...3...
Keysa tidak bisa membohongi perasaanya sendiri ketika mendengar kabar kalau papanya kecelakan dan sedang koma kabar itu sungguh sangat membuat Keysa kaget, tangannya seketika bergetar dan tiba-tiba saja Keysa merasakan jantungnya berdegup kencang namun dia berusaha untuk mengendalikan dirinya agar tetap tenang dan tidak terlihat khawatir.
Ya walaupun dulu Keysa merasa sangat kecewa dengan papanya namun seiring berjalannya waktu perasaan itu mulai memudar dan Keysa juga tidak bisa terus-terusan membohongi dirinya kalau selama ini sebenarnya dia sangat merindukan dan masih menyayangi papanya, itu terbukti karena Keysa diam-diam masih menyimpan foto papanya dan membawanya ke Belanda tanpa satu orang pun yang tau. Hanya saja untuk bertemu langsung dia masih belum siap karena takut ingatan masa lalu dan rasa kecewa itu kembali tumbuh.
“dek are you okay?”
“ I’m okay kak” ucap Keysa berbohong
“kamu pulang ya dek, temuin papa. Please dek kakak mohon kali ini aja kamu pulang ya”
“maaf kak, aku gak bisa”
“dek mau sampai kapan kamu kayak gini terus? Mau sampai kapan kamu gak bisa berdamai dengan masa lalu? Apa mau sampai nunggu papa meninggal dulu baru kamu mau pulang?” ucap Kenzo dengan nada yang sedikit tinggi
“maaf kak” ucap Keysa
“oke terserah kamu Key, kakak gak akan maksa kamu untuk pulang. Semua pilihan ada di tangan kamu. Kakak cuma berharap tolong kamu pertimbangkan lagi untuk pulang ke Indo sebelum jadi penyesalan nanti buat kamu sendiri” ucap Kenzo.
Setelah mendapat kabar dari Kenzo dua hari yang lalu, Keysa tetap bertahan dengan pendiriannya untuk tidak pulang ke Indonesia walaupun dia merasa tidak tenang selama dua hari ini apalagi sejak hari itu Kenzo sudah tidak ada lagi memberi kabar kepada Keysa, yang membuat pemikiran-pemikiran buruk mengenai keadaan papanya mulai bermunculan dan menghantui pikiran Keysa. Hingga di hari ketiga setelah mendapat kabar dari Kenzo, akhirnya tembok pertahanan Keysa runtuh dan memutuskan pulang ke Indonesia untuk memastikan keadaan papanya, karena jauh dilubuk hati Keysa sebenarnya dia merasa takut kalau sampai kehilangan papanya.
Keysa mengambil handphone miliknya dan mengirim sebuah pesan kepada Kenzo.
“Keysa mau pulang ke Indonesia kak”
Dan tak menunggu waktu lama, handphone Keysa pun langsung berdering.
“dek kamu serius sama pesan kamu barusan” ucap Kenzo dengan semangat
“iya kak”
“kakak senang akhirnya kamu mau pulang juga. kakak yakin papa bisa cepat pulih kalau tau kamu mau pulang. Makasih ya dek dan maaf karena kakak udah ngebentak kamu, kakak nyesal dek”
“it’s oke kak, wajar aja kok kalau kakak marahin adek kakak yang nakal ini hehe”
“kamu memang adik kesayangan kakak. Terus-terus kapan rencana kamu balik ke Indonesia, besok pagi? Siang ? atau malam? Biar kakak langsung pesan tiket untuk kamu sekarang”
“lusa kak, aku butuh waktu buat packing barang-barang aku lagi”
“oke oke , kakak ga masalah kalau kamu mau berangkatnya lusa yang paling penting buat kakak itu kamu mau pulang ke Indonesia”
“iya kak, gimana kabar papa sekarang?”
“kamu gausah khawatir dek, keadaan papa udah jauh lebih baik kok. Kamu fokus buat kepulangan kamu aja ya, disini ada kakak kok yang jagain papa”
“iya kak, tapi apa papa udah sad....”
Belum sempat Keysa menyelesaikan ucapannya, Kenzo sudah memotongnya diluan
“oh iya dek, udah dulu ya kakak udah mau meeting nih. Kamu jaga kesehatan ya dek bye”
“ehh, tunggu dulu kak ”
Namun Kenzo sudah lebih dulu mengakhiri panggilannya.
“buset dah main dimatiin aja” gerutu Keysa lalu meletakkan handphone diatas nakas.
Setelah panggilan dengan Kenzo berakhir, Keysa kemudian membaringkan tubuhnya diatas kasur sambil menatap langit-langit kamar, sebenarnya dia belum terlalu yakin dengan keputusan yang diambilnya untuk pulang ke Indonesia, hatinya belum benar-benar siap dan masih ragu untuk bertemu langsung dengan papanya namun perasaan takut kehilangan dan tidak ingin ada rasa penyesalan nantinya mampu mengalahkan tembok keegoisan di hatinya.
Hubungan Keysa dengan papanya tidak seperti kebanyakan hubungan harmonis ayah dan anak lainnya, hubungan Keysa dan papanya dingin dan kaku bagaikan orang asing walaupun dulu Keysa sangat dekat dan manja kepada papanya namun itu berubah sejak papanya menikah lagi.
“kamu bisa key, udah waktunya kamu berani menghadapi kenyataan dan gak terus-terusan menghindar” batin Keysa.
Sebelum hari keberangkatannya ke Indonesia, Keysa menyibukkan diri berbelanja oleh-oleh untuk keluarga besar dan pacarnya yang ada di Indonesia. Kepulangan Keysa ke Indonesia sengaja dirahasiakan nya dari Axel karena Keysa ingin memberikan kejutan pada hari ulang tahun Axel yang berselang sehari setelah dia berada di Indonesia.
Pukul 06.00 pagi, Keysa terbangun dari tidurnya karena bunyi alarm yang memang sudah di pasangannya sejak tadi malam agar bisa bangun tepat waku.
“hoamm...duh cepat banget si paginya” ucap Keysa sambil menyibakkan selimutnya kemudian turun dari kasur dan langsung menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit berada di dalam kamar mandi, Keysa keluar mengenakan kimono handuknya yang berwarna pink sambil mengusap-usapkan handuk di kepala untuk mengeringkan rambutnya,
“pakai baju yang mana ya?” ucap Keysa sambil membuka lemari pakaiannya.
Keysa berdiri di depan lemari pakaiannya sambil memandangi pakaian-pakaian yang ada di dalamnya.
“pakai hoodie putih aja kali yah, sama jeans hitam kayaknya cocok deh” ucap Keysa lalu mengambil pakaian pilihannya dari lemari.
Selesai bersiap dan mengecek semua barang bawaannya, Keysa langsung memesan taxi dan berangkat menuju Bandar Udara Internasional Schiphol.
Keysa sampai dibandara pada pukul 08.00 sedangkan flight nya pada pukul 11.15. Keysa langsung menuju tempat check in maskapai penerbangan yang akan dia naiki menuju Indonesia kemudian mendrop off barang bawaannya yang akan dimasukkan di bagasi dan lalu menuju tempat imigrasi.Selesai menjalani semua prosedur dibandara Keysa langsung menuju gate yang tertulis di tiketnya. Penerbangan Keysa dari Bandar Udara Internasional Schiphol (AMS) menuju Bandara Internasional Kualanamu (KNO) akan memakan waktu lebih kurang selama 15 jam 45 menit dengan satu kali transit di Bandar Udara Internasional Changi Singapura (SIN).
Setelah selama beberapa jam mengudara akhirnya Keysa tiba di Medan kota kelahiran mamanya pada pukul 08.00 wib. Sebenarnya Keysa lahir di Yogyakarta namun ketika Keysa masih duduk dikelas 2 SD, tepatnya tiga tahun sebelum mamanya meninggal mereka memutuskan pindah ke Medan karena permintaan sang mama.
Selesai melalui proses imigrasi dan mengurus barang-barangnya yang ada dibagasi, Keysa pergi menuju toilet terlebih dahulu sebelum pergi ke gerbang kedatangan dimana pastinya ada Kenzo yang sudah menunggu. Entah mengapa saat sampai tadi tiba-tiba saja Keysa kembali merasa ragu dan tidak siap bertemu papanya, untuk itu dia memutuskan pergi ke toilet mencuci muka dan meyakinkan kembali dirinya.
“Sayang, kamu gak salah lihatkan waktu kedatangan Keysa” ucap Olivia kepada suaminya yang sejak tadi sudah menunggu.
“enggak sayang, bener kok Keysa sampainya jam 8. Nih coba kamu liat sendiri kalau gak percaya” ucap Kenzo sambil memberikan handphone miliknya.
“oh iya ya bener, tapi kenapa Keysa nya belum kelihatan juga ya sayang, padahal orang-orang yang dari pintu kedatangan internasional udah mulai sepi tuh”
“emm mungkin Keysa lama karena di imigrasi atau nungguin bagasinya”
“mungkin juga si sayang, mbak si Daffin nya aku aja yang gendong” ucap Olivia kepada pengasuh anaknya.
“baik bu”
“sayangnya mama ini udah ga sabar ya ketemu aunty makanya gak mau bobok” ucap Olivia sambil mencium pipi gembul Daffin.
“ta..tata..taa” ucap Daffin yang masih belajar berbicara.
“iya sayang, bentar lagi auntynya datang kok. Ih ngegemasin banget si kamunya nak” ucap Kenzo sambil menoel-noel pipi Daffin.
“sayang itu Keysa” ucap Olivia sedikit berteriak saat melihat Keysa yang baru saja keluar dari gerbang kedatangan sambil mendorong trolley yang berisi koper dan barang bawaannya.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Nova Yuliati
lanjut
2021-06-12
0