Dokter pun menyuntikkan obat kepada bayi mungil itu dan setelah menyuntikkannya dokter beserta perawat meninggalkan ruangan tersebut. Kini bayi mungil itu tertidur nyenyak dalam gendongan omanya setelah di suntik obat. Nyonya Santi pun meletakkan bayi mungil itu di tempatnya.
" Rian apa kamu sudah menyiapkan nama untuk anakmu?." Tanya Bu Santi.
" Sudah mah, rian memberinya nama Alan Alexander."-Brian.
" Wahh nama yang bagus." - Nyonya Santi.
Drrtt..drrtt..
" Yaa honey sekarang kamu sudah dimana?." - Sarah.
"Sudah di parkiran sayang." Ucap seorang pria di balik panggilan itu.
" Oke tunggu, aku segera turun." Sarah pun segera bangkit dan turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk berganti pakaian kemudian ia segera keluar dari ruang inap itu tanpa permisi meninggalkan keluarga Alexander.
Hari pun tak terasa sudah sore , bayi mungil itu kembali menangis dan Nyonya Santi pun segera menggendong cucunya.
" Yaa Allah cucu oma lapar ya nak.. pah! Rian! Gimana ini kasian cucu ku kelaparan?." Tanya bu Santi kebingungan mendiamkan cucunya yang terus menangis karena lapar. Mereka yang ada di dalam ruangan pun bingung harus bagaimana.
Di ruang yang berbeda namun masih di lantai yang sama, Salsabila sudah selesai berkemas untuk segera meninggalkan rumah sakit bersama bayinya yang di beri nama Annisa. Salsa segera keluar kamar dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit, saat berjalan ia memdengar tangis bayi dari dalam sebuah ruang inap yang tak lain ruangan keluarga Alexander.
Salsa pun mendekati ruangan itu mengetuk pintunya dan menggeser pintu itu hingga terbuka.
" Permisi boleh saya masuk?." Tanya salsa.
" Iyaa boleh silahkan." Balas Bu Santi.
" Bu ini bayinya kenapa menangis?." Tanya Salsa.
" Cucu saya menangis karena kelaparan. Mau di kasih susu formula juga gak bisa karena dia alergi susu sapi." - Bu Santi.
" Kenapa gak di kasih ASI aja bu? Boleh saya gendong bayinya bu?." Tanya Salsa sembari meletakkan bayinya di atas ranjang
" Oh iyaa silahkan boleh. Ibunya menolak memberikan ASI dengan alasan takut *********** kendor karena menyusui dan sekarang dia pergi bersama selingkuhannya. Stok ASI di bank ASI pun sedang kosong jadi kami bingung harus bagaimana." - Bu Santi sambil memberikan bayi Raka kepada Salsa.
" Yaa Allah tega sekali ibunya. Kasian sekali kamu nak. Menyusui itu sudah kodratnya wanita setelah melahirkan." Ucap Salsa
Salsa pun menerima bayi mungil itu dan menggendongnya dan menimangnya dengan lemah lembut.
Bayi mungil itu terlihat anteng dalam gendongan Salsa kemudian bayi itu menduselkan wajahnya di dada Salsa seolah-olah sedang mencari ASI. Salsa yang tak tega dengan bayi itu pun segera meletakkannya di atas ranjang di samping bayinya lalu ia ikut membaringkan tubuhnya dan memberikan ASI untuk bayi mungil itu. Bayi itu pun segera menyusu dengan kencangnya terlihat jelas bayi itu sangat lapar. Tak lupa juga dia menutup dadanya dengan jilbab yang ia kenakan karena di dalam ruangan itu ada. laki-laki yang bukan mahramnya.
"Pelan-pelan aja sayang minumnya gak ada yang merebutnya." Ucap Salsa sembari mengelus kepala bayi itu dengan lembut. Perlakuan Salsa terhadap bayi mungil itu tak luput dari pandangan semua orang hingga membuat mereka kagum dengan yang dilakukan oleh Salsa.
" Nak kalau ibu bokeh tau kemana suami mu? kenapa kamu sendirian di rumah sakit ini?." Tanya Bu Santi.
" Saya di talak suami saya bu beberapa jam setelah melahirkan karena saya melahirkan anak perempuan bukan anak laki-laki yang sesuai dengan keinginannya." Ucap Salsa sembari menangis.
" Astagfirullah nak kasian sekali kamu. tega banget mantan suami kamu itu, dia gak boleh bicara seperti itu apapun jenis kelaminnya itu semua sudah ketentuan Allah." - Bu Santi.
" Setelah ini apa yang akan kamu lakukan nak?." tanyanya lagi
" saya akan mencari kerja dan mengontrak rumah bu." - Salsa.
" lalu bagaimana dengan anakmu?." tanya bu Santi
" mungkin akan saya titipkan di panti asuhan jadi sepulang kerja saya ambil lagi anak saya." - Salsa
" kenapa di titipkan di panti asuhan? kenapa bukan dengan kelurga mu aja nak?." - Bu Santi.
" Saya sebatang kara bu juga tidak punya sanak saudara yang lain." - Salsa
" Ya Allah kasian sekali kamu nak. Bagaimana kalau kamu tinggal di rumah ibu aja jadi kamu bisa bekerja tanpa khawatir dengan anakmu." - Bu Santi.
" gak usah bu, saya gak mau merepotkan orang lain." ucap Salsa.
" gak merepotkan kok malah ibu senang biar ada hiburan di rumah dan maukah kamu jadi ibu susu cucu saya? saya gak tau lagi harus bagaimana mencarikan ASI untuk cucu saya." - Bu Santi.
" iyaa bu saya tidak masalah jadi ibu susunya Alan." ucap Salsa.
" alhamdulillah terima kasih nak." ucap bu Santi.
" sama-sama bu, saya juga bersyukur ibu mau menerima saya tinggal di rumah ibu."- Salsa
" sama-sama nak." ucap Bu Santi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Jo Kenthir
dlm keadaan darurat, saat bayi mnangis lapar. menolak sufor. mk gada LG kpikiran bibit bebet bobot ibu susu. yg penting bayinya mau terima.
2024-04-30
1
mentari
mau memberikan asi juga.. kita harus melihat bobot bebet ibu asi ya . krn akan berefek ke mahram dan kesehatan tentunya
2022-12-25
0
mentari
keren..baru brojol dah lgsng jalan.
2022-12-25
0