Pelayan wanita yang sudah lanjut usia bernama Baik sisi pun mendekati Tiara.
Dia sangat dekat dengan Tiara bahkan Tiara Sangat lah terbuka pada nya dan juga sisi yang sudah janda dari dulu dan mempunyai anak satu dan dia sedang sekolah di Jakarta.
Tiara juga sering meminta Saran atau semacam nya pada Sisi.
Bik Sisi duduk di samping Tiara.
"Sabar yah non," ucap Sisi sambil mengelus rambut Tiara.
"Bik! Tiara tidak melakukan seperti apa yang mereka pikir, tapi mereka tidak percaya dengan Tiara. Tiara harus apa bik?" tanya Tiara sambil menangis dia pun menyenderkan kepalanya di dada Sisi.
Sisi tau apa sebenarnya yang terjadi karena Tiara menceritakan semua dan juga dua melihat semua apa yang terjadi di rumah ini.
"Bibi percaya sama Non Tiara! Non harus sabar perlahan semuanya akan membaik!" ucap Sisi karena dia tidak ingin mengatakan apa pun.
Walaupun dia sudah bekerja di sana mulai dari Niko kecil namun dia tidak ingin terlalu ikut campur itu lah sebab nya dia bertahan lama di sana dia melakukan apa yang menurut nya itu adalah tugas nya begitu lah prinsip nya.
Namun semenjak kedatangan Tiara, dia merasa sangat senang Walau di rumah itu banyak Pelayan yang lain namun hanya dengan Tiara lah dia bertukar fikiran.
"Mereka tidak percaya sama Tiara bik!" ucap Tiara sambil menangis tersedu-sedu.
"Sabar non, Sabar! Bibi tau kalau non adalah anak yang sangat sabar dan percaya lah semua nya akan baik-baik saja mungkin nyonya dan juga Tuan sedang dalam keadaan emosi, bibi tau mereka sangat mencintai dan menyayangi Non Tiara!" ucap Sisi.
"Tiara benci kata cinta Bik, itu semua hanya sekedar kata-kata saja, Tiara benci kata itu!" ucap Tiara karena mendengar kata itu dia mengingat terus Niko.
Sisi terdiam.
Dia hanya bisa mengelus rambut Tiara hanya itu yang bisa di lakukan nya.
"Kenapa rasanya sangat hancur ketika tidak di anggap bik, Tiara sebelum nya tidak pernah merasakan ini, tapi kenapa Tiara harus mengalami ini!" ucap Tiara.
"Cup! Cup! jangan Nangis dong Non Tiara! Kalau non Tiara nangis terus nanti Bibi ikut sedih!" ucap Sisi mencoba mengalihkan pembahasan.
Tiara seketika menghapus air mata nya dan mengehentikan Tangis nya walau masih terdengar suara tahan tangis nya.
"Bibi gak bisa lihat non Tiara menangis, Bibi jadi ikut sedih! Jangan Nangis lagi yah anak cantik!" ucap Sisi sambil menghapus Air mata Tiara.
"Tiara gak akan nangis lagi bik, makasih yah udah selalu ada dekat Tiara!" ucap Tiara sambil tersenyum.
"Kamu sudah seperti anak Bibi karena kamu sangat baik pada bibi!" ucap Sisi.
Mereka pun berpelukan.
"Ya udah kalau gitu Non Tiara makan malam dulu yok, seperti nya Nyonya dan Tuan akan turun ikut makan malam!" ucap Sisi.
Tiara pun tersenyum.
Dia pun duduk di meja makan setelah selesai menyusun makanan di atas meja membantu Pelayan yang lain.
Tidak beberapa lama Enjel dan Wijaya turun bersama dan berjalan ke arah meja makan.
"Makan mah, Pah! Biar Tiara menyendok kan nasi ke piring Mamah!" ucap Tiara sambil tersenyum karena itu lah yang biasa di lakukan nya.
"Tidak perlu! Saya ingin makan malam saya kali ini tidak ada anak yang tidak tau diri, karena tentu nya saya tidak berselera makan!" ucap Enjel dengan nada judes.
Tiara terdiam dia yang sedang menyendok nasi pun seketika berhenti.
"Deg! Kata-kata Enjel Sangat lah membuat dia sedih dan hati nya sangat hancur.
"Kamu dengar tidak? Saya tidak ingin kamu ada di sini!" ucap Enjel meninggikan suaranya sehingga Tiara terkejut dan sendok yang di tangan nya terjatuh.
"Maaf mah, Tiara akan segera pergi!" ucap Tiara menahan Air mata nya dan menunduk meninggalkan Wijaya dan Enjel dia naik ke atas.
Wijaya sebenarnya tidak tega melihat Tiara di perlakukan seperti itu pada istri nya namun dia tidak ingin terlalu ikut campur.
Tiara lagi-lagi mengeluarkan air mata sebanyak-banyak nya di kamar nya, bahkan mau mengeluarkan satu kata pun dia tidak bisa hati nya Terlalu Sangat sedih.
Mata nya Melihat ke arah jendela, dan kebetulan ada bintang bertaburan di atas langit.
Tiara tersenyum.
Seperti biasa dia akan menantikan malam berharap akan ada bintang di langit karena menurut nya jika ada bintang ibu dan ayah nya sedang melihat nya.
"Ibu! Ayah! Anak mu baik-baik saja! Ibu dan juga yang tenang yah di sana!" ucap Tiara. lagi-lagi air mata nya membasahi pipinya.
"Anak mu baik-baik saja Ayah! Bahkan anak mu tetap mengingat kata-kata ayah Agar selalu jujur! Tiara sudah melakukan yang terbaik ayah!" ucap Tiara.
Dia mendekati jendela dan menatap bintang-bintang.
Tangan Tiara mengambil foto Ibu dan juga Ayah di atas nakas kamar nya.
"Tiara harap ini hanya sementara saya, jangan buat Tiara hancur lagi, Tiara capek, Tiara Sudah berusaha untuk bangkit!" ucap nya dan memeluk foto orang tua nya.
Dua tahun kemudian.
Semua nya sangat lah berjalan dengan tidak baik, hampir tiap hari Tiara harus mengeluarkan air mata karena Enjel selalu melontarkan kata-kata yang sangat menyakitkan.
Tiara Hanya diam, bahkan dia semakin berbicara Enjel akan Marah sementara Wijaya tidak pernah memperdulikan Tiara.
Tiara mencoba selalu sabar dan akan terus berjuang agar mendapatkan kepercayaan Mamah dan papah nya.
Bahkan sekarang Tiara tidak lagi tidur di kamar news milik nya namun dia sudah tidur dengan sisi karena Enjel yang meminta nya dengan cara tidak pantas.
Dan juga Tiara tidak boleh menunjuk wajah nya di meja makan di saat Ada Enjel dan juga Wijaya.
Bahkan Tiara harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah.
walaupun tidak sendirian namun rumah itu cukup besar.
"Non! Non! Bangun! Hari ini adalah penentuan non Tiara lulus atau tidak!" ucap Sisi.
Tiara segera bangun walaupun masih jam lima pagi dia segera bergabung dengan yang lain nya bersih-bersih dan setelah itu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
"Bik Doain yah Tiara lulus!" ucap Tiara sebelum berangkat.
"Bibi Selalu do'akan, semangat sayang!" ucap Sisi sambil tersenyum.
Tiara pun berangkat lebih pagi hari ini karena tak sabar melihat nilai nya.
Namun di saat melewati Meja makan ternyata Enjel dan juga Wijaya sudah di sana.
Tiara pun tidak enak untuk melewati nya saja.
"Mah Pah, Tiara berangkat ke sekolah dulu yah, doain nilai Tiara bagus dan juga lulus!" ucap Tiara.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.
like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
Biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Emi Emiemi
haruh aku jadi😭😭😭😭😭😭😭😭
2023-11-13
0
Yusria Mumba
semangat tiara,
2023-06-08
0
Yunerty Blessa
moga Tiara mendapat nilai yang terbaik
2022-10-17
0