Jam sudah menunjukkan pukul enam sore Tiara baru saja pulang.
Dengan hati-hati dia masuk ke dalam rumah.
"Bagus yah, berani-beraninya kamu pergi dengan anak itu tanpa ijin dari saya!" ucap Enjel dari arah tangga sambil melipat kedua tangannya di dada.
Tiara seketika menunduk dan terdiam.
Dia pikir Mamah nya tidak akan tau.
Enjel mendekati Alena.
"Kamu harus ikut dengan saya!" ucap Enjel sambil menarik rambut Tiara ke arah kamar mandi.
"Mah, Mamah mau ngapain Tiara! Tiara minta maaf Tiara hanya pergi ke taman!" ucap Tiara Sudah Sangat takut karena melihat Enjel yang membuat suhu air yang sangat panas.
"Saya tidak suka dengan orang seperti kamu, baru saja saya menasehati kamu pagi namun di Sore hari kamu sudah berulah!" ucap Enjel dan menyiram tubuh Tiara dengan Air panas.
Tiara Seketika berteriak dan minta ampun.
"Ampun mah, Tiara minta maaf!" ucap Tiara sambil mencoba untuk menghindar siraman Enjel.
Enjel dengan wajah emosi tidak mau memberhentikan siraman itu.
"Kamu jangan mencoba menguji kesabaran saya! Saya tidak akan kasihan dengan melihat Air mata kamu itu!" maki Enjel sambil mendorong tubuh Tiara.
Tiara tidak tahan lagi dengan air panas itu dia pun bersujud di kaki Enjel agar menghentikan nya.
Namun tiba-tiba handphone Enjel Berdering dan itu panggilan dari Niko.
"Ingat yah! Berani-beraninya kamu keluar dari rumah ini selain kesekolah hukuman kamu lebih parah dari ini!" ucap Enjel mematikan Air dan melemparkan shower ke arah Tiara.
Enjel keluar menutup pintu dengan keras sehingga Tiara Terkejut.
Tiara segera mendinginkan Air shower dan menyiram tubuh nya yang merasa terbakar kulit nya sudah merah sekali.
"Hiks! hiks! hiks! Kenapa Mamah sebenci itu pada ku, apa yang sudah di katakan kak Niko pada Mamah, kenapa Mamah sama sekali tidak bisa bersifat lembut lagi pada ku!" batin Tiara.
Sudah hampir satu jam Tiara menangis sambil merendam diri nya di Air dingin.
Bibi yang dari tadi khawatir dan menunggu Tiara keluar pun semakin Cemas.
Dia mau masuk tapi Enjel tidak mengijinkan nya.
Karena Sisi melihat Enjel tidak lagi di ruang tamu dan juga Wijaya Sudah di kamar akhirnya Sisi memberanikan diri untuk masuk ke kamar mandi umum itu.
"Non Tiara!" ucap Sisi kaget melihat Tiara yang sudah pingsan di dalam bathtub itu.
Kelihatan wajah nya sudah pucet dan bibir nya membiru dan badan nya yang berkulit putih itu sudah memerah seperti melepuh.
"Non Tiara! Bangun!" ucap Sisi.
Sisi dengan sekuat tenaga Mengangkat tubuh Tiara keluar dari bathtub.
Seperti nya Tiara pinggsan karena tidak tahan dengan rasa panas di tubuh nya dan juga karena menangis membuat Kepalanya pusing.
Sisi tidak kuat Mengangkat tubuh Tiara dia pun meminta pertolongan kepada teman nya.
Tiara di bawa ke kamar dan segera di ganti bajunya.
Sisi dan kawan-kawan nya sangat iba melihat Tiara yang begitu tersiksa namun Tiara tetap kuat dan Bertahan.
Sisi mengoleskan salep ke bagian Tubuh Tiara yang memerah.
Air mata Sisi keluar karena tidak tega melihat Tiara mendapatkan perlakuan Seperti itu sementara dia tidak mempunyai kesalahan yang terlalu fatal namun Enjel Sudah menutup mata dan hati nya dan seperti nya selama nya akan tetap menyiksa dan membenci anak angkat nya itu.
"Hmm Kamu jangan sedih Sisi! kalau Tiara Bangun dan Melihat kamu sedih dia akan ikut sedih juga!" ucap Teman Sisi yang umur nya sama mereka juga sama-sama bekerja di sana.
"Bagaimana aku tidak sedih Lastri! Tiara yang tidak punya salah namun dia harus menghadapi ini semua!" ucap Sisi sambil terisak-isak.
"Kami juga paham, tapi kamu yang jadi satu-satunya orang terdekat Tiara dan selalu menguatkan nya, bagaimana kalau dia melihat kamu Sedih karena dia!" ucap Lastri lagi.
Mereka pun segera kembali ke kamar masing-masing agar bisa istirahat.
Sisi mengoleskan minyak kayu putih di bawah hidung Tiara agar cepat sadar dari pinggsan nya.
Tiara mulai sadar dia mencoba buka mata nya dan memegang kepala nya yang sangat pusing.
"Non Tiara! Non Sudah bangun? Syukurlah!" ucap Sisi sangat senang.
"Ssistt," Tiara merasa sakit saat dia menggeser tubuh nya.
Mungkin di bagian yang memerah sangat perih.
"Non Tiara jangan banyak gerak dulu, Bibi baru saja mengoleskan salep ke kulit Non Tiara, Alhamdulillah hanya merah saja, Mungkin besok sudah sembuh!" ucap Bibi.
Tiara pun menoleh ke arah Sisi yang terlihat jelas ada ketulusan di mata nya Tiara Sangat beruntung bisa kenal dengan Bi Sisi.
"Non Tiara jangan banyak gerak yah, Bibi mau ngambil makan dulu keluar!" ucap Sisi.
Sisi pun mengambil makan malam Tiara Keluar.
karena tangan Tiara Masih sakit sisi pun menyuapi nya.
Setelah selesai makan Tiara di kasih obat agar kulit dan Juga pusing kepala nya hilang.
"Bibi tidur lah bik, ini sudah sangat malam Bibi juga harus istirahat!" ucap Tiara.
"Baik lah Bibi akan istirahat! Kamu juga kalau sudah ngantuk segera lah tidur!' ucap Sisi dia pun berbaring di samping Tiara.
Tidak beberapa lama Sisi pun terlelap.
Tiara menoleh ke arah Sisi.
Dia mengelus rambut sudah beruban Milik Sisi dengan lembut.
"Makasih yah Bik, mungkin kalau bukan karena Bibi saat ini Tiara pasti tidak akan Kuat!" ucap Tiara sambil mencium kening Sisi.
Tiara melihat tangan dan juga Kaki nya memerah.
Tiara perlahan keluar turun dari kasur dan keluar dari kamar.
Dia keluar dari rumah itu.
Tiara naik ke loteng paling atas melalui tangga yang khusus untuk ke atas.
Biasa nya di gunakan untuk menjemur pakaian namun Tiara seringkali ke sana di malam hari hanya sekedar mencurahkan isi hati nya.
Tiara Sudah Sampai di atas di sana sangat terasa angin malam yang sepoi-sepoi meniup tubuh Tiara berkat Angin itu juga tubuh nya sedikit enakan karena sejuk.
Tiara melihat ke langit dan sama sekali tidak ada bintang.
"Yah Kok gak ada bintang sih, apa hari ini mau hujan!" Batin Tiara.
Tiara duduk di kursi sandar yang ada di atas itu.
"Ibu! Ayah! Kalian sekarang lagi apa di sana? Tiara rindu sama kalian! Tiara ingin Sekali pulang ke kampung Tapi Tiara takut Buk Tiara takut kena marah sama Mamah dan Papah!" ucap Tiara.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
Biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
airanur
kalo aku jadi kmu,, mrndingn kluar dari rmh,, dari pada trsiksa,,, sakit tau thor hati emak,, biadab,, orng yang punya hati mh gk bkln s'kjm itu,,
2022-08-21
0
Lilis Suryani
sedih bnget,kabur atuh tiara
2021-08-08
0
Dian Bhocill
kasian banget tiara
2021-08-05
0