Tiara melihat kepergian Vandi itu dia sangat kesal.
Dia mengambil tas nya yang ada di meja resepsionis dan pergi.
"Eh mbak bagaimana? Apa mbak jadi melamar kerja?" tanya resepsionis.
"Tidak jadi buk, saya tidak Sudi mempunyai bos seperti pria Sombong itu!" ucap Tiara dia pun langsung pulang dengan wajah sangat Murung.
Resepsionis itu hanya terdiam saja.
pengawal Vandi mengumpulkan uang yang berserak di lantai.
Tidak beberapa lama akhirnya Tiara sampai di rumah.
"Assalamualaikum Bik!" sapa Tiara yang melihat Sisi istirahat di kamar.
"Eh Non Tiara Sudah pulang?" tanya Sisi sambil duduk.
Tiara memasang wajah Sedih dia duduk dan memeluk Sisi.
"Non Tiara kenapa? Tadi waktu berangkat gak murung kata gini! sekarang kok tiba-tiba jadi murung ada apa? coba cerita!" ucap Sisi dengan lembut sambil mengelus pundak Tiara.
"Sisi tadi keluar berusaha untuk melamar pekerjaan bik!" ucap Tiara.
"Lalu? Kenapa non senekat itu, bagaimana kalau nyonya tau!" ucap Sisi.
"Seperti nya Tiara tidak bisa mengelak dari peraturan Mamah bik," ucap Tiara.
"Non Tiara harus banyak bersabar karena orang sabar itu di sayang sama Allah dan nanti kalau non Sudah di sana jangan lupa sama Bibi yah!" ucap Sisi.
"Bagaimana Tiara bisa lupa! Bibi lah satu-satunya penyemangat Tiara!" ucap Tiara.
"Bibi pasti sangat merindukan kamu. Dan Bibi mohon sama kamu jika sudah tinggal di rumah orang lain bekerja lah dengan rajin dan jangan pernah membantah!" ucap Sisi.
"Pasti Bik, terimakasih yah bik, Tiara gak tau kapan bisa jumpa lagi sama Bibi, tapi Tiara Sangat Sayang sama Bibi!" ucap Tiara.
Air mata Sisi pun keluar dia tidak bisa membayangkan bagaimana Tiara yang biasa di dampingin nya namun harus bekerja dan hidup mandiri di rumah orang.
"Bibi kok nangis? Kalau begini Tiara jadi merasa bersalah!" ucap Alena sambil menghapus air mata Sisi yang mengalir di wajah nya yang sudah keriput.
Sisi pun memeluk erat tubuh Tiara.
Keesokan harinya!!!!!!!!!
Tiara Sudah menunggu di depan dengan koper di tangan nya.
"Masuk!" ucap Enjel dengan nada tinggi pada Tiara yang sangat sedih meninggalkan rumah itu.
"Bik Tiara berangkat dulu yah!" ucap Tiara.
Tiara pun masuk ke dalam mobil.
Tiara dengan air mata dia melambaikan tangan dari dalam mobil Kepada Sisi.
Namun tiba-tiba Enjel menutup kaca sehingga hampir saja tangan Tiara kejepit.
"Yang sabar yah Si! Kita doakan saja Non Tiara di sana baik-baik saja dan mendapatkan majikan yang baik!" ucap Lastri.
"Iyah Las, aku berharap seperti itu," ucap Sisi.
Dia memandangi mobil yang di naikin Tiara sampai tidak terlihat lagi.
Tiba-tiba saja rasanya sangat sepi.
Sisi pun masuk dan melihat ruang tamu tempat di mana Tiara seringkali bekerja dan jika Sisi melihat nya dia pasti tersenyum.
Sisi Melihat lagi anak tangga di mana Tiara memeluk nya erat sambil menangis.
Sisi Mengingat momen-momen yang di habis kan dengan Tiara.
Enjel dan Tiara baru saja sampai di sebuah Cafe di mana cafe itu adalah tempat yang biasa di datangi oleh Enjel dan Rati kalau bertemu.
"Mah! kita ngapain ke sini?" tanya Tiara.
"Kamu jangan banyak tanya yah, dari tadi kamu gak ada berhenti bertanya lebih baik kamu diam dari pada saya meninggal kan kamu di jalanan!" ancam Enjel.
Tiara terdiam dia mengikuti langkah Enjel masuk ke dalam Cafe itu.
"Halo Jeng! Udah lama yah nunggu nya?' tanya Enjel pada Rati yang duduk sendiri di salah satu meja cafe itu.
"Enggak kok, silahkan duduk!" ucap Rati sambil melirik kearah Tiara.
"Hey gadis cantik! duduk lah jangan hanya berdiri di situ aja!" ucap Rati pada Tiara yang hanya berdiri tidak jauh dari mereka.
Enjel menatap tajam ke arah Tiara.
Tiara Sangat gugup dia pun duduk di samping Enjel.
"Kata kamu mau bawa pembantu nya! Mana?" tanya Rati.
"Nih dia! Kenalin nama Nya Tiara!" ucap Enjel menunjuk Tiara.
Tiara hanya tersenyum paksa saja namun berusaha untuk ramah.
"Hah! Kamu yakin Jel? Seperti nya dia masih sangat muda dan belum tentu bisa jadi baby sister!" ucap Rati memandang remeh pada Tiara.
"Kamu tenang saja, dia sudah lama bekerja jadi pembatu dan baby sister, kamu tidak akan kecewa!" ucap Enjel sambil menyenggol Pinggang Tiara sedikit keras.
Mengode agar Tiara menarik perhatian Rati.
Tiara memegang pinggang nya yang terasa sakit.
"Iyah buk, s-saya tidak akan mengecewakan ibu, saya akan memberikan yang terbaik!" ucap Tiara.
"Hmm ya sudah kalau begitu kamu langsung ikut saya ke rumah anak saya!" ucap Rati walau sedikit ragu namun dia harus mencoba nya dulu.
Tiara mendengar kata anak ku langsung kepikiran karena dia pikir awal nya akan jadi pembantu di rumah Rati namun ternyata tidak.
"Ya udah kalau begitu jeng, aku tidak punya waktu banyak, aku Ijin pergi dulu yah!" ucap Enjel.
"Iyah! Makasih yah udah mau bantuin aku!" ucap Rati.
"Mah, jangan tinggalkan Tiara!" bisik Tiara sambil menahan tangan Enjel.
Tiba-tiba Enjel menepis nya.
"Jangan panggil saya Mamah, kamu jangan buat saya malu, jangan sampai ada yang tau status kamu, kalau itu terjadi kamu akan rasakan akibatnya!" ucap Enjel pada Tiara.
Tiara terdiam.
Enjel pun segera pergi.
"Siapa nama kamu tadi?" tanya Rati.
"Tiara Buk!" ucap Tiara.
"Kamu akan bekerja dengan Anak saya menjadi Baby sister, dan saya harap kamu bisa sabar!" ucap Rati.
Tiara tidak mengerti apa yang di maksud oleh Rati dia Bingung dia pun mengikuti langkah Rati keluar dari Cafe itu.
Di dalam perjalanan tidak ada percakapan sama sekali, Tiara sangatlah gugup jantung nya berdebar kencang.
"Ya Allah berikanlah yang terbaik untuk hamba mu ini!" Batin Tiara.
Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di sebuah halaman.
Mata Tiara Seketika terbelalak melihat rumah yang bagaikan istana itu bahkan di luar sangat banyak pengawas nya.
"Pasti yang mempunyai rumah ini adalah mafia kaya, dan pasti nya sangat kejam! Bahkan rumah Papah hanya dari seperempat Bagian ini, bahkan halaman nya saja bisa di buat jadi tempat konser!" Batin Tiara.
"Kamu kenapa diam di sana? masuk lah!" ucap Rati.
mereka pun masuk di iringi oleh pengawal.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya, jika ada saran tulis di kolom komentar ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
Biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Wahyuni"uni
keluar dari kandang macam masuk ke kandang singa🥺
2021-08-03
6
🦋💞fatimah💞🦋
kasian sm tiara
2021-08-01
1
Yuspa Hadu
suatu saat enjel psti mnyesal krena stelah ini pasti nsib taiRa akn brubah
2021-07-17
1