bab 4

Di rumahnya maira

"ayok mandi" kata maira sambil jalan menggendong adiknya

Ken hanya duduk di depan rumah nya maira, maira memandikan adik nya. Beberapa menit kemudian maira sama adiknya keluar menemui ken

"makasih ya ken, udah nemenin gue" kata maira

"iya ra sama-sama" ujar ken

"besok gue traktir loe deh" kata maira

"gak usah ra, gue boleh nanya gak?" ujar ken

"apa?" kata maira

"tadi loe beli keperluan nya adek loe itu pakai uang loe? nanti akan di ganti sama nyokap loe gak?" ujar ken

"iya kayaknya, gak tau juga deh gue" kata maira

"gue punya ide untuk loe bisa komunikasi sama ayah kandung loe ra" ujar ken

"hah? gimana?" kata maira

"dulu loe pernah cerita sama gue kalau ada sepupu loe yang tau dimana rumah dari kakaknya ayah kandung loe, nah disitu ra loe minta tolong sama sepupu loe itu untuk ngasih foto loe ke kakak nya ayah loe ra, setelah itu sepupu loe suruh bilang kalau ini dari anak nya, dari situ ayah loe bisa datang ke rumah kakak nya dan ngambil foto loe ra tapi jangan lupa kasih nomer loe biar ayah loe bisa hubungin." ujar ken

"ide yang bagus tuh , tapi kalau ibu gue tau gimana?" kata maira

"iya juga ya , loe ngehubungin sepupu loe itu saat loe masih di sekolahan aja ra" ujar ken

"oke , besok gue coba deh" kata maira

"nah sip tuh , adek loe mana?" ujar ken

"main sama temen nya tuh" kata maira

"terus bokap loe belum pulang kerja?" ujar ken

"bokap gue? bokap nya adek gue ken, gak tau deh gak peduli gue" kata maira

"loe masih belum bisa nerima bokap loe ya ra?" ujar ken

"gak tau deh, udah ah males gue bahas ini" kata maira

"ya udah oke gue minta maaf" ujar ken

"oh iya ken gue mau nanya dong" kata maira

"apa?" ujar ken

"menurut loe wulan itu gimana?" kata maira

"gimana apa maksud loe?" ujar ken

"ya menurut pandangan loe" kata maira

"ya gitu, tapi gue gak suka aja di deketin mulu" ujar ken

"kenapa kok gitu?" kata maira

"ya gue sebagai cowok risih lah ra" ujar ken

"jadi loe suka gak sama wulan?" kata maira

"enggak, gue sukanya sama seseorang" ujar ken

"wulan kan baik, cantik juga" kata maira

"baik dan cantik itu bukan sebagai patokan untuk jatuh cinta, tapi bagaimana sikap dia dan bagaimana kepribadian nya dan juga akhlaknya harus baik juga, itu lah patokan untuk jatuh cinta versi gue, " ujar ken

"sikap? sikapnya wulan ya gitu, baik, ramah, suka menolong juga, dan akhlaknya juga lumayan lah ken" kata maira

"tujuan loe ngomongin wulan itu apa sih?" ujar ken

"ya gue mau comblangin kalian" kata maira

"gue gak mau ra, udah deh jangan aneh-aneh" ujar ken

"gue kan cuma mau bantu wulan" kata maira

"heh, dia pernah bantu loe apa? kalau loe ada masalah dan loe minta bantuan wulan, dia selalu cari alasan untuk menghindar kan?" ujar ken

"dia juga punya kesibukkan lah" kata maira

"udah deh, gue gak suka loe belain wulan terus menerus" ujar ken

"iya deh iya" kata maira

"ra, gimana kalau kita reuni sama angkatan smp dulu" ujar ken

"apa bisa gue ikut?" kata maira

"ayo lah, udah lama nih gak kumpul-kumpul lagi" ujar ken

"lihat nanti deh" kata maira

"okey" ujar ken

"besok ada tugas yang harus dikumpulin gak?" kata maira

"ada, matematika" ujar ken

"waduh, gue lupa" kata maira

"nanti gue foto in deh kalau udah di rumah" ujar ken

"bener?" kata maira

"iya bener, sebagai ganti waktu loe bantuin gue tadi pagi" ujar ken

"ya udah deh, makasih ya" kata maira

"gue pulang sekarang aja ra, biar loe bisa ngerjain cepet" ujar ken

"ya udah deh, hati-hati ya" kata maira

"iya, assalamualaikum" ujar ken

"waalaikumsalam" kata maira

Ken pun langsung pergi pulang, sedangkan maira masih duduk di terasnya untuk mengawasi adek nya. Oh iya ibu nya maira itu seorang pedagang kecil, pedagang jamu keliling dan biasanya jika hari minggu maira membatu ibu nya jualan di pasar pagi.

Pukul 18.00 wib ibu nya maira sudah pulang dari jualan, dan setelah beres-beres ibu nya maira bilang sama maira.

"mulai besok kamu tinggal di rumahnya nenek ya ra, kasian nenek kamu sendirian" kata ibu nya

"kan ada tante buk?" ujar maira

"tante kamu akan pergi dari rumah itu, dan tante kamu akan cerai sama om kamu" kata ibunya

"loh kok bisa buk?" ujar maira

"tante kamu memilih orang yang lebih kaya, dia rela ninggalin anak dan suaminya" kata ibunya

"jadi? maira harus tinggal sama nenek?" ujar maira

"iya nak, kamu malam tidur disana dan pagi nya kamu kesini lagi untuk ngambil uang jajan kamu dan sarapan" kata ibunya

"iya buk" ujar maira

"tadi total nya berapa keperluan adek mu?" kata ibunya

"gak usah buk" ujar maira

"makasih ya nak, kamu rapi in baju kamu sekarang ya biar besok ibu bawa baju nya ke rumah nenk kamu" kata ibu nya

"iya buk, tapi buku nya maira biar disini aja ya" ujar maira

"iya gapapa" kata ibunya

Ibunya maira pun langsung keluar dari kamarnya maira, setelah itu maira mengerjakan tugas matematika, untung saja ken sudah mengirim jawaban nya jadi malam ini maira hanya menulis nya. Pukul 21.30 wib salsa sudah tidur.

Penjelasan dulu ya guys

Reyhan dwi cahyono, mantan nya maira waktu smp dan saat maira minta putus tiba-tiba reyhan gak mau dan sejak itu reyhan mulai kasar sama maira, maira minta putus sama reyhan karna dia selalu direndahin sama keluarga nya reyhan, reyhan juga beberapa kali bersikap kasar sama maira tapi saat maira meminta putus sikap nya reyhan malah semakin kasar, waktu itu ken juga tidak tau karna maira tidak pernah cerita, maira baru cerita sama ken waktu mereka baru aja masuk SMA, dan dari kelas 10 maira selalu di paksa reyhan dan selalu di sakitin, ken yang tak kuasa melihat ini semua akhirnya ken bertindak, setelah itu satu tahun reyhan tidak menganggu maira lagi tapi sekarang reyhan kembali di hadapan nya maira.

Dan wulan itu teman nya maira saat MOS, wulan emang baik tapi maira jarang sekali di bantu dan maira selalu membantu wulan dalam hal apa pun.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***