Episode 5

--- 12 Tahun yang lalu ---

" Jovan... Ivanka... Gabriella... Kalian dimana?"

" Dirga... Marvel..."

Terlihat banyak orang yang sedang meneriaki nama nama ditengah hutan. Keluarga Baker dan Walker sedang liburan disebuah villa yang berada di Bandung. Akan tetapi anak anak mereka menghilang sejak pagi, mereka pamit akan berjalan jalan di perkebunan teh, tetapi mereka belum kembali saat hampir sore.

" Duh, gimana ni pa? Anak anak pada kemana? Udah mau gelap ini, mereka belum ketemu juga."

" Tenang mi, kita pasti bisa nemuin Jovan, Ivanka dan Gabriella."

" Tapi pa, mami khawatir."

Tiba tiba ada yang teriak.

" Pak sebelah sini."

" Pa itu ada yang manggil. Kita kesana sekarang."

Mereka semua langsung menuju arah suara tersebut.

" Ya Allah, Ivanka, Jovan."

Begitupun dengan keluarga Walker, mereka menemukan Dirga dan Marvel, beserta 1 anak yang tidak dikenali.

" Gabriella dimana pa? Gabriella... kamu dimana sayang?"

" Tenang mi, kita urus Jovan dan Ivanka terlebih dahulu, biar warga yang lanjut mencari, setelah mereka bangun, kita bisa tanya sama mereka."

Setengah jam kemudian Jovan dan Ivanka sadar. Begitu pun dengan Dirga dan Marvel.

" Ivanka, Jovan, kalian baik baik saja? Ada yang sakit sayang?"

Mereka menggeleng.

" Gabriella dimana?"

Mereka pun menceritakan kalau mereka mencari Gabriella dan Dirga yang tiba tiba menghilang. Tetapi malah bertemu dengan anak perempuan itu dengan Dirga. Saat mencoba mencari Gabriella mereka merasa pusing dan pingsan.

Setelah dia bangun, dia hanya menjawab bahwa dia gak tau apa apa. Setelah 3 hari Gabriella belum juga ditemukan dan dinyatakan hilang. Mereka kembali ke Jakarta.

Saat di Jakarta mereka bertemu kembali dengan anak perempuan itu, yang ternyata bernama Kania. Mereka menjadi teman bermain, tetapi sebulan kemudian Ivanka dan Marvel meninggal dikarenakan jatuh dari Balkon rumah.

--------------------------------------

" Aaaaaaaaaaa......."

" Vale, Vale, lo kenapa?"

" Sakit bang, kepala Vale sakit bang."

" Bentar abang panggil mami sama papa."

Gue denger abang teriak dari depan pintu kamar, mami dan papa langsung masuk ke kamar gue, gue liat Dirga dan keluarga nya juga muncul.

" Kamu kenapa sayang? Mana yang sakit?"

" Vale ingat ma."

" Maksudnya?"

" Vale ingat semuanya, Kak Ivanka, Kak Marvel, anak perempuan itu, Vale ingat semuanya."

" Cerita sama mami sayang."

--- 12 Tahun yang lalu ---

" Kak Ivanka, bang Jovan, kalian dimana? Kak Ivanka, bang Jovan..."

" Kamu nyari siapa?"

" Nyari abang sama kakak aku, kamu siapa?"

" Aku Kania, aku bantuin kamu cari mereka ya."

Setelah lama berjalan, kami sampai di pinggir sungai yang Arus nya kencang banget.

" Duduk dulu deh, aku capek."

" Kamu sini deh, banyak ikan ikan disini."

" Kania jangan disitu, kata mami aku gak boleh main main dekat sungai, nanti tenggelam."

" Enggak kok, sini deh. Percaya sama aku, aku jago berenang kok."

Ketika mendekat ke sungai, gak sengaja gue kepeleset karena batunya licin banget dan jatuh ke dalam sungai.

" Kaniaaaa.... Kan..ni..aaa. Tolong... To..long aku.. Aku gak bisa berenang. Kaniaa...."

Tapi yang gue liat, Kani cuma diam sambil ngeliat gue tenggelam. Suara terakhir yang gue denger itu suara Dirga..

" Gabriellaaa..."

---------------------------------

" Jadi maksudnya Dirga tau kalau kamu tenggelam dan hanyut dibawa arus?"

" Dirga, tolong jelasin, apa maksudnya ini?"

" Maaf tante, Dirga gak tau apa apa sumpah. Mungkin suara yang di dengar Vale itu suara Dirga yang nyari dia."

" Vale, gimana masih sakit? Mau mami panggilin dokter?"

" Enggak usah mi, Vale istirahat sebentar aja."

" Kalau memang gak kenapa napa, kita pamit dulu. Masih ada yang harus di urus dikantor."

Keluarga Abay langsung pamit dan pulang. Mami masih disini sama papa. Bang Jovan yang mengantar mereka keluar.

" Jadi gimana? Kamu bisa ikut acara malam ini? Kalau gak bisa kamu istirahat dirumah aja."

" Bisa kok pa, Vale gak papa kok."

" Bener ya. Kalau kamu ngerasa gak enak langsung kasih tau papa sama mami ya."

" Iya pa. Yaudah Vale mau siap siap dulu. Janjian nya jam 7 kan."

Gue langsung mandi lagi, karena ternyata tadi gue sempat ketiduran dan sekarang udah jam 5.

Dan jam 7 kurang kami semua langsung berangkat ke restoran tempat janjian dengan keluarga Regulus.

Ketika kami sampai di Restoran tersebut, ternyata Mereka sudah sampai duluan.

" Maaf kami terlambat, tadi agak macet dijalan."

" Gak papa pak, kami juga baru sampai. "

" Oiya perkenalkan ini anak perempuan saya, Gabriella Valerie Baker."

" Wah, ini pertama kali kita ketemu ya Gabriella. Saya Prima Regulus asisten Bapak Gerald dan ini anak saya Aldino Pratama Regulus."

" Iya Om, panggil Vale aja om."

" Oh iya iya."

Papa sama mami terlihat asik banget cerita sama om Prima. Si Aldino ni lumayan juga gue liat, kayak gak percaya gue kalau dia ini pernah gendut.

" Vale, biasa aja ngeliatnya."

" Apaan sih bang, biasa aja kok."

" Oh iya Aldino, bagaimana Pendaftaran kamu di Standford?"

" Alhamdulillah lancar semua om, lusa Aldi berangkat."

" Bagus kalau begitu. Begini Aldi, sebenarnya saya ingin memberikan kamu pekerjaan, tapi ini tergantung kamu mau menerima atau enggak."

" Tapi bagaimana dengan kuliah saya om?"

" Pekerjaan nya gak bakal menganggu kuliah Aldi, saya ingin kamu menjadi pengawal pribadi Valerie. Karena Valerie akan berkuliah di tempat yang sama. Jovan gak bisa menjaganya setiap hari karena sudah pindah jurusan."

" Boduguard maksudnya om?"

" Iya, Valerie sudah lulus pada gelombang pertama. Di jurusan bisnis sama seperti kamu. Dia akan berangkat lusa sama Jovan, jadi saya ingin ada yang menjaga Valerie saat kemana mana. Kamu akan saya gaji khusus untuk menjaga Valerie. Bagaimana?"

" Baiklah om, saya akan terima pekerjaan ini, karena keluarga saya banyak dibantu sama om. Saya akan melakukan apa pun."

" Baiklah, kalau begitu kamu akan menempati apartemen yang sudah saya sediakan di sebelah apartmen mereka, supaya kamu lebih gampang menjaga nya."

" Maaf sebelumnya, kalau saya boleh tau, kenapa gak menyewa pengawal dari agensi saja pak?"

" Saya sudah menyewa mereka, mereka akan menjaga disekitaran Valerie, saya ingin Aldi menjaganya dari dekat. Kamu tau kan Prima, Valerie pernah dicelakai oleh orang tak bertanggung jawab. Saya gak mau kedepannya kejadian yang sama terulang. Dan ada hal penting yang harus kamu perhatikan Aldino. Ingat, jangan biarkan putra Walker dan Kania Wijaya mendekati Valerie."

" Bukannya anak keluarga Walker akan bertunangan dengan nona Valerie pak?"

" Perjodohannya batal."

" Maaf pak."

" Gak papa, bagaimana Aldi? Kamu sanggup?"

" Insya allah saya sanggup om."

" Baiklah, kamu flight jam berapa lusa?"

" Jam 7:25 om."

" Berarti sama dengan mereka. Kamu bisa langsung bareng sama mereka."

" Baik om."

" Bagaimana Prima? Kamu keberatan?"

" Kalau Aldi merasa sanggup, saya gak masalah pak."

" Baiklah kalau begitu. Gimana Vale? Kedepannya Aldi yang bakalan jadi Bodyguard sekaligus asisten pribadi kamu."

" Vale terserah papa aja."

" Kalau begitu kita sepakat ya."

Setelah pembicaraan selesai, acara makan malam ini berakhir, kami semua langsung pulang kerumah.

-------------------------------------

--- California ---

Udah seminggu gue disini, dan yang lebih parahnya, sesampainya kami di sini, mami ngabarin bang Jovan kalau kita batal buat tinggal di apartemen yang sudah disiapkan. Because what?

--- Seminggu yang lalu ---

Terlihat para pengawal sedang menurunkan barang barang dari pesawat. Gue lihat bang Jo lagi telfonan dan mukanya serius banget.

" Oke see you mi."

" Who?"

" Mommy."

" What's wrong?"

" Kita gak jadi tinggal di Apartemen."

" Why? What happened?"

" Our Grandma. Grandma mau kita tinggal sama dia. And bad news again, Grandma yang akan turun langsung mendidik lo."

" Emang seburuk itu ya?"

" Lo tau Vale, baru kemarin gue bersyukur karena gak bakal tinggal bareng sama Grandma lagi, dan sekarang malah harus balik kesana lagi. Grandma punya peraturannya sendiri. Gue gak tau gimana jadinya gue kalau dia tau gue pindah jurusan. Ya bisa jadi sekarang dia udah nungguin kita dirumah."

" Stop Please. Jangan buat Vale takut, Vale belum pernah ketemu Grandma."

Seingat gue dulu, gue cuma pernah ketemu sama Oma sekali, itupun gue di maki habis habisan karena gak tau tata krama katanya. OMG. Gimana nasib gue...

" Wait, kalau kita tinggal dirumah Oma, gimana sama Aldi?"

" Udah diurus Oma, Aldi bakalan tinggal di Villa belakang rumah Oma, bareng sama Bodyguard yang lain."

" Okelah kalau gitu."

" Sekarang kita keluar, diluar sudah ada yang jemput kita. Lo pakai topi sama masker ini dulu."

" Buat apa?"

" Kemarin Oma mengumumkan kalau kamu adalah penerus Titania. Makanya papa sama mami nyusul kita kesini."

" Titania?"

" Pokoknya sekarang kita kerumah Oma dulu, nanti sampai sana, abang usahain supaya kita istirahat dulu."

" Oke."

Sampai diluar bandara benar aja, udah banyak wartawan yang menunggu, gue kaget karena mereka langsung nyamperin kita dan mengajukan pertanyaan pertanyaan.

Untungnya ada bodyguard yang nemenin kami, mereka langsung dihadang bodyguard.

" Mari nona, saya tunjukan jalan nya."

Gue di rangkul sama Aldi buat nutupin muka gue, dan abang di pegang sama bodyguard yang lain. Akhirnya kita lepas dari para wartawan itu.

Sesampainya di rumah Oma, Oma udah duduk di ruang keluarga menunggu kedatangan kami. Abang langsung marah ke Oma atas apa yang diperbuat Oma.

" What do you thing Oma? Valerie kaget diserbu oleh para wartawan itu. Seharusnya Oma menyembunyikan Identitas Valerie."

" Apakabar Jovan? Seperti biasa, kamu akan langsung memusuhi Oma jika Oma mengganggu kesenangan kamu."

" Ini bukan masalah kesenangan Jo Oma. Please Oma, Valerie belum siap, kenapa tiba tiba harus menjadi penerus Titania?"

" Belum siap? Dari kabar yang Oma dengar, Valerie sendiri yang meminta untuk menjadi penerus Baker menggantikan kamu yang ingin menjadi Designer seperti mama kamu."

" Tapi Baker Group gak sebesar Titania Oma. Valerie bisa celaka kalau sampai identitasnya terbongkar. Jo yakin papa sama mami gak bakalan setuju dengan Oma."

" Oma gak butuh pendapat mereka, Oma hanya butuh pendapat Valerie. Bagaimana kabar kamu Valerie?"

" Itu... Baik Oma."

" Baiklah, kalian sekarang istirahat, kamar kamu seperti biasa Jo, dilantai 4, dan untuk Valerie, kamar kamu dilantai 6. Dilantai yang sama dengan Oma."

" Tapi Oma."

" Gak pakai tapi tapian Jo, ingat, Oma masih belum membuat perhitungan dengan kamu masalah pindah jurusan."

Setelah itu barang barang gue dibawa ke lantai 6 oleh pelayan disini. Rumah Oma lebih besar dari rumah gue di Jakarta. Oma sendiri yang ngantar gue ke kamar.

" Bagaimana perjalanan kamu Valerie?"

" Baik Oma. Cuma pegal karena kelamaan duduk."

" No, bukan itu yang Oma maksud. Bagaimana perjalanan kamu ke masa depan? Menyenangkan?"

" Hah?"..................

Terpopuler

Comments

Jade Meamoure

Jade Meamoure

astaga... oma koq tau ya??

2020-09-04

0

Yuni y

Yuni y

wah makin bagus, semangat ya thor.....

2020-04-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!