Flashback

Lima tahun bukan lah waktu yang singkat, bahkan mungkin bagi sebagian orang waktu yang cukup lama itu, cukup juga untuk melupakan dan memulai hal baru. Namun bagiku, itu sangat sulit karena laki-laki itu adalah seseorang yang membuatku jatuh cinta setelah kepada Ayah dan mamah.

Entah dari mana aku harus memulai kisah cinta ini yang pasti ketika mengingatnya lagi, hatiku rasanya sakit dan nafasku seakan dipaksa untuk berhenti.

Januari Fajar laki-laki dengan sejuta pesona, banyak para siswi yang tergila-gila dengan sosoknya.

Bahkan ketika kelas sepuluh pun hampir sepertiga dari angkatan kami dia kencani dan dijadikan pacar, namun jangka waktu yang sama-sama singkat.

Paling lama tiga bulan, bahkan ada yang sampai satu Minggu. Meskipun kabar dan kepastian bahwa seorang Januari itu Playboy cap kakap, namun masih banyak siswi yang tertarik dan tergila-gila kepada sosok Januari.

Bahkan banyak adik kelas yang hatinya dipatahkan oleh Januari, baik ditolak atau hanya dijadikan pacar singkatnya.

Masuk kelas dua belas, kami disatukan dalam kelas yang sama dan jujur aku sangat tidak menyukai sosok Januari yang di puja-puja oleh siswi-siswi disekolah.

Aku mengakui jika dia tampan, tapi aku tidak suka dengan sifat angkuh dan Playboynya, meskipun begitu dia sangat lihat dalam berorganisasi bahkan dia menjabat sebagai Ketua OSIS selama dua tahun berturut-turut.

Dibalik sikap angkuh dan Playboynya seorang Januari dia adalah sosok yang tegas dan disiplin, bukan kebanyakan siswa pada umumnya yang sudah Playboy urak-urakan pula bahkan sampai ikut dalam tawuran.

Ketika kelas Sepuluh dan Sebelas kami tidak terlalu dekat mengingat kami beda kelas dan aku hanya bertemu dengan Januari ketika rapat OSIS atau ketika Exscholl Pramuka saja, dan disana dia juga mempunyai jabatan sebagai ketua.

Kedekatan kami bermula ketika ada pemilihan umum ketua OSIS yang pada waktu itu Januari mencalonkan sebagai ketua OSIS lagi, jujur ketika itu aku tidak terlalu suka dengan Januari apalagi dia baru saja mencampakkan teman sebangku ku.

“Apa yang akan anda lakukan semisalnya anda tidak terpilih jadi ketua OSIS, apalagi melihat citra anda yang sekarang kurang baik di mata beberapa siswi!” pertanyaan yang aku ajukan kepada pasangan calon Nomor urut dua yaitu Januari sebagai calon Ketua OSIS dan Aditya sebagai wakil ketua OSIS, aku memberikan pertanyaan dengan nada sinis. Bahkan setelah mengajukan pertanyaan itu banyak orang yang menyorakiku dengan kencangnya,namun bukan malu yang aku rasa tapi rasa kesal yang semakin menjadi-jadi.

“Terimakasih, kepada April yang telah memberikan pertanyaan dan disini say akan menjawab bahwa, sebenarnya pertanyaan ini sudah umum ditanyakan. Namun disini saya akan menjawab bahwa, menang atau kalah itu adalah sebuah konsekuensi bagi dia yang memainkan permainan, jika saya kalah maka saya harus bisa ikhlas dan menerima keputusan dengan lapang dada dan jika saya menang pun saya juga harus menanggung konsekuensi sebagai ketua OSIS yang tanggung jawabnya besar. Dan jika pertanyaan mengenai citra saya, toh hanya sebagian kecil siswi disini yang yang menganggap saya tidak baik, selebihnya mereka bersikap biasa saja , jadi kenapa saya harus perduli dengan hal tersebut, toh tidak akan membuat saya menyerah dan kalah dalam pemilihan ini!”

jawaban yang dilontarkan oleh Januari membuatku semakin kesal apalagi dengan tepuk tangan yang meriah, seakan menyudutkan ku yang salah akan pertanyaan ku kemudian yang paling membuatku kesal adalah Januari Fajar kini menang lagi dalam pemilihan tersebut dan pertanyaan yang aku lontarkan tempo hari itu menjadi cemoohan yang dilakukan para siswi lain terhadapku.

Bahkan ketika saat ini aku sedang jalan sendiri melewati beberapa siswi yang sedang berbincang dengan Januari, langkahku terhenti ketika seorang siswi memberikan cemoohan kepadaku.

“Biasanya kalau orang yang lebih diatas kita itu banyak yang iri kan kak?”

Pertanyaan yang diucapkan adik tingkat ku itu, membuatku geram dan segera beranjak pergi membiarkan orang itu memakiku atau mengejekku aku tidak peduli.

Setelah kejadian itu semua berubah, aku tidak lagi mengikuti kegiatan OSIS, hanya sesekali mengikuti Exscholl Pramuka, itupun karena ajakan teman-teman yang lain. Selebihnya aku hanya fokus pada pembelajaran dan kulusanku.

Terpopuler

Comments

re

re

Wah playboy banget

2021-07-28

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!