SYSTEM INFINITY
-tanggal 34 tahun 2030-
seseorang beban keluarga plus WIBU yang suka nonton anime sadis dan setiap hari cuma rebahan dan makan di dalam kamar dan tidak tau diri.
-seseorang memasuki kamar-
"aceng!! kamu jangan begini terus lah nak" ibu aceng
"ya" ucap aceng yang tidak mempedulikan ucapan ibunya
"huh" keluh ibunya yang sudah pasrah dengan anaknya
'keluar juga dia (ibu aceng)' pikir aceng
tiba tiba
*brak*
"aceng!!!" bapak aceng yang masuk ke kamar aceng sambil marah
"ada apa sih pak!" aceng
"kamu aku sekolahkan agar pintar dan bisa dapat kerja bukan jadi kayak begini (pengangguran)" bapak aceng
"temanku ada juga yang pengangguran" aceng
"kamu itu iri dengan orang yang bisa bikin pesawat bukan sama yang pengangguran!!!" ucap bapak aceng yang marah
"ya ya aku tau"
'huh kenapa anakku bisa menjadi seperti ini' pikir bapak aceng
"huh" ucap bapak aceng sambil mulai menutup pintu
-sisi aceng-
"hu hu hu" aceng sambil menangis
setelah beberapa saat
"maaf bapak ibu aku tidak bisa jujur ke kalian berdua soal aku sakit kangker, tapi tenanglah bapak ibu aku sudah menjual organ organ ku yang masih berguna karena aku tau sebentar lagi
aku akan mati" cap aceng
"baiklah besok kayaknya kontrol terakhirku di rumah sakit" ucap aceng
"huh saatnya melanjutkan episode one piece episode terakhir" aceng
setelah melihat one piece sudah tamat
"hmm, saatnya tidur" ucap aceng yang melihat jam menunjukkan angka 12:00
-keesokan harinya-
"hmmm, saatnya makan" ucap aceng yang mencoba menikmati hari terakhirnya
"sini makanlah nak" ucap ibu aceng
"oh kalian sudah menerimaku ya" aceng
"hmm, sudahlah nak makanlah" ucap ibu aceng yang masih sedikit kecewa
"baik" ucap aceng
setelah selesai makan
"ibu aku mau keluar sebentar ya" aceng
"oh, apakah kamu mau mencari kerja!" ucap ibu aceng yang mulai senyum kembali
"iya, kalau begitu aku pamit dulu ya"
"ya baiklah" ibu aceng
-saat di ruang tamu-
"aceng mau kemana kamu!!!" ucap bapak aceng yang masih marah
"mau mencari kerja pak" aceng
"ka kamu akhirnya sadar aceng" bapak aceng
"ya pak aku keluar dulu ya" aceng
"ya ya pergilah" ucap bapak aceng yang sambil ketawa ketawa
"aku pamit dulu ya bapak ibu" aceng
"ya" ucap bapak dan ibu aceng
menuju ke rumah sakit
"huh semoga ini bukan hari terakhirku" ucap aceng
sesampainya di rumah sakit
"ini kartuku" ucap aceng sambil memberi kartunya
"iya silahkan duduk"
"baik" ucap aceng sambil mencari tempat duduk
saat sedang menunggu tiba tiba aceng mulai kesakitan
"ahhh tolong aku!!" ucap aceng yang kesakitan
"tolong ada pasien kesakitan" ucap suster yang ada di sana
"ayo bantu dia (aceng)" ucap bapak bapak yang ada di sana
"ya ayo kita angkat bersama sama"
"ayo"
aceng pun diangkat bapak bapak menuju ruang operasi
"dokter dokter ini ada pasien sekarat" ucap bapak bapak itu sambil menggendong aceng
"ya ya sini masuk!!!" ucap dokter kaget
para bapak bapak itu mulai menaruh aceng menuju ke tempat tidur rumah sakit
"i itu bukanlah aceng!, gawat dia sepertinya kangkernya kambuh, para suster bersiap operasi!!!"
"baik!!, silahkan bapak bapak keluar dulu ya"
"baiklah" ucap bapak bapak itu
"hah di mana ini, kenapa di sini putih semua?"
"oh kamu akhirnya bangun ya nak"
"siapa kamu"
"aku adalah dewa kalian"
"oh, terus aku kamu masukkan mana neraka atau surga" aceng
"hah kenapa kamu tidak takut denganmu"
"oh, kenapa kamu tidak takut denganku?"
"karena kamu bilang kau akan selalu adil tetapi ternyata tidak"
"kenapa aku tidak adil?!" ucap dewa itu agak marah
"karena kamu membuat aku sakit parah tetapi aku dari keluarga kecil, bukan kaya dasar bodoh!!!!" aceng yang mulai marah
"hahaha" dewa itu yang tiba tiba tertawa
"huh apa yang lucu dari hidupku!!!" aceng yang semakin marah
"tidak tidak kamu salah faham" dewa
"oh terus apa yang kamu tertawa kan"
"karena aku akan memberimu pilihan"
"oh pilihan apa itu?"
"pilihan kamu akan bereinkarnasi atau masuk surga?"
"reinkarnasi lah"
"oh, hahaha baiklah aku akan memberimu 3 permintaan"
"ini seperti novel tentang system!" teriak zed yang teringat novel yang dia baca
"sudah cepatlah kamu mau permintaan apa"
"hmmm"
-setelah beberapa saat-
"apakah sudah? kamu lama sekali manusia" ucap dewa
"sudah aku sudah memutuskan"
"apa itu"
"aku mau sebuah system"
"hmm, baiklah apa selanjutnya"
"emm, aku mau salah satu skill darimu!!!"
"apa, hahaha baiklah apa lagi"
"em, aku mau hidup di dunia yang tidak ada batasan level!!"
"A apa!!!!" Dewa kaget
"Ada apa memangnya?"
"Musuh di sana sangat kuat!!!!, Aku bahkan di kalahkan di dunia itu!!"
"Hahh, dunia apa yang bisa membuatmu kuwalahan?!" Aceng yang sedikit kaget
"Itu adalah dunia 'the infinite' yang sangat besar itu 1000 kali lebih besar dari galaksi di sini"
"Apaa, teleportasikan aku ke sana!!!" Ucap aceng semakin senang
"Ka kamu tidak takut?!"
"Hahaha, tidak aku tidak takut cepatlah teleportasikan aku"
"Huh baiklah kalo kamu memaksa"
"baiklah isilah formulir ini"
(nama di kehidupan kedua:)
"oh cuma itu doang, kalau begitu isi saja namaku zed" aceng
"hmm, baiklah nama dalam kehidupan keduamu adalah zed dan kamu tidak akan ingat apapun di kehidupan pertamamu" dewa
"baiklah kalau begitu" zed
"baiklah kalau begitu selamat tinggal" dewa
"selamat tinggal" zed
*tuk* dewa menjentikkan jarinya dan zed menghilang
"Ukg, sial menteleportasikan orang dari sini ke sana sangat memakan mana, huh semoga dia bisa menjadi kuat di dunia itu"
-sisi lain-
"pak, kenapa anak kita tidak balik balik ya?" ibu aceng
"iya, biasanya dia tidak begini" bapak aceng
"iya sifatnya hari ini sangat berbeda" ibu aceng
"dia memang melamar pekerjaan apa ya memangnya?" ucap bapak aceng yang penasaran
"iya, biasanya dia mencari lowongan pekerjaan cuma sampai siang dan sudah balik ke rumah" ucap ibu aceng
"iya, apakah dia akhirnya dapat pekerjaan ya" ucap bapak aceng agak senang
"ya udah ayo kita doakan aja aceng supaya dapat pekerjaan yang baik dan halal" ucap ibu aceng
"hahaha, baiklah" ucap bapak aceng
saat mau membaca doa tiba tiba ada orang yang menggedor pintu
*tok* *tok* *tok*
"apakah ada orang?" tetangga
"iya tunggu sebentar ya" ucap ibu aceng
*ckrek*
"iya, ada apa ya malam malam begini?" tanya ibu aceng
" i itu buk aku dapat kabar" tetangga
"memangnya ada kabar apa ya?" ibu aceng
"i itu ada kabar buruk" tetangga
"oh, ada kabar buruk apa ya?" ibu aceng
"i itu aku dapat kabar dari rumah sakit tentang aceng yang meninggal" tetangga
*brok* ibu aceng langsung pingsan
"ada orang pingsan ada orang pingsan tolong"
"ayo tolong ibu itu" orang orang mulai menolong
-sesampainya di rumah sakit-
seseorang mulai bangun perlahan lahan
"pak" ibu aceng
"oh, kamu akhirnya bangun juga" bapak aceng
"pak, apakah aceng benar benar sudah"
"iya bu anak kita sudah meninggal"
"acengggg" teriak ibu aceng
setelah beberapa saat
"hu hu hu" ucap ibu aceng yang masih menangis
"tenanglah buk" bapak aceng yang membujuknya agar tidak menangis terus menerus
"ta tapi anak kita, hu hu hu" ucap ibu aceng yang masih menangis terus menerus
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Don T
??? 🤔🤔
2024-01-15
0
Sufiani Rumatora
woi penasaran seperti apa isi harta one Piece nya🤔
2023-09-17
0
《KANG SESAD》
terlalu beban kayaknya sampai ayahnya santuy bangaet🤣
2022-11-02
0