3 -
Lusya Eyrendys
Bundaaaa.. kaos kaki Eyren yang warna kuning kok gak ada ya?
Faya Xee (Bunda Eyren)
Coba cari dilaci nomor 3 Eyren!
Lusya Eyrendys
Gak ada Bunda.. Eyren nyari gak dapat!
Faya Xee (Bunda Eyren)
Bunda taruh disitu kemarin. Eyren kalau nyari jangan diberantakin!
Sedang Bundanya memasak didapur.
Tak lama terdengar derap langkah kaki mendekat, Eyren mendekati Faya lalu memeluknya dari belakang.
Bundanya tentu saja terkejut.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Eyrendys!
Faya Xee (Bunda Eyren)
Jangan ngagetin bunda gitu dong.
Lusya Eyrendys
Maaf Bun. Eyren ngagetin ya. Hehe..
Faya Xee (Bunda Eyren)
Kurangin jahilnya sayang.
Lusya Eyrendys
Iya deh Bun.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Sana duduk kita sarapan.
Setelah mereka selesai sarapan, Eyren bilang pada Bundanya kalau nanti akan terlambat pulang.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Ada tugas apa?
Lusya Eyrendys
Ada yang mau direvisi Bun mau ke perpustakaan dulu. Gak apa-apa kan.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Gak apa-apa sayang. Hati-hati ya. Bunda juga kayaknya bakal terlambat pulang.
Lusya Eyrendys
Kenapa Bun? Diperusahaan ada masalah?
Faya Xee (Bunda Eyren)
Iya ada beberapa masalah. Bunda harus menyelesaikannya.
Lusya Eyrendys
Semangat ya Bunda. Bunda pasti bisa.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Makasih sayang. Kamu juga yang semangat ngerjain tugasnya.
Lusya Eyrendys
(mengangguk; tersenyum manis)
Lusya Eyrendys
Ya udah kalau begitu aku berangkat ke kampus dulu ya Bun.
Faya Xee (Bunda Eyren)
(mengangguk; tersenyum)
Faya Xee (Bunda Eyren)
Jangan usilin profesor Rio terus ya sayang.
Lusya Eyrendys
Pff.. Gak janji bisa ya Bun.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Aih. Dasar kamu ini!
Faya Xee (Bunda Eyren)
/tak terasa kini usiamu sudah 18 tahun Eyren/
Pegunungan Bunga Edelweis, Swedia
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Ugh.. Sa-sakit sekali.
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Tolong aku.. To-tolong..
Syaren hampir tidak kuat menahan rasa sakit yang dia rasakan saat ini pada perutnya, sepertinya bayi dalam perutnya ingin keluar.
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Anakku, ugh.. Sakit sekali..
Syaren merintih kesakitan sambil memegang perut buncitnya, ya dia sedang mengandung. Usia bayinya sembilan bulan.
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Hiks.. Kapan kamu datang?
Syaren mendongak ketika suara derap langkah kaki terdengar, sedikit bola matanya memancarkan kegembiraan. Akhirnya orang yang dia harapkan datang. Yaitu..
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Lucyo.. Hiks, kamu datang sayang.
Lucyo Eyrendys
(celingak-celinguk)
Lucyo Eyrendys
Kamu dimana Syaren?
Lucyo Eyrendys
Aku datang sayang. Kamu..
Bola mata Lucyo membulat, dia melihat sosok Syaren yang tergeletak lemah di rerumputan dengan kondisi yang ah sangat memprihatinkan.
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Hiks.. Lucyo. Ka-kamu datang sayang.
Lucyo Eyrendys
Apa yang terjadi padamu Syaren. Kenapa kamu.. Oh! Astaga..
Lucyo Eyrendys
Katakan padaku, siapa yang telah berani memetik bungamu?
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Raja serigala. Beberapa saat yang lalu dia memetiknya.. hiks
Lucyo Eyrendys
Kenapa dia nekat memetiknya!?
Bola mata Lucyo mengedar melihat sekitar. Ternyata bunga Edelweis juga taman bunga tulip disekitar pegunungan sudah layu dan kering. Sembilan bulan telah berlalu dan dia baru bisa datang kesini (salahkan saja pada kesibukannya).
Lucyo Eyrendys
Sayang bertahanlah, aku mohon jangan tinggalkan aku.
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Hiks.. Maafkan aku Lucyo..
Lucyo Eyrendys
Tidak jangan minta maaf. Aku mohon.
Bagaimana cara agar kamu kembali seperti semula?
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Tidak bisa..
Sudah terlambat.
Hiks.. selamatkan saja anak kita..
Lucyo Eyrendys
Anak kita?
Kamu mengandung anakku dan kamu tak mengatakannya?
Lucyo Eyrendys
/kenapa aku baru tahu sekarang/
/disaat seperti ini/
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
Kamu tak kunjung datang.
Bagaimana aku bisa memberitahumu Lucyo.. hiks
Lucyo Eyrendys
Syaren.. Maafkan aku sayang.
Maaf aku baru datang.
Lucyo Eyrendys usia 18 tahun adalah seorang calon dokter hewan. Hobinya mendaki pegunungan juga traveling.
Dia bertemu Syaren si dewi bunga dipegunungan Swedia 1 tahun yang lalu ketika sedang mencari tanaman obat. Mereka saling jatuh cinta dan setiap kali ada kesempatan Lucyo selalu menemui kekasihnya, tak perduli Syaren itu siapa. Sampai..
Lucyo Eyrendys
/aku tak sanggup kalau harus kehilangan kamu Syaren/
Syaren Edelweis (Dewi Bunga)
/Lucyo.. aku sangat mencintai kamu/
Lucyo dan Syaren saling menatap dengan uraian air mata. Cinta terlarang yang terjadi diantara manusia dan dewi bunga mengapa berakhir menyedihkan seperti ini.
Perlahan tubuh Syaren melebur menjadi butiran-butiran kelopak bunga Edelweis yang mengering, lalu terbang di bawa oleh hembusan angin. Lucyo berteriak..
Lucyo Eyrendys
Tidak Syaren.. hiks
Lucyo Eyrendys
Hiks.. Jangan pergi.. Jangan tinggalkan aku.
Syaren si dewi bunga Edelweis yaitu kekasih hati Lucyo kini telah pergi untuk selamanya, meninggalkan seorang..
Lucyo yang sedari tadi mendongak menatap kepergian Syaren begitu terkejut mendengar suara tangis bayi. Cepat-cepat dia mengedarkan pandangan dan..
Bayi
Aaaaa... aaaaaa... aaaaaa
Lucyo Eyrendys
Tenanglah sayang, Ayah disini.
Dengan tangan bergetar, Lucyo menggendong bayi perempuan tersebut. Sekarang bayi itu ada di dalam dekapannya.
Lucyo Eyrendys
Sekarang kamu aman bersama Ayah. Berhentilah menangis, tenang ya.
Si bayi perempuan seketika berhenti menangis, dia berkedip pelan sembari memandangi wajah Lucyo. Membuat Lucyo tersenyum masih dengan uraian air mata di pipinya.
Lucyo Eyrendys
Pintar sekali. Oh? Tunggu. Tanda apa ini..
Lucyo terpaku memandangi bayinya.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Cinta..
Cinta Kayla (Asisten Pribadi)
A-ah.. Presdir anda sudah datang.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Berkas kemarin tolong kamu taruh dimejaku sekarang.
Cinta Kayla (Asisten Pribadi)
Baik, akan segera saya siapkan.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Hmm.. Jangan lama!
Faya Xee umur 36 tahun adalah seorang Presdir diperusahaan FX Corp yang dia dirikan sendiri tanpa bantuan orang tuanya. Dia wanita yang cantik, mandiri, dan jenius.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Hah.. (menghela nafas)
Faya Xee (Bunda Eyren)
/kamu dimana Lucyo?/
Faya Xee (Bunda Eyren)
/aku sudah menepati janji untuk menjaganya seperti anakku sendiri/
Faya Xee (Bunda Eyren)
/apa yang harus aku lakukan tanpamu Lucyo. Kenapa kamu pergi dari sisi kami?/
Faya tak sanggup lagi menahan air mata. Tapi tiba-tiba Cinta datang..
Cinta Kayla (Asisten Pribadi)
Presdir..
Cinta Kayla (Asisten Pribadi)
Ini berkas yang anda minta
Faya menunduk menghapus air mata. Lalu dia mendongak lagi untuk menerima berkas tersebut.
Faya Xee (Bunda Eyren)
Kamu boleh pergi Cinta.
Cinta Kayla (Asisten Pribadi)
Kalau begitu saya permisi Presdir.
Faya Xee (Bunda Eyren)
/aku harus kuat jangan cengeng Faya/
Faya mulai membaca lembar demi lembar berkas yang diberikan oleh asistennya. Sejenak melupakan rasa rindunya pada Lucyo. Sedangkan di tempat lain..
Ilmu Kedokteran Hewan Swedia.
Eyren sedang berada di perpustakaan kampus, untuk mencari sebuah buku. Tapi sepertinya dia terlihat kesulitan, karena..
Lusya Eyrendys
Kenapa tinggi sekali sih!
Someone
Kamu saja yang pendek.
Lusya Eyrendys
Senior.. Kamu disini!
Someone
Ini buku yang coba kamu ambil barusan.
Lusya Eyrendys
Hehe.. Terimakasih ya Senior.
Someone
Makanya tumbuh tuh ke atas Eyren!
Lusya Eyrendys
Aku udah tinggi kali kak Hittey, 168 cm tahu!
Hittey Arazy
Tapi kok ambil buku aja gak sampai.
Lusya Eyrendys
Bukan aku yang pendek. Rak bukunya aja yang ketinggian.
Hittey Arazy
Alasan kamu cukup masuk akal.
Lusya Eyrendys
Nah.. setuju kan.
Hittey Arazy
Kata siapa aku setuju?
Lusya Eyrendys
Kata akulah!
Hittey Arazy
Ck! Dasar kamu ini!
Lusya Eyrendys
(tersenyum manis)
Hittey Arazy
/mumpung ada dia/
Lusya Eyrendys
Kak Hittey baca buku apa!
Hittey Arazy
Diam, diperpustakaan dilarang bicara!
Lusya Eyrendys
Aku kan cuma nanya. Kok kakak jawabnya gitu sih!
Lusya Eyrendys
/padahal dari tadi juga aku ngomong udah bisik-bisik/
Hittey Arazy
/apa dia sedang mengomel dalam hati/
Lusya Eyrendys
(membuka buku; mulai membaca)
Lusya Eyrendys
/dasar pak botak ngeselin banget/
Lusya Eyrendys
/udah jangan ngomel terus lebih baik baca lalu revisi dan besok kasihkan sama pak botak/
Hittey Arazy
Mau revisi makalah ya?
Lusya Eyrendys
Hmm.. Iya kak.
Hittey Arazy
/serius amat dia/
Lusya Eyrendys
/oh.. jadi begitu cara menjinakkan serigala/
Hittey Arazy
(menopang dagu; menatap wajah Eyren)
Lusya Eyrendys
(mendongak; merasa diperhatikan)
Hittey Arazy
(buru-buru berpaling)
Lusya Eyrendys
Kenapa kak Hittey ngelihatin aku sampai segitunya?
Hittey Arazy
Jangan kepedean!
Hittey Arazy
Siapa juga yang ngelihatin kamu!
Hittey Arazy
Kamu gak lihat aku sedang baca buku.
Hittey Arazy
/aduh aku ketahuan ya/
Hittey Arazy
/sialan! aku malu sekali/
Lusya Eyrendys
/aneh deh kak Hittey perasaan tadi lagi ngelihatin aku/
Lusya Eyrendys
/mungkin hanya perasaanku saja, sebaiknya aku cepat selesaikan ini biar pak botak puas/
Hittey Arazy
(diam-diam bola matanya kembali melirik Eyren; tersenyum tipis)
Hittey Arazy
/aku menyukaimu Eyren/
Comments
🌸ラヒマ🌸
aduh Abang Agus bakal jadi sad boy nih 🤭
2024-01-29
0
Ly_Anah
semakin penasaran
2022-01-31
0
Nor Asyikin
mntappp
2021-09-02
0