"Srink, srink, srink." Redar menebas banyak monster kelas rendah.
Redar terus berburu monster kelas rendah sampai levelnya naik ke 60. Redar sedikit bersyukur, karena level dan statusnya naik. HP Redar bertambah menjadi 1685 dan MP nya menjadi 2467. Redar juga mendapatkan 2 skill baru, yaitu Mercilessly dan Subtraction.
"Lus. Jelaskan detail dari kedua skill yang baru!" Redar meminta Lus untuk menjelaskannya.
"Dimengerti. Skill Mercilessly adalah skill untuk membunuh makhluk yang lebih lemah dari anda. Jadi, jika anda berhadapan dengan makhluk yang lebih lemah dari anda, anda bisa menggunakan skill Mercilessly dan tidak perlu bertarung. Skill Subtraction adalah skill untuk menggunakan HP sebagai energi. Lebih baik anda menggunakan skill ini saat MP anda sudah habis." Lus menjelaskan detail dari skill baru Redar.
"Lus, beritahu bagaimana aku bisa mendapatkan kedua skill itu!" Redar meminta Lus menjelaskannya.
"Dimengerti. Skill Mercilessly didapat, karena anda membunuh monster kelas rendah tanpa ampun. Skill Subtraction didapat, karena anda boros dalam menggunakan MP." Lus menjelaskan semuanya.
"Begitu, ya." batinku. "Lus. Ada berapa jumlah Skill Point-ku?" tanya Redar pada Lus.
"Jawab. Skill Point anda berjumlah 1340." jawab Lus.
"Aku bisa mendapatkan berapa skill dengan 1340 Skill Point?" tanya Redar.
"Jawab. Anda bisa mendapatkan 4 skill." jawab Lus.
"Tunjukkan, skill yang bisa kudapatkan!" Redar meminta Lus menunjukkan semua skill.
"Dimengerti.." ucap Lus.
Ada 10 skill didepan mata Redar. Redar berpikir harus memilih 4 skill dari 10 skill.
"Baiklah. Aku pilih Control Thread dan Mind Manipulation." Redar baru memilih dua skill.
Redar sedikit bingung dengan skill yang bernama Eyes of Death dan God Candidate. Tapi, dia sudah memutuskan untuk memilih kedua skill itu. Karena skill yang lain tidak membuatnya tertarik.
"Baiklah. Skill Eyes of Death dan God Candidate." Redar memilihnya.
"Lapor. Skill Control Thread, Mind Manipulation, Eyes of Death dan God Candidate telah didapatkan." Lus melaporkan skill baru Redar.
"Baiklah. Lus, beritahu detail dari skill Control Thread!" Redar meminta Lus menjelaskannya.
"Dimengerti. Skill Control Thread adalah untuk mengendalikan benang. Contohnya, anda bisa menggunakan benang untuk mengendalikan sesuatu." ucap Lus.
"Wah, itu sangat bagus. Lalu, jelaskan detail dari skill Mind Manipulation!" ucap Redar.
"Dimengerti. Skill Mind Manipulation berfungsi untuk memanipulasi pikiran orang lain. Tapi, hanya bisa digunakan pada orang yang pikirannya sedang lengah atau ada lubang untuk skill ini masuk." ucap Lus.
"Yah, itu lumayan berguna." Batinku "Lalu, apa yang dimaksud dengan skill Eyes of Death?" tanya Redar pada Lus.
"Jawab. Skill Eyes of Death berfungsi untuk membunuh makhluk dengan cara menatapnya. Intinya, jika anda menatap seseorang menggunakan Eyes of Death, maka orang itu akan mati dengan instan." jawab Lus.
"Itu skill yang sangat mengerikan." batin Redar.
"Skill Eyes of Death hanya bisa digunakan sebanyak 2 kali sehari." lanjut Lus.
"Eh. Cuma bisa dipake 2 kali dalam sehari?" Redar sangat terkejut dengan perkataan Lus.
"Jawab. Itu benar. Karena saat anda menggunakannya, maka salah satu mata anda akan hancur. Tapi, setelah sehari, mata anda akan kembali sembuh." ucap Lus.
"Aku sama sekali tidak mengerti." Batinku. "Mmm. Lalu, bagaimana dengan skill satunya?" tanya Redar.
"Jawab. Skill God Candidate tidak bisa didefinisikan." jawab Lus.
"Apa? Kenapa begitu?" tanya Redar.
"Jawab. Skill God Candidate, mungkin termasuk kedalam skill Kuno. Jadi, skill ini tidak bisa didefinisikan." jawab Lus.
"Begitu, ya. Jadi, skill Kuno tidak bisa didefinisikan, karena sudah sangat lama atau mudahnya Skill yang antik." batin Redar.
"Baiklah. Aku tidak peduli. Lus, berapa jumlah skill yang kupunya?" tanya Redar.
"Jawab. Jumlah skill yang anda miliki sekarang adalah 9. Accident, Maceration, Magic Sword, Mercilessly, Subtraction, Control Thread, Mind Manipulation, Eyes of Death dan God Candidate." jawab Lus.
"9, ya. Itu cukup banyak. Yah, aku mungkin akan pulang saja. Sudah seharian aku berburu monster di hutan ini." batin Redar.
Redar pun kembali ke rumah untuk makan dan beristirahat. Saat diperjalanan pulang, Redar malah mengingat masa, dimana dia masih pacaran dengan pacar LDR-nya di dunia sebelumnya. Tapi, Redar mulai sedikit demi sedikit melupakannya dan fokus pada kehidupan barunya di Dunia MMO.
...**...
"Lisda." Rosen memanggil Lisda. "Lihat! Itu Redar." Rosen menunjuk Redar.
"Me-memangnya kenapa? Biarkan saja! Kenapa kalian malah menunjukkannya padaku?" tanya Lisda.
"Jangan begitu, Lis! Bukankah kau juga menyukainya?" tanya Rosen.
"Tidak. Aku tidak menyukainya." Lisda mengalihkan pandangannya.
"Tidak perlu ditutupi, Lis! Aku dan Mire sudah tahu. Kau suka menyebut nama Redar saat tidur. Ibumu memberitahu kami berdua." ucap Rosen.
"Ti-tidak. Itu hanya mimpi. Aku yang asli tidak menyukainya." Lisda bicaranya jadi gagap.
"Oh, begitu." ucap Rosen. "Redar. Kemarilah! Lisda ingin bertemu denganmu." Rosen memanggil Redar.
Redar menghampiri Rosen, Mire dan Lisda.
"Ada apa, Rosen?" tanya Redar.
"Lisda bilang dia ingin bicara denganmu." jawab Rosen.
"Begitu, ya. Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya Redar pada Lisda.
Redar terus menatap Lisda. Pipi Lisda sangat merah. Redar juga semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Lisda. Pipi Lisda semakin memerah, saat Redar melakukan itu.
"Ti-tidaaaaaaak." Lisda lari dan masuk ke rumahnya.
"Dia kenapa?" tanya Redar dengan polos.
Rosen dan Mire hanya tersenyum, setelah Redar bertanya seperti itu.
...**...
Setelah berbicara dengan Rosen dan teman-temannya. Redar pun pergi ke rumah dan langsung memakan makanan yang dibuat ibunya. Saat Redar sedang makan, Rosen datang ke rumah Redar.
"Redar." Rosen memanggil Redar.
"Oh, Rosen, ya. Ada apa?" tanya Redar.
"Aku kesini untuk memberikan ini padamu." ucap Rosen.
"Apa ini?" tanya Redar.
"Aku juga tidak tahu. Lisda meminta ku memberikannya padamu." jawab Rosen.
"Lisda? Ya, sudah. Terima kasih." ucap Redar.
"Sama-sama. Kalau begitu, aku akan kembali." ucap Rosen.
"Ya." balas Redar.
Rosen pun pergi dari rumah Redar dan masuk ke rumahnya Lisda yang bersebelahan dengan rumah Redar. Redar sangat penasaran dengan sesuatu yang Lisda berikan padanya. Tapi, Redar harus segera menjemput ibunya di Desa sebelah.
Redar pun meninggalkan barang yang Lisda berikan padanya di kamar dan dia pun pergi ke Desa sebelah untuk menjemput ibunya. Sesampainya di Desa sebelah, Redar melihat ibunya diganggu oleh sekelompok penjahat.
"Woi." teriak Redar.
"Huh? Siapa kau?" tanya salah satu penjahat.
"Aku anaknya." jawab Redar.
"Oooh. Jadi, kau anak dia?" tanya penjahat itu.
"Ya." jawab Redar.
"Kita akan sangat untung sekarang. Kita akan memuaskan diri dengan wanita ini dan kita akan menjual anaknya!" ucap penjahat yang lebih besar.
"Tunggu! Kau bilang kalian akan sangat untung, bukan?" tanya Redar.
"Ya." jawab penjahat itu.
"Kalian tidak akan untung. Tapi, beruntung." ucap Redar. "Karena aku akan menghabisi kalian!" Redar menyerang para penjahat itu.
Dalam sekejap, Redar mengalahkan mereka semua.
"Sudah kubilang, bukan. Kalian akan sangat beruntung. Karena aku akan menghabisi kalian." ucap Redar. "Sekarang, pergi dari sini dan jangan kembali!" Redar memerintahkan penjahat-penjahat itu untuk pergi.
Setelah masalah selesai, Redar dan ibunya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, ayah Redar sudah duduk di dekat perapian sambil minum kopi. Redar pun mengikuti apa yang ayahnya lakukan. Redar membuat kopi dan duduk didekat perapian. Lalu, Redar dan ayahnya menikmati kopi yang hangat.
...**...
...Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Dadang Eliz
umur brp sebenarx.. entah q yg lupa atau emang blm di jelasin umurx ya.. kok kayakx dah dewasa bgt
2025-01-10
0
PANITIA KIAMAT
wew, ga ditebas kahh?
2022-09-20
0
Mir D Horus
menarik
2022-02-24
0