Moon Fox Bride

Moon Fox Bride

1. Kesedihan Rubah

NovelToon
Langit memancarkan kegelapan berpadu sinaran cahaya biru yang datang dari tubuh siluman rubah putih besar yang sedang mengamuk.
Siluman tersebut memporakporandakan desa yang sesaat lalu berada dalam perlindungannya.
Dibutakan amarah dan kesedihan yang dalam, ia tidak segan-segan membunuh warga desa.
Yue Lan
Yue Lan
"Aku menjaga kalian dari segala musibah,.." [Marah yang sangat meluap-luap]
Yue Lan
Yue Lan
"Aku melindungi kalian dari siluman yang datang ke desa ini dengan niat buruk,..."
Yue Lan
Yue Lan
"Ku pikir, kalian. Para penduduk desa adalah orang baik."
Yue Lan
Yue Lan
"Tapi ternyata aku salah!"
Api biru yang menyala semakin jelas terlihat di matanya yang memancarkan amarah
Yue Lan
Yue Lan
"Kalian....-"
Yue Lan
Yue Lan
"Kalian sama saja dengan para manusia keji yang hidup diluar sana!"
Siluman rubah bulan ekor api biru, Yue Lan.
Kemalangan yang menimpa orang dikasihi olenya membuat dia seakan menggila
Yue Lan
Yue Lan
"Suamiku, dia adalah orang yang sangat baik dan banyak membantu kalian."
Yue Lan
Yue Lan
"Tetapi, dimana kalian saat ia sakit? HAH!"
Yue Lan
Yue Lan
"Bahkan disaat ia sakit keras, ia berpikir bagaimana cara agar penyakitnya tidak merepotkan orang lain..."
Yue Lan
Yue Lan
"Tadinya aku tidak akan mempermasalahkan ini mengingat kebaikan suamiku.."
Yue Lan
Yue Lan
"Tapi kalian!"
Yue Lan
Yue Lan
[Mengeluarkan aura pekat menekan yang udara disekitarnya]
Menebar ketakutan, para warga hanya bisa menangisi perbuatan mereka dengan perasaan menyesal
Yue Lan
Yue Lan
"Beraninya kalian!!!!"
Yue Lan
Yue Lan
"Membuat dia dilalap kobaran api bersama rumah kami hanya karena kalian takut penyakitnya akan menular.." [air matanya berderai turun]
Yue Lan tampak menunjukkan keseriusan
Yue Lan
Yue Lan
"Kali ini, akan ku kembalikan segala kemalangan dan kehancuran yang seharusnya menjadi milik kalian!!!"
Sesuai perkataannya, desa makmur itu seketika dibumihanguskan oleh api biru yang panas datang dari tubuhnya
Hanya saja, ia tidak membiarkan anak-anak berdampak akan api tersebut.
Selepas itu, Yue Lan kembali mengeluarkan tangisnya yang pilu
Yue Lan
Yue Lan
"Suamiku yang malang... Hiks, hiks."
Rubah putih besar itu terduduk di tanah dikelilingi abu dan kerusakan
Kehangatan tiba-tiba sampai padanya, tangan seorang anak laki-laki yang entah kapan mendekati dirinya telah menyapu lembut bulunya.
Ia tersentak dan sepertinya hendak naik pitam, tetapi perasaan akan meledak itu surut tatkala dilihatnya sepasang mata jernih anak itu
Sepasang mata jernih yang memandangnya dengan rasa iba dan sedih seolah kepedihan siluman tersebut ikut dirasakannya.
Tapi segera, seorang remaja datang dan menarik anak itu menjauhi dirinya.
Si rubah tadinya berpikiran untuk membunuh gadis remaja itu, sebagaimana gadis itu memiliki tatapan yang dimiliki orang-orang di desa. Tatapan takut dan benci
Tapi itu urung dilakukannya karena sebelum ia sempat menggunakan cakarnya untuk merobek gadis itu, seseorang menggangu dan membuatnya teralihkan.
Yue Lan
Yue Lan
"Lancang!" [Mencari pengganggu tersebut]
Luo Shang
Luo Shang
"Siluman Rubah Bulan Ekor Api Biru. Sudah cukup bagimu untuk menghabisi orang-orang di desa ini."
Yue Lan
Yue Lan
"Ah, ini dia. Jendral langit bersama cecunguknya."
Luo Shang
Luo Shang
Langit menganggap kau berbudi luhur adalah kesalahan, kali ini aku datang bersama pasukan langit untuk menangkap mu."
Yue Lan
Yue Lan
"Pengecut, apa kau akan mengandalkan orang lain untuk menangkap ku." [Menatap remeh]
Luo Shang
Luo Shang
"Kau,..!" [Tersinggung]
Yue Lan
Yue Lan
"Yah, bahkan jika kau datang dengan seluruh dewata yang menempati langit. Kau tidak akan bisa mengalahkan ku."
Luo Shang
Luo Shang
"Lancang! Baiklah, aku sendiri yang turun tangan untuk menaklukan mu."
Awan di langit bergemuruh dan sesekali menurunkan petirnya disepanjang pertarungan hebat mereka.
Jendral pemimpin pasukan langit meskipun kekuatannya sangat tangguh tetapi kelihatannya dia kewalahan menghadapi siluman rubah yang telah meningkat berkali kali lipat kekuatannya setelah memperoleh pemberkatan pilar suci cahaya langit sebelumnya sebagai apresiasi tinggi dari langit atas kebaikannya terdahulu.
Yue Lan
Yue Lan
"Ahahahaha... Pasukan langit, bagaimana perasaaan kalian dipimpin oleh pemimpin lemah sepertinya?"
Yue Lan
Yue Lan
"Kalian juga, seranglah aku. Biar kulihat bagaimana kerjasama kalian untuk menaklukanku!!"
Melihat pertarungan mereka yang mengguncang bumi, beberapa dewata terpaksa turun untuk ikut andil.
?¿
?¿
{Dewa petir; Yi Mengsan} "Siluman jahat, ku perintahkan kau menyerah jika kau tidak ingin bulu halusmu menjadi hitam setelah petir naga emas ku menyambarmu."
?¿
?¿
{Dewa Malam; Meng Lun} "Berhentilah, siluman rubah. Kau sudah kelewatan."
Yue Lan
Yue Lan
"Banyak omong! Kalau mau menyerang, ya.. serang saja." [Tatapan sinis]
?¿
?¿
{Dewa Petir} "Baiklah, biar kuhancurkan kau bersama kesombongan mu itu."
Setelah tiga malam berlalu, pertarungan dahsyat itu tidak menunjukkan tanda-tanda kekalahan di pihak rubah.
Sebaliknya, beberapa dewata yang ikut bergabung semakin bertambah namun biarpun begitu tetap tidak sanggup memecah apalagi menyaingi irama serangannya.
Bahkan, tidak seorang pun dewata berhasil menghancurkan bola pelindung sihir siluman rubah sehingga serangan mereka menjadi sia-sia.
Misterius
Misterius
"Cukup."
Dewata-dewata itu tersentak dan tunduk begitu melihat seseorang yang hebat itu mencampuri urusan mereka.
Para dewata berhenti bertarung, siluman rubah tanggap akan kedatangan sosok yang baru saja datang itu.
Air wajah yang tadinya keras seketika melembut. Ia mengenali penampilan dari sosok itu. Sosok yang selalu berhasil menghipnotis nya dan membuat hatinya ketar ketir di setiap waktu karena-nya. Betapa ia dibuat rindu dengannya.
Yue Lan
Yue Lan
"Suamiku..."
Namun hanya sesaat kemudian telah dipenuhi kebingunan, siluman rubah terdiam tidak percaya dengan penglihatannya.
Yue Lan
Yue Lan
"Feng Fan, mengapa pakaian kekaisaran langit membalut tubuhmu?" [Tatapan sendunya menerawang]
Yue Lan
Yue Lan
"Kaisar langit..?"
Kaisar Langit
Kaisar Langit
"Siluman rubah bulan, kau telah melakukan kejahatan besar, membunuh dan menghancurkan garis kehidupan manusia."
Yue Lan
Yue Lan
"Tidak mungkin. Kau dan dia bukan orang yang sama." [Menyakinkan diri]
Kaisar Langit
Kaisar Langit
"Feng Fan adalah bagian kecil dari roh perwujudan ku yang turun di bumi untuk menjalankan takdir yang sudah seharusnya."
Yue Lan mengerutkan kening, mencoba memahami situasi yang dirasa menamparnya
Yue Lan
Yue Lan
"Jatuh cinta padaku, rasa sakit yang ditanggung bersama, kebersamaan kita selama ini... semuanya hanyalah palsu?" [Tatapan menuntut jawaban]
Kaisar Langit
Kaisar Langit
"Bebaskan dirimu dari perasaan duniawi yang mudah menyesatkanmu dan terima takdir yang sudah ditetapkan langit atas dirimu."
Siluman rubah tercengang, hatinya terasa tercabik cabik.
Baru sesaat lalu, gadis itu menghakimi penduduk desa atas kematian orang yang di kasihinya. Tapi ternyata, dirinya hanya bagian kecil dari sekian banyak pertunjukan yang mengatasnamakan takdir.
Yue Lan
Yue Lan
[tertawa sebentar; menganggap segalanya menjadi konyol]
Beberapa saat kemudian, cara pandang Yue Lan berubah
Tatapan dinginnya, aura kekuatannya yang menekan udara sedari tadi kini bagaikan amukan api yang berlomba-lomba berkobar sampai membuat mahluk hidup disekitarnya menjadi tidak mampu bertahan dan seketika mati
Yue Lan
Yue Lan
"Kau menipu ku!!" [Nada suara histeris]
Luo Shang
Luo Shang
"Lancang!!"
Jendral pasukan langit hendak menyerang lagi, ia tidak dapat mentolerir perkataan kasar siluman itu pada kaisar langit
Tetapi, kaisar langit menahannya sehingga dia pun mengurungkan niatnya
Yue Lan
Yue Lan
"Aku mengerahkan segalanya untukmu, bahkan hidupku. Terluka untukmu tidak jadi masalah buatku, tapi ini.. tidak kusangka diriku hanyalah mainan menyedihkan."
Yue Lan
Yue Lan
"Kaisar langit. Dengarkan!" [Tatapan menantang]
Luo Shang
Luo Shang
"Kau..-"
Yue Lan
Yue Lan
"Aku menentukan takdir ku sendiri. Dan takdir itu tidak lain adalah kau binasa oleh tanganku sendiri."
Dewata yang berada ditempat itu menjadi murka mendengarkan perkataan Yue Lan
Yue Lan
Yue Lan
"Mainan menyedihkan ini baru saja menyatakan perang padamu." [Terdengar tegas;serius]
Terpopuler

Comments

Rubaeni Pasigai01

Rubaeni Pasigai01

apaan ini!!

2021-09-30

0

Rubaeni Pasigai01

Rubaeni Pasigai01

wih mantap

2021-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!