesuburan ku, Berani nya kau berkata demikian. Aku yakin Axelle anak ku. Tampan dan cerdasnya menurun dariku. “ Ucap Devian bangga.
Sungguh Jo baru pertama kali mendengar Tuan nya begitu bahagia. Jo bersemangat untuk mempertemukan Tuan nya dengan Laura agar Tuan nya bisa merasa bahagia.
Terima kasih atas dukungan selama ini...
Tinggalkan selalu jejak kalian😘😄😍🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Daniela Whu
jenius kok msih bisa di kadal i
2022-10-06
0
uups
kek mna pun devian yg salah jngn kasih enak davian Thor,,, Ng ikhlas aq
2022-05-04
1
Erni Kusumawati
jgn kasih kemudahan utk Luara bertemu dg Devian kak..enak aja Devian tau2 mau mengakui sbg daddy dr si kembar..gak ikhlas aku
2022-02-22
2