“Diah ..., nanti pulang sekolah bareng sama aku saja ...!” Anwar menawarkan dirinya
“iya ...!” kata singkat Diah membuat hati Anwar terasa tak nyaman,
ya ..., Anwar memang sejak SMP sudah menaruh hati pada Diah, bukan tak pernah Anwar mengatakan perasaannya tapi Diah meminta mereka hanya bersahabat saja, Diah beralasan tak mau jika hubungan yang terjalin baik akan renggang karena adanya cinta di antara mereka
Diah dan Anwar tidak satu kelas karena berbeda jurusan, karena Anwar mengambil jurusan sains sedangkan Diah mengambil jurusan sastra
Sepertinya Diah masih sangat mengingat obrolan bapaknya dengan Anwar tempo hari, hatinya sedikit terluka karena dia ingin sekali melanjutkan kuliah seperti teman-temannya,
tapi apa daya jika Allah tidak menghendaki,orang tuanya bukan dari golongan berada untuk menempuh pendidikan SMA saja Diah mengandalkan beasiswa,
karena memang Diah merupakan salah satu siswa berprestasi, walaupun prestasinya masih di bawah Anwar, Diah selalu jadi nomor dua atau tiga, sedangkan Anwar diam di posisi nya peringkat pertama.
Walaupun anak orang kaya tapi Anwar memang sudah didik jadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab
Jadi dia tak pernah berpangku tangan menikmati kekayaan orang tuanya, jika hari libur maka dia juga akan ikut ke sawah, atau ke peternakan sapi milik bapaknya. Dia akan membantu sebisanya.
***
Di kantin sekolah
“Diah ..., ada Anwar tuh ...!” Yeni memberi tahu Diah yang memang posisinya membelakangi pintu masuk kantin , Diah sedikit gugup jika harus berhadapan dengan Anwar
“dia ke sini ya?” tanpa menoleh ke belakang
“ya iya lah ...., ini kan kantin” jawab Yeni sedikit kesal, karena iya tahu jika sahabatnya itu akan kabur
“ya sudah aku pergi ke kelas ya, aku bawa minum mu ya!”benarkan
saat Diah berbalik badan tanpa aba-aba
Byuuuurrrr
Minuman yang di pegang Diah tumpah mengenai baju Anwar yang posisinya sangat dekat dengan Diah yang tidak menyadari gerakan tiba-tiba Diah
“uuuphs ....” Diah segera menutup mulutnya dengan satu tangan
Anwar tampak mengaitkan ketua alisnya, matanya sudah membulat penuh
“Diaaaaah ....!” Anwar benar-benar menahan amarahnya “apa yang kamu lakukan?”
“maaf” wajah Diah tampak memelas dengan suara rendahnya, mirip berbisik tapi masih bisa di dengar oleh Anwar
“entahlah ...., jadi nggak berselera makan!” Anwar pun langsung meninggalkan Diah dengan wajah kesalnya
***
Di toilet
“dasar cewek ceroboh ...., kenapa sih aku yang selalu kena getahnya, “ Anwar terus mengomel sambil membersihkan bajunya
“kenapa juga aku bisa suka sama cewek seceroboh itu!” “ya Allah ..., mudah- mudahan ini yang terakhir kali”
Tanpa Anwar sadari dari belakang sudah ada Bima yang memperhatikannya
“kamu kenapa kok dari tadi aku perhatikan ngomel terus , kayak mak mak lagi datang bulan....?” Anwar sedikit terkejut, tapi segera dia netralkan kembali keterkejutannya
“lihat bajuku, “ Anwar sambil menunjukkan bajunya yang basah
“itu kenapa?”
“kenapa lagi kalau bukan Diah” mendengar penuturan Anwar Bima pun seketika tak mampu menahan tawanya
“ha ha ha hah ...” Bima malah tertawa terpingkal-pingkal
“ kenapa lagi, ini sudah yang ke berapa kali, di tendang sudah, kebakar bajunya sudah, di siram air kobokan sudah, di kenai bola basket sudah, di jatuhkan dari motor sudah,rambut di kasih permen karet, em .....!”
Bima tampak berfikir “apa lagi ya bro yang belum?”
“di masukin ke tong sampah!” Anwar tampak sewot menanggapi ledekan Bima, ya memang benar itu tadi adalah catatan kelam kecerobohan yang di buat Diah kepada Anwar
“resek kau ....!” Anwar berlalu meninggalkan sahabatnya yang masih terus menertawainya tampa henti
-
-
-
-
aku tambah visualnya Diah sama mas Anwar nya ya
ini ya visualnya, Diah ....., waktu masih SMA
kalau ini pasti dah tahu, ini mas Anwar yang paling tampan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Zuhril Witanto
katanya suka kok ngeluh
2023-12-28
0
Emai
Anwar rambutnya gak jd ikal ya tor?
2023-07-26
0
☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤
suka visual nya Diah & Anwar
2023-03-03
0