Matahari sudah bersinar terang dan terlihat hari ini cuaca sangat cerah. Pantulan matahari masuk ke dalam kamar hotel tempat Laura bermalam. Laura merasa terganggu dari tidurnya dan mulai membuka matanya perlahan demi perlahan. Kepalanya kini masih terasa berat akibat dari minum alkohol semalam.
Laura mencoba untuk bangkit dari ranjang. Namun akhirnya Laura memilih untuk duduk di tepi ranjang dulu karna dirinya merasa sakit di area sensitifnya. Dan saat bangun pun dirinya saat itu masih dalam keadaan polos. Laura mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya semalam. Bahkan dirinya menangis histeris saat ada noda darah di sprei dirinya tidur.
Sayangnya dia tidak mengingat apa - apa dengan yang terjadi semalam. Dia hanya mengingat seperti mimpi dalam
tidurnya berhubungan intim dengan seorang pria namun wajahnya tidak terlihat jelas di dalam mimpinya.
Laura merasa frustasi dengan apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Dia saat ini merasa sangat hancur. Kehormatan yang selama ini dia jaga bertahun - tahun hilang begitu saja dengan laki - laki yang tidak dia tahu.
Laura terus merutuki dirinya yang begitu bodoh kehilangan kendali hingga akhirnya kehidupannya bertambah hancur. Dia bingung apa yang harus dia ungkapkan kepada Daddy karna semalam tidak pulang.
Untuk mempersingkat waktu , akhirnya Laura memilih untuk segera mandi dan pulang. Laura terus menangis di
guyuran air , air matanya tak dapat ia bendung. Dirinya merasa takut dengan kehidupan selanjutnya. Apa yang akan terjadi pada dirinya ke depannya jika suatu saat nanti dirinya hamil tanpa laki - laki yang bertanggung jawab.
Laura mengelus perut ratanya , dia merasa sangat takut jika apa yang dia pikirkan terjadi. Terlebih hubungan
dirinya dengan sang Daddy sekarang tidak baik.
" Mami apa yang harus aku lakukan. Rasanya aku ingin menyusul dirimu. Aku lelah mi hidup di dunia ini ,
tak ada lagi yang sayang padaku....Hiks ..hiks..." Ucap Laura sambil menangis merutuki nasibnya.
Berbeda hal nya dengan Devian. Saat ini dirinya sedang berada di perusahaan nya. Dia sedang tersenyum bahagia
saat mengingat permainannya semalam. Dirinya bertambah senang karna akhirnya dirinya bisa merusak kehormatan dari anak musuhnya. Dia sudah tidak sabar ingin melihat kehancuran dari tuan Ronald saat mengetahui Putri semalam bermalam dengan seorang laki - laki. Rencananya Devian akan mengirimkan foto - foto
Laura saat bertubuh polos yang hanya di tutupi selimut. Sebelum meninggalkan hotel dirinya sempat mengabadikan foto Laura bersama dirinya yang wajahnya di tutupi dan juga foto Laura saat sendiri.
" Cantik dan sexy...sayang kamu anak dari pria breng*** itu. " Ucap Devian frustasi saat memandang wajah Laura di fotonya yang dia lihat.
Laura berusaha berjalan untuk pulang , meskipun dirinya masih merasakan sangat sakit di area selang******. Laura sempat mampir di resepsionis untuk mengembalikan kunci kamar dan menanyakan nama orang yang menyewa kamar tersebut. Tapi sayangnya pihak hotel sudah di ancam oleh Devian untuk menutup semuanya.
Dengan langkah gontai Laura keluar dari hotel tempat yang menyimpan masa lalu kelam untuk dirinya. Hal itu
tidak lepas dari pandangan suruhan Devian. Meskipun sudah tersalurkan keinginannya , Devian tetap menyuruh orang kepercayaan untuk memantau Laura.
Satu bulan kemudian…
" Uekk...Uekk...Uek...Kenapa perutku akhir – akhir ini kalau pagi belum minum teh panas selalu mual ya ? Kepala ku juga sakit. " Ucap Laura sambil tertatih berjalan menuju ranjangnya.
Tubuhnya terasa gemetar dan keluar keringat dingin dari tubuhnya. Badannya terasa sangat lemas. Karna dirinya memuntahkan semua isi perutnya berkali - kali.
" Bi, tolong buatkan aku teh panas tawar ya seperti biasa. " Ucap Laura di panggilan telepon.
Saat Bi Inah akan menaiki anak tangga. Tante Mira melihat Bi Inah yang membawa teh panas tawar. Hal rutin yang
di lakukan Bi Inah setiap pagi akhir - akhir ini.
" Aneh banget anak itu akhir - akhir ini selalu meminta teh panas tawar setiap pagi. Jangan - jangan tuh anak sia*** lagi hamil. " Ucap Tante Mira dalam hati.
" Hai, Sayang.. Kamu mengapa bengong seperti itu ? " Tanya Ronald sambil mengecup bibir Tante Mira sekilas.
" Hehehe...Aku cuma lagi berpikir mengapa Laura akhir - akhir ini selalu meminta teh panas tawar kepada Bi Inah. Apa mungkin dia sedang hamil ? Aku takut dia pergaulan bebas di luar sana berganti laki - laki mempermalukan kamu. Udah sih sayang kirim dia secepatnya ke Inggris. Bukankah kuliah di sana lebih bagus untuk nya di banding
di sini ? " Ucap manja Tante Mira sambil mengelus dada bidang Ronald.
Meskipun sudah berusia 50 tahun Daddy Ronald tetap gagah dan tampan. Tante Mira memang pintar mengambil
hati Daddy Ronald. Hingga akhirnya Daddy Ronald terpengaruh dengan ucapan Tante Mira.
Laura sudah berdandan sangat cantik. Meskipun dandanan yang natural , namun selalu membuat semua mata laki-
laki terpanah melihat kecantikannya. Laura perlahan menuruni anak tangga. Dan di ruang makan sudah ada Ronald bersama Mira.
" Laura...Daddy ingin bicara denganmu. " Ucap Ronald.
" Laura takut telat Dad...” Ucap Laura singkat
" Daddy ingin menanyakan kamu kenapa akhir - akhir ini setiap pagi minta teh panas tawar sama Bi Inah ? Dan Daddy juga jarang melihat kamu sarapan pagi di sini. Apa kamu sedang hamil ? " Ucap Daddy Ronald.
Deg...Deg...Deg
Jantung Laura langsung berdegup kencang. Hal ini benar - benar di luar pikirannya. Dia tidak pernah berpikir jika malam itu bisa saja membuat benih itu tumbuh menjadi janin di rahimnya.
" Ma...maksud Daddy apa ? Aku hanya ingin teh panas tawar saja setiap pagi ? Apa itu sangat aneh ? Dan untuk sarapan jujur aku karna malas melihat wanita ja**** itu. " Ucap Laura sambil menunjuk ke arah Tante Mira dengan tatapan tajam.
Tante Mira merasa tidak terima dengan ucapan Laura. Dia ingin segera bangkit dan menghampiri Laura. Namun Ronald mencoba menenangkannya.
Melihat pertunjukan itu membuat Laura merasa muak. Akhirnya dirinya memilih pergi meninggalkan kedua pasangan yang sedang sibuk bermesraan. Karna dirinya harus segera berangkat ke kampus.
Setelah kuliahnya selesai, Laura memilih untuk langsung pulang ke rumah setelah dari kampus. Namun sebelum
pulang, dirinya sempat mampir dulu ke apotik untuk membeli testpack.Karna rasa penasaran menerpa di hatinya.
Sesampai di rumah, dirinya langsung segera mengambil tes kehamilan yang ada di tas nya. Laura mencoba membaca terlebih dulu petunjuk penggunaan nya. Setelah mengerti, Laura baru menggunakannya. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya terpampang jelas muncul dua garis merah.
Tubuh Laura langsung terasa lemas seperti tak ada kekuatan di dirinya untuk berpijak. Perlahan tubuhnya merosot di lantai. Air mata nya pun terus mengalir deras. Sesuatu yang selama ini dia takutkan terjadi juga. Sungguh miris yang di rasakan Laura saat ini. Dia tidak pernah menyangka jika malam panasnya bersama laki - laki itu akan membuahkan hasil.
Kini dirinya memilih membaringkan tubuhnya di ranjang. Memang akhir - akhir dirinya selalu merasa cepat lelah di tambah pikiran yang berkecamuk seperti ini. Laura terus mengelus perutnya sampai akhirnya dirinya tertidur pulas.
Matahari sudah terbenam dan langit mulai menampakkan cahaya bulan dan terang di hiasi bintang. Laura perlahan bangkit dari ranjang dan memilih berendam berharap otak dan tubuhnya sedikit rileks. Dirinya berharap wangi aromaterapi dapat menenangkan dirinya.
Laura memejamkan matanya berharap bisa mengingat wajah pria breng*** itu. Namun nyatanya masih sama, tak
ada clue untuk membuat Laura mengingat.
Ronald telah sampai di rumah, berkali - kali dirinya memanggil Laura namun Laura tak kunjung menghampiri
dirinya. Akhirnya Daddy Ronald memilih untuk masuk ke kamar anaknya. Tapi sayangnya dirinya tak melihat Laura. Daddy Ronald mendengar gemercik air dari kamar mandi, dia yakin Laura lah yang sedang mandi.
Jantung Daddy Ronald berdegup sangat kencang dan mata membulat sempurna saat melihat testpack yang Laura
simpan di atas meja rias nya. Hati nya sangat marah sekali, dia ingin segera menanyakan semua nya pada Laura.
Daddy Ronald mengetuk pintu kamar mandi dan berteriak sangat kencang. Hal itu membuat Laura merasa kaget
dan secepatnya memakai bathrobe untuk keluar dari kamar mandi.
Melihat Laura yang keluar, Daddy nya langsung memandang dengan tatapan tajam.
" Ada apa Dad ?" Ucap Laura santai.
" Dasar anak ga tau diri. Siapa laki - laki yang menghamilimu ? Daddy minta kamu gugurkan kandungan itu ! " Ucap Ronald dengan lantang sambil menunjukkan testpack ke arah Laura.
Jantung Laura rasanya seperti ingin lompat. Tubuhnya terasa bergetar. Namun dengan kekuatan yang dia miliki,
dirinya langsung menolak keinginan Daddy nya untuk menggugurkan kandungannya. Meskipun dirinya tidak tau apa yang terjadi ke depannya, Laura akan tetap mempertahankan nya. Dia sudah menyayangi anak dalam kandungannya. Dirinya sudah berniat akan membesarkannya, walaupun tanpa suami. Terlebih Laura sangat yakin
jika dirinya di beri anugerah untuk menemani hari - hari nya yang sepi.
Mendengar penolakan dari Laura, Ronald terlihat sangat marah. Tante Mira yang melihat pertunjukan itu sangat senang. Bisa terlihat senyum kemenangan dan kepuasan yang terlihat di bibirnya. Ronald memaksa Laura untuk pindah ke Inggris malam ini juga dengan pesawat jet miliknya. Ronald akan menutup akses publik untuk mengetahui kepergian Laura ke Inggris. Ronald sangat marah mengetahui hal itu, dia berniat akan mencabut semua fasilitas mewah Laura. Laura juga terpaksa harus berhenti kuliah.
" Dad...please ku mohon jangan hukum ku terlalu jauh ! Bagaimana nasib anak ku kelak. Untuk bertahan hidup saja aku sulit. Aku mohon jangan kirim aku ke luar negeri. Aku takut tinggal di negara orang hidup sendiri. " Ungkap Laura yang terus menangis deras.
" Aku tidak peduli ! Aku akan mencoret nama mu di ahli waris ku. Itu hukuman untuk mu, jika kamu tetap ingin mempertahankan anak itu ! " Sahut Ronald dengan penuh kemarahan.
" Hiks...Hiks...Kenapa Daddy tidak mengirim ke daerah terpencil saja di Indonesia. Tapi jika Daddy tetap menginginkan aku pergi dari Indonesia. Ok baiklah...tapi aku mohon berikan aku sedikit uang untuk bertahan hidup selama beberapa bulan. Dan sebagai kompensasi nya, aku tidak akan pernah mengganggu Daddy lagi bahkan aku
tidak akan pernah memakai nama Smith di hidup ku kelak. Ku mohon Dad...aku butuh uang ! " Ujar Laura yang masih terus menangis. Membuat matanya sudah sangat merah dan sembab.
" Baiklah...Aku akan memberikan kamu uang untuk biaya hidup mu selama 3 bulan. Aku juga akan tetap memberikanmu apartemen, namun jangan pernah bermimpi kalau apartemen mewah yang aku akan berikan untuk tempat tinggal mu. Ini sebagai hukuman karna kamu sudah sangat mempermalukan aku ! Cepat kemasin barang - barang kamu ! " Ungkap Ronald tegas.
Ronald langung pergi meninggalkan Laura untuk menyiapkan kepergian Laura malam ini juga. Dirinya berjalan menuruni anak tangga lebih dulu meninggalkan Tante Mira sambil menelpon orang suruhannya.
" Rasakan Laura..siapkan kehancuran mu. Aku akan menguasai semua harta Daddy mu. Akan aku pastikan semua
harta Daddy mu akan menjadi milikku. " Ucap Tante Mira sambil tertawa kecil dalam hatinya.
" Aaaaaaaahhhh..."
Brug..brug..brug.
Tante Mira jatuh terguling - guling dari tangga. Ronald yang sedang menelpon dan mendengar teriakan langsung
menoleh. Mata nya melotot tidak percaya. Ronald langsung berlari menghampiri Tante Mira yang sudah tak sadarkan diri dan mengeluarkan darah dari sela******nya.
Ronald langsung berteriak. Pembantu nya dengan sigap langsung memanggil supir untuk menyiapkan mobil. Ronald langsung mengangkat tubuh Tante Mira dan meninggalkan Laura begitu saja.
Berbeda hal nya dengan Laura. Dia tidak peduli mendengar teriakan Tante Mira. Bahkan dirinya berharap jika di
perbolehkan dia ingin Tante Mira mati saja.
Laura sibuk memasuki barang - barang yang di anggap penting ke dalam koper miliknya. Tak lupa dirinya membawa bingkai foto yang berisi foto dirinya bersama mami dan Daddy nya yang tersenyum bahagia.
" Mi...maafin Laura yang saat ini tidak bisa mempertahankan untuk tetap tinggal di rumah kita. Karna hanya anak ini yang akan menemani hari - hari Laura. Laura janji suatu saat nanti Laura pasti kembali ke Indonesia untuk merebut semuanya termasuk cinta Daddy. Maafkan Laura yang tidak sempat menghampiri makam mami. Doakan Laura
agar selalu kuat dan bertahan ya mi...! " Ucap Laura yang tak kuasa menahan kesedihan hatinya.
" Mommy berharap kamu selalu kuat di rahim mama ya sayang ! Meskipun Mommy akan mengurus mu sendiri
tanpa papa mu, tolong kuatkan mommy ya sayang ! Hiks...Hiks..." Ujar Laura yang terus mengelus perut nya yang masih rata.
Orang suruhan Ronald sudah sampai di kediaman Ronald untuk menjemput Laura dan membawa nya ke Inggris.
Malam ini juga Laura akan terbang dengan pesawat jet milik Daddy nya. Bahkan di saat terakhir pun Ronald tak ada niat melepas kepergian putri yang dulu sangat dia sayang.
Laura berjalan gontai sambil menarik tas koper yang berisi barang - barang yang akan dia bawa. Sebelum pergi
dirinya sempat melepaskan kesedihannya kepada Bi Inah yang sudah di anggap pengganti mami nya. Laura tak dapat membendung lagi air mata perpisahan pada Bi Inah. Namun dirinya sempat mengucap bahwa suatu saat nanti dirinya akan kembali lagi. Laura akan terus berusaha agar dirinya kelak bisa kembali ke Indonesia.
" Sayang...katakan selamat tinggal pada papimu yang jahat itu. Meskipun seumur hidup mommy harus berjuang membesarkan dirimu seorang diri, mommy akan tetap mempertahankan kamu. Apapun yang terjadi mommy akan terus mempertahankan dirimu. Selamat Tinggal Indonesia. " Ucap Laura sambil terus menangis memegangi perutnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian untuk mendukung karyaku ya...😘😍😄🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
🌷Tuti Komalasari🌷
kasihan Laura 😥
2022-10-08
1
Suhestri Utami
👍
2021-12-22
1
Alya Yuni
Trimalah hukumanmu karna kebodohan akhirnya orng jebak kau dasar bodoh
2021-12-08
2