Devan dan Tiara Pun meninggalkan pekarangan rumah Wijaya itu sementara Enjel sudah meminta seseorang untuk mengikuti Tiara.
Di dalam mobil Devan dan Tiara hanya diam saja.
Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di sebuah restoran yang lumayan besar.
Di sana Devan Sudah menyewa tempat untuk dia dan Tiara.
Betapa terkejutnya Tiara ketika mendengar "Seprais" dari orang-orang yang di sana.
Di sana terlihat jelas dekorasi yang sangat bagus di tengah-tengah ruangan itu ada sepasang kursi dan meja serta banyak bunga.
"Selamat yah atas kelulusan!" begitu lah tulisan di dinding di hias dengan secantik dan menarik.
Tiara menutup mulutnya mengagumi apa yang dia lihat dan di sana tertulis Nama nya.
Tiba-tiba Devan bersikulutut di depan Tiara dan memegang tangan Tiara.
Tiara Menatap ke arah Devan yang menatap nya serius.
"Tiara!" ucap Devan.
"Mungkin kamu sudah tau apa maksud Kakak bawa kamu ke sini! Selamat yah atas kelulusan kamu!" ucap Devan.
"Makasih banyak kak, tapi Kakak gak perlu repot-repot seperti yang ni!" ucap Tiara
"Kamu gak suka?" tanya Devan.
"Suka! Suka banget! Tapi ini pasti mengeluarkan uang yang sangat banyak," ucap Tiara.
"Kakak tidak perduli Seberapa banyak uang untuk ini, tapi melihat Tiara tersenyum senang kakak Sangat senang!" ucap Devan.
"Makasih yah kak, tapi kakak lebih baik berdiri deh, Tiara gak enak!" ucap Tiara.
"Tiara!" ucap Devan.
Seketika Tiara terdiam karena Devan memegang tangan nya.
"Kamu mau kan jadi pacar kakak? Kakak mencintai Kamu!" ucap Devan langsung.
Tiara terdiam dia menatap wajah Devan.
"Sebelumnya Tiara minta maaf kak, tapi selama ini Tiara menganggap kakak itu seperti Kakak Tiara sendiri!" ucap Tiara sedikit tidak enak.
Raut wajah Devan seketika berubah.
"Asal kamu tau dari pertama melihat kamu kakak sudah jatuh cinta sama kamu, sampai sekarang cinta Kakak sama Sekarang tidak berkurang!" ucap Devan.
"Tiara bingung harus jawab apa selama ini kakak sudah sangat baik, tapi buat saat ini Tiara lagi tidak ingin pacaran kak, Maaf kan Tiara!" ucap Tiara.
"Gak apa-apa kok kakak paham, tapi Kakak mohon jangan pernah melupakan Kakak!" ucap Devan sambil berdiri.
"Tidak akan pernah kata lupa di hidup Tiara kak, Kakak adalah laki-laki yang pertama mau membantu Tiara dalam keadaan sulit, dan Kakak akan terus ada di hati Tiara sebagai Kakak Tiara!" ucap Tiara sambil tersenyum dan memeluk tubuh tinggi dan kekar Devan.
Devan Sangat merasa sedih karena cinta nya di tolak namun dia tidak terlalu menyerah karena masih ada hari esok dia akan mencoba dan mencoba lagi.
"Ya udah kalau gitu kita makan dulu yok, habis ini Kakak mau bawa kamu ke sesuatu tempat!" ucap Devan.
"Kemana kak?" tanya Tiara sambil melepaskan pelukannya.
"Ada deh, kamu ikut aja!" ucap Devan.
Mereka pun makan terlebih dahulu di waktu makan Devan tidak berhenti nya memandangi wajah Tiara yang membuat nya sangat candu.
Karena Tiara Sangat merasa canggung dia pun pamit mau ke kamar mandi setelah selesai makan.
Devan memerhatikan Tiara.
Dia pun mengeluarkan Kotak cincin dari saku jaket nya.
"Hmm, aku pastikan tidak lama lagi kamu akan menerima cinta ku dan jadi milik ku se utuh nya Tiara!" ucap Devan sambil mengamati Cincin yang ada di tangan nya.
Dia sudah menyiapkan momen ini dari sebelum dia pulang namun hasil nya seperti ini wajar saja Jika dia kecewa karena dengan percaya diri nya dia melakukan ini semua karena berharap Tiara menerima nya.
Sementara di tempat lain Enjel baru saja mendapatkan notifikasi WhatsApp berisi foto dari orang suruhan nya.
Di foto itu terlihat jika Tiara memeluk laki-laki yang membelakangi kamera.
"Cihh, setelah dia tidak berhasil menggoda anak saya dia mau menggoda pria lain! Dasar wanita Pela**r!" ucap Enjel.
"Kamu mungkin belum puas dengan hukuman saya, dan bersenang-senang di sana, dan setelah kamu puas maka setelah sampai di rumah kamu akan tau akibatnya!" ucap Enjel.
"Aku sudah tau apa yang harus aku lakukan pada nya selanjutnya, karena aku sudah muak melihat nya!" ucap Enjel sambil tersenyum menyeringai.
Hari sudah jam Empat sore Tiara pulang.
Dia melihat mobil Enjel dan juga Wijaya tidak di rumah.
"Huff aman nih, Alhamdulillah mamah sama Papah tidak di rumah!" ucap Tiara dia pun tidak perlu mengendap-endap untuk masuk.
"Non Tiara! Sudah pulang?" tanya Sisi.
"Iyah nih bik!" jawab Tiara sambil tersenyum.
"Hmm Wajah non Tiara kelihatan nya sangat senang nih, ada kabar apa nih?" tanya Sisi.
"Ah Bibi bisa aja, hari ini Tiara senang karena Tiara merasa pikiran Tiara fresh karena kak Devan membawa Tiara ke sebuah pemandangan yang sangat indah, di sana Tiara berteriak sekeras mungkin," ucap Tiara menceritakan semua nya.
Sisi di saat itu harus jadi pendengar yang baik dan dia juga ikut bahagia.
Sementara di tempat lain Enjel baru saja sampai di sebuah Bar besar yang lumayan jauh dari rumah nya.
"Halo jeng! Tumben nih ngajakin ke sini? Ada apa?" tanya Enjel pada wanita yang duduk di sebuah meja sendiri.
Umur nya sudah lebih tua dari Enjel. Nama nya Rati.
"Hmm aku sangat pusing dengan sifat anak ku Jel!" ucap Rati dengan wajah Lesu.
"Ada apa lagi dengan Vandi Jeng? Perasaan kamu pusing Mulu gara-gara anak kamu yang satu itu!" ucap Enjel.
"Hmm kamu tau sendiri kan, kalau dia tidak ada berniat lagi untuk mencari pasangan hidup, sementara anak nya butuh sosok ibu, semenjak dia bercerai dengan mantan istri nya dia sangat sulit untuk membuka hati!" ucap Rati.
"Loh kenapa bisa cerai Jeng, bukan nya menantu kamu sedang hamil?" tanya Enjel kaget.
"Hmm cerita nya panjang Jel, semua nya hanya karena besan aku, mereka merasa anak nya tidak Cocok dengan Vandi, karena Vandi lebih mementingkan Pekerjaan dan juga kerap bertengkar hebat dengan Istri nya!" ucap Rati.
"Hmm kalau begitu wajar saja jeng Vandi Belum mendapatkan pasangan hidup," ucap Enjel.
"Huff, saya yang sangat pusing Jel, kamu tau anak nya itu Masih umur Tiga bulan dan Vandi meminta saya yang mengurus nya, aku yang sudah tua ini tidak ada berkeinginan lagi mengurus anak bayi," ucap Rati.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments