Hari itu Cinta kesana kemari mengurus persyaratan melamar bekerja, dari mulai ke puskesmas untuk mendapat Surat keterangan Sehat, lalu ke Polsek membuat Surat Keterangan Baik. lanjut ia ke Kecamatan dan ke Dinas Tenaga Kerja setempat, Tak lupa Cinta mencetak pas Foto terbarunya.
Setelah semua selesai, Cinta ke kantor pos terdekat untuk mengirim Surat Lamaran Kerja ke Pabrik yang dituju. kemudian Cinta ke pasar membeli bahan untuk pesanan kue pada pernikahan anak Haji Muhidin yang diadakan mulai esok lusa. Cinta pulang ke rumah hampir sore hari.
'' Huummpzz...cape sekali hari ini, tapi Alhamdulillah. Surat Lamaran kerja dah beres, belanja bahan kue juga dah beres. Mudah mudahan aku keterima kerja, jadi aku bisa bantu emak dengan gaji aku.'' ujar Cinta berbicara sendiri sambil rebahan dikasurnya yang usang.
Sementara di suatu kamar yang begitu mewah, Zidane juga sedang merebahkan tubuhnya setelah seharian bekerja di Kantor. Zidane tersenyum sendiri saat membayangkan pertemuannya dengan Cinta. Entah kenapa selama beberapa hari sejak ke Kampung pamannya, Zidane kefikiran Cinta terus.
'' Gadis Penjual kue itu, kenapa sih dia selalu ganggu fikiran aku...senyuman dan tatapan tajamnya gak bisa aku lupain. Tapi aku harus lupain gadis itu, Abi dah menjodohkanku dengan Dewi kemarin. Hmm...'' Gumam Zidane sambil melihat langit langit kamarnya
Flashback On
Sore itu, pak Zaelani dan temannya Pak Wahyu mengadakan makan malam bersama. mereka saling membawa anak dan istrinya. Sebagai anak satu satunya, Zidane pun ikut hadir.
'' Jadi gimana pak Zae, jadikan kita menjodohkan Zidane dan putri kami Dewi ini. Dewi ini lulusan terbaik di Universitas yang ada di kota ini loh, sekarang Dewi sudah menjabat CEO diperusahaan.'' Ujar pak Wahyu dengan semangat, Pak Wahyu ingin sekali menjodohkan anaknya karena ia tau kalau perusahaan pak Zaelani sangat terkenal dan berkembang.
'' Saya sih setuju setuju saja pak Wahyu, bukan begitu Zie'' Ujar pak Zaelani yang menatap tajam Zidane agar Zidane menyetujui.
'' Iya Abi, Zie ikut kata Abi saja'' ucap Zidane yang tak mau melawan.
'' Alhamdulillah, kapan lamaran kita adakan?'' tanya pak Wahyu dengan semangat.
'' Secepatnya, mungkin bulan depan. jadwal saya dibulan ini padat sekali'' ujar pak Zaelani.
'' Baiklah, kami sekeluarga menunggu kabar baiknya yah'' pak Wahyu begitu bahagia.
Zidane hanya diam, Zidane kurang begitu tertarik dengan Dewi yang berpenampilan sedikit seksi. Berbeda dengan Dewi yang matanya terus memperhatikan Zidane dengan penuh gairah.
Flashback Off
...*****...
Selepas sholat malam, Cinta dan mak Idah mulai mengolah bahan membuat kue. Cinta mengocok kue, sementara emak mengukus dan menyiapkan keperluan kue lainnya. Waktu berlalu, setelah hampir beberapa jam kue kue buatan emak Idah dan Cinta pun selesai. Setelah itu Cinta siap mengantar kue pesan itu ke rumah Haji Muhidin pagi itu.
'' Mak, Ini kue buat nanti acara siang ini kan?'' tanya Cinta sambil menyusun kue diatas keranjang keranjang.
'' Iya, kan acara akad nikahnya pagi ini jam sembilan neng. Udah buruan anterin, biar emak dirumah aja nyuci perabotan bekas bikin kue mah. Jangan lupa kasih tau emak lebihin kuenya masing masing lima puluh bungkus.'' Ujar emak Idah.
'' Iya Mak, kalau gitu Tata berangkat dulu, bawa dikit dulu. nanti dua keranjang Tata balik lagi kesini.'' jawab Cinta.
'' Ya kudu balik atuh neng, emak berat bawanya...hehe'' ucap Emak.
Cintapun pergi kerumah Haji Muhidin membawa sedikit demi sedikit kue kue yang dipesan, sampai semua kue selesai ia berikan.
'' Bu Hajjah, kue kuenya sudah semua yah. dan emak juga sudah lebihin lima puluh bungkus ditiap macam kuenya.'' Ujar Cinta pada bu Hajjah Rina istri pak Haji Muhidin.
'' Makasih ya Cinta, emak kamu baik sekali segala dilebihin. apa gak rugi?'' tanya Bu Hajjah Rina.
'' InsyaAlloh tidak Bu Hajjah, karna Alloh tak akan membuat kerugian pada orang yang ingin berbagi'' ucap Cinta.
'' Iya kamu benar Cinta, saya jadi malu sudah bertanya demikian''. Ujar Bu Hajjah Rina yang kini merasa tak enak hati.
'' Tidak apa bu Hajjah, kalau begitu saya permisi dulu. Wassalamualaikum bu Hajjah'' Cinta pamit pulang.
'' Sebentar Cinta, jangan dulu pulang. kamu tunggu sebentar'' cegah bu Hajjah Rina.
Cinta pun mengurungkan untuk pergi dan menunggu bu Hajjah Rina yang malah masuk kedalam rumah. Tak lama bu Hajjah Rina datang sambil membawa rantang berisi lauk dan nasi.
'' Ini lauk dan Nasi buat Cinta dan Emak ya. oh yah...nanti kesini lagi yah liat akad nikah Jamilah. Sekalian bantuin jaga prasmanan.'' Pinta bu Hajjah Rina pada Cinta.
'' Iya Bu Hajjah, Cinta bilang dulu ke Emak yah. ini terima kasih lauk dan nasinya. Cinta pulang dulu yah. Wassalamualaikum'' Ucap Cinta dengan sopan.
'' Waalaikumsalam warohmatullohi wabarokaatuh'' jawab Bu Hajjah Rina.
Cinta pulang kerumah, emak begitu senang mendapat banyak lauk dan nasi dari bu Hajjah Rina. Cinta meminta izin pada emaknya untuk membantu di pesta pernikahan Jamilah, emak pun mengizinkan. Dengan senang hati Cinta kembali ke rumah Haji Muhidin mengembalikan rantang sekalian membantu jaga prasmanan disana.
Cinta yang jarang berdandan terpaksa dirias pagi itu, ia memakai seragam khusus untuk menjaga makanan prasmanan. Cinta tampak cantik, bahkan lebih cantik dari sang pengantin.
'' Iihh..ini kok gini banget yah lipstik, ini juga segala pake bulu mata dilentik lentikin'' dumel Cinta.
'' Eh Cinta, udah jangan ngedumel mulu. susun tuh piring, mulutnya biasa aja jangan kebuka mulu, gak pernah pake lipstik yah'' Ujar Nunu temannya yang juga ikut jaga prasmanan.
'' Iya, lagian kenapa juga harus dirias segala. aku kan gak suka dandan'' ucap Cinta sambil cemberut
'' Udah, loe cantik kok Cin, sekali sekali lah dandan. Ni loe liat muka loh sekarang'' Nunu memberikan Cermin pada Cinta.
'' Huwaa...ini beneran Aku Nu? kok beda sih?'' Cinta kaget melihat dirinya.
'' Ya ialah Cinta, loe di make up, jelas beda. apalagi loe jarang dandan masih perawan jadi pangling deh.'' Nunu heran dengan temannya yang satu ini.
'' Hmm..tapi ..aku cantik juga yah dandan kayak gini '' batin Cinta sedikit narsis sambil masih melihat wajahnya di Cermin.
'' Cin, anterin ni kue ke meja yang ada di Ujung sana, itu sadaranya pak Haji Muhidin. Gue mau kedapur dulu ngambil serbet'' Titah Nunu yang membawa senampan kue.
Cinta menghentikan acara bercerminnya, ia menerima nampan dari Nunu dan mengantarkan kue itu ke meja yang dituju.
'' Silahkan Tuan dan Nyonya kuenya di nikmati '' Tawar Cinta pada orang orang yang berada dimeja itu.
Zidane yang berada di meja itu melirik pada suara yang didengarnya. Zidane terpana melihat Cinta yang tampak begitu Cantik karena Cinta memakai make up.
'' Gadis ini...Dia cantik sekali, aku harus cari tau siapa namanya.'' Fikir Zidane.
Dewi yang saat itu ikut bersama keluarga Zidane, menatap Zidane dan Cinta dengan tajam dan penuh curiga.
'' Kenapa Zidane menatap pelayan itu? apa mereka saling kenal? ah mana mungkin, hanya gadis Kampung '' Batin Dewi menghina Cinta.
''Om Tampan, akhirnya ketemu lagi. aku harus mengembalikan uang yang dia berikan, tapi aku nunggu waktu yang tepat. Nanti saja lah, sekarang aku lagi sibuk jaga makanan..hummpzz'' batin Cinta bermonolog.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Rindayu
ceritanya enak di baca, suka saya
2022-02-02
0
Tinta Rachel
Aku hadir kak...semangat...
2021-09-29
3