Niko mengambil tangan Tiara dan memegang nya sambil menatap wajah Tiara.
Tiara semakin bingung.
"Kakak mau ngapain? Kenapa kakak seperti ini!" ucap Tiara melepaskan tangan nya dari Niko namun Niko tidak mau melepaskan nya dia semakin mempererat pegangan nya.
"Kakak mau ngomong serius sama kamu!" ucap Niko.
Seketika Tiara menatap Niko.
"Mungkin kakak tau ini sangat konyol, Saat lah di luar dugaan namun ini yang sekarang kakak rasakan, Kakak menyukai kamu!" ucap Niko dengan tulus sambil menatap mata Tiara.
Tiara mencoba untuk tenang.
"Makasih kak Sudah menyukai Tiara seperti Adik kakak! Tiara juga menyukai kakak karena sudah sayang dan mau menerima Tiara di keluarga kakak!" ucap Tiara.
Seketika Niko mengeluarkan kotak kecil dari kantong celananya.
"Bukan itu yang kakak maksud, kakak menyukai kamu karena Kakak mencintai kamu, mencintai sebagai Kekasih bukan seperti saudara!" ucap Niko sambil membuka kotak merah itu yang berisi kalung.
Enjel yang berdiri di dekat pintu pun terkejut dia menutup mulutnya dia terkejut apa yang dia dengar.
"Gak mungkin kak, kakak harus tau Tiara Siapa! Kakak hanya bercanda kan, tidak mungkin! ini tidak boleh terjadi mendingan kita sekarang pulang!" ucap Tiara.
Tiba-tiba Niko menarik tangan Tiara dan memeluk nya.
"Walau pun kamu masih SMP tapi kamu mampu menaklukkan hati kakak, kamu wanita yang berfikiran dewasa banyak keistimewaan di dalam diri kamu!" ucap Niko.
Tiba-tiba Tiara mendorong tubuh Niko.
"Ini memang sangat konyol, tapi kakak akan berusaha menjelaskan pada Mamah sama Papah,!" ucap Niko sambil memasang kan kalung di leher Tiara.
Air mata Enjel sudah keluar, melihat kenyataan dan mendengar itu semua dia sangat hancur dia bingung harus apa.
Dia merasa sangat Marah dia merasakan benci.
Enjel berlari keluar dari vila.
Tiara sedikit menjauh dari Niko di saat Niko mau memasang kan kalung.
"Maaf kak Tiara gak bisa! Kakak memang sangat baik pada Tiara namun Tiara hanya menganggap itu semua karena kakak adalah anak Mamah dan Papah tidak lebih dari saudara!" ucap Tiara.
Niko terdiam.
"Kakak tau kok kamu menolak kakak hanya karena memikirkan perasaan Mamah sama Papah, karena Kakak tau kalau kamu pasti mencintai kakak!" ucap Niko.
"Aku mencintai kakak karena Kakak adalah saudara Tiara!" ucap Tiara.
"Kamu bukan saudara aku Tiara! Kamu hanya anak angkat orang tua aku, jadi tidak ada larangan nya jika kita menjalin hubungan!" ucap Niko sedikit meninggi kan suara nya.
Tiba-tiba Tiara mendorong Niko.
"Tiara sadar diri kok kak, tapi Tiara tidak mau menghancurkan hati Mamah dan Papah karena ini semua!" ucap Tiara.
Dia pun pergi meninggalkan Niko yang terdiam.
Namun Niko lagi-lagi menahan Tiara dengan memeluk dari belakang.
"Maaf kan kakak yang berbicara tidak berfikir dulu! Maaf!" ucap Niko merasa bersalah.
Tiara melepaskan tangan Niko.
"Tiara memaafkan kakak, lebih baik sekarang kita pulang Mamah sama Papah pasti mencari kita!" ucap Tiara.
"Walaupun Untuk saat ini kamu menolak kakak, namun Kakak akan berusaha untuk mendapatkan kamu!" ucap Niko sambil memasang kalung di leher Tiara.
"Aku harap kita bersifat seperti biasa saja di rumah, anggap saja kejadian ini tidak pernah terjadi!" ucap Niko.
Tiara hanya diam.
"Bagaimana bisa aku bersifat seperti biasa dan melupakan kejadian ini, sementara sekarang saja aku sudah sangat canggung dan tidak mempunyai muka untuk pulang ke rumah!" Batin Tiara.
Mereka pun pulang setelah sampai di rumah mereka bersifat biasa.
"Mamah! Papah!" sapa Tiara pada orang tua nya yang duduk di ruang tamu.
Wijaya tersenyum namun Enjel hanya fokus dengan buku nya.
Tiara langsung ke dapur bantu para pelayan masak seperti biasa karena dia sangat hobi masak.
Sementara Niko ikut bergabung dengan Wijaya dan Enjel di ruang tamu.
"Bagaimana pendaftaran kuliah kamu?" tanya Wijaya.
"Baik-baik saja Pah, dua bulan lagi Niko harus berangkat ke Paris!" ucap Niko.
"Oohh bagus lah, Papah sama Mamah kamu cepat selesai kuliah mu dan gantikan Papah untuk bekerja di masa tua seperti ini Papahh ingin istirahat!" ucap Wijaya.
"Hmm Papah masih muda mau istirahat saja, bahkan Papah mau punya anak saja bisa!" ucap Niko.
"Ah kamu! Kamu dan Tiara Sudah cukup jadi kebahagiaan Kami berdua!" ucap Wijaya.
"Oh iya Mah, kata mamah hari ini mau ke Butik!" Ucap Niko.
"Mamah bisa sendiri!" ucap Enjel dengan nada datar.
"Oohh ya udah kalau gitu, Niko hari ini ke bar milik kawan Niko yah!" ucap Niko.
Enjel mengangguk.
"Kamu mau ke bar teman kamu yang si Doni-Doni itu yah?" tanya Wijaya.
"Iyah Pah! emang kenapa?" tanya Niko.
"Perusahaan Papah dan perusahaan dia sudah tidak kerja sama lagi, karena ada kesalah pahaman!" ucap Wijaya.
"Ah sudahlah itu urusan orang tua, tadi Doni baru saja menghubungi ku, meminta ku agar ke sana!" ucap Niko.
"Ya sudah kalau begitu Niko mandi dulu yah!" ucap Niko segera meninggalkan orang tua nya di Ruang tamu.
Namun ternyata Tiara sedang di meja makan Menata makanan.
Niko tersenyum sambil main mata dan berlari ke atas.
Tiara Melihat Enjel yang sangat bersifat lain hari ini dia merasa tidak enak.
Setelah selesai sarapan Niko pamit pergi, sementara Enjel dan Wijaya juga pergi.
Tinggal lah Tiara di meja makan Sendiri.
"Kenapa yah sifat Mamah Sangat beda, bahkan dia tidak mau mencakapi aku, biasa nya dia selalu meminta aku menyendok kan nasi ke piring nya namun dia tidak ada sama sekali melontarkan kata-kata pada ku!" batin Tiara.
Tiara merasa sangat ada yang janggal akan sikap orang tua nya tidak sehangat biasa nya.
Malam hari Satu pun di antara mereka belum pulang.
Tiara menunggu mereka di ruang tamu.
Namun ternyata yang pertama pulang ada Enjel.
"Mamah sudah pulang! Kenapa selarut ini?" tanya Tiara sambil tersenyum.
"Bukan urusan mu!" ucap Enjel dengan nada datar sambil menatap tajam ke arah Tiara.
Tiara terdiam dia terkejut dengan jawaban Enjel.
"Mamah kenapa yah, tidak biasa nya dia seperti itu!" Batin Tiara.
"Ah mungkin Mamah Lagi kecapean habis dari butik!" Batin Tiara lagi.
Dan tidak beberapa lama Wijaya pulang.
"Tiara! Kok belum tidur?" tanya Wijaya yang melihat Tiara menonton di ruang tamu.
"Belum ngantuk Pah!" jawab Tiara.
"Hmm Jangan terlalu larut, besok kamu harus sekolah Apa mamah sudah pulang?" tanya Wijaya lagi.
"Sudah Pah! Mamah sudah dapat kamar!" ucap Tiara.
Wijaya tersenyum dan segera meninggalkan Tiara di ruang tamu.
...----------------...
Terimakasih sudah mampir.
Jangan Pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author.
Vote sebanyak-banyak nya.
Kalau ada saran tulis di kolom komentar ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Rina
makanya buk enjel...kalau niat nguping tuh sampai selesai biar tahu sampai akhir percakapan anak²mu dan ga salah paham sama tiara. marahi tuh si niko..!!
2022-09-20
0
Nyai💔
keren
2021-10-15
0
Resti Maizola Tanjung
lanjut thor
2021-10-01
0