Sekitar 15 menitan dari bengkel, akupun sampai di depan kedai coffe ku. Terlihat dari kaca kedai ada seorang lelaki tampan gagah usia sekitar 25 tahunan yang memarahi salah satu karyawan.
Aku bergegas masuk dan melerai mereka.
" Maaf tuan, apa bisa dibicarakan baik-baik", kataku.
" Bagaimana karyawan anda ini bisa kerja apa nggak, masak bawa kopi aja gak becus sampai ditumpahin ke kemeja saya", bentaknya.
" Baik tuan saya yang akan bertanggung jawab atas ketidak nyamanan disini, saya minta maaf atas keteledoran ini, untuk kemeja anda akan saya ganti dengan yang baru, dan besok jika nada datang kemari pesanan anda akan kami gratiskan",jelasku.
" Untung saja ada wanita ini yang menyelamatkan mu, kalau tidak hufttt", menghela nafas.
" Maaf kan saya tuan ", kata karyawan ku.
" It's okay lain kali jangan kamu ulangi lagi, okay nona masalah ini akan saya anggap selesai, dengan satu syarat lagi", minta pria itu.
" Apa tuan?" Tanyaku penasaran.
" Simpan nomor telepon kamu di handphone ku, biar aku gampang buat nyari kamu, dan kamu gak lari dari tanggung jawab", sambil menyerahkan handphone nya.
" Yaelah ni orang nyebelin banget gini aja pakek minta nomor segala emang gue buronan apa", dalam hati sambil jari ku mengetik nomorku di handphone nya.
" Nih sudah aku save"
" Andita? Nama yang cantik, seperti orangnya, okay sampai jumpa besok, terima kasih Dita"
Pria itupun berlalu meninggalkan kedai dan akhirnya aku bisa menghela nafas lega.
" Hmm kalian itu lain kali hati-hati kalau bekerja, bukanya saya cerewet atau bagaimana kalau kejadian seperti itu tadi terulang lagi saya yang stress", ucapku.
" Baik bos, kami minta maaf untuk kejadian tadi, kami berjanji tidak akan mengulangi lagi", tutur karyawan-karyawan ku.
" Ok kali ini saya maafkan kalian, tapi kalau sampai ini kejadian lagi, kalian tanggung akibatnya sendiri. Kalian beres-beres saja sekarang kita tutup lebih awal hari ini". Perintah ku.
" Baik bos". Sembari aku menunggu mereka merapikan kedai, aku masuk keruangan ku untuk mengecek laporan pendapatan hari ini, yah seperti biasa ini selalu aku lakukan setiap kedai akan tutup.
Tak terasa waktu menunjukan pukul 5 sore, ternyata aku ketiduran di ruang kerjaku.
" Ahh sial kenapa mereka tak membangunkan ku", gerutuku.
Aku keluar dari ruang kerja ku lihat kanan kiri semua sudah rapi, dan semua karyawan masih belum pulang.
" Kenapa kalian tidak membangunkan saya?? Emm yasudah lah saya pulang dulu, kalian tutup kedainya, see you guys..!! Tuturku sambil melangkahkan kakiku meninggalkan kedai.
Ku stater motorku, dengan santai ku lajukan motorku sambil menikmati suasana senja di sore hari,
"Entah kenapa hari ini begitu membuat ku kesal" tuturku dalam hati.
Tak terasa sampai sudah di depan rumahku, penjaga rumah pun begegas membukakan gerbang, aku pun masuk, ku parkirkan motorku di bagasi, ku lepas helm ku, segera ku masuk kedalam rumah.
" Dit tumben kamu sudah pulang", kata om yang tiba-tiba muncul.
" ihh om kebiasaan deh kaget tauk tiba-tiba muncul, iya dita pengen pulang lebih awal jadi aku tutup kedainya, lagian masih kurang enak badan juga sakit semua ni badan habis jatuh kmaren." rengekku.
"Heleh alasanmu saja, yasudah sana mandi badanmu dah bauk,dekil, kucel kek gitu, habis itu makan! tuh bibi sudah nyiapin makanan kesukaanmu," ujarnya.
" Siap pak bos besar laksanakan," ku berjalan sambil memberi hormat pada om Andra layaknya komandan dengan dengan ajudan nya.
Tanpa lama aku pun mandi, berganti baju santai dan menyantap makanan kesukaan ku. Selesai makan ,ku berjalan menuju ruang keluarga, terlihat om Andra sedang menonton tv, ku putuskan untuk mehampiri om Andra dan menemaninya menonton tv.
Yah ini sudah hampir jarang kami lakukan, karena kami sibuk dengan urusan bisnis masing-masing. Jam dinding menunjukkan pukul setengah 9 malam, kami putuskan untuk kembali ke kamar masing-masing tuk beristirahat.
" Kasian juga om Andra jarang aku perhatikan, apa aku sering-sering pulang lebih awal saja ya, biar bisa nemenin dia???", Ucapku dalam hati.
Sambil berbaring di atas temat tidur dan menyalakan musik di handphone ku, tiba-tiba ku teringat pria yang tadi di kedai. Pria yang mempesona tapi sayang menjengkelkan, dan songong.
"Sepertinya dia bukan orang pribumi, karena kulitnya yang putih, mata sipit dan logat nya agak kaku??"
" Ahhh ngapain juga aku mikirin dia, gk penting mending aku tidur aja ". Gerutuku.
Akhirnya ku putar lagu kesukaan ku yang slalu ku dengarkan ketika beranjak tidur, sambil ku bernyanyi pelan, tak terasa perlahan mataku mulai terasa berat dan akhirnya tertidur begitu lelapnya..
hai hai hai terima kasih banyak sudah meluangkan waktu nya membaca karyaku.. author akan next upload sesegera mungkin ❤️❤️❤️
see you guyss..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments