Ketika Kenji Bertemu dengan Mafia Gadungan
Darah bercucuran dari kepalanya akibat tergores oleh tanah. Tanah tampaknya sudah muak melihat wajahnya dan memutuskan untuk memberinya goresan sebagai tanda perpisahan.
Kenji menoleh ke belakang dengan penuh dendam. Matanya membelalak seperti karakter anime yang baru menyadari kalau dia adalah tokoh utama.
Di sana, seorang wanita berdiri dengan gaya “Aku ini karakter misterius yang pasti punya latar belakang tragis.” Rambut merahnya terikat dengan penjepit berbentuk jarum—karena jelas, tidak ada senjata lain yang lebih dramatis daripada jarum rambut.
Namun yang paling mengganggu Kenji bukan rambutnya, bukan juga ekspresi dinginnya, melainkan cara dia memasukkan tangan ke dalam saku celana dengan gaya yang terlalu keren untuk ukuran manusia biasa.
"Oi! Apa-apaan ini?! Kau ingin cari masalah denganku?!" teriak Kenji sambil memelototi wanita itu.
Wanita itu tetap diam, seolah-olah sengaja membuat suasana jadi lebih dramatis daripada yang seharusnya.
Kemudian, dia melepaskan jaketnya dengan gaya slow motion (padahal angin di sekitar sedang tidak bertiup). Lalu, dia mengikat lengannya di pinggang seperti anak SMA yang mau main futsal tapi tidak mau keringetan terlalu banyak.
Dia mengangkat kedua tangannya dan mengepalkan tinjunya, lalu menggoyangkan empat jarinya dengan santai—kode universal dalam dunia perkelahian bahwa seseorang sedang menantang orang lain.
"Ohhh, kau benar-benar ingin cari masalah denganku, ya?" Kenji mendengus. Darah anime-nya mulai mendidih.
Dengan kekuatan protagonis yang tidak ada batasnya, Kenji langsung berlari dengan kepalan tangan yang ia siapkan sejak tahun lalu.
Namun, seperti adegan yang sudah bisa ditebak, pukulannya meleset.
Kenji bahkan tidak tahu ke mana tinjunya pergi. Sepertinya tinju itu sudah naik haji lebih dulu.
Sementara itu, si wanita dengan rambut merah (yang sekarang kita sebut saja Reina Sang Mafia Gadungan) hanya berdiri tenang.
Kemudian, bencana terjadi.
---
Kenji Dihajar Tanpa Ampun
Reina mulai menyerang balik.
Gerakannya begitu cepat, seolah-olah dia sudah melewati level kecepatan cahaya dan mencapai dimensi waktu lain.
Kenji mencoba menghindar, tetapi otaknya belum menerima update terbaru tentang teknik bertarung.
Dan hasilnya?
Bug parah.
Kenji dihajar seperti karung beras di pasar tradisional.
"T-tunggu! Aku belum siap! Aku baru pemanasan!!"
Namun Reina tidak peduli. Dia tetap melanjutkan combo serangannya seperti pemain game yang sudah hapal semua shortcut tombol rahasia.
Dan akhirnya…
Bam!!
Kenji tersungkur ke tanah, melihat bintang-bintang berputar di atas kepalanya—dan kali ini bukan efek animasi, tetapi benar-benar bintang karena dia hampir pingsan.
Reina menyeringai. Senyumnya lebih tajam daripada pisau dapur yang baru diasah.
"Cih! Lemah! Dimana jiwa lelakimu, bocah?!"
Komentar itu menusuk lebih dalam daripada pukulannya.
---
Plot Twist: Pembantu yang Ternyata Penjahat?!
Kenji mencoba bangkit dengan dramatis, tetapi malah jatuh lagi seperti sandal jepit yang putus di tengah jalan.
Saat dia mencoba berdiri lagi, matanya menangkap sesuatu di dekat gerbang.
Dua wanita paruh baya berdiri di sana, menyeringai seperti nenek sihir di dongeng.
Kenji mengenali mereka. Mantan pembantu keluarganya!
"Kalian?! Apa yang kalian lakukan di sini? Setelah mencuri barang-barang rumah kami lalu kabur, kalian masih punya nyali muncul di hadapanku?!"
Mereka tertawa terbahak-bahak. Suara mereka lebih mengerikan daripada iklan game mobile yang terlalu dramatis.
"Hahaha! Ampuni kami, tuan! Kami mengaku bersalah! Tapi… ya nggak juga, sih!"
Mereka semakin tertawa.
"Heh? Apa kalian tidak melihat kondisi tubuhku sekarang? Aku babak belur begini, dan kalian malah mengejekku?! Apa-apaan ini?! Ini bukan dunia yang adil!!"
"Hahaha! Itu karena kami punya rencana besar!"
Salah satu dari mereka mulai menjelaskan sambil mengibaskan jubahnya (yang padahal tidak ada jubah di sana, tapi mari kita biarkan dia bergaya).
"Orang tuamu itu terlalu pelit! Kami kesal! Jadi kami membocorkan semua rahasia rumah ini pada seseorang yang lebih kuat!"
Kenji membelalak. Astaga, plot twist yang sangat klise.
"Tidak hanya tata letak rumah, tapi juga jumlah orang yang tinggal di sini, kapan rumah kosong, bahkan isi kulkasmu pun sudah kami bongkar!"
Kenji makin kesal. "Apa hubungannya isi kulkas dengan semua ini?! Kenapa kalian harus tahu berapa stok sosis yang ada di rumahku?!?!"
---
Tersetrum oleh Jarum Ajaib
Kenji spontan terbawa emosi dan mengangkat tangannya untuk menghajar dua wanita itu.
Namun…
Swiiisshhh!
Bugh!
Kenji terjatuh. Seolah tubuhnya tiba-tiba kehilangan koneksi WiFi dan mati mendadak.
Ternyata Reina telah melepaskan penjepit rambutnya yang ternyata adalah senjata kejut listrik level dewa!
Kenji menggeliat di tanah. Seperti ikan lele yang baru keluar dari ember.
"Sial! Aku kalah lagi!"
Reina mendekati Kenji dan mengangkat kerah bajunya dengan santai.
"Kau pikir kami hanya bertiga? Lihat ke atas atap itu."
Kenji menoleh.
Di atas tiga bangunan, berdiri beberapa penembak jitu yang terlalu dramatis untuk ukuran dunia nyata.
Kenji menatap mereka dengan wajah putus asa.
"Serius? Kenapa mereka berdiri di sini?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Itsmeofp
semangat thor😁
2021-07-24
1
Gissa_Chieko
penjahat nya punya kekuatan super? kayak ninja gitu?
2021-07-18
1
Alfa
Thor, si Kazuki emg klo bicara soal isi pikirannya selalu keluar dari mulutnya gitu? kaga pernah dipikirkan dalam hati aja?
tapi btw, gaya penulisan kita agak mirip nih Thor. jadi semangat terus 👍
2021-07-15
3