Tiara terus mengikuti langkah Rati walau pun dia merasa sangat gugup.
Mereka melewati Lift naik ke lantai atas Tiara hanya mengikuti saja namun mata dan hati nya sangat mengagumi rumah yang bak istana itu.
Bahkan Pelayan-pelayan nya sangat lah ramai dan sibuk mengerjakan tugas masing-masing.
Telah sampai di lantai Tiga lantai paling ter atas walau hanya mempunyai lantai tiga namun sangat lah luas.
"Selamat Siang Buk! Ada yang bisa kami bantu?" tanya beberapa yang bertugas menjadi penjaga di lantai tiga.
"Apa Anak saya belum pulang?" tanya Rati.
"Belum Buk, Tuan akan pulang sekitar jam empat sore!" ucap laki-laki itu.
"Oh baiklah! kalau begitu antar kan kami di mana putri berada!"' ucap Rati. Mereka pun masuk ke kamar putri dan ternyata bayi berumur menjalani Empat bulan itu sedang tertidur.
"Maaf buk, semua nya berantakan! Karena saya tidak sempat membereskan nya, Putri lagi-lagi Sangat rewel!" ucap Asisten yang di tugas kan menjaga putri.
"Tidak masalah! Kamu keluar lah, terimakasih sudah menemani nya, sekarang sudah ada yang akan jadi pengasuh putri!" ucap Rati.
Asisten rumah tangga itu terlihat senang.
Dia pun pamit keluar dari pada bos nya Melihat dia di sana dengan Keadaan ruangan seperti itu bisa-bisa gaji nya di potong.
Tiara mendekati boxs bayi bewarna kuning itu.
"Apa saya akan jadi pengasuh anak ini Buk?" tanya Tiara.
Rati mengangguk.
"Tugas-tugas kamu sudah ada di buku yang ada di atas meja, dan saya harap kamu melakukan yang terbaik! Papah putri akan pulang jam empat sore dia tidak mau melihat kamar anak nya terlihat berantakan dan juga kotor," ucap Rati.
"Apa yang membersihkan ini semua saya buk?" tanya Tiara lagi.
"Yah betul! Karena semua yang bersangkutan dengan putri itu adalah tanggung jawab kamu, termasuk kebersihan kamar ini!" ucap Rati.
"Baik Bu saya mengerti," ucap Tiara.
"Oke lah kalau begitu saya keluar!" ucap Rati.
Rati keluar dari kamar putri dengan perasaan lega dan juga senang.
"Selamat Siang Buk," sapa Monik.
"Siang! Kamu dari mana saja?" tanya Rati.
Monik adalah Keponakan Rati, namun di rumah itu dia bertugas sebagai ketua Pelayan semua yang ada di rumah itu harus dia pantau dan memberikan laporan pada Bos nya.
"Saya baru saja Mengantar kan formulir ke kantor Tuan Vandi buk," ucap Monik.
"Hmm kalau begitu saya mau kasih tau kamu, untuk terus memantau pengasuh baru itu!" ucap Rati.
"Pengasuh baru? Bukan nya Tuan Vandi akan Marah jika Tampa persetujuan ibu mengerjakan pengasuh!" ucap Monik.
"Awalnya saya sudah ijin karena saya tidak sanggup untuk mengasuh putri, namun dia belum setuju sebelum melihat langsung!" ucap Rati.
Monik pun terdiam.
"Ya sudah Ibu keluar dulu! Ibu masih ada urusan nanti kalau Vandi sudah pulang, katakan padanya ibu tidak akan pulang ke sini, rumah ibu Sudah sangat lama di tinggalkan!" ucap Rati.
Rati pun keluar.
Monik penasaran dengan Pengasuh baru putri dia masuk ke kamar putri.
Tiara yang sedang duduk mengelus-ngelus Punggung putri pun langsung menoleh ke arah Monik.
"Perkenalkan saya ketua Pelayan di sini, nama saya Monik, jika ada keluhan apapun segera lapor kepada saya!" ucap Monik.
Tiara tersenyum sambil mengangguk.
"Hmm Masih Sangat muda! Kenapa Bu Rati Begitu yakin kalau dia jadi pengasuh, aku yakin Tuan Vandi akan segera memecat nya, karena dia tentu nya tidak percaya!" Batin Monik.
"Oh iya kerjaan kamu di sini bukan hanya mengurus putri, namun juga membersihkan ini semua!" ucap Monik.
Tiara hanya tersenyum sambil mengangguk.
Monik pun keluar dari kamar putri.
Tiara memerhatikan kamar putri yang begitu luas dan sangat berantakan.
"Aku sangat penasaran Ibu dan Juga Ayah putri kemana!" ucap Tiara.
Namun di waktu Tiara melepaskan tangan dari Punggung putri dia langsung terbangun.
Putri langsung menangis.
Tiara Bingung harus berbuat apa, perlahan dia menggendong putri ke pelukan nya.
Pertama kali menggendong bayi membuat tangan nya sedikit gemetar.
Tiara melihat buku yang ada di atas meja, di sampul buku itu tertulis "Jadwal putri" Tiara Segera membuka nya dan membaca.
Putri tidak berhenti nya menangis Tiara Semakin Bingung dia segera membuat susu untuk Putri.
Dan ternyata benar putri Sangat haus.
Tiara tersenyum ke arah Putri di saat putri berceloteh-celoteh.
"Hmm wajar saja jika nama nya putri. Orang cantik seperti ini!" ucap Tiara mencubit pipi Putri.
Tiara tidak bisa meninggal kan putri dia harus menemani Putri terlebih dahulu bermain sampai dia tenang agar Tiara bisa membersihkan kamar itu.
Dia terlihat tidak begitu terbebani karena putri bisa menghibur nya Walau dia harus penat membuat lawakan untuk Putri.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul empat sore, Tiara Masih Sangat asyik bermain dengan Putri.
Namun tiba-tiba pintu terbuka Tampa di ketuk.
Tiara menoleh kearah pintu.
Dan itu adalah Vandi.
Tiara Seketika terbelalak melihat pria yang membuat kesal dan juga Ijazah nya rusak.
"Putri!" ucap Vandi dan mengambil putri dari pangkuan Tiara.
Tiara Sudah bisa menebak jika Vandi adalah Papah Nya putri seketika dia berdiri dan menunduk kan Kepalanya.
"Apakah Majikan ku adalah Pria sombong ini, mampus lah aku, jangan sampai dia mengingat Waktu aku memaki-Maki nya di perusahaan!" Batin Tiara.
"Apa-apaan ini semua! Bisa-bisa nya kamu enak duduk di situ Tampa membersihkan ruangan yang sangat kotor ini, saya tidak mau karena kemalasan kamu membuat anak saya sakit!" ucap Vandi dengan Suara berat nya.
"Ada apa Sayang? Kenapa ribut-ribut?" tanya Rati yang baru saja masuk.
"Sebenernya ibu bagaimana sih bisa-bisa nya ibu membayar wanita yang sangat pemalas dan kotor seperti ini untuk jadi pengasuh putri!" ucap Vandi.
Rati terdiam.
"Vandi tidak mau tau, Vandi tidak ingin dia bekerja di sini!" ucap Vandi.
"Sabar dulu yah nak, nanti ibu jelasin, mendingan kamu bawa putri ke kamar kamu!" ucap Rati.
Dengan wajah kesal Vandi pun membawa Putrinya ke kamar.
Dia memang kalau di depan Putri selalu menahan emosi nya, dia tidak ingin putri mendengar suara keras nya.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Yusria Mumba
sabar tiara,
2023-06-09
1
agasaka
katanya mmh pndi mau pulng k rmhnya krena udh lma d tinggl loh ko udh nongol lgi
2023-01-02
0
endang sari
heleh..bucin kau vandi
2021-09-18
0