Tiara memandang ke arah langit terus berharap ada bintang yang muncul.
"Apa ayah dan ibu sekarang sudah tidur, kenapa kalian tidak datang dan menemani Tiara di sini!" ucap Tiara.
"Oh iya Ayah! Ibu! Tiara mendapatkan nilai yang bagus dan menjadi juara umum di sekolah, dan juga Tiara mendapatkan biasiswa di sekolah SMA favorit!" ucap Tiara dengan bangga nya.
"Ini yang Tiara pun ingin kan dari dulu karena Tiara tau walau kalian tidak hadir di sana namun Tiara tau kalau kalian melihat dan senang!" ucap Tiara sambil tersenyum.
Namun tiba-tiba dia diam dia menutup mata nya.
"Ibu!!! Ayah!!" teriak Tiara.
"Kapan Buk? sampai kapan Tiara seperti ini, sampai kapan? Tiara gak kuat buk, Tiara hancur Tampa kalian, kembali lah buk!" ucap Tiara lagi-lagi menangis.
Dia merasa cobaan hidup nya sangat lah berat sehingga dia tidak bisa lagi menahan air mata nya.
Sementara Sisi yang dari tadi melihat dan mendengar Tiara pun ikut sedih dia tau persis apa yang di rasakan Tiara namun sama Sekali Sisi tidak pernah melihat nya mengeluh namun kali ini dia baru tau jika Tiara mencurahkan isi hati nya pada malam hari.
Sisi tidak kuat Melihat nya dan juga tidak ingin Tiara tau dia pun turun dan masuk ke kamar nya.
Sementara di luar mulai dingin, Tiara pun kembali masuk ke dalam rumah.
Keesokan harinya Tiara sudah bangun dan segera bersih-bersih seperti biasa.
Selama satu bulan Tiara akan libur panjang dan Tiara seperti nya akan menghabiskan waktu nya hanya di rumah saja.
Dua Minggu sudah Tiara libur dia sudah sangat tidak sabar mau masuk sekolah SMA.
"Tiara! Tiara!!" Panggil Enjel dari ruang tamu dengan suara keras.
"Iyah mah, ada apa?" tanya Tiara dengan sopan.
"Kamu dari mana saja? Kamu mulai gak sopan yah, dari tadi saya manggil tapi kamu tidak mendengar nya, apa kamu mau hidung kamu kesumbat benaran!" ucap Enjel dengan nada marah.
"Maaf mah tadi Tiara baru membuang sampah;" ucap Tiara.
Tiara Bingung karena semua pelayan berkumpul di ruang tamu dengan wajah takut.
"Saya sudah bertanya pada semua pelayan yang ada di rumah ini dan satu pun tidak ada yang mengakuinya!" ucap Enjel.
Tiara sama sekali tidak mengerti.
"Maksudnya apa Mah?" tanya Tiara heran.
"Kamu jangan pura-pura tidak tau, saya tau kamu yang masuk ke kamar saya dan mengambil kalung berlian saya!" ucap Enjel.
"Bukan Mah, Tiara ke kamar Mamah Hanya bersih-bersih saja Tiara tidak ada mengambil nya!" ucap Tiara.
"Saya tidak percaya dengan kata-kata kamu, selama ini tidak ada kasus barang hilang di rumah ini, namun setelah kamu ada di sini kalung saya yang paling mahal bisa Hilang!" ucap Enjel.
"Mah Tiara tidak ada mengambil nya, Tiara berani bersumpah!" ucap Tiara.
"Ada apa ini rame-rame?" tanya Wijaya yang baru saja pulang dari kantor.
"Ini pah, kalung yang kemarin Papah beli untuk Mamah hilang! Dan yang masuk ke kamar Mamah cuma Tiara!" ucap Enjel.
"Kenapa harus ribut-ribut dan saling menuduh sih, lebih baik langsung di periksa saja!" ucap Wijaya.
"Tapi di kamar kita gak ada Cctv Pah!" ucap Enjel.
"Periksa kamar mereka mah!" ucap Wijaya.
Enjel pun langsung memeriksa kamar dan tas Mereka satu-satunya dan sekarang giliran kamar Sisi dan juga Tiara.
Namun Enjel terlebih dahulu membuka tas sekolah Tiara dan betapa terkejutnya semua orang melihat kalung itu ada di tas Tiara.
Seketika wajah Tiara langsung berubah kaget karena kenapa di sana ada Kalung itu dia merasa bukan dia mengambil dan melihat kalung itu saja baru saat itu.
"Ini! apa ini?" ucap Enjel.
"Saya sudah curiga dari awal kamu yang mengambil nya," ucap Enjel.
"Bukan mah, Tiara juga gak tau kenapa kalung itu bisa di sana, Tiara tidak mengambil nya mah, Tiara baru melihat Kalung itu!" ucap Tiara berkata dengan jujur.
"Cih! masih berani-beraninya kamu mengelak, saya tau kamu kenapa mengambil kalung ini, karena kamu mau berpoya-poya kan karena kamu tidak mendapatkan uang dari saya lagi!" ucap Enjel.
"Tidak mah! Tiara tidak berfikir seperti itu!" ucap Tiara.
"Karena kamu telah melakukan kesalahan-kesalahan yang fatal, saya akan menghukum kamu," ucap Enjel.
"Ampun mah, Tiara minta maaf Tiara tidak mengambil kalung Mamah, jangan hukum Tiara!" ucap Tiara.
"Oke saya tidak akan menghukum kamu, tapi kamu harus ingat jika kamu sekolah harus dengan usaha kamu sendiri dan jangan harap sepeserpun uang dari saya dan saya akan mengeluarkan kamu dari kartu keluarga dan jangan harap kamu bisa Makan kalau kamu tidak kerja di rumah ini!" ucap Enjel.
"Iyah mah, Tiara mau tapi jangan hukum Tiara!" ucap Tiara mau bagaimana pun dia harus menerima semua ucapan Enjel.
Enjel segera keluar dari kamar Sisi.
"Yang sabar yah non, kami tau bukan kamu orang nya yang melakukan hal seperti itu, pasti ada orang lain yang sengaja memfitnah kamu!" ucap Pelayan yang lain.
"Tiara bingung apa yang telah Tiara buat sehingga Tiara di benci," ucap Tiara sedih.
Semua nya terdiam. Sisi meminta semua nya keluar dari kamar meninggalkan dia dan Tiara di kamar.
"Bik! Tiara tidak melakukan itu!" ucap Tiara.
"Iyah Bibi tau kok, Sekarang kamu tidak perlu merasa sedih seperti itu jika bukan kamu yang melakukan nya!" ucap Sisi.
Tiara hanya bisa terdiam.
Dia mengingat semua kata-kata Enjel kalau Enjel akan lepas tangan.
Dua hari sebelum sekolah tepat harus saptu.
"Non Tiara!" panggil Sisi pada Tiara yang sedang menggosok .
"Hmm ada apa nih bik kelihatan nya bahagia sekali!" ucap Tiara.
"Hari ini Bibi mau minta tolong sama Non Tiara!" ucap Sisi
"Minta tolong apa bik, kalau Tiara bisa Tiara akan menolong nya!" ucap Tiara.
"Oke baiklah, hari ini non Tiara ikut Bibi ke pasar yah!" ucap Sisi
"Tapi bik!" ucap Tiara.
"Tenang! Nyonya sama Tuan sedang pergi ke luar kota kata nya ada urusan!" ucap Sisi.
"Sungguh bik?" tanya Tiara, Sisi tersenyum sambil mengangguk.
"Sudah lama Tiara ingin bermain-main ke luar, ayo bik kita ke pasar, Tiara akan membantu membawa belanjaan Bibi!" ucap Tiara dengan wajah sangat senang.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
biar author tambah semangat lagi.
Selamat membaca 🙂***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Nur Syah
pantasan byk yg TDK suka ,,,,ceritax ngeselin banget Thor😭😭😭😭😭😭😭😭😭👍👍👍👍
2023-01-09
0
Nurliana Saragih
Thor ni ceritanya muslim pa gak?
kalo muslim ngucapin salam kek,percuma Othor muslim masak dinovelnya gak da ngucapin salam pa sholat gitu kek???
2021-09-01
0
Nany Susilowati
kensps tiara ga bslik k rumah tantenya aja Tor bust enjel nyesel gtu
2021-08-07
1