Tiara sangat panik dan takut dia mau di bawa ke mana.
"Kak! Kakak mau bawa Tiara Kemana! Tiara mau sekolah!" ucap Tiara.
"Kakak gak akan antar kamu ke sekolah kalau kamu tidak berjanji dengan kakak agar tidak dekat dengan laki-laki itu!" Ucap Niko.
"Iyah! Tiara janji gak akan dekat dengan kak Devan lagi! Sekarang antar kan Tiara ke sekolah!" ucap Tiara dengan nada keras karena dia harus segera ke sekolah.
Niko menghentikan mobilnya dia melihat ke wajah Tiara yang sangat marah.
"Kenapa kakak malah berhenti, ayo sekarang antar kan Tiara, kalau tidak Tiara akan berangkat dengan taksi saja!" ucap Tari sambil membuka pintu mobil
Namun tiba-tiba di tahan oleh Niko.
"Oke kakak akan antar kan kamu, tapi kata-kata Kamu tadi serius kan?" tanya Niko sambil memegang tangan Tiara.
Tiara melepaskan tangannya dari Niko,
"Iyah!" jawab Tiara terpaksa harus menjawab seperti itu.
Niko tersenyum tiba-tiba dia mencium pipi Tiara.
Tiara terkejut.
"Kakak jangan macam-macam yah sama Tiara! Tiara tidak pernah mengijinkan kakak untuk menyentuh Tiara!" ucap Tiara Marah.
Namun Niko tidak menghiraukan kemarahan Tiara dia malah tersenyum melihat Tiara yang mencoba menggosok pipi bekas ciuman Niko.
Tidak beberapa lama akhirnya sampai juga dapat sekolah Tiara.
Tiara tidak lagi mau pamit seperti biasa pada Niko dia langsung turun dari mobil.
Niko memerhatikan Tiara sampai masuk ke dalam kelas.
Niko pun balik ke rumah nya.
"Kamu dari mana?" tanya Enjel yang duduk di ruang tamu.
Niko melihat mamah nya menatap jya dengan tatapan tajam.
"Hmm Niko baru saja pulang mengantarkan Tiara ke sekolah mah!" jawab Niko.
"Ada yang mau mamah bahas sama kamu, duduk lah!" ucap Enjel dengan nada datar.
Niko bingung namun dia menuruti perintah Enjel.
"Mamah sudah memerhatikan perlakuan kamu pada Tiara sangat lah berlebihan dan mamah tidak suka itu!" ucap Enjel.
"Berlebihan bagaimana mah? Bukan nya mamah minta kalau aku harus mencintai dan menyayangi Tiara!" ucap Niko.
"Tapi perlakuan kamu pada dia sangat lah berlebihan, bahkan kamu memperlakukan nya seperti kekasih kamu!" ucap Enjel.
"Itu perasaan ibu saja, wajar saja aku sangat dekat dengan nya karena Tiara anak yang baik!" ucap Niko mencoba untuk tenang sementara dia sudah sangat takut kalau dia akan ketahuan kalau dia mencintai adik angkat nya itu.
"Kamu tidak perlu berbohong pada Mamah! Mamah tau semua nya, dan Mamah sangat tidak suka itu!" ucap Enjel.
"Maksud mamah!" tanya Niko.
"Mamah tau kalau kamu mencintai Tiara bukan seperti adik melainkan mencintai nya ingin menjadi kan dia kekasih mu!" Ucap Enjel.
Wijaya yang mendengar itu seketika mendekati mereka.
"Apa!" ucap Wijaya dari belakang Niko.
Sementara Niko sudah bingung harus apa dia juga Heran kenapa orang tua nya bisa tau.
"Niko! Apa yang di katakan mamah benar?" tanya Wijaya.
Niko menunduk.
"Apa benar kalian mempunyai perasaan satu sama lain?" tanya Wijaya dengan nada tinggi.
"Niko! Jawab Papah Apa benar apa yang Papah dengar tadi?" tanya Wijaya.
Niko pun mengangkat kepalanya.
Dia melihat ke arah wajah Wijaya.
"Iyah pah, Niko mencintai Tiara perasaan Niko timbul begitu saja!" ucap Niko.
"Tap!!!" bunyi tamparan tangan Wijaya di pipi Niko.
Tiba-tiba Enjel terkejut.
"Papah apa-apa sih! Kenapa harus menampar Niko;" ucap Enjel sambil memeluk Niko.
"Percuma kamu kamu sekolah kan jauh-jauh kalau tidak bisa berfikir!" ucap Wijaya sambil menunjuk Niko.
"Papah tidak menyangka kamu akan seperti ini, Papah mau malam ini kamu berangkat ke Paris!" ucap Wijaya.
"Tapi Pah," ucap Niko.
"Tidak ada tapi-tapian, semakin lama kamu di sini entah apa yang akan terjadi!" ucap Wijaya.
"Dan uang jajan kamu akan Papah potong itu adalah hukuman karena kamu bertindak sebelum berfikir!" ucap Wijaya.
"Tapi Pah Niko tidak akan punya perasaan pada Tiara kalau dia tidak mencoba untuk menggoda Niko, bahkan dia juga merayu Niko!" ucap Niko memfitnah Tiara karena tidak ingin uang jajan nya di potong.
Wijaya terdiam.
"Tidak mungkin Tiara seperti itu, Tiara anak yang sangat baik!" ucap Wijaya.
"Tiara tidak seperti apa yang Papah pikir kan, bahkan Mamah pernah melihat Tiara masuk ke kamar Niko diam-diam!" ucap Enjel.
"Plis Pah jangan potong uang jajan Niko, Niko akan berangkat ke Paris sesuai kemauan Papah!" ucap Niko memasang wajah melas.
"Papah tidak sepenuhnya percaya pada mu, tapi kali ini Papah tidak jadi potong uang jajan kamu!" ucap Wijaya masih dengan keadaan emosi.
"Dan jangan pernah kembali sebelum kamu sadar! Masih banyak perempuan di luar sana dan kenapa harus adik kamu!" ucap Wijaya.
"Udah Pah! Udah! Jangan Marah pada Niko lagi, ini semua salah Tiara yang selalu menggoda dan mencoba mencari perhatian anak kita Pah!" ucap Enjel.
"Kamu sama saja! Ibu macem apa kamu kenapa kamu selama ini membiarkan nya!" ucap Wijaya Marah.
Dia sudah sangat emosi. Enjel terdiam.
"Papah akan pesan tiket, kamu berkemas kah!" ucap Wijaya.
"Pah! Niko masih ingin di sini!" ucap Niko.
"Tidak bisa Niko! Kata Papah benar kamu harus berangkat!" ucap Enjel.
Niko tidak bisa lagi berkata-kata dia pun hanya bisa diam.
Wijaya pergi namun di ikuti oleh Enjel ke kamar.
di dalam kamar mereka berdebat hebat. Enjel terus saja menyalah kan Tiara dan ingin kalau Niko jangan di berangkat kan dulu ke Paris.
Namun Wijaya tetap akan memberangkatkan nya.
Hari sudah jam dua siang Tiara baru saja pulang dari sekolah.
"Mah! Pah!" sapa Tiara sambil duduk di sofa ikut bergabung dengan orang tua nya.
"Tiara!" panggil Wijaya.
"Iyah pah!" jawab Tiara.
"Papah mau tanya sesuatu sama kamu! Tolong kamu jawab jujur ya!" ucap Wijaya dengan wajah serius.
"Ada apa Pah? Kenapa kelihatan nya sangat lah menegang kan!" ucap Tiara Merasa ada yang aneh.
"Apa benar kamu dengan Niko ada hubungan?" tanya Wijaya.
Tiara terkesiap dia kaget dengan pertanyaan Papah nya.
"Kamu tidak perlu terkejut seperti itu, kamu sudah tau semua perilaku kebusukan kamu, kami pikir selama ini kamu adalah anak yang baik ternyata kamu sama saja seperti anak yang ada di luaran sana tidak mempunyai pikiran!" ucap Enjel dengan sangat judes.
Tiara sangat sakit hati mendengar apa yang keluar dari mulut Enjel namun dia tidak bisa melawan.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya.
Terimakasih sudah mau mampir.
Jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author.
Jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan nya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyaknya***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Yusria Mumba
kasiang tiara,
2023-06-08
1
Nonasan_34
Msih bnyk tipo kak hihhi..tolong diperbaiki y...pdhl ceritanya bguz loh..kembang buat smngt hehe
2022-09-12
0
airanur
duh mit amit ya thor punya ibu angkt kyak gtt, bisanya di komporin bkn di pademin,, 😅
2022-08-21
0