Alejandro turun dari mobil. Sekilas ia mengarahkan pandangan matanya ke sekeliling hacienda.
Sekilas tidak ada yang berubah sama sekali. Bahkan ayunan tali yang dulu sering ia duduki pun masih ada di samping bangunan rumah nya.
Huhh...
"Selamat datang tuan muda Alejandro "
Alejandro, mengalihkan pandangan matanya ke sumber suara serak dan berat. Tampak pria paruh baya dengan senyuman hangat menghampiri Alejandro.
"paman Paul ?"
"Apa khabar mu paman ?", Alejandro memeluk hangat laki-laki yang di panggil nya paman paul.
"Kau semakin tampan tuan muda ?"
Tampak sebuah mobil berhenti di carport yang cukup jauh dari mereka, seorang laki-laki yang nampaknya berusia tak beda jauh dari paul, mendekati mereka.
"Selamat datang tuan Alejandro, saya Luther pengacara tuan Mathias Rodriguez ayah anda.
Alejandro tersenyum tipis, kepada kepada Luther saling bersambut tangan.
Alejandro masuk ke dalam rumah, menuju kamar lamanya. Alejandro berjalan ke arah balkon kamar nya.
Tidak ada yang berubah dalam kamarnya, bahkan barang-barang lama miliknya masih tertata rapi di lemari sudut kamarnya yang berbatasan dengan walk in closet miliknya.
Alejandro menghirup udara yang sudah memasuki senja. Hamparan kebun anggur yang sangat luas bercampur dengan langit yang berwarna jingga nampak sangat indah . Seperti warna gradasi yang begitu memukau mata.
Huhh .. Alejandro menarik nafasnya dalam-dalam. Setelah sepuluh tahun akhirnya aku kembali lagi ke perkebunan kita mamah, gumamnya.
Aku bahkan belum melihatnya...
tok tokk tokk
"Masuk..
Tampak seorang pelayan membuka kenop pintu "permisi tuan muda, makan malam anda sudah siap".
"Bawakan makan malam ku kekamar", jawab Alejandro dingin .
"Baik tuan...
Setelah pelayan yang masih tampak muda itu menutup kembali pintu kamarnya, Alejandro melangkah ke kamar mandi . Ia ingin berendam, menghilangkan penat duduk enam jam di pesawat.
.
Tok tok tokk...
Ketukan dipintu yang terdengar sangat memaksa , menghentakkan Alejandro yang sedang tertidur lelap "Siapa yang berani mengganggu ku malam-malam begini ", gumamnya dengan nada kesal.
Tok tok tokk...
"Apa ma...
"M-maafkan saya tuan, tuan Mathias kena serangan j-jantung...
"Apa...!", Alejandro mengambil jubah tidurnya menutupi kaos dan traning yang di pakainya saat tidur. Alejandro lari menuruni tangga ke kamar ayahnya.
Hingga sampai didepan pintu yang terbuka, dan terdengar tangisan seorang perempuan. Alejandro menerobos masuk kedalam kamar.
"Kenapa dokter ayah ku belum datang", bentak Alejandro dengan suara keras.
Membuat perempuan yang sedang menangis dan menggenggam tangan Mathias menoleh kearah Alejandro.
Perempuan itu menatap tajam ke arah manik gelap Alejandro.
Alejandro pun tak kalah tajam dengan tatapan menghunus ke iris hitam , perempuan muda itu .
Tak bisa di pungkiri, wanita itu sangat cantik dengan kulit seputih susu dengan manik hitam dan tajam. Memiliki rambut yang sangat indah berwarna hitam panjang tergerai.
"Siapa perempuan ini, apakah dia...
"Ale,. apakah itu kamu anak ku ?"
Suara lemah menginterupsi pikiran Alejandro. Mata kuyuh yang sangat sayu terbuka memandang Alejandro.
Alejandro menatap Mathias yang tergolek lemah di tempat tidur. Dikamar itu hanya ada mereka berempat, beserta paul dan perempuan yang saat itu menangis' sambil menggenggam tangan Mathias.
Alejandro menatap dingin ke dua nya.
"Iya aku sudah kembali", jawabnya dengan nada yang ketus.
"Kemari lah, ayah akan mengenalkan mu pada seseorang .Tangan tua Mathias ingin menggapai tangan Alejandro, supaya mendekat pada nya .
"Dia Scarlett...
"Jangan banyak bicara dulu, kau harus banyak istirahat !"
tok tok tokk
Ketukan dipintu menginterupsi, "Silakan masuk dokter Abraham ", seru Alejandro menghentak.
"Tinggalkan kami, dokter akan memeriksa ayahku ", ucapan sinis Alejandro ditujukan untuk semua.
Perempuan itu, mengusap air matanya menatap Mathias. Sementara Mathias menganggukkan sedikit kepalanya, memberi isyarat supaya ia menuruti perkataan Alejandro.
Perempuan yang masih menggunakan baju tidur dengan jubah panjang, dengan terisak keluar kamar melewati tubuh tinggi Alejandro. Harum floral milik perempuan itu menyeruak memenuhi indera penciuman Alejandro.
"Shitt..
Harum itu sangat di sukai nya, bahkan tak juga hilang setelah perempuan itu berlalu.
Setelah dokter Abraham selesai memeriksa Mathias, ia menghampiri Alejandro "bisakah kita bicara berdua Ale?"
"Ikuti aku..
Alejandro berjalan menyusuri ruangan, dan langkah kaki nya terhenti diruang kerja ayahnya.
Setelah mempersilahkan Abraham masuk, dan meminta Abraham menjelaskan dengan detail penyakit yang dialami Mathias. Alejandro nampak memperhatikan dengan seksama semua ucapan Abraham.
Abraham mengatakan kondisi jantung Mathias saat ini sangat lemah, ditambah lagi dengan penyakit lainnya yang diderita tubuh Mathias sehingga menyulitkan kerja jantung Mathias. Selama ini tubuh laki-laki itu hanya ditopang dengan obat-obatan.
Tubuh Mathias semakin lemah setahun belakangan ini. Obat-obatan yang menopang tubuhnya seolah tidak ada pengaruhnya lagi.
Alejandro memijat pelipisnya, tampak berpikir. "Mungkinkah ayahku mendapatkan pengobatan yang lebih baik lagi, Abraham ?"
"Mengingat jantungnya yang sangat lemah, kau tidak bisa membawa ayahmu pergi Ale. Ku sarankan Mathias tetap disini", lirih Abraham.
Ia tau Alejandro pasti akan melakukan perawatan yang terbaik, yang ada didunia ini untuk ayahnya. Tetapi melihat kondisi Mathias, hal itu tidak bisa dilakukan.
"Lakukan yang terbaik Abraham..
"Kau tau Ale, aku dari dulu sudah bersama keluarga mu. Percaya lah pada ku, aku akan melakukan yang terbaik. Jika hal terjadi hal terburuk , artinya itulah takdir nya diluar kemampuan ku sebagai seorang dokter keluarga mu"
Alejandro mengangguk kan kepala nya, ia mengerti maksud dari perkataan Abraham tersebut.
Setelah perkataan singkat mereka, Abraham sekali lagi memeriksa Mathias. Dan pamit keluar.
Tinggalkan dikamar itu hanya Alejandro dan Scarlett menemani Mathias.
Alejandro menatap tajam Scarlett yang duduk di kursi yang ada disamping tempat tidur Mathias. Wajahnya tampak sedih, sambil mengusap-usap kening Mathias.
Alejandro menarik nafasnya dalam-dalam, ia jengah melihatnya "perempuan binal, sangat pintar berakting...kau pikir, kau bisa membodohi ku hah?", batinnya.
"Aku ingin bicara dengan mu", ikut dengan ku..!", kata-kata sinis Alejandro menghujam jantung SCARLETT.
Dengan berat, Scarlett meninggalkan Mathias yang kembali memejamkan matanya. Scarlett mengikuti langkah Alejandro masuk keruang kerja Mathias.
"Apa yang ingin kau bicarakan ", ucapan ketus Scarlett seketika membuat tubuh Alejandro menolehkan tubuhnya menghadap Scarlett yang berdiri tidak jauh darinya.
"Apa kau Scarlett Damian ?", tanya Alejandro dengan nada ucapan yang sangat dingin dan tidak bersahabat sama sekali.
Scarlett tidak menggubrisnya sama sekali.
"Aku sudah kembali sekarang, ayahku tidak membutuhkan kamu lagi ", ketus Alejandro.
Tinggalkan ayah ku dan perkebunan ku", sekarang juga !"
Scarlett yang mendengar perkataan Alejandro yang bernada sinis dan menghina nya itu, sama sekali tidak terpancing.
"Aku tidak akan kemana-mana, aku tetap disini kau ada maupun tidak !", balasnya tidak kalah dingin dan ketus.
"Heh, Percaya diri sekali...Kau tidak tau berurusan dengan siapa nona, dalam sekejap aku bisa menghancurkan mu.
"Scarlett memajukan langkah nya dengan tegap, tubuhnya yang cukup tinggi berhadapan dengan Alejandro yang menjulang tidak menjadikan Scarlett gentar. Sorot mata hitamnya menatap tajam ke netra Alejandro.
Keduanya memancarkan permusuhan dan saling membenci. Bahkan Scarlett tak sedetikpun mengalihkan tatapan tajam matanya .
Perempuan cantik itu, hanya berdecak kala ia dihadapkan dengan laki-laki seperti Alejandro.
"Sedetik pun aku tidak akan pergi kemana-mana", kau dengar itu tuan yang terhormat !"
"Dasar perempuan jalang, kau benar-benar tidak mudah ya . Berapa banyak uang yang kau butuhkan hah ?"
"Aku tidak butuh uang mu"..
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Elisa Nursanti Nursanti
👍👍👍👍👍👍good girl, lawan terus
2025-02-05
0
Zudiyah Zudiyah
aq wanita pemberani
2024-07-30
1
Rosikh Nurhayati
jgn benci nanti dlsukaaaaa
2024-06-10
1