Kinan menuju kekelasnya dengan kesal. seringkali dia mengeluarkan umpatan untuk orang yang sudah memasang fotonya dimading.
Kinan mendudukan bokongnya disamping nindy. sambil wajah yang ditekuk.
"Muka lo kenapa? oh gue tau lo udah liat foto dimading ya?" tanya nindy berhati hati. takutnya kinan marah dengannya.
"Iya! siapa sih yang tega gitu sama gue." suara kinan sedikit mengeras.
"Paling fans nya si juna yang masang foto lo itu"
"lo suka gak sih sama juna" lanjut nindy. kinan menatap nindy dengan mengerutkan kedua alisnya.
"Apaan" jawab kinan lalu mengalihkan pandangannya.
"Juna itu suka tau sama lo kin."
apa segitu jelasnya juna suka gue? kok gue gak tau sih?
"yah gue gak tau kalo dia beneran suka sama gue atau gak. orang dia gak bilang sama gue. gimana gue bisa tau kalo dia suka gue apa gak!" nindy menjitak kinan agak keras
"Aww.. sakit nin" kinan memegang keningnya.
"Lagian lo **** atau gimana sih" sewot nindy.
"Lo liat aja gak lama lagi pasti juna nembak lo" nindy dengan yakinnya.
"terserah lo deh" Kinan sambil membuka novelnya.
"Gue yakin cewek cantik kayak lo pasti mantan lo banyak" ucap nindy membuat jantung kinan bergerak cepat dan wajahnya pucat.
nindy menatap kinan. ia yakin omongannya itu ada yang salah.
"Kin gue minta maaf gue gak tau. apa mungkin omongan gue ada yang salah? gue minta maaf kin" Nindy memegang tangan kinan dan menatap kinan. Mata kinan berkaca kaca yang membuat nindy bingung.
"Lo kenapa? lo bisa cerita sama gue" nindy yang terus menatap kinan. untunglah jam pertama kosong. gurunya sedang ada rapat.
"Gue cuman punya mantan satu. Dia cinta pertama gue. Dia segalanya bagi gue. Dan.. dan gue belum sepenuhnya bisa hilangin dia dari ingatan gue. bahkan gak akan" lirih kinan sambil menunduk menatap novelnya.
"Gue ngerti kok kin. Cinta pertama memang susah buat dilupain. Dia termasuk orang pertama yang udah buat lo rasain apa itu bahagia dan dia juga yang udah buat lo rasain apa itu sakit" jelas nindy sambil menatap kinan sambil mengelus tangan kinan.
"udah ya lo jangan nangis. kalo memang lo sama dia ditakdirkan bersama gue yakin lo akan ketemu lagi sama dia" lanjut nindy.
"Thanks Nin" kinan memeluk nindy menyamping. jam pertama selesai dan guru pun masuk menerangkan pelajaran. kinan tidak fokus dengan pelajaran.
Juna pov
Dia memasuki kelasnya dan duduk disamping Faiz. dan ada juga damar dan almer.
"Pulang sekolah ke warkop" ucap faiz pada juna. warkop ya warung kopi yang biasa faiz juna damar dan almer kunjungi. bahkan setiap mereka berkumpul dengan teman temannya
juna hanya mengangguk sambil menatap ponselnya.
"Muka lo kok ditekuk gitu sih. banyak utang lo" cletuk faiz.
"Tau nih dari masuk tadi sampe kursi muka ditekuk muluk. kaya mak mak kurang duit aja" sambung Damar.
"Diem lo pada!" balas juna.
"Lah si juna mau nyaingin babang kamer nih. Ketus plus cuek bebek. Ya gak bang" ledek damar hanya dibalas tatapan sinis almer. Almer langsung fokus dengan ponselnya lagi.
"Noh noh ditatap gitu aja sama kamer,Damar langsung klakep" tawa faiz.
"Diem lo nyet!" damar melempar pulpen kearah faiz.
"Bantu gue buat nyatain perasaan dong" akhirnya juna mengeluarkan suara.
"Lo suka cewek??" tanya Damar.
"Wih gue gira lo homo jun." ledek faiz.
"Kampret lo pada!" sinis juna.
"Kalo masalah cewek lo tanya aja saja kamer. dia kan ganteng cewek juga banyak yang ngantri." Damar yang sedang makan kuaci disambut horor dengan tatapan almer.
"kamer! jangan tatap gue gitu! cukup cewek aja yang lo tatap gitu. takutnya gue suka sama lo mer" Damar dengan sok dramanya.
"Ayo lah bantuin gue Al" rengek juna.
"Lo semua tau kan kalo gue gak pernah nembak cewek. yang ada cewek yang nembak gue" sombong juna.
"Songong" Ketus Damar.
"Ayo lah Al. ajarin gue." rengek juna
"Gue gak bisa" ketus Almer.
"Cewek lo kan banyak Al. lo pasti pengalaman lah kalo masalah gini. sama kaya Paiz" Juna yang masih setia menatap almer.
"Yaudah lo tanya faiz" ketus Almer lalu keluar kelas. Ya! dia bolos
"punya temen kok ngirit ngomong" cibir juna menatap punggung almer.
"Gitu juga temen lo nyet! dari Smp juga gitu" sambung faiz.
"Gimana iz. gue ajarin dong" rengek juna.
"cewek lo siapa sih? emang ada yah yang mau sama cowok kayak lo" ledek Damar.
"Anying!" juna melempar kulit kuaci kosong pada Damar.
"Serius ****!" lanjut juna
"Cewek nya siapa dulu" tanya Faiz.
"Ada lah"
"Wuiih. chika gimana broo?" siapa lagi kalo bukan damar.
"gue gak suka sama chika. lagian dia yang ngejar gue. emang ada sel telur ngejar ******? gak ada" jelas juna sinis.
"Widih. sok lo! Biologi lo juga dapet enol" tawa damar dan faiz keras.
"Setan lo" cibir juna.
akhirnya mereka keluar kelas meninggalkan kulit kuaci yang berserakan.
siap siap masuk Bk aja batin semua.
mereka pergi ke rooftop menyusul almer yang sedang menghisap benda beracunnya.
"Udah disini aja lo" damar yang duduk disamping Almer lalu mengambil benda racun itu dan menyalahkan korek api.
begitu juga Faiz dan Juna.
Juna berfikiran untuk menyatakan perasaannya pada kinan istirahat ini.
kriiing waktu istirahat tiba
--------
menurut kalian kinan terima? atau engga?
penasaran ga??
jangan lupa vote yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments