"Cabut yuk kay" ucap clara sambil menoel pinggang ku
"Ahhh gila lu uda mau lulusan malah cabut,tobat aku ra udahan"aku mengangkat kedua tangan ku seperti tanda menyerah mau di tembak
"Lu gak inget apa ini jam pelajaran pak damar,aku belum nyelesain tugas matematika minggu lalu"
"Astaga lupa aku ra,aku juga belum selesai gimana nih"aku panik setengah mati,pak damar terkenal galak kalau gak nyelesain tugas yang ia berikan bisa bisa di jemur di bawah tiang bendera seharian
"Ehhhh indra pinjem tugas matematika lu dong" aku mencoba monodong murid baru tersebut ,ku kira ini akan menjadi perdebatan yang lama tapi tak ku sangka dia pasrah memberikan nya begitu saja tanpa ngomong sepatah kata pun.
Tanpa fikir panjang aku langsung saja menyalin rezeki nomplok tersebut .
"Kay tega bener lu manfaati cowok paling ganteng di kelas ini"ucap Clara sambil ikut menyalin tugas tersebut
"Banyak omong,lu ikutan juga nya"
"Hehehe dari pada aku di jemur "
Tidak lama kemudian pak damar pun masuk kami semua mengumpul kan tugas masing masing.
Jam pelajaran pun berlangsung guru membosan kan itu menerangkan panjang kali lebar kali tinggi setiap inci pelajaran.Sampai sampai aku ngantuk mendengarkan nya,hampir semua yang ia terang kan tidak ada yang terserap oleh otak ku,yang ada di fikiran ku adalah cepat selesai dan guru membosan kan itu cepat keluar..
Tingnong...
Bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran matematika telah usai.
Setelah selesai jam pelajaran matematika buku latihan kami di bagikan kembali,astaga aku bener bener gak percaya melihat nilai ku bisa dapet A+ itu adalah kebanggaan bagi ku ya walau pun itu hasil mencontek tapi biasa nya kalau nyontek taufik paling juga dapet B.
"Gila ternyata anak ni bener bener pinter ya"gumam ku dalam hati.
Hari hari mulai berlalu tiba saat nya kami menjalani UN(ujian nasional) kami di bagi menjadi 3 gelombang sementara aku,Taufik dan Clara terpisah.
aku kebagian jam pagi,dan gak nyangka nya aku duduk bersebelahan dengan indra.
"Indra kalau aku gak ngerti nanti kasih tau ya"sapa ku sambil tersenyum,ia hanya tersenyum dan mengangguk kan kepala.
"Astaga ini anak emang bego apa tolol di cotek iya iya aja,tapi bagus lah aku jadi gak susah susah buat mikir"gumam ku dalam hati.
Yang benar saja semua mata pelajaran benar benar dia kuasai dan aku tinggal ambil enak nya ajah menyalin yang telah ia jawab,selama 3 hari Ujian Nasional berlangsung aku menjadi dekat dengan indra,tanpa ku sadari dia orang yang asik walau pun banyak diam nya.Aku jadi merasa berdosa banget saat pertama kali ia masuk aku menuduh nya yang tidak tidak.
******
Hari kelulusan pun tiba ini adalah hari terakhir kali kami semua bertemu dan sekolah memang selalu mengadakan acara untuk bisa mengenang hari hari membahagiakan di sekolah,para siswa siswi di persilahkan untuk menunjukan bakat nya masing masing di atas pentas ada yang bernyanyi,menari,membaca puisi,membaca alqur'an dan berbagai perlombaan olahraga,hampir seluruh siswa siswi berpartisipasi dalam acara tersebut, termasuk aku juga berpartisipasi menonton saja karena aku tidak punya bakat apa apa.
Dan hari itu juga adalah hari yang tak akan pernah ku lupa kan seumur hidup ku, tiba tiba saja indra naik ke atas panggung untuk mempersembah kan sebuah lagu tapi yang membuat semua orang terkejut adalah dia menggandeng tangan ku untuk ikut naik ke pentas ,semua orang pun bersorak riuh menonton kami ,aku hanya tersenyum kebingungan selama di atas pentas walau beberapa kali indra mengajak ku berduet tapi aku selalu menolak nya,sampai di akhir lagu ia mengeluarkan setangkai bunga dari dalam saku nya lalu bersujud di hadapan ku dan menyata kan cinta ke pada ku.
Deggg,,hati ku bagai tersambar petir ternyata orang yang banyak diam itu tiba tiba melakukan hal romantis untuk menyata kan cinta nya kepada ku,aku sempat kaget dan berfikir bahwa ini hanya mimpi tapi ini memang benar benar nyata.Aku diam membisu seribu bahasa menatap setiap inci sudut sekolah yang ramai di penuhi manusia,pandangan ku menjadi gelap kaki ku terasa lemas..
gubrakkkk..
Aku pingsan seketika dan tak mengingat apa apa lagi,saat aku terbangun aku sudah berada di rumah ku,tak ada ku dapati sosok pria yang menyata kan cinta nya itu lagi,dia pergi menghilang bak di telan bumi.Aku berusaha melupakan kejadian yang menurut ku mengerikan itu.
Selang beberapa hari Taufik pun mengajak aku berlibur di rumah nenek nya,aku sangat bahagia karena hari yang aku tunggu tunggu akhir nya datang juga.
"Lah fik,kampung nenek lu cuma di sebrang ajah ternyata"
ucap ku heran
"Hahahahhah emang fikir kayla rumah nenek taufik di mana"sahut umi
"Hehe fikir kayla jauh umi,karena pakek nginep segala sih"
"Maaf ya kay mengecewakan mu"sahut taufik sambil terkekeh
disana kami di sambut dengan hangat oleh kakek dan nenek nya taufik ,kulit mereka yang sudah terlihat kisut tapi masih enerjik dan terlihat sehat,samar samar aku dapati sosok yang seperti nya aku kenal,ia menenggelam kan wajah nya di belakang tubuh orang tua tersebut seperti anak kecil.
Yang benar saja ternyata itu indra lelaki yang pernah nembak aku di depan orang banyak tapi aku nya malah pingsan,aku tersentak kaget melihat nya,aku berjalan mundur ketakutan saat itu bagi ku dia adalah orang gila.
Tetapi taufik berusaha menenang kan ku,ia mencoba membuat ku merasa aman berada di samping nya,dan akhir nya aku tidak jadi untuk kabur.
"Wahhh yang cantik ini siapa umi,calon menantu mu?"sapa nek parmi dengan ramah nya
"Dia tetangga kami mak,teman nya Taufik"sahut umi
spontan aku langsung mencium punggung tangan nek parmi dan dengan ramah nya dia langsung memeluk dan mencium ku.
"Sini masuk kita cerita cerita di dalam saja" sambung kek parjo mempersilahkan kami masuk
Rumah yang sederhana itu tampak tersusun rapi di setiap sudut nya,aku gak menyangka nenek yang sudah terlihat rapuh itu bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri,tetapi tidak lama kemudian seorang bibi bibi keluar dari dapur membawa nampan berisi minuman dan cemilan,dugaan ku ternyata salah pantas saja rumah ini sangat rapi ternyata ada pembantu nya.
"Indra gimana sekolah kamu di sini,menyenangkan?"tanya umi
"Iya umi"sahut Indra
"Ohh iya kalian bertiga kan sekelas kenapa tampak tidak akrab"
"Gak apa apa umi,emm Indra mau masuk ke kamar dulu"ia langsung kabur begitu saja,tampak seperti menghindari ku
Suasana yang sangat ramai obrolan ini itu membuat ku merasa senang menyaksikan nya,ternyata seperti ini rasa nya punya keluarga lengkap,selama ini aku cuma punya kakak dan ibu saja tapi bagi ku itu sudah lebih dari cukup.
"Taufik kan uda lulus sekolah gimana kalau lanjutin usaha kakek ngurus perkebunan sawit ya"ucap kek parjo
"Tapi taufik pengen kuliah dulu kek"sahut taufik
"Alahhh ngapain kuliah uda urus perkebunan kakek ajah kamu tinggal di rumah kakek yang ada di sebrang sungai sana aja sama istri kamu nanti"
"Tapi Taufik belum punya calon istri kek ,kalau taufik tinggal di sana sendiri yang ada kacau jadi nya gak ada yang ngurusin taufik"
"Itu kan ada yang di sebelah kamu,masa gak kamu anggep,kakek lihat kalian cocok kok"
wajah ku langsung memerah seperti udang rebus saat kek parjo menyuruh Taufik untuk menikahi ku,antara malu dan senang.Aku benar benar tidak bisa membeda kan perasaan apa yang aku rasa kan.
"Emang nya kay mau jadi istri Taufik?"
"Haaaa"aku kelabakan mendengar ucapan Taufik,apa yang harus aku jawab rasa nya aku bahagia di tanya seperti itu,tapi bukan nya dia punya orang yang ia sukai dan dia bilang itu bukan aku,tapi mengapa ia bertanya seperti itu terhadap ku.
"Kay mumpung lagi kumpul ni sama keluarga ku,aku mau bilang sebener nya selama ini orang yang ku maksud itu kamu,aku menyukai dan menyayangi mu lebih dari sekedar sahabat,sebener nya tujuan ku mengajak kamu ke sini karena ingin membicara kan ini kepada mu,aku takut jika membicara kan ini hanya berdua saja,maka nya aku minta bantuan umi dan abi"
"Kay mau gak nikah sama Taufik?"
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Dwi Kirana
kaget AQ baca'a
2021-08-20
1